cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL KONVERSI
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Konversi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta adalah jurnal nasional berbasis penelitian ilmiah, secara rutin diterbitkan oleh Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019)" : 9 Documents clear
PENGARUH VARIASI MASSA DAN LAMA KONTAK FITOREMEDIASI TUMBUHAN PARUPUK (PHRAGMITES KARKA) TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH) DAN PENURUNAN KADAR MERKURI PADA PERAIRAN BEKAS PENAMBANGAN INTAN DAN EMAS KABUPATEN BANJAR Lailan Ni'mah; Muhammad Adzhari Anshari; Hari Apriyan Saputra
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.324 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.8

Abstract

Teknologi yang bisa digunakan untuk mengurangi pencemaran merkuri di perairan bekas penambangan intan dan emas di desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan adalah dengan teknik fitoremediasi. Teknik fitoremediasi didefinisikan sebagai teknologi pembersihan, penghilangan atau pengurangan zat pencemar dalam tanah maupun air dengan mediator tumbuhan berfotosintesis. Salah satu tumbuhan yang mampu menjadi media fitoremediasi adalah tumbuhan parupuk. Tanaman Parupuk adalah salah satu tumbuhan yang mempunyai kemampuan hiperakumulator, sehingga cocok untuk digunakan dalam proses fitoremediasi. Pada penelitian ini dilakukan fitoremediasi statis dengan variasi massa tanaman 0,5 kg, 1 kg dan 1,5 kg dengan lama perendaman 8 jam, 80 jam, 152 jam dan 224 jam. Dilakukan uji sampel dengan cara pengukuran pH dengan pH-meter dan dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) dengan panjang gelombang 253,6 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan pH yang cukup signifikan pada variasi massa 1 kg dengan lama perendaman 80 jam, dengan nilai pH 7,8. Sedangkan, penurunan kadar merkuri didapatkan hasil terbaik pada variasi massa 1,5 kg dengan lama perendaman 152 jam sebesar 0,001679 mg/l.
EKSTRAKSI OLEORESIN JAHE GAJAH (Zingiber officinale var. Officinarum) DENGAN METODE SOKLETASI Debby Ramadhani Wijaya; Meisyita Paramitha; Novy Pralisa Putri
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.151 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.8

Abstract

Oleoresin merupakan hasil ekstraksi rempah yang didalamnya terkandung komponen-komponen yang berupa zat-zat volatil dan non-volatil yang masing-masing berperan dalam menentukan aroma dan rasa. Salah satu metode ekstraksi yang dapat digunakan untuk memperoleh oleoresin yaitu ekstraksi sokletasi. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi sokletasi dengan tiga faktor: pelarut etanol, suhu ekstraksi (70 dan 80°C), dan waktu ekstraksi (30, 60, 90, 120 dan 150 menit). Dari hasil penelitian diperoleh nilai rendemen oleoresin, kelarutan oleoresin dalam pelarut, dan densitas oleoresin tertinggi secara berurutan 2,62%; 0,1213; dan 0,8588 gr/mL pada perlakuan waktu ekstraksi 150 menit dengan suhu 80o C.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI GLISEROL DARI MINYAK JELANTAH TERHADAP NILAI UJI TARIK BIOPLASTIK DARI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT ARI KACANG KEDELAI Sri Anastasia Yudistirani; Susanty Susanty; Reva Deddy Utami; Hamany Nurzulki
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.959 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.6

Abstract

Kebutuhan kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe dan tahu yang merupakan makanan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia sangatlah besar sehingga menyebabkan limbah yang dihasilkan yaitu kulit ari kedelai menjadi berlimpah. Kulit ari kacang kedelai mengandung selulosa, hemilosa dan lignin yang dapat dibuat sebagai bahan bioplastik..Tujuan penelitian ini adalah pembuatan bioplastik yang berasal dari limbah kulit ari kacang kedelai melalui uji tarik dan analisa waktu pemanasan untuk mendapatkan titik optimal kekuatan bioplastik sebagai alternatif pengganti plastik sintetis. Penelitian ini menggunakan metode polimerisasi. Metode ini dilakukan dengan menggunakan gliserol yang berasal dari minyak jelantah sebagai plasticizer dan selulosa dari limbah kulit ari kacang kedelai sebagai sumber polimer sehingga saat kedua zat tersebut berinteraksi pada suhu 70-80oC akan terbentuk gelatin yang kemudian dipanaskan untuk menghasilkan bioplastik. Variasi konsentrasi gliserol sebesar 10; 12,5; 15; 17,5; dan 20 (v/v) yang masing-masing dilakukan dalam jangka waktu pemanasan 1 hari dengan suhu 45oC. Nilai kuat tarik tertinggi berada pada penambahan konsentrasi gliserol 10 (v/v) sebesar 7,3 N/cm2 dalam persamaan regresi y = -0,076x + 8,08 dengan nilai R² = 0,9704. Uji ketahanan air (% swelling) dilakukan pada suhu ± 600C dinyatakan dengan persamaan y = - 1.196x + 51.96 dan nilai R² = 0,9706 memiliki nilai terkecil sebesar 27,1 % pada saat penambahan konsentrasi gliserol 20 (v/v). Uji biodegradable dilakukan dengan soil burial test dimana pada minggu ke-1 bioplastik telah terurai sekitar 30%, pada minggu ke-2 hampir 50% terurai, lalu pada minggu ke-3 hampir 70% terurai dan pada minggu ke-4 bioplastik terurai sepenuhnya.
PERUBAHAN KADAR AIR DAN MIKROBIOLOGI BUBUR INSTAN SELAMA PENYIMPANAN DENGAN VARIASI KONDISI PRE-PACKING Ferdian Ferdian Ferdian; Warsono El Kiyat; Liza Visiska Putri
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.373 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.16

Abstract

Pertumbuhan rata - rata konsumsi bubur dalam kemasan cukup tinggi, sekitar 31,47% pada tahun 2011 - 2015. Pada makanan kering seperti bubur instan, kerusakan biasanya disebabkan oleh kadar air yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan kadar air, mikrobiologi, serta karakteristik organoleptik pada bubur instan dengan variasi kondisi pre-packing selama penyimpanan. Parameter yang diamati pada penelitian ini, yaitu: kadar air, nilai ALT, jumlah kapang dan khamir, serta sifat organoleptik. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan empat kondisi pre-packing di antaranya: gudang tanpa AC (air conditioner), gudang dengan AC, ruangan dengan exhaust fan, dan ruangan dengan kipas angin. Secara deskriptif, ruangan dengan kipas angin merupakan kondisi pre-packing terbaik dengan kadar air tertinggi di minggu ke-3, yaitu 4,41%, nilai ALT menurun hingga minggu ke-5, serta tidak adanya pertumbuhan kapang dan khamir dari minggu ke-1 sampai ke-5. Nilai keseluruhan dari perlakuan ini adalah 16. 
PENGARUH WAKTU ADSORPSI ASAM LEMAK BEBAS DALAM MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH PADA PEMBUATAN BIOADSORBEN LIMBAH BATANG PISANG Ummul Habibah Hasyim; Ika Kurniaty; Husnul Mahmudah; Mutiah Hermanti
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.077 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.10

Abstract

Minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO) merupakan bahan baku utama untuk pembuatan minyak goreng. Proses pembuatan  minyak goreng melibatkan adsorbent untuk mengikat pengotor, memucatkan warna dan menurunkan kadar Free Fatty Acid (FFA) minyak. Adsorbent yang digunakan dalam  proses pemurnian CPO umumnya adalah bleaching earth. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat adsorbent alami yang berasal dari pelepah pisang. Pemilihan pelepah pisang sebagai bioadsorbent didasarkan pada banyaknya kandungan selulosa pada batang pisang sehingga memungkinkan untuk terjadinya reaksi adsorpsi.Pembuatan bioadsorbent dilakukan dengan mengaktivasi selulosa pada pelepah pisang menggunakan senyawa H2SO4 dengan konsentrasi 0,4 N. Pelepah pisang yang sudah diaktivasi kemudian dikeringkan dan diaplikasikan untuk menurunkan kadar Free Fatty Acid (FFA) pada CPO. Hasil kadar FFA pada CPO yang sudah diaktivasi dihitung, kemudian ditentukan pola adsorpsi isothermalnya dengan menggunakan persamaan Langmuir dan Freundlich. Dari penelitian ini didapatkan bahwa waktu optimum untuk adsorpsi adalah 90 menit dengan persentase kadar FFA yang terserap sebesar 38,08%. Proses penyerapan Kadar FFA dapat mengikuti persamaan Langmuir maupun freundlich dengan R2 ± 0.9 sampai dengan 1.
KAJIAN SINGKAT POTENSI RANCANG BANGUN PABRIK OMEGA-3 (DHA) KEMURNIAN TINGGI BERBAHAN BAKU SPESIES AURANTIOCHYTRIUM DARI HUTAN BAKAU INDONESIA UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Suhendra Suhendra; Hanifah Zahro; Endah Sulistiawati; Andri Hutari
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.291 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.10

Abstract

Asam dokosaheksaenoat atau biasa disingkat DHA adalah asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA) omega-3 yang sangat diperlukan tubuh manusia. Kajian ini memaparkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengeksplorasi mikroalga yang kaya DHA dari hutan bakau Indonesia. Tahapan tersebut dimulai isolasi mikroalga dari hutan bakau Indonesia dan penyimpanan kultur isolat murni dari mikroalga penghasil DHA. Selanjutnya, diskusi tentang produktivitas DHA mikroalga akan dipresentasikan dan dilanjutkan dengan kajian prospek teknologi dan aspek teknologi untuk ditingkatkan menjadi proyek pembangunan pabrik omega-3 skala komersial. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa sumber daya mikroba penghasil DHA dari spesies Aurantiochytrium berlimpah di hutan bakau Indonesia. Produktivitas DHA spesies Aurantiochytrium Indonesia tergolong tinggi dan memungkinkan untuk ditingkatkan lagi pada operasi fed-batch skala yang lebih besar. Pemaparan yang diajukan pada tulisan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memacu pengembangan teknologi lebih lanjut di bidang ini. Harapannya adalah dibangunnya sentra produksi omega-3 di Indonesia yang meningkatkan nilai tambah ekonomi untuk negara serta berkontribusi dalam pemenuhan nilai gizi rakyat pada program ketahanan pangan yang gencar dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
PENGARUH WAKTU PEMANASAN TRANSESTERIFIKASI MINYAK EKSTRAK LUMUT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODIESEL Rini Siskayanti; Muhamad Engkos Kosim; Anita Rozalina
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.276 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.8

Abstract

Kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi. Hal ini mendorong para peneliti senantiasa mencari solusi memecahkan masalah krisis bahan bakar di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan mengganti bahan bakar fosil dengan yang dapat diperbaharui. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif berbahan baku minyak nabati dan hewani yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar minyak bumi. Lumut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Kadar asam lemak bebas (FFA) yang tinggi didalam minyak lumut dapat dikonversikan menjadi Fatty Acid Methyl Ester (biodiesel). Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan lumut sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Metoda yang dilakukan untuk pembuatan metil ester (biodiesel) dalam penelitian ini adalah esterifikasi dan dilanjutkan dengan proses transterifikasi. Untuk mendapatkan minyak lumut dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan soklet dengan perbandingan beberapa pelarut (heksana, benzena, dietil eter) dan waktu yang divariasikan (1, 1½, 2) jam. Selanjutnya pada proses esterifikasi bodiesel ditambahkan katalis asam (H2SO4), dan dilanjutkan dengan proses transesterifikasi dengan penambahan katalis NaOH dengan variabel waktu pemanasan (15, 30, 45, 60, 75, 90) menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk ekstraksi minyak lumut pelarut yang cocok adalah dietil eter dengan yield 31,0% dengan waktu eksraksi 1½. Dengan kadar FFA yaitu 13,91mg/g dan bilangan iod 11,26%. Sedangkan pada produk (biodiesel) didapatkan hasil maksimal pada pemanasan selama 60 menit dengan suhu 60oC yaitu dengan yield 78,79%. Dengan berat jenis 0,882 gr/ml, kadar FFA 1,13 mg/g dan kadar air 0,597%
A STUDY ON THE EFFECTIVENESS OF ANTIFUNGAL AGENTS ON COTTON FABRICS COLORED BY GAMBIR NATURAL DYES (UNCARIA GAMBIR) Edia Rahayuningsih; Felix Arie Setiawan; Conny Julanda Ayanie; Ambrosius Aditya; Yosephine Intan Ayuningtyas
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.417 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.10

Abstract

The increasing interest in the use of natural dyes is not accompanied by sufficient information and method for the application due to broad natural dyes resources existence. Gambir (Uncaria gambir), one of promising favorable natural dyes, has been used as batik coloring for decades. However, the application of gambir extract as a textile colorant faces a severe problem to be encountered which is the microbial growth such as fungi, mold, and bacteria. This study proposed several antifungal agents to suppress the growth of the fungus such as chitosan, aloe vera, and formaldehyde. To conduct the fungus inhibition concentration of every antifungal agent, Aspergillus niger was introduced on the colored cloth medium with the addition of Potato Dextrose Broth (PDB) growth media. Three methods of antifungal addition during the coloring process were investigated namely pre-coloring, post-coloring, and mix coloring process. The growth of Aspergillus niger was observed and measured the diameter and thickness of the colony. One-way ANOVA was used to analyze the treatment significantly. The result showed that all concentration of chitosan and formaldehyde addition, significantly, could suppress the fungus growth. However, formaldehyde is a toxic ingredient and harmful to the environment which becomes a limitation in the application. Meanwhile, from the significance level, Aloe vera could not inhibit the Aspergillus niger growth with the addition of 2 and 5 g/L, but it could suppress the Aspergillus niger growth with the addition of 8 g/L. Furthermore, the optimum condition was observed on the addition of 5 g/L chitosan at post-coloring method because of the minimum growth area of the Aspergillus niger.
ANALISIS KEEKONOMIAN PENGAMBILAN SULFUR SECARA BIOLOGI DENGAN PROSES THIOPAQ DI LAPANGAN GAS ALAM XY Sarah Dampang
JURNAL KONVERSI Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.273 KB) | DOI: 10.24853/konversi.8.1.8

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan dari sisi profitabilitas karena menyangkut keuntungan yang langsung dapat diterima secara financial. Dengan menggunakan  proses Thiopaq, apabila harga sulfur sebesar 500 USD/ton maka didapatkan IRR sebesar 33%, harga NPV sebesar USD 53.237.964 dan PBP selama 2,35 tahun. Semakin tinggi harga sulfur maka revenue akan semakin meningkat dan mengakibatkan naiknya nilai NPV dan IRR sedangkan nilai PBP semakin rendah yang berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk mencapai angka nol (titik balik modal) akan semakin cepat. Dan analisis sensitivitas menunjukan bahwa harga sulfur yang paling berpengaruh terhadap terjadinya perubahan NPV dan IRR. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9