cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 29 No 2 (2012)" : 5 Documents clear
KAJIAN CELAH YANG DIPERLUKAN UNTUK MENENTUKAN FASILITAS PENYEBRANGAN PEJALAN KAKI tanan, natalia
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 2 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.239 KB)

Abstract

ABSTRAKPerencanaan penyebrangan memerlukan data kemampuan pejala kaki yang menyebrang. Pengambilan keputusan menyebrang pada penyebrangan sebanding tanpa alat pemberian isyarat lalu-lintas adalah keputusan yang subjektif dan berkaitan dengan kemampuan menyebrang. Dalam melakukan penyebrangan, penyebrang akan mempertimbangkan kecepatan menyebrang, volume kendaraan, kecepatan kendarann yang terdekat didepannya, lebar jalan yang disebrangi, dan keberadaan penyebrang lainnya. Kajian ini mengevaluasi kebutuhan fasilitas penyebrangan di luas jalan perkotaan berdasarkat “celah” yang diperlukan antara penyebrang dengan kendaraan terdekat melintas didepannya. Pengumpulan data dilakukan pada suatu ruas jalan di Kota Surabay dan satu ruas jalan di Kota Malang. Dari hasil data yang terkumpul, dilakukan reduksi data. Setelah itu dilakukan perhitungan jarak antara pejalan kaki yang m,enyebrang dengan kendaraan yang terdekat dan kecepatan kendaraan tersebut. Hubungan persentase pejalan kaki yang mampu menyebrang dan jarak pejalan kaki dengan kendaraan terdekat pada rentan kecepatan tertentu dianalisis. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa semakin tinggi kecepatan lalu-lintas, maka semakin besar yang dibutuhkan penyebrangan untuk kecepatan lalu-lintas kendaraan sekitar 34km/jam, besarnya nilai celah yang diperlukan adalah 4,35 detik untuk jarak menyebrang 8,50 m dan 6,61 detik untuk jarak menyebrang 6,90 m.Kata kunci :  pejalan kaki, fasilitas penyebrangan, celah yang diperlukan, jalan perkotaan, ruas jalan
EVALUASI TINGKAT KERENTANAN PADA NASIONAL PANTURA DI PROVINSI JAWA TENGAH AKIBAT ROB Handayani, Dini
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 2 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.059 KB)

Abstract

ABSTRAK Jalan nasional di Pantura Jawa Tengah dibeberapa titik dekat dengan pantai utara mengakibatkan jalan tersebut memiliki resiko rusak akibat rob. Disis lain perubahan iklim mengakibatkan meningkatnya muka air laut sehingga hal tersebut menambah cangkupan wilayah yang tergenang rob. Kerentana jalan terhadap rob dikaji dengan pembobotan terhadap lima parameter, yaitu : 1). Similasi kenaikan muka air laut, 2). Peta arah angin dominan, 3). Litologi geologi, 4). Jarak bibir pantai ke tepi jalan, 5). Beda tinggi tepi pantai ke tepi jalan. Pembobotan terhadap lima parameter tersebut dilakukan dengan cara Focus Group Discusion (FGD) oleh para ahli bidang rob, sehingga menghasilkan persamaan Nilai Kerentanan Rob (NKR). Persamaan NKR digunakan untuk menghitung tingkat kerentanan jalan dan hasil perhitungan menunjukan bahwa dari 80 ruas jalan yang ada di Provinsi Jawa Tengah, terdapat 10 ruas jalan nasional (12,5%) yang mempunyai kerentanan terhadap rob. Jika dilihat dari total panjang, ruas jalan nasional yang rentan terhadap rob sepanjang 37 km (8,8%) dari total sekitar 421 km ruas jalan nasional di Pantura Provinsi Jawa Tengah.Kata kunci : jalan nasional, rob, Pantura, Jawa Tengah, perubahan iklim
KINERJA DINDING TANAH MERAH YANG MEMPERKUAT GEOGRED BERDASARKAN MODEL NUMERIK Moelyani, Dian Asri
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 2 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.083 KB)

Abstract

ABSTRAKPedoman perencanaan dinding tanah yang diperkuat geogred saat ini menmasyarakat menggunakan bahan berbutir untuk bahan timbunan. Sebagai akibat, untuk keuntungan ekonomis dari teknologi ini menjadi sangat tergantung pada ketersediaan bahan berbutir disekitar lokasi kontruksi. Disisi lain, di Indonesia, tanah merah yang berasal dari produk vulkanik (tanah residual) sangat berlimpah dan telah banyak digunakan sebagai bahan timbunan karena mempunyai sifat teknis yang baik. Makalah ini membahas prilaku dinding tanah merah yang diperkuat geogred melalui model numerik dari Royal Militery College (RMC) Test Wall 1,Kanada. Verifikasi model dilakukan dengan membandingkan deformasi muka (facing), reaksi toe, tekana vertical pondasi, dan renggangan perkuatan dari hasil model terhadap data dinding percobaan. Model dinding dengan menggunakan propertis tanah merah kemudian disimulasikan untuk mengetahui kinerjanya. Interaksi tanah-geogred dimodelkan dengan memberikan faktor reduksi kuat geser pada elemen antar muka antara kedua material tersebut. Dari hasil kajian dapat disimpulkan respon sistem dinding tanah merah lebih kompleks dibandingkan dinding dari bahan berbutir, oleh karena itu desain kuat tarik berkuatan mempertimbangkan deformasi muka dan timbunan akibat terdisipasinya tekana air pori ekses jangka panjang, efek downdrag dan kekuatan toe.Kata kunci :  dinding tanah,perkuatan geogred, interaksi tanah geogred, model numerik, tanah merah
PENENTUAN LUAS RETAK MEMANJANG DAN MELINTANG PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL Syafier, Siegfried
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 2 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.227 KB)

Abstract

ABSTRAKInformasi mengenai luas retak permukaan jalan merupakan salah satu oarameter utama dalam system manajemen pemeliharaan jalan. Besaran luas retak permukaan ini merupakan salah satu factor yang menentukan dalam menghitung kebutuhan perbaikan dan juga digunakan untuk penentuan tingkatan kondisi jalan. Metoda konvensional untuk survey kerusakan ini biasanya dilakukan dengan perjalan kaki dimna surveyour mencatat luas retak yang ditemui pada lokasi tertentu. Saat ini dengan berkembangnya pengetahuan mengenai teknologi kamera digital dan juga kemajuan ilmu computer, tipe survei bergesar dari manual menjadi otomatis dengan pemanfaatan kamera agar supaya menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Kamera yang digunakan adalah tipe kamera digital dengan resolusi sedang sampai tinggi. Pemrosesan citra digital digunakan sebagai dasar dalam menganalisis citra foto yang dikumpulkan. Langkah-langkah yang dilakukan mencangkup pemrosesan awal, penentuan batasan antara citra retak dan latar belakang serta perhitungan luas retak. Pemrosesan awal mencakup kompresi ukuran citra foto serta konversi menjadi format hitam putih. Predksi batasan menggunakan metode bounding box. Dari ketiga citra foto digital yang di analisis didapat kesimpulan bahawa penggunaan metoda pemrosesan citra digital bisa diterima seperti terlihat dari hasil perhitungan luas retak yang dihasilkan. Kata kunci : pemrosesan citra digital, luas retak permukaan jalan, sistem manajemen, pemeliharaan jalan, survei kekerasan, bounding box
KAJIAN MATERIAL STONE MATRIX ASPHALT ASBUTON BERADASRKAN KRITERIA DEFORMASI PERMANEN Suaryana, Nyoman
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 2 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.018 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada tahun 70-an di Indonesia mulai digunakan material Asphaltic Concrete (AC). Namun penguna AC dengan tebal minimum pada perkerasaan yang belum mantap menimbulkan kerusakan berupa retak-retak. Selanjutnya pada pertengahan tahun 80-an, diperkenalkan HRS yang mempunyai kelenturan yang tinggi, selaput aspal yang lebih tebal. Permasalahan retak hilang, namun muncul masalah baru dengan terjadinya deformasi permanen, khususnya pada jalan dengan lalu-lintas berat. Pengalaman tersebut menunjukan perlunya dikembangkan material yang dapat mengatasi masalah deformasi permanen, tanpa harus kehilangan durabilitas. Salah satu material yang dikembangkan di Indonesia adalah Stone Matrix Asphalt Asbuton (SMAB) yang meruoakan pengembangan lebih lanjut dari Split Mastic Asphalt atau Stone Matrix Asphalt (SMA) dengan memanfaatkan bahan lokal aspal buton. Metodologi dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literratur dan selanjutnya melaksanakan pengujian empiris dan simulasi di laboratorium. Hasil penelitiian menujukan pencampuran yang sesuai untuk SMAB adalah dengan cara-basah (urutan pencampuran adalah agregat-aspal-Asbuton), dan apabila digunakan pemadat Marshall jumlah pemadatan yang disarankan adalah 2 x 50 tumbukan meskipun untuk lalu-lintas berat. Hasil pengujian menunjukan penambahan asbuton dapat mengurangi terjadinya pengaliran aspal sehingga dapat menggantikan fungsi serat selulosa sebagai bahan penstabil. Penambahan Asbuton  juga meninggkatkan ketahanan campuran terhadap deformasi permanen. Dalam penelitian ini telat dikombangkan rumus pendekatan untuk menghitung kadar aspal optimum SMAB.Kata kunci : SMA, SMAB, Asbuton, serat selulosa, pengaliran aspal, deformasi permanen

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue