cover
Contact Name
Tanendri Arrizqiyani
Contact Email
p3m@stikes-bth.ac.id
Phone
+6281321180268
Journal Mail Official
jkbth@stikes-bth.ac.id
Editorial Address
Jl.Cilolohan No 36 Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
ISSN : 1979004X     EISSN : 26214660     DOI : https://dx.doi.org/10.36465
Core Subject : Health,
This is the an open access journal specialized in Nursing Sciences, Health Analyst, Pharmacy and other relevant fields JKBTH was registered e-ISSN: 2621-4660 with SK no. 0005.26214660/JI.3.1./SK.ISSN/2018 and p-ISSN : 1979-004X with SK no. 0005.07/Jl.3.02/SK.ISSN/2008. JKBTH which was established in 2019 and published 2 (two) times a year in February and August, has been accredited by Directorate General of Higher Education (DGHE) Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018" : 16 Documents clear
Pengujian Aktivitas Antioksidan Peptida Dari Water Soluble Extract Susu Kambing Hasil Fermentasi Bakteri Bacillus subtilis Jafar, Ira Adiyati Rum Garnadi
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.266 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.410

Abstract

Protein memiliki sekuens peptida yang memberikan dampak positif terhadap kesehatan yang dikenal dengan peptida bioaktif. Peptida bioaktif yang berasal dari susu diketahui memiliki aktivitas antibakteri, antihipertensi, antioksidan dan antimikroba. Protein susu telah diakui sebagai salah satu sumber yang paling signifikan dari peptida bioaktif. Susu kambing memiliki kandungan protein yang paling tinggi dibandingkan susu sapi, susu kuda, ataupun susu kedelai yakni sebesar 35 g/Kg. Tujuan dari penelitian ini adalah pengujian aktivitas antioksidan dari WSE (water soluble extract) susu kambing yang telah difermentasi oleh bakteri protease Bacillus subtilis. Bakteri tersebut berperan untuk menghidrolisis protein. WSE diperoleh dari hasil sentrifuga susu fermentasi yang selanjutnya diberi perlakuan freeze dry untuk menstabilkan pH. Hasil WSE yang diperoleh dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Variasi konsentrasi kultur bakteri yang ditambahkan pada susu kambing serta analisis profil protein dari protein susu fermentasi dilakukan pada penelitian ini. Hasil pengujian aktivitas antioksidan susu fermentasi menunjukan nilai IC50 dengan kultur bakteri berturut-turut 5%, 10%, dan 15% adalah 1,87%, 5,48%, dan 2,36%. Profil protein dengan SDS-PAGE menunjukan protein yang berperan dalam aktivitas antioksidan memiliki berat molekul dari 10,5 sampai 75,0 KDa. Kata Kunci: Antioksidan, Fermentasi, Freeze dry, SDS-PAGE, Protein
HUBUNGAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGATERHADAP KEPATUHAN OBAT JIWA PASIEN DI DESA KERTA JAYAKECAMATAN CIBATU KABUPATENGARUT Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.385 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.401

Abstract

Di Indonesia sekitar 50 juta atau 25% dari 220 juta penduduk  mengalami gangguan jiwa, di  Jawa Barat (2,2%), (Depkes RI, 2007), dari data tersebut tidak semua datang untuk berobat baik  ke rumah sakit jiwa, atau ke Puskesmas , yang datang ke rumah sakit jiwa pun, pasien sudah dalam taraf gangguan jiwa berat. Alasan  dari keluarga menyatakan  malas mengantar dan   banyak kesibukan, pasiennya tidak mau untuk kontrol karena merasa sudah sembuh, sedangkan pengobatan untuk pasien gangguan jiwa harus teratur sampai menurut dokter sudah dinyatakan boleh berhenti. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan klien gangguan jiwa untuk minum obat antara lain yaitu peran keluarga, sosial ekonomi, sikap klien, motivasi, ingatan atau memori klien serta informasi dari petugas kesehatan. Tujuan penelitian  ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan psikososial keluarga terhadap kepatuhan berobat pada pasien gangguan jiwa di Desa Kerta Jaya,Kecamatan Cibatu, Kabupaten  Garut. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 88 orang dengan cara penumpulan data dengan kuesioner berupa angket /pertanyaan –pertanyaaan  yang ditujukan pada keluarga dan pasien gangguan. Hasil penelitian menunjukan p-value = 0.026 (<0.05) sehingga dapat disimpulkan Ho di tolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan psikososial keluarga  dengan kepatuhan berobat. Dan didapatkan OR 0.909 yang artinya dukungan psikososial keluarga  mempunyai probabilitas 1 kali terhadap kepatuhan berobat. Kesimpulan sebanyak 36 (40,9%) responden memberikan dukungan psikososial keluarga terhadap kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa di PKM Cibatu Kabupaten Garut,sebanyak 74 (84,1%) responden patuh berobat pada pasien gangguan    Jiwa. .Kata Kunci      : Dukungan Psikososial Keluarga , kepatuhan  Berobat 
FREE SEX BEHAVIOR IN TEENAGE SMA NEGRI 2 LELES GARUT Senjaya, Sukma
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.827 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.406

Abstract

The increasing free sex culture among students began to threaten the future of the Indonesian nation. Even free sex behavior is increasing from year to year. The data collected by the Director of Youth and Protection of Reproductive Rights of the National Family Planning Coordinating Board (BKKBN), Masri Muadz, shows that the case shows an increasingly saddle for us. The goal to be achieved in this research is to identify the knowledge, attitudes and actions of respondents about free Sex Behavior in adolescents in SMA Negri 2 Leles. This research uses descriptive research design. Descriptive is a research method that is done with the main purpose to create a description or description of a situation objectively (Notoatmodjo, 2005). Where this research to know the description of sexual behavior of adolescent in SMA Negri 2 Leles. The sample used is 100 respondents consisting of grade 1, class 2, and grade 3 with inclusion criteria registered as a student of SMA Negri 2 Leles. Instruments used in the form of questionnaires knowledge, attitudes and actions of students related to free sex behavior in adolescents. The questionnaire was modified again by researchers from previous researchers.Conclusions from the study: Free sex is a sexual relationship conducted with people based on likes like, ranging from kissing (kiss the forehead, cheeks, and lips) to stimulate the holding of the genitals and sexual intercourse. Teenagers have free sex because of internal and external factors. The various reasons and factors of teenagers to have free sex are teenagers have a wrong view of the meaning of love, easy to get emotion and persuasion couples or peers based on the mistaken love, so it is easy to have free sex. Besides that the influence of social media about sex that smells porn easy and easily accessed flowing freely. The teenagers are now not only in the city even in the village has experienced a shift in value that is quite worrying about sex and romance, many teenagers who do not understand about the problem of sex and adolescent love today. Keywords: Behavior, Free Sex, Adolescent
GAMBARAN IMPLEMENTASI RUMAH TUNGGU KELAHIRAN DI KABUPATEN SEMARANG Sujana, Treesia
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.342 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.397

Abstract

Rumah tunggu kelahiran adalah rumah tunggu sementara bagi ibu hamil resiko tinggi. Rumah tunggu kelahiran di Kabupaten Semarang sudah ada sejak tahun 2016. Penelitian ini  menggunakan metode secara kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi program  rumah tunggu kelahiran di Kabupaten Semarang. Analisa data yang dapatkan bahwa rumah tunggu kelahiran di Kabupaten Semarang yaitu a) Teridentifikasi Alur Teknis Rumah Tunggu Kelahiran. b) Target utama dari Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) adalah Ibu Hamil Resiko Tinggi. c) rumah tunggu kelahiran teridentifikasi mempermudah akses bagi ibu hamil risiko tinggi yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu d) strategi lingkungan kondusif dan penciptaan alur komunikasi bagi ibu/target rumah tunggu kelahiran maupun tenaga kesehatan. Implementasi dari rumah tunggu kelahiran di Kabupaten Semarang sudah baik karena tahun depan akan dibangun lagi dua rumah tunggu kelahiran. Kata kunci : gambaran implementasi, rumah tunggu kelahiran
ANALISIS KADAR OKSALAT DARI TEH SEGAR DAN TEH OLAHAN TERHADAP LAMA PENYEDUHAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV Emawati, Emma
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.775 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.411

Abstract

Sebagian besar penyebab terjadinya batu ginjal adalah akibat penumpukan kalsium oksalat, senyawa yang terdapat secara alami di banyak makanan. Asupan oksalat yang tinggi dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah pembentukan batu ginjal. Oleh sebab itu,  asupan oksalat harus dibatasi dengan rentang batas aman 40-50 mg per hari. Teh merupakan tanaman yang sering dikonsumsi sebagai minuman dalam bentuk air seduhan daunnya. Teh mengandung senyawa oksalat yang tinggi, yaitu lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gram penyajian. Waktu penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat yang terkandung dalam teh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar oksalat dalam teh, dan apakah lama penyeduhan dapat mempengaruhi kadar oksalat dalam air seduhan teh. Metode yang digunakan untuk penetapan kadar oksalat adalah metode spektrofotometri UV-Visibel dengan panjang gelombang 315 nm.  Penelitian ini diawali dengan pengumpulan sampel teh segar yang diambil pucuk daunnya yang diambil dari tempat budidaya tanaman teh. Sampel kemudian dideterminasi untuk memastikan sampel yang digunakan adalah teh (Camellia sinensis), kemudian dilakukan standarisasi simplisia meliputi kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan kadar abu total. Berikutnya dilakukan validasi metode analisis meliputi uji linieritas, batas deteksi, batas kuantisasi, presisi dan akurasi mengunakan metode standar adisi. Pengolahan data dengan panengujian statistik. Hasil validasi metode analisis kurva kalibrasi larutan baku oksalat memiliki persamaan garis regresi y = 0,1489 x + 0.1405 dengan nilai koefisien korelasi 0,9961. Batas deteksi dan batas kuantisasi dapat dihitung secara statistik masing masing sebesar 0.130 dan 0,0392. Keseksamaan dalam hari dinyatakan sebagai  koevisien variance sebesar 1: 22, dan persen perolehan kembali masing masing120, , 119 dan 122%. Dari hasil analisis oksalat dalam air seduhan teh tanpa pemeraman  berturut turut diperoleh kadar oksalat Teh hijau 1,117±0,004, teh fermentasi 0,447±0,207, teh segar 0,201±0,001. Untuk air seduhan teh dengan pemeraman massing masing teh hijau 0,093±0,0015, teh fermentasi 0,252±0,0006 dan teh segar 0,11±0,0015. Dari hasil data statistik menunjukan kadar oksalat dalam air seduhan teh dengan pemeraman dan tanpa pemeraman tidak ada perbedaan.Kata kunci: Oksalat, Spektrofotometri, Teh
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TAROGONG GARUT Amira DA, Iceu
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.152 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.402

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TBC) adalah penyakit kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Pengobatan pada penderita TBC dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi obat yang memang ditujukan untuk membasmi kuman. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS, yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara peran pengawas menelan obat (PMO) dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Tarogong Garut. Penelitian ini merupakan penelitian correlational research dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan uji chi square. Sampel yang digunakan terdiri dari 50 responden dengan menggunakan total sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah peran pengawas menelan obat, sedangkan variabel dependentnya adalah keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis paru. PMO adalah mendukung yaitu sebanyak 27 responden (54,0%) dan yang tidak mendukung sebanyak 23 responden (46,0%). Responden yang berhasil dalam pengobatan TB yaitu sebanyak 38 responden (76,0%) dan hanya 12 responden (24,0%) yang tidak berhasil dalam pengobatan TB. Dengan uji statistik chi square menunjukkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan TB di Puskesmas Tarogong Garut (p: 0,008). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan TB di Puskesmas Tarogong Garut. p value:0,008(p<0,05). Kata kunci : Pengawas menelan obat, keberhasilan pengobatan, TB paru.
PENGARUH METODE DEEP BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK PRATAMA MUTIARA BUNDA KAWALU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2018 Nafiah, Tetin
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.199 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.407

Abstract

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode deep back massage terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif di Klinik Pratama Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen “one group pre-post test design.” Variabel terikat adalah nyeri persalinan. Variabel bebas adalah deep back massage. Pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Sampel adalah ibu bersalin kala I fase aktif yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nyeri persalinan sebelum dilakukan deep back massage sebesar 7,97 berada pada kategori nyeri berat terkontrol, rerata nyeri persalinan setelah dilakukan deep back massage sebesar 5,6 berada pada kategori nyeri sedang dan ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan p value sebesar 0,001 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif  sehingga penerapan deep back massage merupakan salah satu terapi non-farmakologis sebagai bagian integral dalam memberikan perawatan dasar pertolongan persalinan. Kata kunci : persalinan, nyeri, massage, deep back massage
AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN KEREHAU (Callicarpa longifolia Lamk.) Susilawati, Elis; Selifiana, Nita; Aligita, Widhya; P.S, Christina Betharia; Fionna, Elvania
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.304 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.398

Abstract

Pada penelitian sebelumnya daun Kerehau (Callicarpa longifolia Lamk.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan dapat menurunkan stress oksidatif pada diabetes melitus dan menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah mekanisme kerja ektrak etanol daun Kerehau dalam menurunkan kadar glukosa darah. Metode yang digunakan adalah resistensi insulin dan tes toleransi amylum meggunakan mencit Swiss Webster serta penghambatan enzim α-amylase. Metode resistensi insulin dilakukan secara preventif dengan induksi lipofundin 30 ml / kg Kg dan fruktosa 2,52g / KgBB selama 28 hari. Pada tes toleransi amilum mencit diinduksi Amylum manihot 3g/KgBB dan diukur kadar glukosa darah pada menit ke 90, 120, 150, 180, dan 210. Penghambatan enzim α-amilase dilakukan pada konsentrasi ekstrak 50, 100, 150, 200, 250 dan 300ppm berdasarkan reaksi iodin-pati dan diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer UV/Vis pada 620nm. Pada metode resistensi insulin diperoleh nilai KTTI pada kontrol negatif: 1,56; kontrol positif: 0,22; metformin: 1,11; EEDK 75mg/KgBB: 1,26; 150mg/KgBB: 1,55 dan 300mg/KgBB: 1,10. Sedangkan pada tes toleransi amilum menunjukkan bahwa ekstrak tidak menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan. Pada penghambatan enzim α-amilase diperoleh IC50 ekstrak yaitu 2.324ppm sedangkan acarbose 47ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kerehau bekerja meningkatkan sensitivitas insulin pada dosis 75mg/KgBB. Kata kunci : Daun kerehau (Callicarpa longifolia, Lamk.), amylum, resistensi insulin
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI DI KARANGPETE RT. 01 RW. 06 SALATIGA Dary, Dary
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.566 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.412

Abstract

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan bergizi yang diberikan kepada anak di usia enam sampai dua puluh empat bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi. Melalui pendekatan penelitian kualitatif tulisan ini menjelaskan tentang bagaimana pemberian makanan pendamping ASI(MP-ASI) di kelurahan Karangpete RT.01 RW. 06 Kota Salatiga. Penelitian dilakukan terhadap enam orang responden dengan kriteria ibu yang mempunyai bayi dili bawah usia 12 bulan, sementara itu yang menjadi pokok dalam penelitian ini meliputi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan MP-ASI,faktor pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia enam bulan, bentuk pemberian MP-ASI dan pengaruh pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia enam bulan. Temuan hasil penilitian menunjukan bahwa lima dari enam partisipan memberikan MP-ASI sebelum bayi berusia enam bulan namun para partisipan mengetahui dengan jelas tentang manfaat ASI eksklusif, MP-ASI, usia pemberiaan MP-ASI dan pengaruh pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia enam bulan, namun pada kenyatannya tindakan yang dilakukan berbanding terbalik dengan pengtahuan yang dimiliki sehingga terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan. Kata Kunci: Pemberian MP-ASI, Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI.
KONFIRMASI EMPAT FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Sholihat, Lia Amalia
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 18, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.946 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v18i2.403

Abstract

Pemberdayaan perempuan merupakan upaya peningkatan kemampuan perempuan dalam mengembangkan kapasitas dan keterampilannya untuk meraih akses dan penguasaan terhadap dirinya, antara lain: posisi pengambilan keputusan, sumber-sumber, dan struktur atau jalur yang menunjang. Program ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Tujuan dari penelitian ini utuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara sumber informasi, lingkungan sosial, peran tenaga kesehatan, peran keluarga terhadap pemberdayaan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 78 responden di P2TP2A Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) menggunakan Smart PLS 3.0 dan SPSS 22. Hasil pengujian penelitian yaitu variabel pemberdayaan perempuan dipengaruhi sumber informasi (25,22%), lingkungan sosial (18,18%), peran tenaga kesehatan (28,06%), peran keluarga (20,38%). Pengaruh langsung pemberdayaan perempuan sebesar 91,84% dan pengaruh tidak langsung sebesar 6,54%. Total pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap pemberdayaan perempuan sebesar 98,37%. Model hasil analisis dapat menjelaskan 99,96% keragaman data dan mampu mengkaji fenomena yang dipakai dalam penelitian, sedangkan 0,04% dijelaskan komponen lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Saran penelitian perlu meningkatkan peran tenaga kesehatan dengan memperhatikan beberapa aspek dalam upaya pemberdayaan perempuan agar kegiatan pemberdayaan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dapat lebih optimal dan tepat sasaran. Kata Kunci              : Lingkungan Sosial, Peran Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, Peran Tenaga Kesehatan, Sumber Informasi

Page 1 of 2 | Total Record : 16