cover
Contact Name
Agus Alim Hakim
Contact Email
agusalim@apps.ipb.ac.id
Phone
+62251-8622932
Journal Mail Official
jppt@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Division of Fisheries Resources Management, Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science Bogor Agricultural University Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management)
ISSN : 25988603     EISSN : 26148641     DOI : https://doi.org/10.29244/jppt.v1i1.20146
Journal of Tropical Fisheries Management (JPPT) is a scientific journal that is published electronically and in print relating to research results, and scientific proposals on fish biodiversity, fisheries biology, fish stock studies, fisheries policies, ecosystem-based fisheries management, capture technology, fishery product utilization, fish trade, fisheries management area planning, and local wisdom in tropical fisheries management to realize sustainable fisheries resources.
Articles 101 Documents
Population Structuce of (Katsuwonus pelamis, Linnaeus 1758) from Southern of Java Sea: Struktur Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus 1758): Famili Scombridae: Perairan Pesisir Selatan Laut Jawa Aisya Intan Widya Satria; Rahmat Kurnia
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1223.729 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20146

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) bagian ikan pelagis besar yang ada di perairan Samudra Hindia-Selatan Jawa. Intensitas penangkapannya yang tinggi berpotensi memengaruhi dinamika populasi ikan cakalang. Perubahan dinamika populasi tersebut, dapat diketahui dengan melihat struktur ukuran dan reproduksinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kondisi struktur ukuran dan reproduksi Ikan cakalang selama Desember 2014–Maret 2015. Analisis data terdiri atas sebaran frekuensi panjang, cohort, hubungan panjang berat, serta rasio kelamin dan fase kematangan gonad. Hasil penelitiaan diperoleh bahwa rasio kelamin jantan dan betina adalah 1:1,4 (tidak seimbang), tingkat kematangan gonad terjadi pada ukuran 388 mm. Rata-rata ukuran matang gonad pada ukuran 439,40 mm dan dominan tertangkap pada ukuran 349,5 mm. Ikan yang dominan tertangkap memiliki hubungan panjang berat yang bersifat isometrik didominasi ikan muda dan belum matang gonad (unmature). Untuk itu, diperlukan strategi pemanfatan yang memperhatikan asas kehati-hatian (precautionary) dalam penangkapan di area dan musim penangkapan
Gonado Maturity and Reproduction Potential of Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817: Kematangan Gonad dan Potensi Reproduksi Ikan Banyar (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817) Dian Safarini; Ali Mashar
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.226 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20148

Abstract

Ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) merupakan salah satu ikan ekonomis penting dari perairan Teluk Banten. Informasi biologi reproduksi R. kanagurta ini masih sedikit sehingga diperlukan kajian reproduksi bagi pengelolaan di masa mendatang. Penelitian dilakukan dari Mei hingga Agustus 2012 melalui pengumpulan sampel dan data di lapangan yang meliputi panjang dan bobot total, tinggi, serta lebar tubuh. Analisis reproduksi, yaitu bobot dan volume gonad, serta diameter telur. Hasil menunjukkan bahwa ikan berukuran 137–257 mm dengan pertumbuhan allometrik negatif di mana pertumbuhan jantan lebih cepat dibandingkan betina. Faktor kondisi R. kanagurta berkisar antara 0,8483–1,1788. Rasio kelamin ikan jantan dengan betina adalah 1,11:1. Ukuran pertama kali matang gonad adalah 220,32 mm untuk betina dan 211.07 mm untuk jantan. Nilai IKG ikan betina lebih tinggi dibandingkan jantan di mana nilai tertinggi terdapat diakhir Juli yang menunjukkan musim pemijahannya. Ikan ini memiliki tipe pemijahan total spawner dan mengeluarkan ±25691 butir telur dalam sekali pemijahan dengan diameter telur ikan berkisar antara 0,05–1,08 mm
Level of Vulnerability Fringescale Sardinella (Sardinella fimbriata, Valenciennes 1847) From Fishing Activity and Sustainability Potential in Sunda Strait: Tingkat Kerentanan Ikan Tembang (Sardinella fimbriata, Valenciennes 1847 ) dari Kegiatan Penangkapan dan Potensi Keberlanjutandi Perairan Selat Sunda Riska Puspita; Mennofatria Boer; Yonvitner Yonvitner
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.25 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20149

Abstract

Hasil tangkapan ikan tembang (Sardinella fimbriata) mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dapat menimbulkan kerentanan sediaannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kerentanan ikan tembang (S. fimbriata) dari tekanan penangkapan berdasarkan produksi tangkapan di perairan Selat Sunda. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten pada bulan Mei hingga September 2016. Hasilnya diketahui ikan tembang termasuk kelompok ikan herbivora dengan tingkat trofik sebesar 2,01. Nilai intrinsic vulnerability catch ikan tembang dari semua alat tangkap sebesar 161,20 tertinggi di antara delapan ikan pelagis yang ada. Hasil ini menjelaskan bahwa ikan tembang memiliki kerentanan yang tinggi karena aktivitas penangkapan. Alat tangkap yang memberikan risiko kerentanan yang tinggi adalah payang. Tekanan penangkapan yang tinggi juga diikuti pola eksploitasi yang tinggi.
Spatial Distribution of Fish Abundance in Sunda Strait: Distribusi Spasial Kelimpahan Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Sunda Surya Gentha Akmal; Achmad Fahrudin; Syamsul Bahri Agus
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3739.624 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20150

Abstract

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang sedang berkembang pesat saat ini dan banyak dimanfaatkan untuk analisis dan pemetaan sumberdaya alam, termasuk di dalamnya melakukan penyajian data potensi perikanan berbasis data spasial. Tujuan penelitian ini, yaitu menyajikan analisis hasil survei akustik dalam pendugaan potensi perikanan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2013. Pada Bulan Mei, nilai fluktuasi kelimpahan ikan terbesar terdapat pada kedalaman 64–84 m diikuti oleh kedalaman 4–24 m, sedangkan kelimpahan ikan dengan nilai terkecil terdapat pada kedalaman 44–64 m. Fluktuasi kelimpahan ikan pada bulan Juni menggambar-kan rata-rata kelimpahan terbesar pada kedalaman 4–24 m, kemudian nilai rata-rata kelimpahan terkecil terdapat pada kedalaman 64–84 m. kemudian, fluktuasi kelimpahan ikan pada bulan Juli terlihat bahwa kelimpahan terbesar berada pada kedalaman 4–24 m sebesar 19167 ikan/1000m3. Ratarata sebaran kelimpahan ikan bulan Agustus, kelimpahan rata-rata sebesar 3114 ikan/1000 m3 dengan kategori melimpah. Hampir seluruh wilayah yang di survei dengan metode akustik cocok dijadikan sebagai wilayah penangkapan.
Precautionary Approach for (Euthynnus affinis, Cantor 1849) Resources Management in Sunda Strait): Precautionary Approach dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan Tongkol (Euthynnus affinis, Cantor 1849) di Perairan Selat Sunda Vera Ardelia; Mennofatria Boer; Yonvitner Yonvitner
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.545 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20151

Abstract

Ikan tongkol adalah ikan pelagis yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis penting. Upaya penangkapan ikan tongkol selama delapan tahun terakhir juga telah melebihi upaya optimum. Untuk menjamin kelestarian sumberdaya ikan pelagis tersebut, perlu dilakukan suatu upaya pengelolaan. Pendekatan kehati-hatian perlu dilakukan dalam rangka pembangunan berkelanjutan di bidang perikanan untuk memastikan bahwa eksploitasi perikanan ke depan masih tetap bekelanjutan. Dalam upaya pemanfaatan yang memperhatikan pendekatan kehati-hatian dengan model kriteria, diperoleh nilai rata-rata skor ikan tongkol sebesar 1,41 dengan kategori potensi keberlanjutan sedang. Dengan demikian, secara keseluruahan ikan tongkol sebagai kelompok ikan yang hidup bergerombol mempunyai potensi keberlanjutan sedang sampai tinggi. Dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan kondisi populasi tergolong sedang dengan status stok populasi yang sebagian terganggu sehingga populasi keberlanjutan menjadi sedang
Tropical Eel: Vulnerability Approach for Sustainability Management: Tropical Eel: Vulnerability Approach untuk Pengelolaan Berkelanjutan Yonvitner Yonvitner; Isdradjad Setyobudiandi; Apriansyah Apriansyah; Deni Rahmat Hidayat
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.873 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20152

Abstract

Sumberdaya ikan sidat di Cimandiri memiliki interaksi kuat dengan perairan Samudra Hindia. Penangkapan dilakukan terus-menerus, baik larva maupun dewasa dikhawatirkan berisiko terhadap keberlanjutan stok. Praktik pemanfaatan dan pengelolaan yang dilakukan tidak sepenuhnya memperhatikan kaidah keberlanjutan ilmiah yang memadai. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan mengkaji mengenai sustainability dan productivity sebagai basis data kerentanan dilakukan selama Juli–Oktober 2013 pada 5 titik pengamatan sepanjang sungai Cimandiri. Analisis indek komposit dengan pendekatan jarak dengan indek Jaccard. Hasil kajian keretanan ikan sidat berkisar antara 1,31–1,66. Nilai tersebut menunujukkan bahwa potensi keberlanjutan tinggi dan kerentanan rendah dengan menggunakan klasifikasi NOAA (2009). Stok dengan indek di bawah 1,8 tergolong kurang rentan dan potensi keberlanjutan masih baik.
Indek dan Status Keberlanjutan Pulau Kecil Terluar: Studi Kasus Pesisir Pulo Raya Aceh Jaya Edwarsyah Edwarsyah; Rina Safrina
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.525 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20153

Abstract

Pulau-pulau kecil merupakan sebuah kawasan yang memiliki risiko dan terkena dampak dari perubahan lingkungan. Keterbatasan pulau kecil seperti ukuran yang kecil, marginalitas, dan insularitas yang dimiliki menjadikan pulau kecil memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap perubahan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi potensi sumberdaya alam pesisir Pulau Pulo Raya dan menilai status indeks keberlanjutan pesisir Pulau Pulo Raya. Analisis keberlanjutan dilakukan dengan pendekatan Rapfish. Analisis Rapfish yang dilakukan pada lima dimensi (ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan kelembagaan). Atribut pada tiap-tiap dimensi/faktor yang paling berpengaruh adalah kondisi lingkungan perairan (dimensi ekologi); tingkat keuntungan budidaya rumput laut (dimensi ekonomi); kebersamaan sosial (dimensi sosial budaya); jenis kenderaan (dimensi teknologi); serta ketersediaan kelompok perikanan.
Potential Study of Seagrass and Interaction Pattern of Seagrass Fishery Resources Utilization (Study Case Kampung Kornasoren and Yenburwo, Numfor, Papua): Kajian Potensi Lamun dan Pola Interaksi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Lamun (Studi Kasus Kampung Kornasoren dan Yenburwo, Numfor, Papua) Selvi Tebay; Denny Cliff Mampioper
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2730.224 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20154

Abstract

Ekosistem lamun memberikan jasa lingkungan bagi masyarakat yang didefinisikan sebagai semua manfaat yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat pesisir. Penelitian ini dilakukan di pesisir Numfor Papua, kampung kornasoren dan Yenburwo selama bulan Juni–Juli 2016. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji potensi dan jasa ekosistem lamun bagi kesejahteraan masyarakat. Sebanyak delapan jenis lamun ditemukan E. acoroides, T. hemprichii, C. serrulata, C. rotundata, H. ovalis, H. pinifolia, H. uninervis, dan S. isoetifolium. Jenis T. hemprichii dan E. acoroides memiliki tegakan tertinggi. H. pinifolia dan H. uninervis adalah jenis lamun tegakan terendah. Nilai persentase penutupan relatif terbesar yaitu E. acoroides sebesar 37,34%. Indeks Nilai Penting jenis T. hemprichii 92,34 dikampung Kornasoren, sedangkan di kampung Yenburwo E. acoroides, yaitu 90,10. Bahan untuk buat jaring, pengumpulan moluska, penangkapan ikan, dan pengumpulan teripang merupakan bentuk pemanfaatan masyarakat pada ekosistem lamun. Terdapat hubungan pengaruh yang signifikan antara aktivitas pemanfaatan masyarakat terhadap persen penutupan lamun. Terdapat hubungan pengaruh yang signifikan (p-Value = 0,03< α = 0,05) antara aktivitas pemanfaatan masyarakat terhadap persen penutupan lamun di Kampung Kornasoren dan Yemburwo. Hasil kajian ini membuktikan bahwa perlu dilakukan pengelolaan ekosistem lamun secara komprehensif, baik aspek ekologi, sosial, dan ekonomi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Vulnerability of Bycatch Tuna Fisheries from Hindian Ocean: Evidance from Pelabuhanratu Landing Port: Kerentanan Perikanan Bycatcth Tuna dari Samudera Hindia: Evidance dari Pelabuhan Perikanan Pelabuhanratu Yonvitner Yonvitner; Masykur Tamanyira; Wawan Ridwan; A Habibi; Destilawati Destilawati; Surya Gentha Akmal
Tropical Fisheries Management Journal Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3339.643 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v2i1.25309

Abstract

Perikanan tuna dengan alat tangkap tonda, longline dan payang juga turut menangkap bycatch tuna. Bycatch tuna yang sering tertangkap adalah baby tuna, lemadang dan ikan cakalang yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan resiko dan kerentanan. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menentukan tingkat resiko kerentanan dengan pendekatan analsisi produktivitas dan suseptabilitas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2013 di Pelabuhanratu. Analisis kerentanan dengan data produkitivitas dan suseptabilitas menggunakan software PSA NOAA. Tingkat kerentanan menunukan hasil yang relatif sama yaitu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 1,14, ikan lemadang (Coryphaena hippurus) 1,38, baby tuna (Thunnus albacores) 1,41. Secara keseluruhan nilai menunjukan tingkat resiko rendah dan kerentanan ikan bycatch tuna masih berpotensi berkelanjutan.
Inventory of Coral Fish and Composition on Important Economic Fish (Case Study in Kornasoren Village, Saribi and Syoribo) Numfor Island, Biak Numfor District: Inventarisasi Jenis Ikan Karang dan Komposisi Jenis Ikan Ekonomis Penting (Study Kasus Kampung Kornasoren, Saribi dan Syoribo) Pulau Numfor Kabupaten Biak Numfor Ferawati Runtuboi; Roni Bawole; Abraham Goram; Yuliana Wawiyai; Mercy Wambraw; Yan Zakeus Numberi; Alvian Gandegoai; Pati Beda Elvis Lamahoda; Salim Rumakabes; Markus Laturmase; Suparlan Suparlan; Desy Kartika Andoi
Tropical Fisheries Management Journal Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2691.248 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v2i1.25313

Abstract

Ikan karang merupakan salah satu bio indikator terhadap keberadaan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan karang, sebaran dan hubungan panjang berat ikan konsumsi di perairan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 oktober – 1 november 2017 di perairan Numfor Timur dan Numfor Barat. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah dengan pendekatan Line Transect (LIT) dengan kedalaman 3 dan 5 meter di ekosistem terumbu karang menggunakan alat bantu SCUBA dan pengunkuran hasil tangkapan beberapa nelayan. Dari hasil pengamatan LIT diperoleh 138 spesies dari 16 familly yang semuanya teridentifikasi sebagai spesies ikan karang. Selanjutnya dari pengukuran hasil tangkapan nelayan diperoleh dua jenis familly ikan yang dominan yaitu Pomacentridae, Labridae dan Caetodontidae. Selanjutnya untuk komposisi ikan yang terdata oleh nelayan adalah jenis Lutjanus lineatus, Chaerodon anchorago dan Chaerodon vunutus. Deskriptif dari tiap ikan ini untuk panjang adalah 17.60±2.72 dan berat 112.64±54.97, jenis ikan Chaerodon anchorago dengan panjang 19.86±1.68 dan berat 136±21.5,7, jenis Chaeredon dengan panjang 16.16±1.50 dan berat 97.85±24.69. Selanjutnya nilai hubungan panjang berat dari ketiga jenis ikan ini masing masing menunjukkan jenis Ikan Lutjanus lineatus (R. 0.857), Ikan Chaerodon anchorago (R. 0.99) dan jenis ikan Chaerodon vunutus (R. 0.61). Dengan keanekaragaman jenis ikan yang tinggi di pesisir Numfor Timur dan Numfor Barat, diharapkan dapat mendukung potensi Perikanan dari Numfor sebagai komoditi unggulan.

Page 1 of 11 | Total Record : 101