Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING DENGAN MODEL FLIPPED CLASSROOM Sutisna, M. Ridwan; Mulyadi, Dadi; Alinawati, Muthia
PEDAGOGIA Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v17i2.17951

Abstract

AbstrakPengembangan pembelajaran dengan melibatkan teknologi menjadi salah satu dampak pesatnya perkembangan teknologi. Blended learning menjadi salah satu opsi yang dapat diadaptasi, namun upaya pengembangan pembelajaran menggunakan blended learning masih belum masif. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan salah satu model desain pembelajaran menggunakan metode penelitian Design and Development (DnD). Hasil dari penelitian ini yaitu model GALE yang dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran menggunakan strategi blended learning. Model GALE merupakan turunan yang dikembangkan dari model instruksional ADDIE, memiliki empat tahapan yaitu Goal Analysis, Activity Plan, Learning Resources Development, dan Evaluate and Reflection. Dalam penerapannya, blended ini dilakukan di mata kuliah penelitian dan pengembangan teknologi pendidikan pada semester tujuh di program studi teknologi pendidikan. Sekaligus smemanfaatkan fasilitas learning management system yang dimiliki oleh UPI yaitu spot.upi.edu. Hasil dari pengembangan pembelajaran ini dapat menunjang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan blended learning yang telah dikembangkan. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan best practice pengembangan blended learning, selain juga menyajikan model GALE sebagai alternatif model pengembangannya. AbstractThe development of instruction involving technology is one of the effects of the technology rapid development. Blended learning strategy is an option that can be adapted for instructions. However, efforts to develop instruction using blended learning are still not massive enough. This study tries to develop one of the learning design models using the Design and Development (DnD) research method. The results of this study are GALE models that can be used to develop learning using the blended learning strategy. The GALE model is a derivative developed from the ADDIE instructional model. It has four stages, start with the Goal Analysis, Activity Plan, Learning Resources Development, and Evaluate and Reflection. In its implementation, this instructional design model for blended learning strategy is carried out in the research and development of educational technology courses in the seventh semester in Educational Technology program. While at the same time utilizing the Learning Management System (LMS) facility owned by UPI, namely spot.upi.edu. The results of developing this instructional design model can support learning appropriately match to the blended learning needs that have been developed. In addition, this research is expected to be able to provide best practice for the development and implementation of blended learning strategy, and also to presenting the GALE model as an alternative development model.
MENUJU PERGURUAN TINGGI BERBASIS RISET DAN PENGANALISIS KEBIJAKAN Mulyadi, Dadi
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v12i1.232

Abstract

Tulisan dalam makalah ini merupakan kajian teoritis yang membahas tentang Menuju Perguruan Tinggi. Berbasis Riset dan Penganalisis Kebijakan. Dalam artikel ini menelaah mengenai pentingnya Riset dan. Penganalisis Kebijakan sebagai pilar dalam pengembangan Perguruan Tinggi Berbasis Riset. Oleh karena itu, salah satu peran yang harus dijalankan Perguruan Tinggi dalam melakasanakan Tridharma Perguruan Tinggi. salah satunya adalah kegiatan Riset yang harus mendapat dukungan dan perhatian dari pemerintah. Berkaitan dengan Penganalisis kebijakan publik dapat dipakai sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah secara lebih baik dengan memecahkan persoalanpersoalan masyarakat yang kompleks dan penuh intredepensi. Maka kemanfaatan dari analisis masalahkebijakan dalam kerangka pembuatan kebijakan publik selalu diperuntukan bagi kemaslahatan masyarakat dan negara.Dengan demikian ketika memperhatikan proses kebijakan ini suatu Penganalisis kebijakan dapat menghasilkan informasi yang tepat. Maka pengelolaan Riset dan Penganalisis Kebijakan di Peruguran Tinggisangat penting dalam mencapai perubahan dalam menuju Perguruan Tinggi Berbasis Riset.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MENGENAI PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH: PERSPEKTIF PESERTA DIDIK Dewi, Laksmi; Kurniawan, Deni; Matsumoto, Toru; Rachman, Indriyani; Mulyadi, Dadi
EDUTECH Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v1i2.24624

Abstract

Public awareness of waste management and processing in Indonesia is still very low. Likewise, with students,  warnings are still needed in keeping the environment clean. Environmental education (EE) in schools has started to be widely applied in many schools. Ideally, student awareness in keeping the environment, especially in managing waste, becomes better wherever they are. This study aims to explore students’ perceptions of waste management and processing as one of the implementations of environmental management. It is hoped that Environmental Education can have an impact on students’ perception in managing their daily environment. It also explores students’ pereptions at elementary, junior high, and senior high school levels about: (1) environmental education in a school; (2) waste management and processing as part of environmental education; and (3) waste management and processing by local government. Data collection was carried out randomly to several students taking part in Car Free Day (CFD) activity involving 42 student respondents. and the data was processed using descriptive statistics. It was found that firstly, respondents agreed with the application of environmental education in schools through local content subjects, and the Adiwiyata program itself was felt necessary to add insight and knowledge about managing the environment. Secondly, students’ perceptions of waste management as part of Environmental Education was already good, as shown by their preference to keep the garbage if they couldn’t find a place to throw them. Third, waste management and processing by the local government statistically showed good responses. One example is that many dust bins are placed in public location by grouping waste according to their type.    Lingkungan alam di sekitar kita dan dunia saat ini sedang mengalami kerusakan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan mengelola lingkungan hidup ini. Di Sekolah pendidikan lingkungan hidup (PLH) dilaksanakan sebagai salah satu kurikulum muatan local dengan waktu1 jam pelajaran saja. Tentunya bukan seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mempelajari kesadaran lingkungan hidup, namun yang paling penting adalah bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya membantu menjaga lingkungan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang implementasi PLH yang diterapkan oleh peserta didik saat di rumah dan di lingkungan sekitarnya. Bukti real mengetahui kesadaran diterapkannya PLH salah satunya terlihat di ruang public, sebagai contohnya saat pelaksanaan Car Free Day (CFD). Tidak sedikit setelah CFD selesai petugas kebersihan harus membersihkan kembali kawasan karena banyaknya sampah yang dibuang masyarakat tidak pada tempatnya. Data diambil kepada 40 orang secara acak terdiri dari anak usia sekolah SD, SMP, dan SMA, serta orang tua.  Simpulan dari penelitian ini adalah kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan cukup baik. Hanya saja belum ada spesifikasi upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mengurangi, mengolah, dan menggunakan sampah yang ada agar lebih mermanfaat.
Umpan Balik Sebagai Komponen Krusial Untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Raffie Ahmad Riesman Putra; Dadi Mulyadi
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 10, No 2 (2021): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v10i2.2998

Abstract

Penerapan pembelajaran daring yang terjadi secara tiba - tiba mengurangi optimalisasi pelaksanaannya sehingga mengabaikan eksistensi umpan balik, yang sejatinya bersifat krusial bagi keterlibatan siswa. Hal inilah yang membuat penulis melakukan penelitian untuk mendeskripsikan temuan terkait hubungan umpan balik dengan peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran daring. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif melalui studi dokumen. Adapun pembahasan berfokus kepada: 1) urgensi umpan balik, terutama dalam program Belajar Dari Rumah, 2) hubungan umpan balik dengan keterlibatan siswa agar aktif dalam pembelajaran daring, serta 3) keterampilan metakognitif sebagai dampak berlangsungnya umpan balik secara berkelanjutan. Melalui pembahasan tersebut diperoleh simpulan bahwa umpan balik memiliki kedudukan yang krusial untuk meningkatkan keterlibatan siswa, sebagai komponen dalam pembelajaran daring.
Kajian tentang Penumbuhan Karakter Jujur Peserta Didik sebagai Upaya Pengembangan Dimensi Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) di SMA Alfa Centauri Bandung Dadi Mulyadi; Sapriya Sapriya; Rahmat Rahmat
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 6 No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.371 KB) | DOI: 10.36835/modeling.v6i2.471

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi adanya pengaruh negative dari globalisasi yang menyebabkan adanya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme. Penelitian bertujuan mendapatkan informasi program, kegiatan, faktor pendukung, kendala, dan solusi dalam penumbuhan karakter jujur peserta didik. Menggunakan pendekatan, metode studi kasus dan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, teknik partisipan, dan studi literatur. Lokasi penelitian di SMA Alfa Centauri Bandung, dengan subjek penelitian yaitu Kepala Sekolah, guru dan peserta didik. Kesimpulannya yaitu: 1) Program sekolah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan 5 karakter siswa; 2) Kegiatan sekolah sesuai tujuan, fungsi, dan strategi pendidikan karakter; 3) Faktor pendukung kegiatan sekolah berasal dari guru dan karyawan, fasilitas, program sekolah, organisasi siswa, orang tua/wali, dan teman; 4) Kendala yang dihadapi yaitu server, listrik mati, sebagian guru, peserta didik, orang tua/wali kurang mendukung program sekolah, ada fasilitas yang kurang memadai, dan jumlah guru banyak terbagi 3 lokasi; 5) Solusinya berkoordinasi dan melakukan evaluasi dengan berbagai pihak, perbaikan sarana dan prasarana, memberikan pemahaman kepada sebagian guru, peserta didik, dan orang tua/wali.
MENUJU PERGURUAN TINGGI BERBASIS RISET DAN PENGANALISIS KEBIJAKAN Dadi Mulyadi
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol. 12 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v12i1.232

Abstract

Tulisan dalam makalah ini merupakan kajian teoritis yang membahas tentang Menuju Perguruan Tinggi. Berbasis Riset dan Penganalisis Kebijakan. Dalam artikel ini menelaah mengenai pentingnya Riset dan. Penganalisis Kebijakan sebagai pilar dalam pengembangan Perguruan Tinggi Berbasis Riset. Oleh karena itu, salah satu peran yang harus dijalankan Perguruan Tinggi dalam melakasanakan Tridharma Perguruan Tinggi. salah satunya adalah kegiatan Riset yang harus mendapat dukungan dan perhatian dari pemerintah. Berkaitan dengan Penganalisis kebijakan publik dapat dipakai sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah secara lebih baik dengan memecahkan persoalanpersoalan masyarakat yang kompleks dan penuh intredepensi. Maka kemanfaatan dari analisis masalahkebijakan dalam kerangka pembuatan kebijakan publik selalu diperuntukan bagi kemaslahatan masyarakat dan negara.Dengan demikian ketika memperhatikan proses kebijakan ini suatu Penganalisis kebijakan dapat menghasilkan informasi yang tepat. Maka pengelolaan Riset dan Penganalisis Kebijakan di Peruguran Tinggisangat penting dalam mencapai perubahan dalam menuju Perguruan Tinggi Berbasis Riset.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Galih Dwi Novianto; Riche Cynthia Johan; Dadi Mulyadi
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 15, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v15i2.51689

Abstract

Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah berbagai aktivitas yang dilakukan secara konvensional menjadi kegiatan jarak jauh atau dalam jaringan. Termasuk pada kegiatan belajar dan mengajar yang tetap dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19 bagi pendidik, peserta didik, orang tua, dan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana implikasi pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19 terhadap pendidik, peserta didik, orang tua, dan sekolah. Metode penelitian yang digunakan, yaitu jenis penelitian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa penerapan dari PJJ berdampak besar bagi pendidik, peserta didik, orang tua, dan sekolah yang harus beradaptasi dengan keadaan dan kondisi baru ini. Adanya keterbatasan dan kurangnya akan kecakapan dalam penggunaan teknologi informasi membuat pelaksanaan pendidikan jarak jauh terhambat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bagi pendidik, peserta didik, orang tua, dan sekolah untuk dapat mendukung terselenggaranya pembelajaran pada pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
URGENSI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGEMBANGKAN MICROLEARNING BERBASIS KEARIFAN LOKAL Toto Fathoni; Dadi Mulyadi; Mario Emilzoli; Della Amelia; Ahmad Fajar Fadlillah; Cepi Riyana; Ambarwati Ambarwati; Amir Fiqih
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.10985

Abstract

Perkembangan teknologi secara tidak langsung telah merubah perilaku dan kebiasaan belajar generasi muda, yang salah satunya berimbas pada tergerusnya nilai-nilai kearifan lokal karena nilai tersebut mulai ditinggalkan. Oleh karena itu diperlukan langkah serius agar nilai-nilai kearifan lokal tersebut senantiasa terjaga khususnya bagi generasi muda. Salah satu upaya untuk melestarikan nilai kearifan lokal yaitu dengan mengembangkan microlearning berbasis kearifan lokal. Namun, upaya ini terbentur dengan terbatasnya keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi digital saat menyajikan muatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis kompetensi guru dalam mengembangkan microlearning material berbasis kearifan lokal serta memetakan kearifan lokal apa saja yang memiliki urgensi untuk dikembangkan dalam bentuk microlearning. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif dengan subyek penelitian sebanyak 84 guru sekolah dasar di Kabupaten Kuningan yang terlibat dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Teknologi Pendidikan UPI. Subyek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik survei menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner tes dan nontes. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru dalam mengembangkan microlearning masih sangat rendah. Lebih lanjut, temuan penelitian juga memetakan sepuluh kearifan lokal kuningan yang memiliki urgensi untuk dilestarikan. Selain itu didapatkan juga desain program pembinaan dan pelatihan untuk meingkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan microlearning material. Kata kunci: Kearifan Lokal, Kompetensi Guru, Microlearning Material.