cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
ISSN : 19796471     EISSN : 25280147     DOI : -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis is a fully refereed (double blind peer review), open-access online journal for academics, researchers, graduate students, early-career researchers, and undergraduate students, published by Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis is a periodical publication (two times a year, in April and Oktober) from the Faculty of Economics and Business Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga with the main objective to disseminate scientific articles in the fields of economics, business and accounting.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 3 (2016)" : 9 Documents clear
Pengaruh Atmosferik terhadap Kepuasan dan Niatan Perilaku Konsumen Edi Purwanto; Deny Deny; Richa Chandra Tansil
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.463 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.346

Abstract

We study the atmospheric role at restaurant “X”, a Japanese chain restaurant in numerous Jakarta areas. More specifically, we analyze (1) the effect of atmospherics on service quality; (2) the effect of atmospherics on food quality; (3) the effect of atmospherics on perceived value; (4) the effect of service quality on customer satisfaction; (5) the effect of  perceived value on customer satisfaction; (6) the effect of  food quality on customer satisfaction; (7) the effect of  service quality on behavioral intentions; (8) the effect of  customer satisfaction on behavioral intentions; (9) the effect of  food quality on behavioral intentions, (10) indirect effect of atmospherics on customer satisfaction; and (11) indirect effect of atmospherics on behavioral intentions. We distributed questionnaires to customers of “X” restaurant and received back 283 questionnaires, of which 229 were usable for further analysis. Overall, the findings support all the hypotheses, except hypotheses (4) and  (7), probably because this is a self-service restaurant chain.Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran atmosferik di restoran “X,” sebuah restoran Jepang yang berada di berbagai area di Jakarta. Penelitian ini menganalisis (1) pengaruh atmosferik terhadap kualitas layanan; (2) pengaruh atmosferik terhadap kualitas makanan; (3) pengaruh atmosferik terhadap nilai yang dirasakan; (4) pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan; (5) pengaruh nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pelanggan; (6) pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan; (7) pengaruh kualitas layanan terhadao niatan perilaku konsumen; (8) pengaruh kepuasan pelanggan terhadap niatan perilaku konsumen; (9) pengaruh kualitas makanan terhadap niatan perilaku konsumen; (10) pengaruh tidak langsung atmosferik terhadap kepuasan pelanggan; dan (11) pengaruh tidak langsung atmosferik terhadap niatan perilaku konsumen. Desain penelitian ini adalah kuantitatif. Kami membagikan kuesioner kepada para pelanggan restoran “X” di Jakarta dan kuesioner yang kembali berjumlah 283, yang mana ada 54 kuesioner yang tidak dapat digunakan, sehingga penelitian ini menggunakan 229 sampel. Setiap indikator terbukti sahih dan setiap variabel terbukti handal. Penelitian ini menemukan bahwa pengaruh atmosferik terhadap kualitas layanan, kualitas makanan, dan nilai yang dirakan secara parsial positif dan signifikan. Pengaruh nilai yang dirasakan dan kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan secara parsial juga positif dan signifikan. Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap niatan perilaku konsumen positif dan signifikan. Pengaruh kualitas makanan terhadap niatan perilaku konsumen juga ditemukan positif dan signifikan. Pengaruh tidak langsung atmosferik terhadap kepuasan pelanggan dan niatan perilaku konsumen juga positif dan signifikan. Namun, karena di restoran yang diteliti konsumen mereka melayani diri sendiri, maka kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan niatan perilaku konsumen.
Tingkat Ketergantungan, Kompleksitas Pemerintah, dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tiara Pandansari
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.287 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.366

Abstract

This research aims to measure the disclosure level of local governments’ financial reports in Central Java Province. More importantly, we also investigate factors associated with the disclosure level. We measure the disclosure level using the Modified LGA Index. Meanwhile we use the local government’ dependence and government complexity as the independent variables. Using purposive sampling method, this research generates 32 local governments (districts/ municipals) as the final sample. The descriptive analysis suggests that the average value of the disclosure level is 58.46%. Meanwhile, local governments’ dependence on general allocation funds (DAU) and shared revenue funds (DBH) affect the disclosure level. However, we do not find significant effect between local governments’ dependence on special allocation funds (DAK) and government complexity on the disclosure level.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan pemerintah daerah di Jawa Tengah, serta menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tingkat pengungkapan diukur dengan menggunakan Modified LGA Index, sedangkan sebagai variabel bebas yang digunakan adalah tingkat ketergantungan daerah, dan kompleksitas pemerintahan. Sampel penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling method, sehingga diperoleh ukuran sampel yaitu 32 laporan keuangan pemerintah daerah. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengungkapan pada masing-masing sampel. Rata-rata nilai pengungkapan sebesar 58,46  persen. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan terhadap Dana Alokasi Umum dan tingkat ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan,  tingkat ketergantungan terhadap Dana Alokasi Khusus, dan kompleksitas pemerintah tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan pemerintah daerah.
Inovasi Desain, Teknologi, dan Pemasaran Lewat Website Usaha Kecil Menengah Batik dan Lutik (Lurik Batik) di Kecamatan Laweyan Surakarta Anastasia Riani Suprapti; Ratna Endah Santoso; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.758 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.410

Abstract

This applied research aims to improve productivity and to develop existing batik and lurik products in Laweyan District, Surakarta City with design innovation and novel technology. In this program we cooperated with our partners: Batik Dewi (UKM1) and Batik Sinung Rejeki (UKM2). Despite increasing competition of similar products from other areas or even from abroad, batik and batik-patterned (printed and cap [stamped]) textile products still perform well in market.  By and large, we implemented the following approaches in this research: discussion (FGD), workshop, factory operation, training, and group and individual advocacy. Similar to other SMEs in general, batik businesses in Laweyan encounter internal problems such as capital adequacy, design innovation, marketing, and financial management, especially financial administration/ accounting. We offered some alternative solutions to resolve the problems, such as design and technology innovation, factory layout redesign, and web-based marketing. It is also suggested that batik business owners develop batik patterns that are more responsive to market trends and combine the batik and lurik production such as painting and bleaching. In marketing aspect, we also encourage batik business owners to expand their promotion efforts (such as participating to exhibitions in Solo and Java) and to establish close marketing cooperation with related institutions.Abstrak Tujuan penelitian terapan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan produk batik dan lutik yang ada di wilayah Kecamatan Laweyan Surakarta dengan inovasi desain dan teknologi baru. Program ini bekerja sama dengan mitra UKM Batik Dewi (UKM 1) dan Batik Sinung Rejeki (UKM2) yang terletak di Kecamatan Laweyan. Pengusaha batik Laweyan dengan produknya berupa batik dan tekstil bermotif batik (printing dan cap) dalam era globalisasi sekarang ini ternyata memiliki daya tahan yang baik, ditengah persaingan dengan produk sejenis dari daerah lain maupun dari luar negeri. Secara garis besar pola yang digunakan dalam implementasi penelitian ini meliputi: diskusi (FGD), kerja bengkel, operasional pabrik, pelatihan dan pendampingan (kelompok dan individu). Seperti halnya Usaha Kecil Menengah pada umumnya, pengusaha batik di Laweyan juga menghadapi masalah Internal meliputi  permodalan, inovasi desain, pemasaran, dan manajemen keuangan, yang meliputi administrasi keuangan/pembukuan. Beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah melakukan Inovasi desain dan teknologi, pengaturan layout pabrik, dan pemasaran lewat web. Selain itu mengembangkan desain motif batik yang lebih diminati pasar diberikan juga untuk pengembangan teknik kombinasi batik-lurik ikat dengan cara lukis dan pengelantangan. Penggunaan media teknologi informasi dan komunikasi untuk promosi lewat website. Adapun untuk usaha pengembangan manajemen pemasaran,  diusahakan media promosi dan menjalin kerjasama pemasaran  dengan instansi terkait, misalnya dengan mengikuti pameran-pameran di Solo dan Jakarta.
Strategi Pengembangan Daerah Growth Pole melalui Pemanfaatan Potensi Lokal Rusdarti Rusdarti; Fafurida Fafurida
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.909 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.467

Abstract

This research aims to determine the leading sectors that could be developed in each district in Cilacap Regency as a growth pole area. We use location quotient, shift share, and klassen typology as analysis methods. The research results show that not all of the district at Cilacap regency have a leading sector. Further, districts that have leading sectors are as follows. Wanareja only has a leading sector, i.e. agriculture. Secondly, Kawunganten has two leading sectors, agriculture and finance, rent, and company services. Thirdly, Agriculture becomes the only leading sector of Kampung Laut District. Fourthly, Mining and extraction are the leading sectors of Kesugihan District. Fifthly, Sampang District has buildings and finance sectors as the leading sectors. Sixthly, Kroya District leads in trade, hotel, and restaurant sectors. Seventhly, South Cilacap District leads in mining and extraction sectors. Eighthly, Central Cilacap District has manufacturing, electricity, gas and clean water, building and services as leading sectors. Lastly, North Cilacap District has electricity, gas and clean water, manufacturing, building and services as leading sectors.Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan sektor unggulan yang dapat dikembangkan di tiap kecamatan di Kabupaten Cilacap sebagai salah satu daerah growth pole. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu location quotient, shift share dan klassen typologi. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua kecamatan di kabupaten Cilacap memiliki sektor unggulan. Beberapa daerah yang memiliki sektor unggulan diantaranya adalah  Kecamatan Wanareja hanya memiliki satu sektor unggulan yaitu pertanian. Kedua adalah Kecamatan Kawunganten memiliki dua sektor unggulan yaitu sektor pertanian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Kecamatan Kampung Laut, dimana sektor pertanian pada kecamatan ini sangatlah unggul. Kecamatan kesugihan juga memiliki satu sektor unggulan yaitu sektor pertambangan dan penggalian. Kecamatan yang kelima yaitu Kecamatan Sampang, unggul dalam sektor bangunan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Keenam adalah Kecamatan Kroya unggul dalam sektor perdagangan, hotel dan restoran. Ketujuh yaitu Kecamatan Cilacap Selatan, sektor pertambangan dan penggalian di wilayah ini termasuk unggul. Cilacap tengah memiliki banyak sektor unggulan, diantaranya adalah sektor Industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan serta sektor jasa-jasa. Dan Kecamatan Cilacap Utara, sektor yang tergolong unggul dalam kecamatan ini adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor industri pengolahan, sektor bangunan dan sektor jasa-jasa.
Kinerja Lingkungan dan Kinerja Ekonomi Perusahaan Manufaktur Go Public Rutinaias Haholongan
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.667 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.477

Abstract

Environmental performance is strongly influenced by the extent to which the impetus towards environmental management carried out by various agencies, especially government agencies. Firms are more likely to have better environmental performance if they proactively perform various controlled environmental management actions. This research aims to examine the influence of environmental performance on economic performance. We used data from 2009-2011 annual reports at the Indonesia Stock Exchange and PROPER. The results show that environmental performance has a significant effect on economic performance.Abstrak Kinerja lingkungan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana dorongan terhadap pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh berbagai instansi khususnya instansi pemerintah. Kinerja lingkungan juga akan tercapai pada level yang tinggi jika perusahaan secara proaktif melakukan berbagai tindakan manajemen lingkungan secara terkendali.  Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja ekonomi. Data dianalisis dengan menggunakan regresi berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PROPER pada tahun 2009-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekonomi.
Whistleblowing dalam Tekanan Ketaatan dan Kepercayaan pada Pimpinan Vania Yunita Setianto; Intiyas Utami; Suzy Novianti
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.584 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.607

Abstract

The pressure exerted by managers to employees to perform actions that are not in accordance with company rules may cause  tensions for employees. Tensions emerge because orders directly given by managers are in conflict with values or morals held by employees. When employees choose to report actions that are considered to deviate their espoused values and morals, they can report to senior managers. This research examines the employees’ tendencies to perform whistleblowing actions when faced with different levels of obedience pressure and trust to leaders. We administered the laboratory study at Satya Wacana Christian University and used 69 bachelor students majoring in accounting as our subjects, generating 60 usable data. We used 2x2 between subject experiment and manipulated the level of obedience pressure (high vs low) and trust to leaders (high vs low). Our results show that subjects experiencing high level of obedience pressure and having higher trust to leader are more likely to perform whistleblowing action.Abstrak Tekanan yang diberikan oleh manajer kepada karyawan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan, menyebabkan adanya ketegangan yang terjadi dalam diri karyawan. Ketegangan terjadi karena perintah yang diberikan secara langsung oleh manajer tidak sesuai dengan nilai atau moral yang dipegang. Ketika karyawan memilih untuk melaporkan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai atau moral yang dianutnya, maka karyawan dapat melaporkan tindakan tersebut kepada manajemen senior. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti potensi seorang karyawan untuk melakukan tindakan whistleblowing apabila berhadapan dengan kondisi tekanan ketaatan dan kepercayaan pada pimpinan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana dengan subjek mahasiswa S1 akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Penelitian ini menguji potensi tindakan whistleblowing oleh karyawandalam  keadaan tekanan ketaatan dan kepercayaan pada pimpinan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental 2x2 between subject dengan total 69 subjek mahasiswa yang berperan sebagai karyawan menghasilkan 60 data siap olah. Perlakuan diberikan dalam bentuk tekanan ketaatan (tinggi dan rendah) dan kepercayaan pada pimpinan (tinggi dan rendah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa grup yang mendapatkan perlakuan tekanan ketaatan tinggi dan kepercayaan pada pimpinan yang tinggi pula maka memperbesar potensi seseorang untuk melakukan tindakan whistleblowing.
Desain Triangulasi Konkuren dalam Menganalisis Model 3I Marketing 3.0 sebagai Entrepreneurial Marketing Usaha Mikro Kecil Menengah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Metta Padmalia; Dewi M. Immanuel
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.781 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.656

Abstract

Entrepreneurial Marketing is a marketing activity by small and medium enterprises (SMEs) that uses an entrepreneurial approach. Currently, government still pays less attention to the implementation of SMEs’ entrepreneurial marketing.  Yet, as the backbone of Indonesian economy, SMEs can play an important role when ASEAN Economic Community (AEC) begins to implement. With respect to these issues, we aim to identify the government’s role in advocating SMEs’ interests, especially in the Marketing 3.0. era. In the Marketing 3.0. era, marketing is translated into brand triangle through 3i Model. We use a mixed method with a concurrent triangulation design. The first part of this study interviewed five SME owners who receive assistance from Diskoperindag of Magelang City regarding the following issues: implementation of 3i Model, the role of Diskoperindag in assisting businesses, and their understanding of MEA. Basically, this part explore the conditions of SMEs concerning the issues being questioned. Meanwhile, the second part is a quantitative analysis that involve 40 customers who bought SMEs who receive assistance from Diskoperindag. Using multiple regression analysis, we find that only brand and brand identity parts of 3i Model have significantly positive effect on decisions to buy SMEs’ products.Abstrak Entrepreneurial Marketing adalah kegiatan pemasaran oleh usaha dengan skala kecil menengah (UMKM) menggunakan pendekatan kewirausahaan. Perhatian pemerintah masih kurang optimal terhadap penerapan entrepreneurial marketing dari UMKM, padahal sebagai fondasi perekonomian negara, UMKM memegang peranan penting ketika dimulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Melihat fenomena tersebut, peneliti ingin mengidentifikasi bagaimana peran serta yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam membina UMKM, terutama dalam era Marketing 3.0. Pada era Marketing 3.0, pemasaran diterjemahkan sebagai segitiga merek melalui Model 3i. Penelitian yang dikembangkan adalah penelitian kombinasi dengan desain triangulasi konkuren. Bagian pertama penelitian ini melibatkan 5 orang pemilik UMKM binaan Diskoperindag kota Magelang yang diwawancarai terkait penerapan Model 3i, peran serta Diskoperindag, dan pemahamannya terhadap MEA. Hasil dari bagian pertama berupa eksplorasi kondisi UMKM terkait aspek-aspek yang ditanyakan. Bagian kedua penelitian melibatkan 40 orang konsumen yang telah membeli produk UMKM binaan. Pengujian data kuantitatif pada bagian kedua dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagian dari Model 3i hanya identitas merek dan integritas merek saja yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk UMKM.
Analisis Nilai Perusahaan pada Implementasi Program Kepemilikan Saham pada Karyawan/Manajemen Dwitya Aribawa
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.603 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.458

Abstract

This research aims to investigate whether there is a significant difference of Economic Value Added (EVA) before and after Employee Stock Ownership Plan (ESOP) or Management Stock Ownership Plan (MSOP) implementation years. It is widely considered that EVA is a complex indicator that also take firms’ risk factor (beta) into consideration. We used firms listed on Indonesian Stock Exchange (IDX) as the sampling frame with 17 firms as our final sample, representing various industries. After running data normality test, we performed paired sample t-test to test our hypothesis. The results show that the pre- and post- ESOP implementation years have significantly different EVA.Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis economic value added (EVA) sebelum dan sesudah implementasi program kepemilikan saham pada karyawan/ manajemen dengan objek penelitian ini adalah perusahaan publik yang menggunakan kebijakan ESOP/MSOP sebagai sarana benefit/incentive berupa pembagian sebagian saham untuk karyawan/ manajemen. Variabel yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan adalah EVA. Nilai EVA dianggap sebagai indikator yang kompleks dan mempertimbangkan faktor resiko (beta) dari perusahaan. Perusahaan yang dianalisis adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 17 perusahaan yang layak untuk dilakukan analisis berdasarkan kriteria yang ditentukan peneliti. Pengumpulan dan data dianalisis secara pooling, hal ini melihat dari tidak dibedakannya perusahaan berdasarkan industri (multi industri). Paired sample test digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian dan sebelumnya dilakukan uji normalitas data. Hasil analisis bahwa hasil perbandingan rata-rata EVA sebelum dan sesudah implementasi program kepemilikan saham pada karyawan/manajemen terdapat perbedaan yag signifikan.
Perilaku Tuna Fungsi Auditor: Pengujian atas Karakteristik Personal dan Penilai Kinerja Auditor Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 19 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.308 KB) | DOI: 10.24914/jeb.v19i3.513

Abstract

Auditor dysfunctional behavior has been increasingly perceived to be prevalent in the audit environment. It is therefore interesting to study the association between auditors’ personal characteristics, non-personal characteristics and dysfunctional behavior. This research investigates the relationship between locus of control as a specific personal characteristic, employees’ personal performance, organizational commitment, turnover intention, auditors’ performance assessors as a factor outside personal characteristics and acceptance of dysfunctional audit behavior. We collected data by sending questionnaire to auditors in Semarang and Surakarta cities based on the convenience sampling method because we had no precise information on the number of existing auditors beforehand. Using Structural Equation Model (SEM) to analyze our data, we find that there is no association between personal characteristic and the acceptance of dysfunctional audit behavior. Meanwhile, there is a significant relationship between auditors’ performance assessor on the acceptance of dysfunctional audit behavior.Abstrak Fenomena perilaku tuna fungsi yang dilakukan oleh auditor makin dianggap lazim di lingkup audit. Hubungan antara karakteristik personal, karakteristik non personal dan perilaku tuna fungsi menjadi sesuatu hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik personal berupa locus of control, tingkat kinerja pribadi karyawan, komitmen organisasi dan turnover intention dan penilai kinerja auditor sebagai faktor diluar karakteristik personal terhadap penerimaan perilaku tuna fungsi dalam lingkup audit. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dari responden yaitu auditor di KAP Kota Semarang dan Surakarta dengan metode convenience sampling karena populasi auditor yang bekerja tidak diketahui dengan pasti. Analisis data dengan menggunakan Model Persamaan Struktural. Hasil dari pengujian hipotesis mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik personal dengan penerimaan perilaku tuna fungsi dalam ruang lingkup audit. Sementara itu di lain sisi terdapat hubungan antara penilai kinerja auditor dengan penerimaan perilaku tuna fungsi dalam ruang lingkup audit.

Page 1 of 1 | Total Record : 9