cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
-
Phone
+6281375150018
Journal Mail Official
amj_fk@umsu.ac.id
Editorial Address
Gedung Kampus 1 Lantai II Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran (FK) UMSU Jl. Gedung Arca No. 53 Medan-Sumatera Utara , Kode Pos 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Anatomica (Anatomica Medical Journal)
ISSN : -     EISSN : 26145219     DOI : https://doi.org/10.30596/anatomica
Core Subject : Health, Science,
Anatomica Medical Journal (AMJ) ini merupakan jenis jurnal ilmiah berskala nasional dan dipublikasi via online, memiliki e-issn yang terdaftar di PDII-LIPI. Anatomica Medical Journal ini juga terdaftar dalam jurnal Online Journal System (OJS) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Ruang Lingkup jurnal ini fokus pada bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan secara umum. AMJ menerima naskah/manuscript artikel dalam meliputi/scope artikel original (original article) dalam bentuk artikel penelitian (research article), tinjauan artikel (article review), laporan kasus (case report) dan tinjauan pustaka (literature review) yang relevan dengan bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : Kedokteran - Anatomi
Articles 108 Documents
Flush Cairan pada Jarum Spinal 27-Gauge Tipe Quincke Mempercepat Waktu Munculnya Cerebrospinal Fluid (CSF) sebagai Penanda Keberhasilan Mencapai Ruang Subarakhnoid pada Tindakan Anestesi Spinal Muhammad Jalaluddin Assuyuthi Chalil
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.514 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

ABSTRACT Background: There are currently various sizes and shapes of spinal needles designed to prevent post-dural puncture headache (PDPH). Spontaneous CSF flow is very slow on fine spinal needles which impacts prolonging the duration of the procedure and resulting in repeated punctures in the dura mater. Aim. To Evaluate 0.5% 0.2 mL bupivacaine filling into the Quincke 27G needle before insertion is a fast and simple method for identifying the appearance of CSF under spinal anesthesia.Methodology. After obtaining approval from the ethics committee, a cross-sectional study was conducted on 100 pregnant women, aged 18-40 years, ASA I and II status, who underwent elective cesarean section, and sought written approval. Subjects were randomized into 2 groups. A (n = 50) used a 27G Quincke spinal needle (Spinocan®, B.Braun Melsunger) filled with 0.5% bupivacaine 0.2 ml before being inserted into the L3-L4 space and group B (n = 50) as a control. The time from when the stylet was pulled until the appearance of CSF on the hub was calculated using a stopwatch.Results. There were no significant differences between the two groups in age and ASA physical status. The mean time for CSF to appear was significantly shorter in group A than in group B (6.26 vs 16 seconds; p= 0.000).Conclusion. This method can be used to identify the emergence of CSF in a shorter of time, simpler and easier to do.Keywords: fine spinal needle, cerebrospinalfluid (CSF), post-dural puncture headache (PDPH)
Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Simtom Insomnia Pada Mahasiswa Yang Sedang Melakukan Penulisan Skripsi Di Fk Umsu Yoga Dwi Anggara; annisa Annisa
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.955 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Insomnia adalah gangguan bangun tidur ketika seseorang memiliki kesulitan memulai tidur, mempertahankan tidur atau tidak merasa lebih baik setelah bangun selama 1 bulan atau lebih dan gangguan ini harus menyebabkan gangguan klinis yang signifikan. Insomnia lebih sering terjadi pada wanita (20-50% lebih tinggi daripada pria). Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah stres. Stres dapat terjadi pada siswa ketika proses belajar, termasuk menulis skripsi sarjana. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Hasil: Berdasarkan penelitian, 55 (60,4%) sampel memiliki gejala insomnia. Sampel yang memiliki gejala insomnia didominasi oleh wanita. Sebagian besar sampel mengalami gejala insomnia ringan, hanya 3 dari 55 sampel yang menunjukkan gejala insomnia parah. Uji chi-square untuk hubungan gender dengan insomnia menunjukkan nilai P kurang dari 0,05 yang bermakna terdapat hubungan antara jenis kelamin dan gejala insomnia. Kesimpulan: wanita lebih rentan mengalami insomnia daripada pria. Ada hubungan antara jenis kelamin dan gejala insomnia. Kata kunci: Insomnia, Skripsi, Mahasiswa, Jenis Kelamin.
Hiperparatiroidisme Primer dengan Normokalsemia Agustia Sukri Ekadamayanti; Hendra Zufry; Krishna W. Sucipto
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.69 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Pendahuluan: hiperparatiroid primer (HPTP) adalah kelainan yang ditandai dengan hiperkalsemia dan peningkatan kadar hormon paratiroid (HPT). Namun dalam sepuluh tahun terakhir, telah diperkenalkan presentasi baru dari hiperparatiroidisme primer di mana HPT meningkat tetapi kadar kalsium serum normal, tanpa adanya penyebab sekunder hiperparatiroidisme. Kasus: dalam laporan kasus ini disajikan kasus seorang laki-laki berumur 43 tahun dengan hiperparatiroidisme primer dan normokalsemia, dimana pada pasien ini tidak dijumpai adanya batu saluran kemih seperti gejala klasik HPTP pada umumnya, namun dijumpai osteoporosis. Kesimpulan: dilaporkan satu kasus pasien dengan HPTP, normokalsemia, dan osteoporosis.
Analisis Faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Polonia Medan Novita Hasiani Simanjuntak; Putri Rahmi Maharani; Sorimuda Sarumpaet
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.476 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Tahun 2016 prevalensi cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Polonia Medan kurang dari 21%. Rendahnya prevalensi tersebut mengakibatkan puskesmas ini belum mencapai target yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sehingga penting untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat memengaruhi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Polonia Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Polonia Medan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case control yaitu ibu yang memberikan ASI eksklusif sebagai kelompok case dan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif sebagai kelompok kontrol. Jumlah sampel yaitu 40 orang untuk setiap kelompok dan dipilih dengan metode consecutive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diperoleh proporsi yang lebih tinggi pada kelompok ASI eksklusif dibanding kelompok tidak ASI eksklusif yaitu sosioekonomi rendah (52,5%), inisiasi menyusui dini (55,0%), persalinan normal (65,0%), pengetahuan baik (70,0%), dukungan keluarga (75,0), dukungan suami (90,0%). Pada analisis multivariat variabel yang memiliki pengaruh signifikan dengan pemberian ASI eksklusif adalah dukungan suami (OR = 9,26), dukungan keluarga (OR = 8,22), dan inisiasi menyusui dini (OR = 3,97), dimana dukungan suami merupakan variabel yang paling kuat pengaruhnya.
Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Yang Beredar Di Kalangan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2013 Fathinia Masyulani; Isra Thristy
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.032 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Latar belakang: Lipstik merupakan kosmetik yang sering digunakan wanita untuk memberi warna pada bibir. Zat pewarna terbagi dua yaitu pewarna alami dan sintetis. Rhodamin B termasuk pewarna sintetis yang dilarang penggunaannya namun sering disalah gunakan serta dapat menyebabkan iritasi pada bibir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat pewarna Rhodamin B pada lipstik yang beredar di kalangan mahasiswi FK UMSU angkatan 2013. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah lipstik yang beredar di kalangan mahasiswi FK UMSU angkatan 2013 yang diambil secara purposif sebanyak 13 sampel yang  kemudian diperiksa di UPT. Laboratorium Kesehatan Daerah Sumatera Utara dengan metode kromatografi kertas. Hasil: Hasil dari 13 sampel yang diperiksa, selisih harga Rf, warna bercak secara visual berbeda dari baku pembanding dan tidak berfluoresensi ketika di bawah lampu UV. Kesimpulan: Semua sampel yang diperiksa negatif mengandung Rhodamin B dan aman untuk digunakan.
Pericarditis Tuberkulosis Ikhfana Syafina
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.363 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab perikarditis yang banyak dijumpai dalam praktik dokter sehari-hari yang sering diawali dengan keluhan demam dan dalam perjalanan penyakitnya menjadi progresif karena dapat menimbulkan suatu tamponade jantung, dan sering kali didiagnosa terlambat. Sebelum era terapi antituberkulosis, perikarditis TB merupakan kasus yang cepat menjadi fatal dengan angka kematian awal lebih dari 80 %. Sejak diperkenalkannya obat antituberkulosis (OAT) tahun 1945, angka kematian akibat perikarditis TB menurun bermakna, menjadi 3-17 % di Afrika Selatan.
Profil Kuman Pada Penderita Omsk Dengan Kultur Swab Di Rs Haji Medan Sofi Tamara Lubis; Siti Masliana Siregar; Fani Ade Irma; Annisa Annisa
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.572 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Introduction: Chronic suppurative otitis media (CSOM) is a chronic inflammation or infection of the middle ear which is indicated by a tympanic membrane perforation and otorrhea occurring over 2 months of repetitive or persistent settling. The aim of this study is to know the the most common bacteria occured in CSOM. Methods: This was a descriptive cross-sectional study. The subjects consisted of all CSOM patients in October 2017 to December 2017 period who met inclusion criterias Results: There was 27 patients included in this study which consisted of  21 (77.8%) men and 6 (22.2%) women. The age range of <10 years was 21 (77.8%) subjects. Staphylococcus aureus is the most common bacteria presented in CSOM which was 10 (37%) subjects. Proteus sp was the  most common bacteria presented in the age range of  <10 year.  Conclusion: bacterias identified in CSOM are Proteus sp., Staphylococcus aureus, Streptococcus, Pseudomonas auregenosa, and Aerobacter.Keywords: bacteria, CSOM, Sthaphylococcus
Uji Efektivitas Antibiotik Ekstrak Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi Secara In Vitro Lestari Safitri; Yenita Yenita
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.468 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

IIntroduction: Salmonella typhi is a rod-shaped or bacillus, gram negative, facultative anaerobic, moves with peritric flagella, and it doesn’t produce spores. Salmonella is pathogenic for humans or animals if obtained from the oral route. Cinnamon leaf (Cinnamomum burmannii) has antibiotic effect on bacteria. Flavonnoid, saponin, alkaloid, and tannin on cinnamon leaves is known to inhibit Salmonella typhi bacteria. Methodology: This study used an experimental method. The technique used in measuring antibiotic activity is the method of disk diffusion. Result: The result of the research showed that cinnamon leaf extract (Cinnamomum burmannii) with concentration of 80%, 40%, 20%, and 10% yielded average of clear zone diameter 17,863 mm, 13,692 mm, 10,352 mm, and 9.79 mm. While the diameter of the clear zone of chloramphenicol is 19.72 mm and the aquadest is not obtained clear zone. Conclusion: Cinnamon leaf extract with 80% concentration has the highest clear zone in the treatment groupKeywords: Salmonella typhi, cinnamon leaf extract
Perbandingan Efektivitas Infusa Daun Jambu Biji Merah (Psidium Guajaval) Dengan Temephos Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Aegypti Bitha Miranda Nasution; Desi Isnayanti
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.803 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Introduction: Aedes aegypti mosquito is the main vector of dengue virus. Aedes aegypti mosquito control efforts one of them by breaking the life of mosquito chain in larval stage that can be eradicated by chemical means that is using temephos, but the use of chemical larvasida can harm society like environmental pollution. The alternative to reducing the loss is by using natural ingredients is red guava leaf infusa ( Psidium guajava L) containing chemicals that can kill the larvae.  Methods: This study uses true experiment post test with cantrol group design. With 3 concentrations of infusa and the sample size was 625 samples in 5 repetitions. Result: The results of the study of red guava leaves infected the highest larval mortality at a concentration of 1.05% with 96% mortality of  the larvae. The results showed that the difference of mortality rate at each concentration of guava leaf infusa was indicated by p value <0,05.Conclusion: Red guava leaf infusa infected infected was use with a concentration of 1.05% as the most effective concentration killed the larvae with 96.0% mortality percentage, but in general the concentration of red guava leaf infected concentration of 1.05% still can not kill the Aedes mosquito larvae 100% aegypti such as temephos.
Efektifitas Hypnobreastfeeding Pada Ibu Menyusui Terhadap Kecukupan Asi Pada Bayi Usia ≤ 3 Bulan Di Praktik Mandiri Bidan Risma Dan Praktik Mandiri Bidan Sri Armila Deli Serdang Tahun 2018 Rismahara Lubis; Yusniar Siregar; Evi Irianti
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Some of mothers who experiences of obstacles breastfeeding their babies exclusively for 6 months fully and hypnobreastfeeding is one of solution. The purpose of this study was to determine the effectiveness of hypnobreastfeeding on mothers keep on the adequacy of breast milk in infant ages 3 months at Independent Midwives Practices “Risma” and Independent Midwife Practices “Sri Armila” Deli Serdang in 2018. This research is an experimental Quasi. The sample size is 32 postpartum mothers who exclusively breastfeeding their babies, devided two groups as control and experiment. Data be analized by Kruskal Wallis test with a significance level of 0.05. The result is found significant differences increasing infant weight between control and treatment groups ranging from 1 to 3 ages months. There is a significant difference of urinary frequence between control and treatment group from the first day birthing till 3 months up. Keywords: Hypnobreastfeeding, breastfeeding adequacy, babies aged ≤3months 

Page 4 of 11 | Total Record : 108