cover
Contact Name
Zaini Tamin AR
Contact Email
zainitamim@gmail.com
Phone
+6285732024211
Journal Mail Official
zainitamim@gmail.com
Editorial Address
Jl. Wedoro PP No. 66, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia, 61253
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
ISSN : 20874820     EISSN : 25798995     DOI : https://doi.org/10.54180/elbanat
Core Subject : Religion, Education,
FOCUS The focus of this paper is an attempt to actualize a better understanding of the science of islam and Islamic thought, both locally and internationally through the publication of articles, research reports, and book reviews. SCOPE This journal Contains Islamic studies included education , legal, political , economic , social and cultural
Articles 105 Documents
Dinamika Perkembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren; Satu Analisis Filosofis Zaini Tamin AR
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.321 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.1-21

Abstract

Selama ini berbagai penelitian tentang pesantren memaparkan dinamika perubahan pesantren dalam sudut pandang kelembagaan atau kurikulum secara struktural. Tidak banyak dari para peneliti yang menguraikan tentang dinamika pesantren (dalam hal ini kurikulum) secara substansial. Oleh sebab itu, penulis melalui penelitian pustaka ini menguraikan perubahan kurikulum pesantren dari aspek filosofis yang menjadi substansi dinamika tersebut. Tujuan penelitian ini ialah mengupas kurikulum pendidikan pesantren - yang kini menjadi diskursus - bukan hanya sekedar karena kebijakan pengembangan kurikulum pendidikan nasional yang selalu berubah, tetapi karena dinamika pesantren dalam mengembangkan kurikulumnya. Temuan penelitian ini adalah: respon pesantren dalam menghadapi tantangan zaman dilakukan dengan dua cara, yaitu; pertama, merevisi kuikulumnya dengan memasukkan mata pelajaran umum. Kedua, membuka kelembagaan dan fasilitas pendidikannya bagi kepentingan pendidikan umum. Secara filosofis, dinamika perkembangan kurikulum pesantren dapat dipetakan menjadi tiga corak, di antaranya: pertama, tradisionalis. Pesantren tradisional mengikuti patron Ahl al-Sunnnah wa al-Jamā‘ah yang mengutamakan empat nilai dasar yaitu: tasāmuh, tawāzun, ta‘addul, dan tawasuṭ. Kedua, modernis. Pesantren modern mengusung agenda perubahan dengan mengkritisi kembali tradisi lama dunia pesantren yang dianggap tidak relevan dengan konteks saat ini. Ketiga, revivalis. Pesantren ini memiliki kecenderungan doktriner di dalam menginterpretasikan Islam yang dilandasi motif untuk memahami dan mengamalkan Islam secara murni dan terbebas dari interpretasi-interpretasi parsial.
Pemikiran Pendidikan Akhlak al-Ghazālī dan Ibn Miskawayh Toha Machsun
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.272 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.22-41

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan pemikiran akhlak al-Ghazālī dan Ibn Miskawayh dari perspektif ontologis, epistimologis, dan aksiologis. Bagi al-Ghazālī akhlak merupakan sikap yang mengakar dalam jiwa dan merupakan asal dari segala perbuatan. Pusat perbincangan akhlak al-Ghazālī adalah kebahagiaan. Ia tidak dapat dicari namun bisa dijangkau melalui sinergisitas pengetahuan dan perbuatan. Ada dua metode memperoleh hal tersebut 1) pengajaran manusiawi, metode dan 2) metode pengajaran dari Allāh. Selain itu, terdapat dalam batin manusia terdapat empat unsur agar akhlak bisa menjadi baik: tingkat ilmu, amarah, sahwat dan keadilan. Bagi Ibn Miskawayh, akhlak merupakan peri keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan tanpa harus melalui perhitungan. Ada kalanya manusia mengalami perubahan khuluq sehingga dibutuhkan aturan-aturan syari’at, nasihat, dan ajaran-ajaran tradisi terkait sopan santun. Ia juga memperhatikan proses pendidikan akhlak. Kejiwaan anak mengalami proses perkembangan. Sementara itu yang harus diperhatikan adalah aspek jasmani dan rohani, melalui Pendidikan sifat kejujuran, qanā’ah, pemurah, suka mengalah, mengutamakan kepentingan orang lain, rasa taat, dan menghormati kedua orang tua. Pendidikan menjadi salah satu pilihan dalam mengembangkan fitrah. Dengan segala upayanya, Miskawayh mengharapkan akan terwujudnya perilaku yang baik terhadap manusia.
Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Dharma Wanita 4 Taman Sidoarjo Nur Chomariah
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.309 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.42-51

Abstract

Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa baik berupa alat ataupun bahan ajar. Selain itu media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan berkomonikasi dengan siswa agar lebih efektif semangat dan antusias dalam kegiatan bealajar dan pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan. Penelitian ini terdiri dari beberapa rumusan masalah, diantaranya adalah bagaimana penggunaan media, bagaimana kendala penggunaan media, dan bagaimana mengatasi kendala tersebut. Temuan penelitian dalam tesis ini dapat disimpulkan: Pertama: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran LKS dan PryektorLCD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Dharma Wanita 4 Taman Sidoarjo. Kedua: Kendala-kendala yang peneliti dapati ketika menggunakan media LKS dan Proyektor LCD pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Dharma Wanita 4 Taman Sidoarjo sebagai berikut: Kurang siapnya siswa dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan pertama dengan menggunakan media LKS, Masih ada siswa yang lupa membawa LKS. Ketiga: Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebagai berikut: Memotivasi siswa agar selalu semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, Menyarankan kepada siswa agar selalu membawa LKS-Nya dan jangan sampai lupa.
Kajian Religius-Historis Pendidikan Islam di Indonesia Muhammad Tang
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.451 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.52-74

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah proses yang sangat vital dalam kelangsungan hidup manusia. Tak terkecuali pendidikan Islam, yang dalam sejarah perjalanannya memiliki berbagai dinamika. Eksistensi pendidikan Islam nyatanya telah membuat kita berkontemplasi dengan berbagai dinamika dan perubahan yang ada. Untuk melihat konsep dasar pendidikan Islam secara holistik dan komprehensif perlu melihat beberapa landasan utama dalam Pendidikan Islam, diantaranya yaitu; landasan teologis, filosofis, sosiol-kultural, fsikologis, landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (ilmiah), konsep fitrah dalam Islam serta makna, dan tujuan pendidikan Islam. Pendidikan islam lambat laun masuk dalam sistem Pendidikan nasional, pembaharuan aspek fisik maupun nonfisik, pemberdayaan pendidikan Islam nonformal, dan peningkatan atmosfer dan suasana praktik keagamaan. Berbagai perubahan dan perkembangan dalam pendidikan Islam itu sepatutnya membuat kita senantiasa terpacu untuk mengkaji dan meningkatkan lagi kualitas diri, demi peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan Islam di Indonesia. Telah lazim diketahui, keberadaan pendidikan Islam di Indonesia banyak diwarnai perubahan, sejalan dengan perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Sejak dari awal pendidikan Islam, yang masih berupa pesantren tradisional hingga modern, sejak madrasah hingga sekolah Islam bonafide, mulai Sekolah Tinggi Islam sampai Universitas Islam, semua tak luput dari dinamika dan perubahan demi mencapai perkembangan dan kemajuan yang maksimal.
Menakar Kualifikasi Lafal Umat dalam al-Qur`ān Imron Mustofa
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.132 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.75-98

Abstract

Konsep bersosial, bermasyarakat maupun bernegara merupakan satu tema yang krusial untuk dikaji. Dewasa ini masyarakat dunia tidak terkecuali umat Islam telah secara otomatis tersistem untuk dapat menerima satu konsep hidup bermasyarakat dan bernegara. Persoalan muncul ketika al-Qur’ān sebagai kitab induk segala panduan kehidupan Muslim menggambarkan konsep ideal bermasyarakat yang boleh jadi memiliki perbedaan bahkan sangat mungkin bersilangan dengan realitas yang ada. Konsekuensi logisnya seorang Muslim harus mampu memposisikan dirinya sebagai makhluk sosial sekaligus hamba yang harus patuh pada prinsip dan nilai-nilai yang diajarkan oleh al-Qur’ān. Sebagai suatu ummah, mereka dituntut harus mampu mengedepankan sikap terbuka, bertindak ilmiah serta memberi perhatian cukup atas kondisi sosio-masyarakat dan dapat menjauhkan diri dari fanatisme terhadap ikatan rasial, kesukuan, golongan, maupun ekslusifitas lain ataupun penuh akan prasangka buruk. Untuk itu, artikel ini hadir membincangkan ummah sebagai satu konsep yang menggambarkan koloni manusia yang ditawarkan al-Qur’ān.
Pendidikan Remaja dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Mohammad Zaini
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.388 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.99-117

Abstract

Remaja (adolescere) merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, yang selalu diiringi dengan pelbagai pematangan fisik dan psikologis. Perubahan dramatis tersebut turut menyertakan perubahan yang signifikan terhadap pola pikir, sikap, perilaku dan mental spiritual. Metode pengajaran yang berlaku efektif bagi mereka tidak sama dengan masa sebelum ataupun sesudanya. Ini disebabkan perbedaan persoalan yang dihadapi, di antaranya: remaja disebut sebagai periode peralihan, perubahan, usia bermasalah, mencari identitas. Oleh karena itu, pada dasarnya metode yang paling optimal bagi usia remaja adalah pembelajaran yang menekankan pada etika-sosial mampu mengendalikan impelementasi dari id, ego dan super ego-nya. Sehingga mampu menumbuhkembangkan sekaligus menguatkan relasi yang terbentuk antara bakat dan minat yang inheren dalam diri remaja tanpa takut akan terjerumus sikap negatif.
Hasyim Asy’ari: Mendidikan dengan Etika dan Tasamuh Moch. Kalam Mollah
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.208 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.118-135

Abstract

Dalam kacamata Hasyim Asy’ari perkembangan ilmu memicu perkembangan peradaban namun tidak secara otomatis juga menghadirkan kesempurnaan moralita dan nilai-nilai kemanusiaan, justru sebaliknya menghadirkan dekadensi mental. Orang cerdas bahkan cendekiawan begitu banyak namun Kegersangan moral akan nilai-nilai spiritualitas ternyata menjadi persoalan yang bisa dikatakan sebagai awal dari segala persoalan bangsa ini. Oleh karena itu Hasyim Asy’ari mencoba merekonstruksi persoalan ini dengan mencoba menawarkan implementasi nilai-nilai spiritual yang bersumber dari akidah Islamiyah ke dalam satu integrasi antara sikap toleran dan keadilan Islami dalam bersosial masyarakat. Ia juga menawarkan tasawuf sebagai solusi alternatif atas problematika modernitas saat ini.
Etika Berilmu dalam Perspektif Nawawi al-Bantani Sutiyah Nova Irawati
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.789 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.136-154

Abstract

Nawawi al-Bantani al-Jawi merupakan salah seorang ulama karismatik yang menekankan pentingnya etika bagi seorang ‘ālim. Ia melahirkan pelbagai kera monumental utamanya yang berkaitan dengan etika, seperti: ‘Uqūd al-Lujān fī Ḥuqūq Zawjayn yang membahas hak dan kewajiban berumah tangga; Marāqī al-‘Ubudīyah, Sharḥ ‘alā Bidāyat al-Hidāyah berbicara secara detail tentang akhlak dan tasawuf. Dalam hal ini ada tiga hal yang ia tekankan: implikasi filosofis, implikasi pedagogis teoritis dan implikasi praktis dari akhlak yang merupakan dasar dari pemikiran tasawuf yang ia gemakan. Bagi al-Bantani mengajar adalah ibadah yang memiliki derajat di bawah derajat Nabi.
Urgensi Etika dalam Pendidikan Akhlak Islam menurut Perspektif Yusuf al-Makassari Ansori Ansori
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.198 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2018.8.1.155-170

Abstract

Dalam artikel ini, memang dipaparkan secara jelas bahwa etika yang dijelaskan oleh Syekh Yusuf merupakan etika sosial, melainkan dalam pembahasan artikel ini akan bertemu dengan kata etika religious Syekh Yusuf al-Makassari. Namun, metode dan esensinya mencerminkan etika sosial, hanya perbedaan sebutan dan nama dari etika religious dan etika sosial. Model dakwah etika yang dipaparkan oleh Syekh Yusuf adalah adaptif, jauh dari pemaksaan, kekerasan, dan anarkisme. Etika yang dipaparkan oleh nya mencerminkan Islam yang damai dan santun. Artikel ini di dalamnya akan membahas etika dalam pandangan Syekh Yusuf al-Makassari, yang diawali dengan pembahasan mengenai biografi. Landasan dan pijakan utama etika religious berdasarkan al-Qur’ān, ḥadīth, dan beberapa kitab yang pernah dipelajarinya. Saya mengharap pembahasan dalam artikel ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lewat selintas dalam fikiran ketika membaca judul dari artikel ini. Maka dari itu alangkah baiknya jika membaca artikel ini sampai selesai.
Kepercayaan Diri dalam Peningkatan Keterampilan Komunikasi Moch. Kalam Mollah
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 9 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.154 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2019.9.1.1-20

Abstract

Setiap individu memiliki kelebihan namun banyak yang tidak menyadarinya. Ini disebabkan kurang pekanya mereka terhadap potensi diri sendiri. Persoalan ini ditengarai berawal dari kurangnya kemampuan individu dalam berkomunikasi baik dengan orang lain maupun dirinya sendiri yang berkaitan dengan kepercayaan diri dalam menggambarkan identitas, jati diri, seseorang maupun pandangan orang lain terhadap sesuatu. Rasa percaya diri sejatinya hadir dalam pelbagai bentuk: Self confidence; efficacy; concept; maupun esteem. Untuk mendorong perkembangan hal tersebut diperlukan pelbagai hal, seperti keahliannya, auto sugesti; latihan; konsistensi; sikap cuek dan pengutaraan perasaan. Artikel ini hadir guna mengelaborasi pelbagai persoalan tersebut.

Page 4 of 11 | Total Record : 105