cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : -
Core Subject : Education,
EDUKASI is a peer-reviewed scientific journal that focuses on Religious Educational Research. It published by Center for Research And Development of Religious Education, Republic Indonesia Ministry of Religious Affairs, since 2003 and had been released three times a year. Now (since 2017) it governed in associated and corporated to Religious Researchers Association. And since 2009 it had been accredited by Indonesian Science Institution. Nowadays are about to prepare for becoming International Journal reputation that would be indexed at global high ranked index. As the scientific reading material publication, the EDUKASI aimed to provide readers with a better comprehensive understanding of Religious Educational Studies in Indonesia, and even around Asia countries and the world. We invited all researchers, lecturers, teachers, and whoever interested and have a manuscript of religious education to send off what you have been researched and reported to be published in EDUKASI. The articles should be original, unpublished and not under review for possible publication in any other journals. All submitted manuscripts will be blindly-reviewed by qualified academics in the field. This process may take several weeks or months.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan" : 10 Documents clear
GAPS IDENTIFICATION OF INCLUSIVE EDUCATION: EVALUATIVE STUDY AT MADRASAH IBTIDAIYAH MA'ARIF SIDOMULYO, KEBUMEN Wahid Khozin; Opik Abdurrahman Taufik
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.884

Abstract

AbstractThis study was evaluating the Ministry of Religion Affairs’ policy intending to provide input for improving the program. The evaluation took the case in Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif in Ambal, Kebumen, Central Java. This MI uses the concept of inclusive education that sees every child entitled to educational services regardless of their physical differences and who they are. At the level of implementation, there is still a gap between a theory that tends to be ideal with practices that emphasize real needs. To meet the educational services of children with disabilities in their environment, MI Ma'arif Sidomulyo chose to go directly and practice. To overcome obstacles in the field, MI initiated the building of networks with local governments, schools, and madrassas that provide inclusive education. The network was also built with institutions and observers of inclusive education as an effort to strengthen inclusive education in MI Sidomulyo, because guidance from the Ministry of Religion is still very weak.AbstrakKajian ini mengevaluasi kebijakan Kementerian Agama yang hendak memberikan masukan untuk perbaikan program. Evaluasi mengambil kasus di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif di Ambal, Kebumen, Jawa Tengah. MI ini menggunakan konsep pendidikan inklusif yang memandang setiap anak berhak atas layanan pendidikan tanpa memandang perbedaan fisik dan siapa mereka. Pada tataran implementasi, masih terdapat gap antara teori yang cenderung ideal dengan praktik yang menekankan pada kebutuhan nyata. Untuk memenuhi layanan pendidikan anak difabel di lingkungannya, MI Ma'arif Sidomulyo memilih terjun langsung dan praktek. Untuk mengatasi kendala di lapangan, MI memprakarsai pembangunan jejaring dengan pemerintah daerah, sekolah, dan madrasah penyelenggara pendidikan inklusif. Jejaring juga dibangun dengan lembaga dan pemerhati pendidikan inklusif sebagai upaya penguatan pendidikan inklusif di MI Sidomulyo, karena pembinaan dari Kementerian Agama masih sangat lemah.
PREFACE EDUKASI VOL. 19 NO. 1 APRIL 2021 edukasi edukasi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.1063

Abstract

COVER EDUKASI VOL. 19 NO. 1 APRIL 2021 edukasi edukasi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.1064

Abstract

BUDAYA MENELITI SISWA MADRASAH MELALUI MADRASAH YOUNG RESEARCHERS SUPER CAMP Saimroh Saimroh; Abdul Basid
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.821

Abstract

AbstractThis paper is based on a program evaluation of Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES). This program is a superior program from the directorate of Islamic education, Ministry of Religion Affairs since 2018. The evaluation aims to view program effectiveness for the past 2 years and giving feedback for improvement in the future.  This research uses CIPP as an evaluating tool. Data had been collected from September 2019 using observation, interviews, questionnaires, and document analysis. By contextual analysis, the evaluation result shows that MYRES is aligned with regulation and people’s needs. Input Evaluation shows that in general, input goals are in a good category with some improvement notes on user guidance, Grand Final Committee, research funding, and winner’s development. Process evaluation shows that all stages executed in MYRES are generally well with some improvement notes on the socializing stage, exhibition location, expo, and presentation exam. Product evaluation shows that in general, MYRES's goal to develop research culture in Madrasah Student is well accomplished. This evaluation recommends MYRES to be continued with improvement as Indonesia Ministry Of Religion Affair’s superior program. AbstrakTulisan ini merupakan hasil penelitian evaluasi program Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) yang merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama. Program ini digelar sejak tahun 2018. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat efektifitas program yang sudah berjalan dua tahun guna memberikan masukan untuk perbaikan program yang akan datang. Penelitian menggunakan metode evaluasi CIPP (contex, input, process, product). Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2019 dengan teknik observasi, wawancara, angket dan studi dokumen. Hasil evaluasi konteks menunjukkan bahwa pelaksanaan program MYRES sudah sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 dan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 serta dibutuhkan masyarakat madrasah. Evaluasi input program mencapai hasil baik dengan beberapa masukan pada juknis, koordinasi panitia, pembiayaan penelitian dan hadiah untuk pemenang. Evaluasi proses menunjukkan hasil yang baik dengan masukan perbaikan pada sosialisasi, lokasi pameran, dan standarisasi pameran dan ujian presentasi. Evaluasi produk membuktikan bahwa program MYRES efektif untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti pada siswa madrasah. Hasil evaluasi ini merekomendasikan agar program MYRES dapat dilanjutkan dengan perbaikan sebagai program unggulan Kementerian Agama.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL DALAM TRADISI KENDURI NIKAH DI DESA BARUMANIS Dewi Purnama Sari; Sutarto Sutarto
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.829

Abstract

AbstractThis paper aims to reveal the values of multicultural Islamic education which are implemented in the tradition of the feast on marriage in Barumanis village, Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province. This research is qualitative research with a phenomenological approach. The research informants consisted of community leaders, traditional leaders, and religious leaders in Barumanis village. The data collection techniques used are passive participation observation and unstructured interviews. To check the validity of the data, the technique of extension of observations and triangulation of sources and data were used. Data analysis using the Miles and Huberman model. The results showed that the values of multicultural Islamic education that are implemented in the wedding festival tradition are, first, democratic values, which include freedom of expression, adherence to manners, and the existence of equal rights. Second, humanistic values, which include mutual respect, respect, and mutual assistance between one another in diversity. Third, pluralistic value, which includes public awareness of diversity in differences and tolerance. The values of multicultural Islamic education can become the glue of the unity of the Barumanis village community so that harmony and peace are formed in diversity.AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai-nilai pendidikan Islam multikultural yang diimplementasikan dalam tradisi kenduri nikah di desa Barumanis Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan penelitian terdiri tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama desa Barumanis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi passive participation dan wawancara tidak terstruktur. Untuk mengecek keabsahan data digunakan teknik perpanjangan pengamatan dan triangulasi sumber dan data. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam multikultural yang diimplementasikan dalam tradisi kenduri nikah adalah pertama, nilai demokratis, yang mencakup adanya kebebasan mengemukakan pendapat, adanya kepatuhan terhadap tata krama dan adanya persamaan hak. Kedua, nilai humanistik, yang meliputi adanya sikap saling menghormati, menghargai dan saling membantu antar sesama dalam keragaman. Ketiga, nilai pluralistik, mencakup adanya kesadaran masyarakat tentang keragaman dalam perbedaan dan toleransi. Nilai-nilai pendidikan Islam multikultural ini mampu menjadi perekat kesatuan masyarakat desa Barumanis, sehingga terbentuk kerukunan dan kedamaian dalam keragaman. 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MODERASI BERAGAMA PADA JENJANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Mardan Umar; Feiby Ismail; Nizma Syawie
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.798

Abstract

AbstractThe implementation of character education based on religious moderation for children should begin from the beginning at a golden age, because early childhood is the right time to provide a moderate character foundation in accordance with Islamic values, especially in muslim minority communities or communities. This study examines the implementation of character education based on religious moderation in early childhood, especially in kindergarten/RA Manado city which is a muslim minority area as well as factors that affect it.. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques were obtained by observation, interview, and documentation. The results showed that the implementation of character education based on religious moderation in early childhood in minority areas is focused on three aspects, namely: 1) Strengthening of Aqidah; 2) Moral/Akhlak Education; and 3) Fostering Value of Tolerance. These three focuses are implemented through learning, habituation and role models. Factors that influence of the child's character building is environmental factors, teachers, support from parents and school committees, and the foundation support. AbstrakImplementasi pendidikan karakter berbasis moderasi beragama pada anak harus dimulai sejak awal pada usia emas, karena usia dini adalah masa yang tepat untuk memberikan landasan karakter moderat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, khususnya di daerah atau lingkungan masyarakat minoritas muslim. Penelitian ini mengkaji tentang implementasi pendidikan karakter berbasis moderasi beragama pada anak usia dini khususnya di TK/RA Kota Manado yang merupakan daerah minoritas muslim serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran moderasi beragama pada anak usia dini di daerah minoritas difokuskan pada tiga aspek yaitu: 1) Penguatan Aqidah; 2) Pendidikan Akhlak; dan 3) Pembinaan Nilai Toleransi. Ketiga fokus ini diimplementasikan melalui program pembelajaran, pembiasaan dan pemberian teladan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter moderat pada anak yaitu: faktor lingkungan, faktor guru, dukungan orang tua dan Komite sekolah serta pihak Yayasan.
PENGARUH OTORITAS KEAGAMAAN DI SEKOLAH ISLAM TERPADU Solihah Titin Sumanti; Zunidar Zunidar; Hendra Kurniawan; Suryo Adi Sahfutra
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.771

Abstract

AbstractThis study aims to show the tendency of urban Muslim communities in the city of Medan in choosing primary schools for children. The number of Islamic schools in Medan City continues to grow. The type of Islamic education that is developing is the Integrated Islamic School (SIT). SIT emerged as a response to the urban Muslim community. Its presence fulfills the wishes of previous Islamic education institutions, such as Islamic boarding schools, madrasas and public schools. The focus of the study looks at the role of the SIT religious authority in shaping teaching so that SIT's ability to compete with schools and Madrasahs affiliated with the NU, Muhammadiyyah, Al-Washliyah, and Al-Ittihadiyah organizations in terms of both curriculum and managerial aspects. The research method used is qualitative naturalistic. The main finding of this research is that the religious authority formed from the learning process at SIT leads to certain groups and ideologies affiliated with the Tarbiyah group. Its religious development indicates that the taste for Islamic education in urban communities leads to SIT which has an integrated curriculum. The managerial system is more modern in use because it is integrated with the existence of quality management in the administrative system that combines the managerial systems of the Ministry of Education and the Ministry of Religion, which are not owned by madrasah or pesantren institutions. The SIT curriculum model is successful in responding to the sociological needs of the urban Muslim community between the needs of religious and general teaching which is also a place to 'entrust' children all day because SIT uses a fullday curriculum model system.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kecenderungan masyarakat muslim urban di kota Medan dalam memilih sekolah dasar bagi anak-anak. Jumlah sekolah Islam di Kota Medan terus berkembang. Jenis pendidikan Islam yang berkembang yaitu Sekolah Islam Terpadu (SIT). SIT muncul sebagai respon masyarakat muslim urban. Kehadirannya memenuhi keinginan yang tidak dimiliki lembaga pendidikan Islam sebelumnya, seperti pesantren, madrasah, dan sekolah umum. Fokus kajian melihat peran otoritas keberagamaan SIT dalam membentuk pengajaran hingga kemampuan SIT bersaing dengan sekolah dan Madrasah yang berafiliasi pada organisasi NU, Muhammadiyyah, Al-Washliyah, dan Al-Ittihadiyah dari segi kurikulum maupun managerialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif naturalistik. Temuan utama penelitian adalah otoritas keagamaan yang dibentuk dari proses belajar di SIT mengarah pada kelompok dan ideologi tertentu yang berafiliasi dengan kelompok Tarbiyah. Perkembangan keagamaannya mengindikasikan bahwa selera pendidikan Islam pada masyarakat urban mengarah pada SIT yang memiliki kurikulum integrasi. Sistem managerialnya lebih modern digunakan karena terintegrasi dengan adanya management quality pada sistem administrasi yang menggabungkan sistem managerial Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama, yang tidak dimiliki lembaga madrasah atau pesantren. Model kurikulum SIT berhasil merespon kebutuhan sosiologis masyarakat muslim urban antara kebutuhan pengajaran agama dan umum yang sekaligus menjadi tempat ‘menitipkan’ anak seharian karena SIT menggunakan sistem kurikulum model fullday.
EKSISTENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PEMBELAJARAN DI TENGAH PANDEMI COVID 19 Agusthina Siahaya; Jenri Ambarita
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.851

Abstract

AbstractThis study aims to describe the existence by Christian Religion Teacher (PAK) in the learning process during the covid-19 pandemic. This is a descriptive qualitative study. This research is a descriptive qualitative research using data collection techniques, namely observation, interviews with online questionnaires through the telegram group Guru PAK Indonesia which consists of 880 members. The distribution of questionnaires was carried out in 2 stages, in the first stage 421 PAK teachers were the main respondents and the second questionnaire was distributed as many as 581 PAK teachers to obtain supporting data. From the results of the study, it was found that the existence of PAK teachers in learning was different, some were in a situation of smooth internet access, some were in areas that were not smooth and in areas where there was no internet access. Poor internet access, limited economic capacity and limited understanding of ICT are obstacles faced by many PAK teachers in learning. House-to-house learning, assignments, taking part in online workshops, learning on their own from the internet or even asking for help from peers are efforts made by PAK teachers to remain able to carry out their responsibilities as a professional PAK teacher in carrying out learning amid Covid- 19. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi guru PAK dalam pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dengan penyebaran kuesioner secara online melalui grup telegram Guru PAK Indonesia yang beranggotakan 880orang.Penyebaran kuesioner dilakukan dengan 2 tahapan, pada tahap pertama 421 orang guru PAK menjadi responden utama dan penyebaran kuesioner kedua sebanyak 581 orang guru PAK untuk mendapatkan data pendukung. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa keberadaan guru PAK dalam pembelajaran berbeda-beda, ada yang berada dalam situasi akses internet yang lancar, ada yang berada di daerah yang kurang lancar dan di daerah yang tidak ada akses internet. Akses internet yang kurang baik, kemampuan ekonomi yang terbatas dan pemahaman TIK yang masih terbatas menjadi kendala yang dihadapi oleh banyak guru PAK dalam pembelajaran. Pembelajaran dari rumah ke rumah, penugasan, mengikuti kegiatan workshop online, belajar sendiri dari internet atau bahkan meminta bantuan dari teman sejawat menjadi upaya yang dilakukan oleh guru PAK agar tetap mampu melakukan tanggung jawab sebagai seorang guru PAK yang profesional  dalam melaksanakan pembelajaran di tengah Covid-19. 
PROGRAM MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN CURUP: SOLUSI MENGATASI RENDAHNYA KEMAMPUAN MAHASISWA MEMBACA AL-QUR’AN Rapia Arcanita
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.816

Abstract

AbstractIAIN Curup, as an Islamic higher education institution, demands the students to master al-Qur'an. One of the steps towards the mastery of the Qur’an is through the activities of tahsin (reciting) al-Qur'an implemented by Ma'had al-Jamiah (college dormitory) of IAIN Curup. Therefore, this study aimed to see the role of Ma'had al-Jamiah of IAIN Curup in overcoming the students' low mastery of al-Qur'an, by paying attention to the results of Ma'had al-Jamiah programs consisting of the practicum of tahsin al-Qur'an and students’ worship practicum. These activities already ran for three semesters. However, it was still found the students who could not read al-Qur'an well and could not perform the prayers properly. This study employed a qualitative approach. The data were obtained from interviews, observations, and documentation, which were then analyzed by using a qualitative approach. Thus,  the following conclusion was drawn: First, the Ma'had Al-Jami'ah programs were quite representative in improving students’ mastery of al-Qur’an; Second, ma'had activities applied a semi-Islamic boarding school education model in a classical form; Third, Ma'had al-Jamiah’s policies concerning the subjects of Tahsin Al-Qur’an, Worship Practicum I, and Worship Practicum II as the requirements to take part in KPM (Community Service Program), PPL (pre-service teaching program), Internship, comprehensive exams, and Munaqasyah (thesis exams) really stimulated students to master reciting al-Qur'an.AbstrakIAIN Curup sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, dituntut agar mahasiswanya mengusai al- Qur’an. Salah satu langkah menuju kemampuan penguasaaan al-Qur’an tersebut adalah melalui kegiatan tahsin al-Qur’an sebagai mana yang di laksanakan oleh Ma’had al-Jamiah IAIN Curup. Oleh karena itu penelitian ini berusaha melihat peran ma’had al-Jamiah IAIN Curup dalam mengatasi rendahnya penguasaan al-Qur’an mahasiswa IAIN Curup, dengan memperhatikan hasil kegiatan Ma’had yang mencakup praktikum tahsin al-Qur’an dan praktikum  ibadah kemahasiswaan. Kegiatan tersebut sudah berjalan selama tiga semester. Namun masih ditemukan mahasiswa belum bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan belum bisa melaksanakan ibadah shalat dengan baik. Penelitian ini menggukanakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hari hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis dengan pendekatan kualitatif sehingga diperoleh simpulan: Pertama Program Ma’had Al-Jami’ah cukup representatif dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang al-Qur’an; Kedua kegiatan ma’had menawarkan menerapkan model pendidikan semi pondok pesantren dalam bentuk klasikal; Ketiga Ma’had al- Jamiah IAIN Curup menjadikan ketiga materi (Tahsin al-Qur’an, Praktek Ibadah I dan II sebagai syarat untuk bisa mengikuti KPM, PPL, Magang, Komprehensif dan sidang Munaqasyah) sangat memacu mahasiswa dalam penguasaan bacaan al-Qur’an.
EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN GURU PENDIDIKAN AGAMA (GPA) PADA SEKOLAH UMUM DI PROVINSI BALI Abdul Kadir Ahmad; Lisa'diyah Ma'rifataini
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v19i1.810

Abstract

AbstractCrucial issues with religius education teachers (GPA) policies are related to coaching, career development, welfare and recruitment. This research approach is qualitative with descriptive type. Data collection uses in-depth interviews, participatory observations, and document studies. The purpose of this study was to determine the implementation of GPA policies on the four problems above, problems and solutions. The informants of this study were the Kasi at the Education Office, the Head of the Provincial Government, the Head of the Division and the Kasi at the Ministry of Religion, PA Supervisors and PA Teachers. The results showed that the GPA guidance policy was not optimal due to funding constraints, the limited number of supervisors covering very large coverage areas. Regarding career development, GPAs experience difficulties in writing scientific papers and require seminars or competency tests when they are promoted from IV / A to IV / B. Regarding welfare, non-PNS GPAs are constrained from participating in certification and inpassing because they have to include a decree from the Mayor / Regent and GPA who have not been certified due to limited quota There are three types of religious teachers in schools, namely those appointed by the Ministry of Religion, the Regional Government, and the Education Office, where the GPA data is always different and there is no coordination. In order to meet the lack of GPA in schools, the Ministry of Religion needs to appoint GTT religious teachers or contract teachers who are funded by the APBN, just as the Regional Government appoints GTT religious teachers who are funded by the APBD.AbstrakMasalah krusial kebijakan Guru Pendidikan Agama (GPA) adalah terkait pembinaan, pengembangan karier, kesejahteraan dan rekrutmen. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan tipe Deskriptif. Pengumpulan data menggunakan in-depth interview, participatory observation, dan document studies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan GPA terhadap empat masalah di atas, problematika dan solusi. Informan penelitian ini adalah Kasi pada Dinas Pendidikan, Kabid di Pemda Provinsi, Kepala Bidang dan Kasi di Kemenag, Pengawas PA dan Guru PA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembinaan GPA belum optimal karena terkendala pendanaan, keterbatasan jumlah pengawas yang Coverage areas sangat luas. Terhadap pengembangan karier, GPA mengalami kesulitan dalam penulisan karya tulis ilmiah dan keharusan seminar atau uji kompetensi ketika kenaikan pangkat dari IV/A ke IV/B.  Terkait kesejahteraan, GPA non PNS terkendala untuk mengikuti sertifikasi dan inpassing karena harus menyertakan SK dari Walikota/Bupati dan GPA yang belum sertifikasi karena kuota terbatas. Terdapat  tiga jenis guru agama di sekolah yakni diangkat oleh Kemenag, Pemda, dan Dinas Pendidikan, di mana data GPA selalu berbeda dan belum ada koordinasi. Guna terpenuhi kurangnya GPA di Sekolah, Kemenag perlu mengangkat guru agama GTT atau guru kontrak yang dibiayai oleh APBN, seperti halnya Pemda mengangkat guru agama GTT yang dibiayai APBD.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 3, Desember 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 2, JUNI 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 1, APRIL 2005 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue