cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 02163942     EISSN : 25496883     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
This journal is a scientific journal publications to develop knowledge in the field of Medical Science and Health. Topics of papers that can be published in the Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (JKK) Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta is scientific topics that correspond to areas of interest in the Faculty of Medicine and Health are Medical Science, Public Health, Obstetrics, Nursing, Pharmacy, Nutrition, other fields of health sciences. This journal is published periodically since 2004, 2 (two) times in 1 year (January and July). Available online since January 2016.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN" : 10 Documents clear
Pemanfaatan Informasi Tentang Balita Usia 12-59 Bulan pada Buku KIA dengan Kelengkapan Pencatatan Status Gizi di Buku KIA Dzul Istiqomah Hasyim; Apri Sulistyaningsih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.682 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.1-9

Abstract

Pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dilakukan dengan baik dapat meningkatkan kesehatan bagi ibu dan anak. Salah satu fungsi buku KIA adalah mencatatan status gizi balita. Hal ini menjadi penting sebagai upaya deteksi dini gangguan gizi pada balita. Fungsi buku KIA adalah sarana pencatatan ibu dan anak, alat komunikasi dan edukasi untuk kesehatan balita dan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  pemanfaatan informasi tentang balita usia 12-59 bulan pada buku kia dengan kelengkapan pencatatan status gizi di buku KIA di Desa Margakaya Pringsewu Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Kelompok sasaran populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan di Desa Margakaya  berjumlah 240 orang. Besar sampel dihitung menggunakan total sampling yang didapatkan sebanyak 226 orang jumlah sampel  yang memenuhi kriteria. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value≤0,001. Hal ini berarti dari hasil penelitian menunjukan adanya hubungan pemanfaatan informasi tentang balita usia 12-59 bulan pada buku KIA dengan kelengkapan pencatatan tumbuh kembang di buku KIA di Desa Margakaya Pringsewu Lampung. Secara statistik diperoleh nilai OR= 16,466 (5,540 – 38,941), yang berarti ibu yang tidak memanfaatkan informasi pada buku KIA memiliki risiko 16 kali catatan gizi balita tidak lengkap dibandingkan ibu yang memanfaatkan informasi tentang balita 12-59 bulan di buku KIA. Kata kunci: Balita, Buku KIA, Status gizi
Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Konsumsi Zat Besi dengan Status Gizi pada Remaja Putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan Tahun 2017 ernyasih erny; siti riptifah tri handari
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.091 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.56-62

Abstract

Setiap tahun semakin banyak remaja yang tidak seimbang dalam mengatur pola makan. Lebih dari seperempat remaja perempuan memiliki berat badan kurang di  11 dari 64 negara dan lebih dari sepertiga remaja putri mengalami anemia di 21 dari 41 negara. Pola konsumsi berhubungan dengan status gizi, konsumsi pangan remaja perlu diperhatikan karena pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga kebutuhan pertumbuhan dan aktivitas juga meningkat. Jika berbagai aktifitas fisik dan pertumbuhan meningkat tidak diimbangi dengan masukan zat gizi yang cukup maka tubuh akan mengalami masalah gizi (Malnutrisi). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan aktivitas fisik, pola makan dengan status gizi pada remaja putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMP yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan dan pengumpulan data dilakukan pada bulan febuari sampai April 2018. Populasi pada penelitian ini adalah 260 siswi dengan sampel 76 siswi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa Responden yang beraktivitas ringan (71,1%), aktivitas sedang (17,1%) dan aktivitas tinggi (11,8%). Pola makan responden yang jarang mengkonsumsi sumber heme (67.1%), sering (32,9%) jarang mengkonsumsi sumber non-heme (59,2%),  sering (40,8%), jarang mengkonsumsi penghambat zat besi 63,2%), sering (36,8%), pernah mengkonsumsi suplemen zat besi (2,6%), tidak pernah (97,4%). Status gizi kurang (40,8%), normal (48,7%), lebih (10,5%). Tidak ada  hubungan antara  aktivitas fisik dengan status gizi (p value 0,298),  ada  hubungan antara  konsumsi sumber zat heme dengan status gizi (p value 0,016), tidak ada  hubungan antara  konsumsi sumber zat non-heme dengan status gizi (p value 0,627), tidak ada  hubungan antara  konsumsi penghambat zat besi dengan status gizi (p value 0,762), tidak ada  hubungan antara  konsumsi suplemen zat besi dengan status gizi (p value 0,130). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi sumber zat heme dengan status gizi (p value 0,016). Zat besi  heme akan mempengaruhi status gizi karena zat besi yang berasal dari bahan makanan hewani (zat besi heme) mempunyai tingkat absorpsi 20-30%. Besi heme lebih mudah diserap dan penyerapannya tidak tergantung dengan zat makanan lainnya. Kata Kunci: Status Gizi, Aktivitas Fisik, Pola Makan, Remaja
Peranan Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian pada Penderita Hipertensi Galih Ajeng Ayu; Muhamad Syaripuddin
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.411 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.10-21

Abstract

Pharmaceutical care (PC) adalah program layanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dimana apoteker bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mencapai hasil klinik yang baik dan mengoptimalkan kualitas hidup pasien. Apoteker dapat berperan secara aktif dalam penatalaksanaan terapi hipertensi melalui pelayanan PC dengan melakukan  assesmen, menyusun rencana pengobatan, implementasi dan monitoring. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi peran apoteker pada pasien hipertensi beserta hasil intervensi yang dilakukannya. Tulisan ini merupakan literature review dari berbagai peneltian yang berkaitan dengan peranan apoteker melaksanakan program PC pada pasien hipertensi. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan kata kunci pharmacist intervention, pharmaceutical care, hypertension patient, dengan format pdf mulai tahun 2010 hingga 2018. Beberapa literatur yang dianggap penting dan berkaitan dengan topik tulisan dirangkum dan dianalisis secara kualitatif. Kemudian dibuat kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan. Hasil literatur menunjukan bahwa populasi yang pernah diteliti adalah populasi pasien hipertensi baik tanpa atau dengan komorbiditas seperti kolesterol dan diabetes. Intervensi apoteker yang dapat dilakukan adalah berupa konseling, penyesuaian obat dan pendidikan kepada pasien. Hasil yang diperoleh adalah terkendalinya tekanan darah pasien, berkurangnya faktor resiko, kepatuhan berobat yang meningkat dan peningkatan kualitas hidup pasien. Kata kunci : Apoteker, Pelayanan kefarmasian, Pasien hipertensi
Analisis Penggunaan Garam Low Sodium Salt terhadap Kadar Natrium dan Daya Terima Mandai Goreng Yuliana Salman; Siti Herbiati; Firyal Yasmin
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.123 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.63-69

Abstract

Peningkatan tekanan darah atau biasa disebut hipertensi sampai saat ini masih merupakan penyebab utama dan faktor risiko yang penting terhadap penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Tujuan umum dari penelitian ini menganalisis kandungan natrium dan daya terima mandai goreng rendah natrium sebagai makanan alternatif bagi penderita hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari atas 4 perlakuan dan 3 kali replikasi dengan perlakuan kontrol F0 (fermentasi menggunakan garam dapur 10%), F1 (fermentasi menggunakan garam rendah natrium 2%), F2 (fermentasi menggunakan garam rendah natrium 6%), F3 (fermentasi menggunakan garam rendah natrium 10%). Kadar natrium diuji dengan metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy), sedangkan uji daya terima dengan metode Hedonic Scale Scoring..  Analisis data kadar natrium menggunakan one way anova dan data daya terima menggunakan analisis friedman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar natrium terendah adalah mandai pada perlakuan F1 dengan konsentrasi 2% yaitu sebesar 0,87% dengan hasil uji statistik (p=0,000<α=0,05), yang artinya ada pengaruh terhadap kadar natrium mandai goreng. Nilai tertinggi daya terima yang terdiri dari warna 3,32 (F1), aroma 3,20 (F1 dan F3), tekstur 3,12 (F1) dan rasa 3,28 (F1). Mandai rendah natrium berpengaruh terhadap daya terima rasa yang dihasilkan karena p=0,015<α(p<0,05). Rekomendasi produk mandai yang dapat dijadikan alternatif bagi penderita hipertensi adalah mandai rendah natrium dengan perlakuan F1 yaitu 0,87% yang setara dengan 870mg/100g dengan konsentrasi garam rendah natrium 2%.Kata kunci : Mandai, Kadar natrium, Daya terima mandai goreng 
Determinan Pernikahan Dini di Desa Semendaran Kota Cilegon Nurseha Nurseha; Wiwik Eko Pertiwi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.674 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.22-35

Abstract

Laporan MDGS tahun 2008 menyebutkan bahwa jumlah perkawinan dini di Indonesia mencapai 34,5%.  Menurut catatan KPAI jumlah perkawinan tercatat di Indonesia setiap tahun mencapai 2 sampai 2,5 juta pasang. Kekurangtahuan tentang seks dengan kehidupan rumah tangga serta adanya adat istiadat yang merasa malu kawin tua (perawan tua) menyebabkan meningkatnya perkawinan dan kehamilan usia remaja. Desa Semendaran merupakan desa di Kecamatan Jombang Kota Cilegon dengan angka usia pernikahan dini tertinggi dengan jumlah 35 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pernikahan dini di Desa Semendaran Kecamatan Jombang Kota Cilegon tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang yang diambil secara proporsif simpel random sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 41 % responden melakukan pernikahan dini, 51 % mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik, 59 % mempunyai sikap yang positif, 85 % mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, 51 % mendapat dukungan keluarga, 84 % responden tidak bekerja. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, pendidikan, dukungan keluarga, usia, pekerjaan dengan pernikahan dini. Perlu adanya upaya pendampingan dan pendewasaan usia pernikahan melalui kegiatan-kegiatan kelompok dan masyarakat secara simultan dan berkelanjutan. Kata Kunci : Dukungan keluarga, Pernikahan dini, Pengetahuan, Sikap
Higiene dan Sanitasi pada Pedagang Angkringan di Kawasan Malioboro Yogyakarta Dyah Suryani; Fardhiasih Dwi Astuti
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.884 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.70-81

Abstract

Foodborne disease more of the cases caused by poor food handling techniques, and contamination occurs when served. Food handler hygiene and sanitation are the key to be success in processing safe and healthy foods. Poor sanitation hygiene can be affect the quality of the food. It cause consumer health level who is consume these food. If the hygiene and sanitation of food bad it could result in health problems. Based on this background, the study are interested in knowing the factors related to sanitation hygiene in angkringan traders in the Malioboro area. This study was observasional analitic with cross sectional design. The study sample was angkringan traders in Malioboro area with 40 angkringan traders. Sampling technique with total sampling. The instruments used questionnaire and checklist sheets. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with Fisher statistical test. The results of the study statistics test for 40 angkringan traders, showed that 32 traders had high knowledge (80%), 36 traders had a good attitude (90%), 29 traders had poor sanitation facilities (72.5%), 26 traders had bad hygiene sanitation (65%). There is no relationship between knowledge (p=0,222), attitude (p=1,000) with hygiene sanitation of traders. There is a relationship between sanitation facilities and hygiene sanitation traders (p=0,029).Keywords: Knowledge, attitude, sanitation facilities, hygiene, sanitation.
Hubungan Paparan Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Pekerja Leli Hesti Indriyanti; Puspita Kurnia Wangi; Kristina Simanjuntak
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.332 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.36-45

Abstract

Prevalensi hipertensi di Jakarta pada usia lebih dari 18 tahun mencapai 46,25% pada wanita dan 41,97% pada pria, sedangkan 63,2% kasus hipertensi di masyarakat tidak terdiagnosis. Berbagai faktor risiko hipertensi ditemukan di banyak tempat termasuk di lingkungan kerja. Kebisingan adalah salah satu bahaya fisik yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan merupakan faktor risiko untuk hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara kebisingan dan beberapa faktor di tempat kerja dengan prevalensi hipertensi. Studi cross-sectional dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat paparan kebisingan, masa kerja, penggunaan APD, dan karakteristik individu dan hipertensi. Sampel 104 pekerja diambil dari para pekerja di PT X. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik dan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa intensitas kebisingan (p = 0,001), BMI (p = 0,001) dan kebiasaan merokok (p = 0,006) adalah determinan independen untuk peningkatan tekanan darah. Responden yang terpapar bising lebih dari ≥85 desibel (dB) memiliki 19.8 risiko hipertensi lebih besar dibandingkan dengan mereka yang terpapar kebisingan <85 dB. Ada pola respon-paparan yang signifikan (P = 0,001) antara risiko hipertensi dan intensitas paparan kebisingan. Studi ini menunjukkan bahwa paparan kebisingan di tempat kerja dapat meningkatkan risiko terhadap terjadinya peningkatan tekanan darah. Kata kunci: Kebisingan, Masa Kerja, APD, Tekanan Darah, Hipertensi
Alur Dampak Kebijakan KTR dalam Perspektif Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2018 munaya fauziah; Sugiatmi Sugiatmi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.678 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.82-93

Abstract

Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) berdasarkan SK rektor tahun 2012 telah berjalan 5 tahun. Sosialisasi KTR dari Peraturan Rektor nomor 372 pasal 27 tahun 2018 telah disampaikan di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dibutuhkan informasi dan pendalaman mengenai upaya yang sesuai agar pelaksanaan kebijakan ini dapat diterapkan oleh mahasiswa di lingkungan universitas. Penelitian bertujuan mengetahui alur dampak kebijakan kawasan tanpa rokok dalam perspektif mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2018. Rancangan penelitian kualitatif dengan 22 informan mahasiswa dari FAI, FISIP, FE, FKK, FKM, FIP baik pengurus organisasi mahasiswa (ormawa) IMM, HIMA dan BEM, maupun yang tidak aktif berorganisasi. Indepht interview dan focus group discussion dilakukan pada bulan Agustus 2018 dengan menggunakan pedoman wawancara. Transkrip dievaluasi pada saat melakukan analysis content. SK Rektor mengenai kebijakan KTR di lingkungan universitas mendorong penerapan KTR di kalangan mahasiswa, meskipun pada pelaksanaannya sosialisasi SK Rektor tersebut tidak berkelanjutan, dan intensif diterapkan pada fakultas terkait kesehatan. Mahasiswa memandang penting untuk meningkatkan peran organisasi mahasiswa dan individual mahasiswa dalam setiap pelaksanaan kebijakan KTR. Alur dampak kebijakan KTR untuk dapat diterapkan membutuhkan perubahan yang kompleks dalam kebijakan ditingkat universitas maupun organisasi mahasiswa. Keterampilan mengenai KTR, kebijakan, kemauan pengambil keputusan dapat memberikan pengaruh pada proses ini. SK Rektor dan sosialisasi KTR memberikan kontribusi dalam kebijakan dan praktek kawasan tanpa rokok. Untuk percepatan implementasi KTR diperlukan peran serta mahasiswa atau organisasi mahasiswa dalam setiap tahapan pelaksanaan kegiatan KTR.Kata Kunci: kebijakan, alur, KTR, perspektif mahasiswa, penelitian kualitatif 
Hubungan Ukuran Lingkar Kepala dengan Perkembangan Anak Usia 12 - 36 Bulan Berdasarkan Skala Denver Development Screening Test-II (Ddst-II) di Posyandu RW 03 Mustika Jaya Bekasi Timur November 2016 Rahmini Shabariah; Farsida Farsida; Indri Prameswari
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.431 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.46-55

Abstract

Latar Belakang: Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan secara umum meliputi 10% anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada 500 anak dari lima wilayah DKI Jakarta, ditemukan 57 anak (11,9%) mengalami kelainan tumbuh kembang. Kelainan yang paling banyak yaitu delayed development (pertumbuhan yang terlambat) 22 anak, 14 anak mengalami global delayed development, 10 anak gizi kurang, 7 anak mikrosefali, dan 7 anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan terakhir. Ukuran lingkar kepala adalah salah satu indikator yang umum diperiksa untuk mengidentifikasi kelainan neurologis dan menyingkirkan penyebab keterlambatan perkembangan.Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif analisis, dengan responden anak usia 12 - 36 bulan di Posyandu RW 03 Kelurahan Mustika Jaya, Bekasi Timur. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah ”cross sectional study, dengan jumlah sampel sebanyak 73 responden.Hasil: Berdasarkan penelitian, lebih dari setengah reponden yang memiliki lingkar kepala dengan interpretasi tanpa kelainan kepala atau normal memiliki aspek perkembangan motorik kasar yang normal (98,5%), dibandingkan dengan aspek perkembangan motorik kasar yang suspek (1,5%). Reponden yang memiliki lingkar kepala normal memiliki aspek perkembangan motorik halus yang normal (95,6%), dibandingkan dengan yang suspek (4,4%). Reponden yang memiliki lingkar kepala normal memiliki aspek perkembangan bahasa yang normal (92,6%), dibandingkan dengan yang suspek (7,4%). Reponden yang memiliki lingkar kepala normal memiliki aspek perkembangan personal sosial yang normal (97,1%), dibandingkan dengan yang suspek (2,9%). Didapatkan reponden yang memiliki lingkar kepala tanpa kelainan kepala atau normal cenderung memiliki perkembangan yang normal (86,8%) dibandingkan perkembangan yang suspek (13,2%).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar kepala dengan interpretasi tanpa kelainan atau normal dengan perkembangan anak yang normal. Lingkar kepala tanpa kelainan mempengaruhi perkembangan anak 9 kali lebih besar.Kata Kunci: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak, DDST II.
Analisis Kebersihan Diri terhadap Keberadaan Telur Cacing Ascaris pada Kuku Nelayan Desa Batu Karas Cijulang Pangandaran Dadang Herdiansyah; Slamet Sudi Santoso
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.556 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.94-103

Abstract

Soil Transmitted Helminth (STH) adalah cacing golongan nematoda yang memerlukan tanah untuk perkembangan bentuk infektifnya, golongan cacing yang penting dan menyebabkan masalah kesehatan  masyarakat salah satunya adalah Ascaris lumbricoides . Angka prevalensi kecacingan di Indonesia mencapai 28.2%. tinggi rendahnya prevalensi kecacingan tergantung juga kebaradaan telur cacing pada tanah. Kesadaran yang rendah untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun serta malas menggunting kuku dapat menjadi faktor pendukung terjadinya infestasi telur cacing. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui  gambaran  telur cacing dan kebersihan diri nelayan.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel penelitian adalah  nelayan yang ada di Desa Batu Karas Cijulang Pangandaran yang diambil secara accidental sampling sebanyak 159 responden.   Hasil penelitian diperoleh sebanyak 37orang nelayan atau 23.3% positif terdiagnosa telur cacing Ascaris Lumbricoides. Secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara kebersihan diri dengan keberadaan telur cacing pada nelayan (p value>0.05) namun ada beberapa variabel yang mempunyai peluang keberadaan telur cacing positif yaitu kebiasaan menggigit kuku dan keberadaan jamban dalam rumah. Kata kunci:, Kebersihan Diri, Nelayan,Pangandaran, Telur Cacing

Page 1 of 1 | Total Record : 10