cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
pedagogia@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
PEDAGOGIA
ISSN : 16935276     EISSN : 25797700     DOI : -
Core Subject : Education,
PEDAGOGIA (e-ISSN 2579-7700, p.ISSN 1693-5276 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Faculty of Education, Indonesia Univerity of Education. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan is available in print and online version. PEDAGOGIA published three editions in one year in April, August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2019)" : 8 Documents clear
PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING DENGAN MODEL FLIPPED CLASSROOM Sutisna, M. Ridwan; Mulyadi, Dadi; Alinawati, Muthia
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.17951

Abstract

AbstrakPengembangan pembelajaran dengan melibatkan teknologi menjadi salah satu dampak pesatnya perkembangan teknologi. Blended learning menjadi salah satu opsi yang dapat diadaptasi, namun upaya pengembangan pembelajaran menggunakan blended learning masih belum masif. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan salah satu model desain pembelajaran menggunakan metode penelitian Design and Development (DnD). Hasil dari penelitian ini yaitu model GALE yang dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran menggunakan strategi blended learning. Model GALE merupakan turunan yang dikembangkan dari model instruksional ADDIE, memiliki empat tahapan yaitu Goal Analysis, Activity Plan, Learning Resources Development, dan Evaluate and Reflection. Dalam penerapannya, blended ini dilakukan di mata kuliah penelitian dan pengembangan teknologi pendidikan pada semester tujuh di program studi teknologi pendidikan. Sekaligus smemanfaatkan fasilitas learning management system yang dimiliki oleh UPI yaitu spot.upi.edu. Hasil dari pengembangan pembelajaran ini dapat menunjang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan blended learning yang telah dikembangkan. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan best practice pengembangan blended learning, selain juga menyajikan model GALE sebagai alternatif model pengembangannya. AbstractThe development of instruction involving technology is one of the effects of the technology rapid development. Blended learning strategy is an option that can be adapted for instructions. However, efforts to develop instruction using blended learning are still not massive enough. This study tries to develop one of the learning design models using the Design and Development (DnD) research method. The results of this study are GALE models that can be used to develop learning using the blended learning strategy. The GALE model is a derivative developed from the ADDIE instructional model. It has four stages, start with the Goal Analysis, Activity Plan, Learning Resources Development, and Evaluate and Reflection. In its implementation, this instructional design model for blended learning strategy is carried out in the research and development of educational technology courses in the seventh semester in Educational Technology program. While at the same time utilizing the Learning Management System (LMS) facility owned by UPI, namely spot.upi.edu. The results of developing this instructional design model can support learning appropriately match to the blended learning needs that have been developed. In addition, this research is expected to be able to provide best practice for the development and implementation of blended learning strategy, and also to presenting the GALE model as an alternative development model.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP TUGAS PERKEMBANGAN LANDASAN HIDUP RELIGIUS MELALUI TEKNIK MODELING SIMBOLIS Marlina, Margaretha Djati
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.18064

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menggunakan dan menerapkan Teknik Modeling Simbolis pada siswa kelas IX.D. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menujukan, Siklus I dari hasil pengolahan angket, terdapat rata-rata 54.68, ditemukan ada 36 siswa kelas IX.D yang Kurang dan cukup dalam Tugas Perkembangan Landasan Religius, ini berarti menunjukkan hampir 54% siswa, kurang adanya Tugas Perkembangan Landasan Religius masih berdasarkan pujian, mengerjakan karena perintah bukan kesadaran sendiri, melaksanakan ibadah yang wajib saja. Hasil Siklus 2, angket Tugas Perkembangan Landasan Religius Siklus 2, rata-ratanya adalah 86,05 sebanyak 38 orang siswa sudah dapat sangat baik,baik. Hal tersebut berarti terjadi perubahan yang signifikan pada siklus 2 yaitu 100 % tingkat perubahan prilakunya di antaranya dalam Tugas Perkembangan Landasan Religius, adanya Tugas Perkembangan Landasan Religius sudah berdasarkan kedasaran individu, tidak berdasarkan pujian mengerjakan karena perintah menjadi kesadaran sendiri, melaksanakan ibadah ritual tidak hanya yang wajib ditaati yang sunah pun dilakukan. Dengan demikian penggunaan Layanan Informasi secara empiris telah terbukti dapat  meningkatkan pemahaman siswa dalam Pembiasaan Tugas Perkembangan Landasan Hidup Religius di kelas IX.D SMPN 34 Bandung tahun Pelajaran 2018/2019. AsbtractThis study aims to determine the ability to use and implement Symbolic Modeling Techniques in class IX.D. The research method used was Classroom Action Research (CAR). The results of the study aimed, Cycle I from the results of questionnaire processing, there were an average of 54.68, found that there were 36 grade IX.D students who were lacking and sufficient in the Task for Development of Religious Platforms, this meant that it showed almost 54% of students, the lack of a Task for Development of Religious Platforms was still based on praise, work because the command is not self-awareness, carrying out compulsory worship only. The results of Cycle 2, questionnaire Development of Religious Platform Cycle 2, the average is 86.05 as many as 38 students have been very good, good. This means that there is a significant change in cycle 2 that is 100% the level of change in behavior including those in the Development of Religious Foundations, the Development of Religious Foundations has been based on individual bases, not based on the praise of working because the order becomes one's own awareness, carrying out ritual worship not only the ones that the Sunnah must also be obeyed. Thus the use of Information Services empirically has been proven to be able to increase students' understanding in the Habit of the Development of Religious Life Platform in class IX.D SMPN 34 Bandung in 2018/2019 Academic year.
RESPON MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS BLENDED LEARNING MELALUI EDMODO DI UNIVERSITAS BATURAJA Agustiani, Merie; Ningsih, Sulia; Muris, Anggraeni Agustin
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.18528

Abstract

AbstrakRevolusi Industri 4.0 menjadi kesempatan untuk guru bahasa agar menjadi kreatif dalam mengembangkan kemampuan berbicara siswa. Salah satu usaha kreatif yangg dapat dilakukan adalah menggunakan model pembelajaran blended learning.i Program Studi Teknologi Pendidikan, penggunaan model pembelajaran blendedd learning telah dilakukan di beberapa mata kuliah. Namun untuk mata kuliah bahasa inggris belum pernah dilakukan sebelumnya. Blended learning ini dapat dilakukann dengan berbagai media pembelajaran online, salah satunya adalah edmodo.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran bahasa inggris berbasis blended learning melalui edmodo   di Universitas Baturaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian diambil dengan metode total sampling dengan jumlah 44 orang mahasiswa program studi Teknolologi Pendidikan FKIP Universitas Baturaja tahun akademik 2018/2019.  Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82% setuju dengan penerapan pembelajaran bahasa inggris berbasis blended learning melalui edmodo dan sisanya 18% tidak setuju pada pembelajaran bahasa inggris berbasis blended learning melalui edmodoAbstractThe Industrial Revolution 4.0 is an opportunity for language teachers to be creative in developing students' speaking skills. One creative effort that can be done is to use a blended learning model. In the Educational Technology Study Program, the use of blended learning models has been carried out in several courses. But for English language course has never been done before. Blended learning can be done with various online learning media, one of which is Edmodo. The Purpose of this research was aimed at finding out the students' responses of English learning based on blended learning through edmodo at Baturaja University. This was a quantitative descriptive study. The sample of the study  was taken through total sampling method with a total of 44 students from the Education Technology Education FKIP Baturaja University in academic year 2018/2019. A questionnaire was used to collect the data and it was analyzed using descriptive analysis techniques. The results of this study indicated that 82% of the students agreed with the application of English learning based on blended learning through edmodo, and the remaining 18% did not agree with English learning based on blended learning through edmodo.
CAPABILITY APPROACH AS A BASIC EDUCATION FOR CHILDREN WITH CEREBRAL PALSY IN INDONESIA Rachmadani, Fadhila; Murtiningsih, Siti; Maharani, Septiana Dwiputri
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.17269

Abstract

AbstrakLatar belakang kajian ini bermula dari minat dalam melihat masalah dalam pendidikan untuk anak-anak Cerebral Palsy di tengah situasi sosial, budaya, dan ekonomi di negara membangun seperti Indonesia. Anak-anak Cerebral Palsy yang mempunyai masalah pada otak, memberikan tantangan untuk guru sekolah untuk menyampaikan pendidikan untuk anak-anak Cerebral Palsy. Walau bagaimanapun, peranan kerajaan sebagai pembuat kebijakan adalah penting untuk membuat peraturan yang baik dalam pendidikan untuk kanak-kanak dengan Cerebral Palsy. Tujuan kajian ini adalah untuk memperluaskan pendidikan untuk anak-anak Cerebral Palsy yang diperlukan untuk mendapatkan perhatian lebih lanjut mengenai pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Filsafat Pendidikan sebagai kerangka teori dengan unsur-unsur metodis yakni deskripsi, interpretasi, refleksi, dan hermeneutika. Metode dalam kajian ini ialah kualitatif dengan berdasar pada sumber data kepustakaan. Hasil penelitian ini yaitu pendekatan kemampuan dapat menjadi dasar dalam penerapan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus Cerebral Palsy, mengingat persoalan dilematis ketidaksesuaian antara teori dan praktik dalam pendidikan anak-anak Cerebral Palsy di IndonesiaAbstractThe background of this study started from the interest in exploring the case of education for children with Cerebral Palsy in the middle of social, culture, and economy situations in developing country such as Indonesia. Children with Cerebral Palsy which has a problem on brain, gives a challenge for a school teacher to deliver the education for children with Cerebral Palsy. However, the role of goverment as a policy maker are important to make a good regulation in education for children with Cerebral Palsy. The aim of this study is to extending that education for children with Cerebral Palsy is necessary to get more attention regarding to the implementation of education in Indonesia. The methohodology in this study is qualitative research based on literature data. This study using Philosophy of Education as a theoretical framework with the element of methodology: description, interpretation, reflection, and hermeneutics. The result of this study is capability approach could be a basic education for children with special needs Cerebral Palsy in Indonesia regarding to the dilema incoherence between theory and practice in apllication of special education for children with Cerebral Palsy.
EFEKTIVITAS MANAJEMEN MUTU PEMBELAJARAN GURU BIDANG PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Herawan, Endang Herawan; -, Suryadi
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.18789

Abstract

AbstrakPenelitian ini penting dilakukan karena guru SMK sebagai ujung tombak dalam pembelajaran di sekolah, dimana guru diberikan kewenangan dalam mengembangkan kurikulum  atau program pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas manajemen mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran rumpun bidang produktif pada SMK Kelompok Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian, Guru-guru di SMKN 1 Bandung dan SMKN 3 Bandung. Hasil penelitian menunjukkan : Pertama, paradigma yang digunakan dalam pengembangan kurikulum pada ke dua SMK Negeri ini  adalah demand/market driven dan life skills. Kedua, pelaksanaan pendidikan menggunakan sistem ganda (PSG). Ketiga, evaluasi Pembelajaran yang dilakukan oleh Guru kelompok Mata Pelajaran produktif   dilaksanakan  secara menyeluruh yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan pada setiap substantif yang dipelajari. Keempat, tindak lanjut dari kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru bidang produktif, penyusunan laporan hasil belajar dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran, membantu siswa yang belum mencapai kompetensi melalui pembelajaran remedial dan pengayaan.AbstractThis research is important because SMK teachers are the spearhead in learning in schools, where teachers are given authority in developing curriculum or learning programs. This study aims to analyze the effectiveness of the quality management of learning undertaken by teachers supporting productive subject groups in the Vocational Group in Business and Management Skills. This study uses a descriptive analytic approach with qualitative methods. Respondents in this study were the Principal, Head of Expertise Competency, Teachers at SMKN 1 Bandung and SMKN 3 Bandung. The results show: First, the paradigms used in curriculum development in these two State Vocational Schools are demand / market driven and life skills. Second, the implementation of education uses a dual system (PSG). Third, evaluation of learning conducted by the teacher of productive subject groups is carried out thoroughly covering the aspects of knowledge, attitudes and skills in each substantive learned. Fourth, the follow-up of the evaluation activities carried out by the productive sector teacher, the preparation of learning outcomes reports is carried out to improve the learning process, help students who have not yet achieved competency through remedial learning and enrichment.
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EKSPLORASI GERAK TARI BAGI SISWA MELALUI METODE STIMULUS RESPON Kusumawardani, Henny
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.17366

Abstract

AbstrakPenelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang keberhasilan pembelajaran eksplorasi gerak tari melalui metode stimulus respon. Objek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1. Yang menjadi dasar penggunaan metode ini adalah pertimbangan  akan mampu meningkatkan kompetensi siswa dari hanya mengidentifikasi gerak tari menjadi memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi gerakan tari melalui metode stimulus respon. Dengan menggunakan metode stimulus respon ini siswa dilatih menggunakan kemampuan kreatif dan inovatif yang ada dalam dirinya agar mampu mencapai tingkat produktif berupa melakukan eksplorasi dan menghasilkan gerakan tari. Tindakan dilakukan dalam dua siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil Observasi dan Refleksi pada siklus 1 mengindikasikan bahwa dua  kelompok dari empat kelompok siswa telah mampu mengidentifikasi dan membandingkan gerak tari, sedangkan dua  kelompok lainnya baru  mampu mengidentifikasi gerak tari. Pada siklus II, hasil Observasi dan Refleksi menunjukkan terjadi peningkatan dalam penguasaan mempraktikkan dan menghasilkan  gerak tari. Semua kelompok siswa telah mampu mengidentifikasi, membandingkan, mempraktikkan dan mengeksplor gerak tari Bahkan ada satu kelompok telah mampu menghasilkan gerak tari. Direkomendasikan dilakukan remedial untuk kelompok yang belum mampu menguasai kompetensi eksplorasi gerak tari. AbstractThis Classroom Action Research aims to improve the understanding of students' concepts about the success of dance movement learning through the stimulus response method. The object of this study is class XI IPS 1. The basis of the use of this method is the consideration that it will be able to improve student competencies from only identifying dance movements to having the ability to explore dance movements through the stimulus response method. By using this stimulus response method students are trained to use creative and innovative abilities that are within themselves to be able to achieve productive levels in the form of exploring and producing dance movements. The action is carried out in two cycles, each of which consists of four stages, namely Planning, Implementation, Observation and Reflection. Observation and Reflection Results in cycle 1 indicate that two groups of four groups of students have been able to identify and compare dance movements, while the other two groups have only been able to identify dance movements. In the second cycle, the results of observation and reflection showed an increase in mastery in practicing and producing dance moves. All groups of students have been able to identify, compare, practice and explore dance moves. Even one group has been able to produce dance moves. Remedials are recommended for groups that have not been able to master dance movement exploration competencies.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SULAM TEMPEL RAMBUT SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA -, Syifahayu
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.19333

Abstract

AbstrakMasalah rendahnya minat belajar, rendahnya motivasi belajar, sulit belajar, mudah bosan dan ketiadaan alat peraga pembelajaran masih menjadi latar belakan dilakukannya peneltian ini. Latar belakang permasalahan itu terjadi dikarenakan SMPN 13 Kotabumi merupakan sekolah yang baru berdiri dan beroperasi, belum memiliki lulusan angkatan pertama. Sudah dapat dipastikan bantuan sarana prasarana pendidikan masih seadanya. Input siswanya pun memiliki kriteria rendah. Sementara Kurikulum 2013 yang digunakan memiliki tuntutan pencapaian hasil belajar yang tinggi. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan motorik siswa menggunakan media Sulam Tempel Rambut (SUTERA) pada materi Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup. Metode RD teknik 4D ini dilaksanakan menggunakan pendekatan STEAM (Science Technology Engineering Art and Mathematic). Media Sulam Tempel Rambut (SUTERA) pada materi Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup. Hasil penerapan media ini pada siswa kelas VII, secara tidak langsung berpengaruh terhadap perubahan ketuntasan hasil belajar materi Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup. Sebelum menggunakan media hanya rerata nilai IPA pada materi tersebut 40 setelah menggunakan media meningkat menjadi 67.AbstractThe problem of low interest in learning, low motivation to learn, difficulty in learning, easy to get bored and the absence of teaching aids is still the background of this research. The background to this problem occurs because SMPN 13 Kotabumi is a school that is newly established and operating, and does not yet have a first class of graduates. It is certain that the assistance of educational infrastructure is still limited. Student input also has low criteria. While the 2013 curriculum used has a high demand for learning outcomes. Thus the purpose of this study was to improve students' creativity and motor skills using the Hair Paste Embroidered (SILK) medium in the Living Organizational Life Organizational System material. This 4D technique RD method is implemented using the STEAM (Science Technology Engineering and Mathematic) approach. Hairstyling Media Paste Hair (SILK) on the material Systems of Life Organizations. The results of the application of this media to grade VII students, indirectly affect the change in completeness of learning outcomes of the Living Organizational Life System System. Before using the media only the average IPA value on the material 40 after using the media increased to 67.
PROFIL KESANTUNAN BERBAHASA SISWA PADA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS Mardiah, Imas; Saripah, Ipah
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.17372

Abstract

AbstrakKesantunan berbahasa merupakan suatu keterampilan yang penting dimiliki setiap indvidu untuk dapat mencapai kesuksesan dan keharmonisan dalam hidup. Kesantunan berbahasa berkaitan dengan keterampilan individu dalam menyesuaikan bahasa pada saat berinteraksi dengan individu lain. Dalam perspektif lain, kesantunan berbahasa merupakan bagian dari character strength dalam psikologi positif yaitu keramahan (agreeableness). Tujuan penelitian kesantunan berbahasa yaitu mendeskripsikan gambaran kesantunan berbahasa siswa sebagai salah satu bentuk keterampilan interaksi sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif kepada siswa kelas X sebanyak 191 orang menggunakan instrumen penelitian MC-DCT (Multiple Choice Discourse Completion Tasks). Hasil penelitian menunjukkan kondisi siswa mayoritas (70%) berada pada kategori kurang santun. Kurang santunnya siswa diakibatkan oleh kesantunan berbahasa yang digunakan antar siswa memiliki tingkat kesantunan yang lebih rendah dari kesantunan ideal (completely polite) serta jarak sosial (social distance) siswa dengan individu lain juga berakibat pada tingkat kesantunan berbahasa. AsbtractLinguistic politeness is an important skill for every individual to be able to achieve success and harmony in life. Linguistic politeness is related to individual skills in adjusting the language they use when interacting with other individuals. In another perspective, linguistic politeness is part of character strength in positive psychology, namely friendliness (agreeableness). The purpose of this linguistic politeness research is to describe linguistic politeness as one of the forms of social skills. The research employed a descriptive quantitative method to 191 tenth grade students using two types of research instruments, namely MC-DCT (Multiple Choice Discourse Completion Tasks) to measure politeness in language and an instrument to describe the factors that affect students’ linguistic politeness. The results show that the majority of students (70%) were included in the “less polite”. The lack of courtesy of students due to the politeness of the language used between students has a lower level of politeness than the ideal politeness (completely polite) and social distance (social distance) of students with other individuals also results in a level of politeness.

Page 1 of 1 | Total Record : 8