cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 201 Documents
PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENDEKATAN SAINTIFIK SISWA KELAS VII DI SMP WAHYU MAKASSAR Fatmariani Fatmariani; Muh. Ilyas Ismail; Andi Ika Prasasti Abrar
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 3 No 2 (2015): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.022 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2015v3n2a2

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada peserta didik kelas VII di SMP Makassar dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan Saintifik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Wahyu Makassar yang terdiri dari 5 kelas, dengan penyebaran yang homogen. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik random sampling. Dimana kelas yang menjadi sampel adalah kelas VIIC dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan kelas VIIB dengan menggunakan pendekatan saintifik. Instrumen penelitian ini berupa tes essai dengan jumlah 5 soal. Tekhnik pengolahan data dan analisis data adalah statistik deskriptif dan statistk inferensial.  Setelah diberikan perlakuan pada kedua kelompok diperoleh hasil analisis statistika deskriptif rata-rata komunikasi matematis kelompok yang diajar dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing sebesar = 73,5 sedangkan rata-rata komunikasi matematis kelompok yang diajar dengan menggunakan pendekatan saintifik sebesar = 69,25. Hasil analisis inferensial data menunjukkan bahwa nilais ignifikansi yang diperoleh thitung 2,58 >ttabel 2,024 dan signifikansi (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta dididk pada kelas VII di SMP Wahyu Makassar.
PENGARUH KECEMASAN DAN KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X MA NEGERI 1 WATAMPONE KABUPATEN BONE M. Ridwan Tahir; Ulfiani Rahman; Nursalam Nursalam
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 3 No 1 (2015): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.307 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2015v3n1a8

Abstract

Artikel ini membahas tentang pengaruh kecemasan dan kesulitan belajar matematika terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan belajar matematika pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone, untuk mengetahui gambaran tingkat kesulitan belajar matematika pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kecemasan dan kesulitan belajar matematika terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yaitu korelasi sebab-akibat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecemasan belajar matematika, kesulitan belajar matematika dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan teknik analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kecemasan belajar matematika terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone, adanya pengaruh kesulitan belajar matematika terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone dan adanya pengaruh secara simultan kecemasan dan kesulitan belajar matematika terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecemasan dan kesulitan belajar matematika berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE EKSPOSITORI BERBASIS KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN MA ’ R A N G KABUPATEN PANGKEP Muh. Rizal M; Thamrin Tayeb; Nurkholisah Latuconsina
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 4 No 2 (2016): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.692 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2016v4n2a2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode ekspositori berbasis kuis efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Ma’rang Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group desain. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Ma’rang Kabupaten Pangkep bahwa persentase terbesar hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional berada pada kategori tinggi (52,17%) dan persentase terbesar hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan metode ekspositori berbasis kuis berada pada kategori tinggi (56,52%). Sedangkan pada hasil analisis statistik inferensial diperoleh nilai rata-rata kedua kelompok yaitu kelas kontrol sebesar 26,96 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 47,78 thitung= 10,47 > ttabel = 2,02 (thitung > ttabel). Dengan demikian terdapat perbedaan rata-rata tingkat hasil belajar matematika antara kelas yang diajar dengan menerapkan metode ekspositori berbasis kuis dengan kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Ma’rang. Metode ekspositori berbasis kuis efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Ma’rang yang berdasarkan pada hasil analisis inferensial dengan menggunakan rumus efisiensi relatif diperoleh nilai R < 1, (0,63) < 1.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 MAKASSAR Dedi Kusnadi; Suradi Tahmir; Ilham Minggi
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2014): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.515 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2014v2n1a9

Abstract

>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Makassar yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah guru matematika yang mengajar di kelas X  sebanyak 3 guru yang terbagi dalam 2 guru yang sudah mengikuti pelatihan dan 1 guru yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan Pembelajaran Matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek NH dan ML  yang sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori baik, begitu juga dengan subjek MB yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori baik. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek yang sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori yang berbeda, subjek NH berada pada kategori baik, sedangkan subjek ML berada pada kategori cukup baik. Selanjutnya subjek MB yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori cukup baik. Penilaian Pembelajaran Matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek NH dan ML yang sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori baik, sedangkan subjek MB yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori kurang baik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI UKURAN KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KEC. PATTALLASSANG KAB. GOWA Ardiansyah Abu Bakar; Nursalam Nursalam; Mardhiah Mardhiah
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2016): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2016v4n1a4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada kelas besar, (2) mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada kelas kecil, 3)mengetahui perbandingan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan  Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) ditinjau dari ukuran kelas. Jenis dan desain pada penelitian ini adalah Experimental Design dimana terdapat dua kelas eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji-t. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh rata-rata dari kedua kelompok yang menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI), yaitu kelas eksperimen I memiliki nilai  rata-rat pretest sebesar 44,62 dan posttest 78,59 dengan peningkatan sebesar 33,97. Pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata pretest diperoleh 39,47 dan rata-rata posttest sebesar 81,32 dengan peningkatan sebesar 41,85. Sedangkan berdasarkan hasil analisis inferensial diperoleh sign > α (0,184 > 0,05) maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika setelah penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dimana lebih berpengaruh pada kelas kecil dibandingkan pada kelas besar dalam hal ini siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kec. Pattalassang Kab. Gowa.
Efektivitas Penerapan Strategi Student Team Leadership Games Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Model Makassar Baharuddin Baharuddin
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2013): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.181 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang Efektivitas Penerapan Strategi Student Team Leadership Games dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII8   MTs Negeri Model Makassar dengan permasalahan. 1) Bagaimana gambaran hasil belajar matematika siswa kelas  VIII8    MTs Negeri  Model  Makassar  sebelum  penerapan  Strategi  Student  Team Leadership Games. 2) Bagaimana gambaran hasil belajar matematika siswa kelas VIII8  MTs Negeri  Model  Makassar  setelah  penerapan Strategi  Student  Team  Leadership  Games.  3) Apakah penerapan Strategi Student Team Leadership Games efektif pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII8   MTs Negeri Model Makassar. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitian adalah kelas VIII8   MTs Negeri Model Makassar yang berjumlah 40 orang. Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes uraian.  Data  yang  diperoleh  dianalisis  dengan  menggunakan  statistik  deskriptif  dan statistik inferensial dengan teknik statistik t (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Secara umum hasil belajar matematika siswa kelas VIII8  MTs Negeri Model Makassar dengan menggunakan Strategi Student Team Leadership Games dikategorikan tinggi dengan perolehan persentase sebesar 75,00%, dan hasil analisis uji hipotesis yang menggunakan uji-t diperoleh tHitung    = 14.10 dan tTabel  = 1,68 dengan taraf signifikan 5%. Jadi tHitung = 14,10 > tTabel  = 1,68. Sehingga H0  ditolak dan Hi  diterima. Dengan demikian penerapan Strategi Student Team Leadership Games efektif pada pembelajaran matematika di kelas VIII MTs Negeri Model Makassar.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN ALAUDDIN MAKASSAR Irmawati Irmawati; Thamrin Tayeb; Ridwan Idris
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 4 No 2 (2016): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.021 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2016v4n2a1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kecerdasan emosional mahasiswa, prestasi belajar matematika serta hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin pada Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Penelitian ini dilakukan di kampus I dan kampus II UIN Alauddin Makassar angkatan 2012, 2013 dan 2014 sebanyak 326 dengan sampel sebanyak 30% dari populasi yaitu 98 orang yang terdiri dari 49 laki-laki dan 49 perempuan, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kecerdasan emosional mahasiswa laki-laki dan perempuan jurusan pendidikan berada dalam kategori sedang dengan masing-masing skor rata-rata 76,04 dan 73,98, dan prestasi belajar mahasiswa laki-laki dan perempuan jurusan pendidikan matematika berada dalam kategori memuaskan dengan masing-masing skor rata-rata 3,46 dan 3,49. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin pada jurusan pendidikan matematika angkatan 2012, 2013, dan 2014 UIN Alauddin Makassar dengan taraf signifikan 5% atau (α = 0,05).
PERBANDINGAN METODE DEDUKTIF DENGAN INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Samsul Bahri; Andi Ika Prasasti Abrar; Andi Dian Angriani
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 5 No 2 (2017): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.686 KB) | DOI: 10.24252/mapan.v5n2a4

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar matematika yang menggunakan metode deduktif dan induktif, gambaran hasil belajar matematika yang menggunakan metode deduktif dan induktif, perbedaan yang signifikan antara metode deduktif dengan induktif terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XII IPS MAN Wajo terdiri dari 4 kelas, yang berjumlah 86 siswa. Penentuan sampel dengan cara random. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes hasil belajar dan angket motivasi belajar matematika. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji F ANAVA dengan interaksi. Berdasarkan hasil analisis statistika deskriptif, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa menggunakan metode deduktif adalah 74,91 dan metode induktif adalah 88,95, nilai rata-rata motivasi belajar matematika siswa menggunakan metode deduktif adalah 65,73 dan metode induktif adalah 68,23. Berdasarkan analisis inferensial, diperoleh F0 > F tabel (3,911 > 3,24) dan nilai Sig. <  = 0,021 < 0,05, maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara metode deduktif dengan metode induktif terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas XII IPS MAN Wajo.Abstract:This study aims to find out the learning outcome in mathematics using Inductive Method, outcome in mathematics using Deductive Method, the description of students’ learning motivation using Inductive Method, the students' learning motivation using Deductive Method, to know the significant difference between Inductive Method and Deductive Method on the learning outcome in mathematics based on the learning motivation of students in social sciences major of grade 12 of Islamic Senior High School Wajo, Wajo regency. This research is a quasi-experimental design. The population was all the students of social sciences in grade 12 of Islamic Senior High school Wajo which consisted of 86 students. The sampling technique was simple random sampling. Instruments used were the learning outcomes test, questionnaire on learning motivation of mathematics and observation sheet. The techniques of analysis used were descriptive statistics and inferential statistical analysis with F test of ANAVA with interaction. Based on the results of data analysis using descriptive statistics for student's learning outcome using Deductive Method, the average score of this group was 74.91. On the other hand, the students’ learning outcome using Inductive Method reached the average score of 88.95. Theaverage score of students’ learning motivation in mathematics using deductive method was 65.73. As for students’ learning motivation using Deductive Method, the average score was 68.23. The result of ANAVA for hypothesis I is that F0 > F table, thus Ho is rejected. Therefore, it is concluded that there is a significant difference between Inductive Method and Deductive Method on Mathematics Learning outcome. As for the hypothesis II, the result obtained shows that F0 > F table, thus Ho rejected, then it is concluded that there are differences between students who have high motivation, moderate motivation and low motivation in their learning outcomes in mathematics. For the hypothesis III, it is revealed that F0> F table (3.911> 3.24) and the Sig value < α = 0.021 <0.05, hence Ho is rejected, where it indicates that there is a significant difference between Inductive Method and Deductive Method towards the learning outcome in mathematics based on the learning motivation of students in social sciences major of grade 12 of Islamic Senior High School Wajo, Wajo regency.
Eksplorasi Komunikasi dan Penalaran Matematika dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Pesantren Immim Putra Makassar Sitti Zuhaerah Thalhah; Hamzah Upu; Awi Dassa
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2013): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.414 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor komunikasi dan penalaran matematika siswa dalam tahap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasil penelitian ini adalah (1) komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap membaca, siswa dengan kategori kemampuan tinggi membaca dan memahami materi pelajaran secara bermakna. Siswa dengan kategori kemampuan sedang membaca dan memahami materi pelajaran secara bermakna. Siswa dengan kategori kemampuan rendah membaca materi pelajaran namun tidak mampu memahami teks secara bermakna. (2) komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap diskusi kelompok ahli, siswa dengan kategori kemampuan tinggi efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika menjelaskan pernyataan matematika secara lisan atau tertulis.   Siswa dengan kategori kemampuan sedang efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika dan membantu temannya menyelesaikan masalah matematika. Siswa dengan kategori kemampuan rendah efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika (3) komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap diskusi kelompok asal,  siswa dengan  kategori  kemampuan  tinggi  efektif  melakukan  komunikasi dan penalaran matematika menjelaskan pernyataan matematika secara lisan atau tertulis dan mendengar pernyataan matematika. Siswa dengan kategori kemampuan sedang efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika dan membantu teman menyelesaikan masalah matematika. Siswa dengan kategori kemampuan rendah efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika  dan  mulai  mampu  menjelaskan  pernyataan  matematika  secara  lisan  atau tertulis. (4) Komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap tes, siswa dengan kategori kemampuan tinggi mencapai level 4. Siswa dengan kategori kemampuan sedang mencapai level 3-4. Siswa dengan kategori kemampuan rendah mencapai level 0-2.
PENGARUH PENGETAHUAN METAKOGNISI DAN GAYA BELAJAR VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BAROMBONG KABUPATEN GOWA Syahrina Syam; Ulfiani Rahman; Nursalam Nursalam
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 4 No 2 (2016): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.781 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2016v4n2a7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengetahuan metakognisi dan gaya belajar visual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IX SMPN 2 Barombong. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan teknik analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan metakognisi dan gaya belajar visual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IX SMPN 2 Barombong. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk pengetahuan metakognisi diperoleh nilai rata-rata 82,52 berada pada kategori sedang dari 93 sampel diperoleh nilai terendah 61, nilai tertinggi 105 dan untuk gaya belajar visual diperoleh nilai rata-rata 55,22 berada pada kategori sedang dari 93 sampel diperoleh nilai terendah 46, nilai tertinggi 65, serta untuk tingkat pemecahan masalah matematika diperoleh nilai rata-rata 71,18 berada pada kategori sedang dari 93 sampel diperoleh nilai terendah 34, nilai tertinggi 100. Adapun hasil analisis statistik inferensial (Regresi Linear Berganda) diperolehFhitung>Ftabel (3,645 > 3,10). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan metakognisi dan gaya belajar visual berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Page 1 of 21 | Total Record : 201