cover
Contact Name
Anissa Lestari Kadiyono
Contact Email
anissa.lestari@unpad.ac.id
Phone
+6281311114811
Journal Mail Official
jurnal.psp@unpad.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Bandung Sumedang KM. 21 Jatinangor - Sumedang 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Psychological Science and Profession
ISSN : 25983075     EISSN : 26142279     DOI : https://doi.org/10.24198/jpsp
Aim: Jurnal ini memuat artikel ilmiah hasil penelitian yang terkait dengan keilmuan dasar psikologi dan penerapannya dalam keprofesian Psikolog. Scope: Adapun bidang psikologi yang termasuk di dalamnya yaitu Psikologi Klinis baik dewasa, anak maupun remaja, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, dan Psikologi Umum & Eksperimen.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess" : 8 Documents clear
EFEKTIVITAS PERSON-CENTERED ART THERAPY UNTUK MENGURANGI SIMTOM POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) PADA PENYINTAS BENCANA GEMPA DI LOMBOK Issara Rizkya; R. Urip Purwono; Zainal Abidin
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.853 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.24930

Abstract

Gempa bumi dengan kekuatan 7,0 SR yang terjadi bulan Agustus 2018 lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat merupakan kejadian traumatis bagi para penyintasnya. PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) merupakan gangguan psikologi yang paling sering terjadi. Untuk mengurangi trauma, maka trauma harus diproses melalui pemaknaan sensori. Salah satu intervensi psikoterapi dapat membantu pengekspresian memori sensori adalah psikoterapi seni yang dikenal sebagai Art Therapy. Dalam penerapannya, pendekatan person-centered dapat mendukung individu untuk berkembang dan mencapai potensi penuh dirinya sendiri hingga terjadi proses healing. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Person-Centered Art Therapy untuk mengurangi simtom PTSD pada penyintas bencana gempa di Lombok. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang wanita di Dusun Semokan, Desa Batu Rakit, Lombok Utara yang dipilih melalui purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah concurrent embedded approach. Intervensi diberikan secara individual terhadap masing-masing subjek selama lima sesi berdasarkan konsep Creative Connection Process dari Natalie Rogers (1993). Sebelum dan setelah sesi intervensi diberikan, peneliti melakukan pre- dan post-test menggunakan PTSD Symptom Scale yang sudah diuji reliabilitas serta validitasnya oleh Eka Susanty di tahun 2012 dan juga panduan wawancara yang disusun berdasarkan simtom-simtom PTSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian intervensi Person-Centered Art Therapy dapat menurunkan simtom PTSD pada keempat subjek penelitian. Creative Connection Process yang digunakan dalam penyusunan tema di dalam setiap sesi intervensi, membantu memfasilitasi subjek untuk bisa mengekspresikan diri dengan menyampaikan apa yang dirasakan dan dialami secara terbuka, serta memfasilitasi subjek untuk lebih mengenali dan memahami dirinya sendiri.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU NONSUICIDAL SELF-INJURY (NSSI) PADA REMAJA PUTRI Zalyaleolita Yuliandhani Helmi Zakaria; Ria Maria Theresa
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.521 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.26404

Abstract

 Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) adalah perilaku melukai diri sendiri yang disengaja tanpa disertai niat untuk bunuh diri. Perilaku NSSI berperan sebagai penyebab percobaan bunuh diri pada remaja putri di berbagai tempat di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, latar belakang, dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku NSSI pada remaja putri. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja putri dengan riwayat perilaku NSSI yang berjumlah 2 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur, observasi, dan kuesioner. Uji kredibilitas yang digunakan adalah triangulasi teknik dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab perilaku NSSI adalah ketidakmampuan dalam meregulasi emosi yang berujung pada pemilihan perilaku NSSI sebagai mekanisme koping yang tidak adaptif, akibat permasalahan seperti pengaruh teman sebaya yang negatif melalui tindakan bullying dan ketidakharmonisan hubungan dalam keluarga. Metode perilaku NSSI yang sering digunakan adalah self-cutting dan self-hitting. Perilaku NSSI juga dapat muncul karena minimnya alternatif positif untuk mengatasi masalah yang dialami seseorang dengan kecenderungan NSSI.
LINGKUNGAN KELUARGA, TEKANAN TEMAN SEBAYA DAN PERILAKU BERISIKO REMAJA DI KOTA BANDUNG Rizkyah Intannia; Tina Hayati Dahlan; Lira Fessia Damaianti
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.889 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.25159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi lingkungan keluarga dan tekanan teman sebaya terhadap perilaku berisiko remaja di Kota Bandung. Metode penelitan yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan responden sebanyak 486 remaja berusia 13-18 tahun di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu adaptasi dari Family Environment Scale untuk mengukur lingkungan keluarga, Peer Pressure Inventory untuk mengukur tekanan teman sebaya, dan Negative Risk Behaviour Scale untuk mengukur perilaku berisiko. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan keluarga dan tekanan teman sebaya terhadap perilaku berisiko. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi keluarga dan para orang tua dalam pentingnya menciptakan lingkungan yang positif dalam kehidupan keluarga bagi anak-anaknya sebagai salah satu upaya preventif terhadap terjadinya perilaku berisiko pada remaja.
PENYESUAIAN MAHASISWA TAHUN PERTAMA DI PERGURUAN TINGGI: STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW Maria Nugraheni Mardi Rahayu; Rudangta Arianti
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.847 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.26681

Abstract

Transisi dari SMA ke universitas menimbulkan berbagai tantangan bagi mahasiswa tahun pertama yang memasuki masa dewasa awal. Namun, sebagian mahasiswa ada yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan dalam melakukan penyesuaian. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian mahasiswa tahun pertama di perguruan tinggi ditinjau dari jenis kelamin, asal daerah, dan tempat tinggal mahasiswa. Sebanyak 227 mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi UKSW menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan adaptasi bahasa Indonesia dari kuesioner SACQ dari Baker dan Siryk (1984) yang terdiri dari 4 subskala yaitu penyesuaian akademik, penyesuaian sosial, penyesuaian personal-emosional, dan kelekatan institusional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tahun pertama telah memiliki tingkat penyesuaian di perguruan tinggi yang tergolong sedang dan tinggi di seluruh subskala. Di sisi lain, masih terdapat sebagian mahasiswa yang memiliki tingkat penyesuaian yang tergolong rendah yaitu sebanyak 14,98% pada subskala penyesuaian akademik, 9,69% pada subskala penyesuaian sosial, 15,42% pada subskala penyesuaian personal-emosional, dan 19,38% pada subskala kelekatan institusional. Hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada subskala penyesuaian akademik dan kelekatan institusional ditinjau dari daerah asal mahasiswa, subskala penyesuaian personal-emosional ketika ditinjau dari jenis kelamin, dan subskala kelekatan institusional ditinjau dari tempat tinggal mahasiswa. Temuan ini mengindikasikan bahwa universitas dan fakultas perlu menyediakan program penyesuaian mahasiswa yang dapat meningkatkan kelekatan mahasiswa terhadap institusi tanpa mengesampingkan kegiatan yang dapat meningkatkan penyesuaian akademik, sosial dan personal-emosional.
PERSONAL FABLE, PERCEIVED PARENTAL MONITORING, DAN PERILAKU BERISIKO PADA REMAJA DI BANDUNG Shara Rhamdayanti; Tina Hayati Dahlan; Gemala Nurendah
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.875 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.25160

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kontribusi personal fable dan perceived parental monitoring secara simultan terhadap perilaku berisiko pada remaja di Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi dari New Personal Fable Scale untuk menjaring data personal fable, Parental Monitoring Questionnaire untuk menjaring data perceived parental monitoring, dan Risk-Taking Scales untuk menjaring data perilaku berisiko. Penelitian ini melibatkan 395 remaja berusia 13 – 18 tahun di Bandung dengan status sebagai siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal fable dan perceived parental monitoring secara simultan tidak berkontribusi terhadap perilaku berisiko pada remaja. Setelah dilakukan pengujian secara parsial, ditemukan bahwa personal fable tidak berkontribusi terhadap perilaku berisiko, sedangkan perceived parental monitoring berkontribusi terhadap perilaku berisiko.
KECERDASAN EMOSI DAN STRES AKADEMIK MAHASISWA: PERAN JENIS KELAMIN SEBAGAI MODERATOR DALAM SEBUAH STUDI EMPIRIK DI UNIVERSITAS PARAMADINA Ayu Dwi Nindyati
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.854 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.25505

Abstract

Stres akademik merupakan fenomena yang sering dijumpai pada mahasiswa, termasuk di Universitas Paramadina. Sama halnya stres pada umumnya, stres akademik mahasiswa dapat dikelola ketika individu memiliki kecerdasan emosi yang bagus. Reaksi emosi laki-laki dan perempuan terhadap situasi yang menekan juga berbeda. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah jenis kelamin berperan sebagai moderator pada hubungan kecerdasan emosi dengan stres akademik mahasiswa di Universitas Paramadina. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur kecerdasan emosi yang telah digunakan oleh Dharmasoeka pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan aspek-aspek dari Goleman (2015) dan alat ukur Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) yang disusun oleh Dunne dkk. (2010) untuk mengukur stres akademik. Penelitian ini dilakukan pada 108 mahasiswa (laki-laki = 65 dan perempuan = 43). Metode analisis yang digunakan untuk menetapkan jenis kelamin sebagai moderator dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang dikemukakan oleh Baron & Kenny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berperan sebagai variabel moderator pada pengaruh kecerdasan emosi terhadap stres akademik mahasiswa. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh informasi bahwa kecerdasan emosi dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap stres akademik mahasiswa secara langsung.
BELI ATAU TIDAK? PERAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH (eWOM) DAN KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MEREK KOSMETIK LOKAL Irfan Aulia Syaiful; Ade Pungki Royani
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.865 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.24495

Abstract

Penelitian yang membahas tentang kepribadian merek dan fenomena electronic word of mouth masih sangat menarik untuk ditelaah. Studi ini meneliti peran electronic word of mouth dan kepribadian merek terhadap keputusan pembelian khususnya dalam konteks pembelian produk kosmetik merek lokal. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 439 perempuan berusia 20-34 tahun yang minimum telah membeli produk kosmetik merek lokal (Make Over) sebanyak satu kali. Untuk mengukur electronic word of mouth digunakan alat ukur electronic word of mouth scale, sementara kepribadian merek diukur dengan brand personality scale, dan keputusan pembelian diukur dengan alat ukur keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan variabel kepribadian merek dan electronic word of mouth baik berdiri sendiri ataupun secara bersama-sama mempunyai peran yang sangat kuat memprediksi keputusan pembelian pada merek kosmetik lokal. Hal ini menggambarkan pentingnya merek kosmetik lokal membangun kepribadian merek yang kuat dan menggunakan pesan viral dari mulut ke mulut pada media digital untuk mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumennya.
RANCANGAN VIRTUAL REALITY EXPOSURE THERAPY (VRET) UNTUK MENINGKATKAN AUDIENCE SELF-PRESENTATIONAL EFFICACY Marissa Meditania; Ahmad Gimmy Prathama Siswadi; Aulia Iskandarsyah
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.891 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.26389

Abstract

Audience anxiety atau cemas berbicara di depan umum sering terjadi pada remaja. Dalam mengatasi kecemasan, perlu juga untuk meningkatkan audience self-presentational efficacy, yaitu keyakinan para remaja bahwa mereka bisa menghadapi situasi sosial. Terapi yang biasa diberikan dalam mengatasi kecemasan adalah exposure therapy. Namun, exposure therapy sendiri memiliki beberapa kekurangan, seperti sulitnya terapis mengendalikan situasi yang ditakuti pasien, sulitnya pasien membayangkan situasi yang ditakuti, sulitnya terapis mengontrol imajinasi pasien seperti yang diharapkan, serta banyaknya waktu yang harus dikeluarkan. Sehingga berdasarkan beberapa penelitian, exposure therapy tersebut dapat diaplikasikan pada program virtual reality (VR) yang biasa disebut virtual reality exposure therapy (VRET) dengan dasar teori exposure therapy dari Wolpe (1969) dan teori audience self-presentational effficacy dari Leary (2010). Penelitian ini merupakan penelitian awal yang bertujuan untuk menjadi dasar penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 3 expert pada bidang psikologi dan IT, serta 11 siswa SMA yang memilliki audience anxiety dengan audience self-presentational efficacy yang rendah. Dalam mengevaluasi program, digunakan desain penelitian concurrent embedded mixed methods. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara teknis (model KLM-GOMS) dan psikologis (presence dan immersion), program virtual reality exposure therapy (VRET) sudah layak untuk digunakan. Berdasarkan evaluasi, program tersebut juga dapat meningkatkan audience self-presentational efficacy, sehingga virtual reality exposure therapy (VRET) ini sesuai untuk meningkatkan audience self-presentational efficacy.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 6, No 3 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 3, No 3 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 3 (2018): Psikologi Sains dan Profesi Vol 2, No 2 (2018): Psikologi Sains dan Profesi Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess Vol 2, No 1 (2018): Psikologi Sains dan Profesi Vol 2, No 1 (2018): Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess More Issue