cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh
Published by Universitas Terbuka
ISSN : 1411304X     EISSN : 24422266     DOI : -
Core Subject : Education,
Merupakan media informasi dan komunikasi para praktisi, peneliti, dan akademisi yang berkecimpung dan menaruh minat serta perhatian pada pengembangan pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia. Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Terbuka.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 2 (2012)" : 6 Documents clear
FAQ: SOLUSI MENCAPAI EFISIENSI PENYELENGGARAAN FORUM KOMUNITAS UT ONLINE Nila Kusuma Windrati; Ratna Nurhayati; Sutartono Sutartono
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.347 KB)

Abstract

Prototype Frequently Asked Questions (FAQ) in FISIP Online Community Forum is a program that was developed to achieve efficiency in answering the questions that often arise in the Community Forum Online FISIP related to academic administration problems faced by students of the Faculty of Social and Political Sciences UT. Efficiency will be obtained when the manager did not take long for the manager to answer the questions that often arise; not often involve other units to answer the questions that often arise in the forum. Prototype is a prototype developed FAQ that can be uploaded to the Online FISIP community forum. This research is the development of a research carried out in order to develop a program, in this study is a prototype program developed at the forum FAQ Online Community FISIP. The stages of the research conducted as follows: first identify the questions that often arise in the student community forum FISIP Online. Second, develop a prototype FAQ common questions based on the identification of students at the forum posting community FISIP Online in 2010, as well as answers to the questions, obtained from the FGD unit associated with the UT catalog or the book as a reference. Third, the experimental test program that was developed to 6 research respondents, namely the manager FISIP Online community forums. The results showed: first, a question that often arises in a community forum FISIP Online is a question related to problems with the registration (registration schedule, registration fees, transfer of credit), the process of learning (tutorials, teaching materials), test (test schedules, test centers, exam, online exam/SUO, TAP, Test Participant Identification Card/KTPU, test scores). Second, develop a prototype FAQ that contains a list of frequently asked questions of students in the UT FISIP community forum and the answer obtained from a competent source that is Pusjian, Karunika, Student FISIP, UT catalogs and books. Third, the prototype has been developed FAQ efficient function. Prototype Frequently Asked Questions (FAQ) merupakan suatu program yang dikembangkan untuk mencapai efisiensi dari jawaban-jawaban yang diberikan pihak pengelola terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul pada Forum Komunitas FISIP Online, terkait dengan masalah administrasi akademik yang dihadapai oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UT. Efisiensi akan diperoleh ketika pihak pengelola tidak perlu berulang kali memberikan jawaban untuk pertanyaan sama yang sering muncul pada forum Komunitas FISIP Online; tidak membutuhkan waktu lama bagi pengelola untuk menjawab pertanyaan yang sering muncul; tidak sering melibatkan unit lain untuk menjawab pertanyaan yang sering muncul dalam forum tersebut. FAQ yang dikembangkan didesain untuk dimuat di halaman forum komunitas FISIP UT, sehingga mempermudah mahasiswa FISIP untuk mengetahui adanya program tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan guna mengembangkan suatu program, dalam penelitian ini program yang dikembangkan adalah prototype FAQ untuk forum Komunitas FISIP Online. adapaun tahapan penelitian yang dilakukan sebagai berikut: pertama mengidentifikasi pertanyaan-pertanyan mahasiswa yang sering muncul di forum komunitas FISIP Online. Kedua, mengembangkan prototype FAQ berupa pertanyaan yang sering muncul berdasarkan hasil identifikasi, serta jawaban atas pertanyaan yang sering muncul, yang diperoleh dari hasil FGD dengan unit terkait maupun buku katalog sebagai acuan. Ketiga, melakukan uji eksperimen program yang dikembangkan kepada 6 responden penelitian, yaitu pihak pengelola Forum Komunitas FISIP Online yang selama ini sering terlibat dalam pemberian jawaban yang terpilih sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, pertanyaan yang sering muncul dalam forum komunitas FISIP Online adalah pertanyaan yang terkait dengan masalah registrasi (jadwal registrasi, beaya registrasi, kurikulum program studi, alih kredit, system paket arahan), proses belajar (tutorial, bahan ajar, cara belajar), ujian (jadwal ujian, tempat ujian, syarat mengikuti ujian, ujian online, TAP, nilai ujian) dan kelulusan (IPK, Yudisium, penundaan yudisium, ijazah). Kedua, mengembangkan prototype FAQ yang berisikan daftar pertanyaan yang sering diajukan mahasiswa dalam forum komunitas FISIP-UT serta jawabannya yang diperoleh dari sumber yang berkompetent yaitu unit terkait dan catalog UT. Ketiga, prototype FAQ yang dikembangkan berfungsi secara efisien.
PENGEMBANGAN MODEL PENELUSURAN DISKUSI TUTORIAL ONLINE MELALUI APLIKASI FAQ (FREQUENTLY ASK QUESTION) Pardamean Daulay; Badrus Zaman
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.62 KB)

Abstract

This research aims to develop the searching model of students and tutors answer and question activity in online tutorial (tuton) through FAQ system. All of the answers and question are collected in FAQ application so that it can be easily accessed by the students, both forms of online and offline in HTML format in TXT format, So, tutors dont need to write down the answers, if the students have made the documentation. The procedure of development follows in Borg and Gall which consists of 6 steps, they are; information collection, planning, pre-product development, pre-test, pre-product revision, and field test. For model planning is done by collaborating with lecturers of information system department, sains and technology faculty, Airlanga University. The subject of research is visual communication expert and computer expert to examine the product, students and MPS Tuton in registration time 2011-2012. To examine the field test or model evaluation. The data analysis uses the descriptive qualitative method and served in narration bases on research finding. Based on the result of field test, 96,1% students stated that FAQ application help to understand module material, 96,1% stated that documentation of answers is understandable, and 94,5% stated that document of answer and question is suitable with students desire and needs. Therefore, FAQ application affectively helps students to understand MPS subject and prepare to face the final test (uas). The offered recommendation is FAQ Application which is developed to other subjects and recommend entirely usage in UT, event all tutors are possibly recommended to use FAQ application in the time of doing online tutorial. Artikel ini bertujuan untukmemaparkan tentang pengembangan model penelusuran dokumen aktivitas tanya jawab mahasiswa dan tutor dalam tutorial online (tuton) melalui sistem FAQ, serta menguraikan efektivitas penggunaan FAQ pada mata kuliah MPS. Seluruh dokumen tanya jawab dikumpulkan dalam aplikasi FAQ agar dapat diakses mahasiswa, baik bentuk online dalam format HTML maupun offline dalam format TXT, sehingga tutor tidak perlu menulis ulang jawaban, jika pertanyaan mahasiswa telah terdokumentasi. Prosedur pengembangan mengikuti alur Borg and Gall (1989) terdiri atas 6 langkah, yaitu; mengumpulkan informasi, menyusun perancangan produk, mengembangkan produkawal, uji awal, merevisi produkawal, dan uji lapangan. Untuk perancangan model dilakukan kolaborasi dengan dosen Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair). Subjekpenelitian adalah ahli komunikasivisual danahli komputer untuk pengujian produk, mahasiswa peserta tuton MPS masa registrasi 2011.2 untuk pengujian lapangan atau evaluasi model. Datadianalisis menggunakanmetode kualitatif deskriptifdanditafsirkandengan caranarasiberdasarkan temuanpenelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji coba awal produk aplikasi FAQ yang dikembangkan sudah valid dan dapat digunakan. Hasil pengujian lapangan juga menunjukkan bahwa 100% mahasiswa menyatakan sistem penelusuran dokumentasi aktivitas diskusi tanya jawab materi mata kuliah MPS mudah digunakan dan dapat dibaca secara berulang kapan saja, 96,1% menyatakan materi dokumentasi dapat membantu memahami materi modul MPS, 96% menyatakan dokumentasi jawaban mudah dipahami, 94,5% menyatakan dokumentasi tanya jawab sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengujian lapangan, 96,1% mahasiswa menyatakan aplikasi FAQ membantu memahami materi modul, 96,1% menyatakan dokumentasi jawaban mudah dipahami, dan 94,5% menyatakan dokumentasi tanya jawab sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mahasiswa. Dengan demikian, aplikasi FAQ sangat efektif membantu mahasiswa dalam memahami mata kuliah MPS dan persiapan menghadapi ujian akhir semester (UAS). Rekomendasi yang dapat ditawarkan adalah aplikasi FAQ dikembangkan untuk mata kuliah lain dan mengusulkan penggunaan secara meluas di UT, bahkan jika memungkinkan seluruh tutor disarankan untuk memanfaatkan aplikasi FAQ ketika melaksanakan tutorial online.
TRACER STUDY PADA PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FMIPA-UNIVERSITAS TERBUKA Diarsi Eka Yani; Pepi Rospina Pertiwi; Ila Fadila; Kristanti Ambar Puspitasari; Nurul Huda
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.394 KB)

Abstract

A tracer study is intended to know the success of educational process of graduates. The purposes of this study is to describe: (1) the profile of graduates, (2) their learning experience, (3) the quality of their performance, competence and competitiveness, (4) their satisfactionwhen study at Universitas Terbuka (UT), (5) their willingness for further studies, (6) stakeholders perceptions on graduate, and (7) their participation on UT Alumni Association. This study was conducted by a survey of 124 respondents, through questionnaires and interviews. Data were analyzed descriptively and presented in the form of tabulated frequencies and percentages. The findings indicated that most respondents have educational background on high school level, GPA below 2.75, with study duration of 8 years, as well as following the lessons at UT for affordability and convenience in carrying out their work. In terms of learning experience , learning material was considered sufficient to provide empirical and practical knowledge. Study at UT was considered as capable of increasing independence and improving skills in applying theory and communication. In the aspect of quality of performance, most stated that they have responsibilities in doing their tasks. Majority considered that their competence was increased, except in using the Internet and foreign language. In the aspect of competitiveness, they claimed a similar quality with other college graduates. Their satisfaction of UT service was considered as good , particularly on credit transfer service and Program Final Task (TAP). Their willingness for further studies was low, but high in attending training activities. The manager considered their learning experience, performance, competencies and competitiveness was good, and stated that their study result had quite impact on their career development . The communication among UT alumni wass still low due to the ineffectiveness of UT alumni association. Tracer study merupakan studi penelusuran terhadap lulusan suatu perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan. Tujuan tracer study Program Studi (PS) Agribisnis adalah untuk mendeskripsikan: (1) profil lulusan, (2) pengalaman belajar lulusan, (3) kualitas kinerja, kompetensi dan daya saing lulusan, (4) kepuasan lulusan terhadap sistem belajar di Universitas Terbuka (UT), (5) keinginan lulusan untuk studi lanjut, (6) penilaian stakeholders terhadap lulusan, dan (7) partisipasi lulusan dalam Ikatan Alumni (IKA) UT. Penelitian tracer study dilakukan dengan metode survey terhadap 124 responden, melalui kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif, dan disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan setingkat SLTA, memiliki IPK di bawah 2,75, dengan lama studi 8 tahun, dan mengikuti pembelajaran di UT dengan alasan keterjangkauan biaya dan kemudahan dalam menjalankan pekerjaan. Terkait pengalaman belajar, materi perkuliahan dianggap cukup memberikan pengetahuan empiris dan bersifat praktis. Belajar di UT dianggap mampu memupuk kemandirian serta mengasah keterampilan dalam menerapkan teori dan berkomunikasi. Pada aspek kualitas kinerja, sebagian besar responden menyatakan memiliki tanggung jawab yang baik dalam mengerjakan tugas. Pada aspek kompetensi, sebagian besar responden merasa mengalami peningkatan kompetensi setelah lulus kuliah di UT, kecuali dalam menggunakan internet dan berbahasa asing. Pada aspek daya saing, lulusan mengaku memiliki kualitas yang tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi lain. Kepuasan responden terhadap layanan UT bernilai baik, terutama pada layanan alih kredit dan Tugas Akhir Program (TAP). Keinginan lulusan untuk studi lanjut tergolong rendah, namun untuk mengikuti kegiatan pelatihan tergolong tinggi. Atasan menilai baik terhadap aspek pengalaman belajar, kinerja, kompetensi dan daya saing lulusan. Menurut atasan, hasil studi yang ditempuh lulusan cukup berdampak pada pengembangan karir lulusan di tempat kerja. Adapun komunikasi antar alumni UT masih rendah karena tidak efektifnya keberadaan IKA UT di daerah serta kurangnya pertemuan bersama rekan sesama alumni.
PEROLEHAN BAHAN AJAR MELALUI LAYANAN TOKO BUKU ONLINE PADA MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA Whika Febria Dewatisari
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.118 KB)

Abstract

The purpose of this article is to explore the constrains of Universitas Terbuka (UT) online bookstore in Bandar Lampung regional center in serving UTs students. Data was collected by using questionnaire and analyzed by using percentage technique. The result showed that 50% students did not maximally use online Bookstore in buying UTs modules, and only 32% who really took the advantages and enjoyed outstanding service. The rest of students just used part of the services. Many students still did not know how to order the module via internet, ordering process was not always expeditious, difficult in ordering stage, and not all places where the students live have an internet access, and some places can not be reached easily. Meanwhile, modules was acquired in one way only which is through the online Bookstore. Artikel ini menjelaskankan kendala Toko Buku Online (TBO) Universitas Terbuka (UT) dalam melayani pembelian bahan ajar/modul. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Analisis data menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% mahasiswa Non Pendas di UPBJJ-UT Bandar Lampung tidak menggunakan layanan Toko Buku Online secara maksimal. Hanya 32% yang benar-benar memanfaatkan serta menikmati pelayanan yang memuaskan. Selebihnya hanya memanfaatkan sebagian dari layanan yang ada. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang belum tahu cara memesan modul secara online, proses pemesanan tidak selalu lancar, sering terjadi kesulitan pada tahap pemesanan, dan tidak semua daerah tempat tinggal mahasiswa tersedia layanan internet serta tidak semua tempat dapat dijangkau dengan mudah oleh pos ataupun bank. Padahal untuk memperoleh modul mahasiswa hanya mempunyai satu jalur yaitu melalui Toko Buku Online yang harus diakses melalui internet. Toko Buku Online sebagai suatu layanan bagi mahasiswa untuk memperoleh modul masih dirasa menyulitkan bagi mahasiswa non pendas.
PENILAIAN TINGKAT KETERBACAAN MATERI MODUL MELALUI EVALUASI FORMATIF Ernik Yuliana; Ida Malati Sadjati; Ila Fadila
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.958 KB)

Abstract

Printed materials are the primary source in open and distance learning (ODL). In presenting the material, printed materials are divided into several sections of learning, called modules. To develop the quality of printed materials and their literacy, formative evaluation should be done. This article is aimed to analyze modules literacy through formative evaluation. The research design is a formative evaluation through qualitative approach. The research was conducted through the following steps: assessment of module literacy by one-to-one evaluation with 3 learners, and a small group evaluation with 9 learners. Object of study is Module of Training Management (contained 2 credits, divided into 6 modules) that have been revised based opinion of subject matter expert and design instructional expert. Parts that were evaluated are Module 1 and Module 5 because they are considered to be the most important parts. The findings indicated that results of one-to-one evaluation with students are module materials were understood, but it should be made clear on several parts. Explanation of the material is too long; the question phrase needs to be reduced, and the use of difficult words and foreign words should be avoided. The results of the small group evaluation are that module materials in the learning process are effectively. It's just that there are some errors: some sentences that are too long; still found difficult words; materials less attractive because less module displays images; lack of motivation for the students sentences; few pictures not clear; examples are too general not specific in agribusiness area. Bahan ajar cetak (BAC) merupakan sumber belajar utama dalam penyelenggaran proses belajar jarak jauh di Universitas Terbuka (UT). Dalam menyajikan materi, BAC dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran yang disebut modul. Untuk mengembangkan BAC yang berkualitas dari segi materi dan tingkat keterbacaan, perlu dilakukan evaluasi formatif terhadap BAC yang sudah ada. Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi formatif sebagai bahan masukan untuk revisi modul. Rancangan penelitian adalah evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: penilaian tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi satu-satu dengan 3 mahasiswa; dan evaluasi oleh sekelompok kecil (9 orang) mahasiswa. Objek kajian adalah modul mata kuliah Manajemen Pelatihan yang sudah direvisi sesuai dengan pendapat pakar materi dan pakar desian instruksional, berbobot 2 sks, terbagi menjadi 6 modul. Bagian yang dievaluasi adalah modul 1 dan 5 karena dianggap sebagai dua bagian yang paling penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum materi modul dapat dimengerti, namun perlu diperjelas pada beberapa bagian, di antaranya adalah penjelasan materi terlalu panjang, kalimat pertanyaan perlu dikurangi jumlahnya, serta penggunaan kata-kata sulit dan asing perlu dihindari. Hasil evaluasi oleh sekelompok kecil mahasiswa adalah materi modul cukup efektif dalam proses pembelajaran. Hanya saja masih terdapat beberapa kelemahan, di antarnya adalah: ada beberapa kalimat yang terlalu panjang; masih ditemukan kata-kata sulit; materi modul kurang menarik karena kurang menampilkan gambar; kurangnya kalimat motivasi untuk mahasiswa; beberapa gambar tidak terlihat jelas; contoh yang diberikan terlalu umum tidak spesifik dalam bidang agribisnis.
PENCAPAIAN KOMPETENSI MATA KULIAH PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI MELALUI KOMBINASI DRY LAB DAN WET LAB Inggit Winarni; Sri Kurniati; Susi Sulistiana
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.069 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, pencapaian kompetensi mata kuliah praktikum dapat diperoleh melalui kombinasi antara Dry Lab dengan Wet Lab. Di sisi lain, lokasi mahasiswa PS Biologi sangat tersebar dan biaya praktikum cukup tinggi. Hal ini dapat diatasi antara lain bila pelaksanaan praktikum dapat dilakukan secara mandiri sehingga mahasiswa tidak harus hadir di tempat praktikum. Namun demikian, tidak semua kompetensi praktikum dapat dilakukan secara mandiri, sehingga perlu kombinasi pelaksanaan praktikum. Tulisan ini menyajikan tentang penerapan praktikum Dry Lab dikombinasikan dengan Wet Lab untuk pencapaian kompetensi mata kuliah praktikum taksonomi tumbuhan tinggi. Kompetensi yang ditargetkan dalam mata kuliah praktikum taksonomi tumbuhan tinggi adalah mampu membandingkan karakteristik antara kelompok tumbuhan berpembuluh dengan beberapa contoh suku dan jenis anggotanya. Hasil kajian terhadap materi mata kuliah praktikum tersebut menunjukkan bahwa kompetensi yang diinginkan dapat dicapai dengan memanfaatkan kombinasi Dry Lab dan Wet Lab. Dry Lab digunakan untuk memperkuat pengetahuan awal terhadap tumbuhan yang akan diamati dan untuk memperagakan langkah-langkah pelaksanaan praktikum di lapangan secara mandiri. Selain itu, Dry Lab memudahkan untuk pengklasifikasian tumbuhan. Sedangkan Wet Lab dimanfaatkan untuk kegiatan praktikum pengamatan organ tumbuhan yang membutuhkan peralatan khusus, perabaan, dan penciuman. Pelaksanaan praktikum kombinasi antara Dry Lab dan Wet Lab dapat mengurangi kunjungan mahasiswa ke tempat praktikum, sehingga biaya praktikum juga dapat dikurangi. Along with the recent development of information technology, achieving competency practicum courses may be obtained through a combination of dry lab and wet lab. On the other hand, the locations of Universitas Terbuka biology students are very scattered and relatively high cost of lab work. This can be handled when the implementation of practical work can be done independently so that students do not have to be present in the lab. However, not all practicum competence can be done independently, so it needs a combination of practical implementations. This paper presents the practical application of dry lab combined with wet lab to achieve Vascular Plant Taxonomy Practicum Course competency. Competencies targeted in the Vascular Plant Taxonomy Practicum Course are to be able to compare characteristics between groups of vascular plants with a few examples of families and members type. The study of practicum subjects indicate that the competency requirements can be achieved by utilizing a combination dry lab and wet lab. Dry lab used to strengthen prior knowledge about the plants that will be observed and to demonstrate the steps of practicum implementation in the field independently. In addition, dry lab made easier to classify the plants. While wet lab can be used for practical observation activities on plant organs which require special equipment, as well as touching and smelling activities. The implementation of combination on dry lab and wet lab practicum can reduce students’ visit to the laboratory, so that the cost of practical work can also be reduced.

Page 1 of 1 | Total Record : 6