Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TRACER STUDY PADA PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FMIPA-UNIVERSITAS TERBUKA Yani, Diarsi Eka; Pertiwi, Pepi Rospina; Fadila, Ila; Puspitasari, Kristanti Ambar; Huda, Nurul
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol 13 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A tracer study is intended to know the success of educational process of graduates. The purposes of this study is to describe: (1) the profile of graduates, (2) their learning experience, (3) the quality of their performance, competence and competitiveness, (4) their satisfactionwhen study at Universitas Terbuka (UT), (5) their willingness for further studies, (6) stakeholders perceptions on graduate, and (7) their participation on UT Alumni Association. This study was conducted by a survey of 124 respondents, through questionnaires and interviews. Data were analyzed descriptively and presented in the form of tabulated frequencies and percentages. The findings indicated that most respondents have educational background on high school level, GPA below 2.75, with study duration of 8 years, as well as following the lessons at UT for affordability and convenience in carrying out their work. In terms of learning experience , learning material was considered sufficient to provide empirical and practical knowledge. Study at UT was considered as capable of increasing independence and improving skills in applying theory and communication. In the aspect of quality of performance, most stated that they have responsibilities in doing their tasks. Majority considered that their competence was increased, except in using the Internet and foreign language. In the aspect of competitiveness, they claimed a similar quality with other college graduates. Their satisfaction of UT service was considered as good , particularly on credit transfer service and Program Final Task (TAP). Their willingness for further studies was low, but high in attending training activities. The manager considered their learning experience, performance, competencies and competitiveness was good, and stated that their study result had quite impact on their career development . The communication among UT alumni wass still low due to the ineffectiveness of UT alumni association. Tracer study merupakan studi penelusuran terhadap lulusan suatu perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan. Tujuan tracer study Program Studi (PS) Agribisnis adalah untuk mendeskripsikan: (1) profil lulusan, (2) pengalaman belajar lulusan, (3) kualitas kinerja, kompetensi dan daya saing lulusan, (4) kepuasan lulusan terhadap sistem belajar di Universitas Terbuka (UT), (5) keinginan lulusan untuk studi lanjut, (6) penilaian stakeholders terhadap lulusan, dan (7) partisipasi lulusan dalam Ikatan Alumni (IKA) UT. Penelitian tracer study dilakukan dengan metode survey terhadap 124 responden, melalui kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif, dan disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan setingkat SLTA, memiliki IPK di bawah 2,75, dengan lama studi 8 tahun, dan mengikuti pembelajaran di UT dengan alasan keterjangkauan biaya dan kemudahan dalam menjalankan pekerjaan. Terkait pengalaman belajar, materi perkuliahan dianggap cukup memberikan pengetahuan empiris dan bersifat praktis. Belajar di UT dianggap mampu memupuk kemandirian serta mengasah keterampilan dalam menerapkan teori dan berkomunikasi. Pada aspek kualitas kinerja, sebagian besar responden menyatakan memiliki tanggung jawab yang baik dalam mengerjakan tugas. Pada aspek kompetensi, sebagian besar responden merasa mengalami peningkatan kompetensi setelah lulus kuliah di UT, kecuali dalam menggunakan internet dan berbahasa asing. Pada aspek daya saing, lulusan mengaku memiliki kualitas yang tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi lain. Kepuasan responden terhadap layanan UT bernilai baik, terutama pada layanan alih kredit dan Tugas Akhir Program (TAP). Keinginan lulusan untuk studi lanjut tergolong rendah, namun untuk mengikuti kegiatan pelatihan tergolong tinggi. Atasan menilai baik terhadap aspek pengalaman belajar, kinerja, kompetensi dan daya saing lulusan. Menurut atasan, hasil studi yang ditempuh lulusan cukup berdampak pada pengembangan karir lulusan di tempat kerja. Adapun komunikasi antar alumni UT masih rendah karena tidak efektifnya keberadaan IKA UT di daerah serta kurangnya pertemuan bersama rekan sesama alumni.
PENILAIAN TINGKAT KETERBACAAN MATERI MODUL MELALUI EVALUASI FORMATIF Yuliana, Ernik; Sadjati, Ida Malati; Fadila, Ila
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol 13 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Printed materials are the primary source in open and distance learning (ODL). In presenting the material, printed materials are divided into several sections of learning, called modules. To develop the quality of printed materials and their literacy, formative evaluation should be done. This article is aimed to analyze modules literacy through formative evaluation. The research design is a formative evaluation through qualitative approach. The research was conducted through the following steps: assessment of module literacy by one-to-one evaluation with 3 learners, and a small group evaluation with 9 learners. Object of study is Module of Training Management (contained 2 credits, divided into 6 modules) that have been revised based opinion of subject matter expert and design instructional expert. Parts that were evaluated are Module 1 and Module 5 because they are considered to be the most important parts. The findings indicated that results of one-to-one evaluation with students are module materials were understood, but it should be made clear on several parts. Explanation of the material is too long; the question phrase needs to be reduced, and the use of difficult words and foreign words should be avoided. The results of the small group evaluation are that module materials in the learning process are effectively. Its just that there are some errors: some sentences that are too long; still found difficult words; materials less attractive because less module displays images; lack of motivation for the students sentences; few pictures not clear; examples are too general not specific in agribusiness area. Bahan ajar cetak (BAC) merupakan sumber belajar utama dalam penyelenggaran proses belajar jarak jauh di Universitas Terbuka (UT). Dalam menyajikan materi, BAC dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran yang disebut modul. Untuk mengembangkan BAC yang berkualitas dari segi materi dan tingkat keterbacaan, perlu dilakukan evaluasi formatif terhadap BAC yang sudah ada. Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi formatif sebagai bahan masukan untuk revisi modul. Rancangan penelitian adalah evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: penilaian tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi satu-satu dengan 3 mahasiswa; dan evaluasi oleh sekelompok kecil (9 orang) mahasiswa. Objek kajian adalah modul mata kuliah Manajemen Pelatihan yang sudah direvisi sesuai dengan pendapat pakar materi dan pakar desian instruksional, berbobot 2 sks, terbagi menjadi 6 modul. Bagian yang dievaluasi adalah modul 1 dan 5 karena dianggap sebagai dua bagian yang paling penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum materi modul dapat dimengerti, namun perlu diperjelas pada beberapa bagian, di antaranya adalah penjelasan materi terlalu panjang, kalimat pertanyaan perlu dikurangi jumlahnya, serta penggunaan kata-kata sulit dan asing perlu dihindari. Hasil evaluasi oleh sekelompok kecil mahasiswa adalah materi modul cukup efektif dalam proses pembelajaran. Hanya saja masih terdapat beberapa kelemahan, di antarnya adalah: ada beberapa kalimat yang terlalu panjang; masih ditemukan kata-kata sulit; materi modul kurang menarik karena kurang menampilkan gambar; kurangnya kalimat motivasi untuk mahasiswa; beberapa gambar tidak terlihat jelas; contoh yang diberikan terlalu umum tidak spesifik dalam bidang agribisnis.
PENERAPAN REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENGUKUR RESIKO ANEMIA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL Suhardi, Deddy A; Fadila, Ila
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The prevalence of anaemia is an important health indicator for pregnant women. This paper demonstrates the use of logistic regression modelling techniques for an ordinal binary in terms of both response and predictor variables. By using 120 cross-sectional data to measure the attitude of pregnant women observed at three Community Healthcare Center (CHC) in the Serang District - Banten Province on September 2012, we investigated a factor predicting anaemia and tested whether changes in nutritional status were associated with changes in anaemia status. The anaemia status threshold using haemoglobin concentration (g/dl) was measured by the Cyanmethemoglobin method, and the nutritional status was categorized by measuring Upper Arm Circumference (cm). This paper discusses the roles of nutritional status determining the risks of anaemia and compares the results obtained using the contingency analytical methods. The paper also demonstrates how the logistic regression modelling approach dealing with the odds ratio statistic can better explain the risks of anaemia determined by nutritional status found in the CHC studied. We found that anaemia status is affected by nutritional status (coef. 1,07; p. 0,066), and the results of contingency analysis reveals that anaemia satus is associated with nutritional status (chi-sq. 3,60; p. 0,058). According to odds ratio statistic of the logistic regression (OR 2,92), the risks of anaemia on pregnant women with cronic energy deficiency would be 2,92times higher than they are on normal nutritions.   Prevalensi anemia pada kehamilan merupakan salah satu indikator penting kesehatan ibu hamil. Paper ini membahas teknik regresi logistik untuk mengukur resiko anemia ibu hamil berdasarkan status gizinya. Rancangan model hanya terdiri dari satu variabel respon dan satu prediktor skala biner. Hasil analisis regresi logistik dibandingkan dengan analisis chi-kuadrat tabel kontingensi. Estimasi parameter regresi menggunakan data cross-sectional 120 ibu hamil yang diamati langsung dari tiga Puskesmas di Kabupaten Serang, Banten, pada September 2012. Status anemia dikategorikan dari pengukuran kadar hemoglobin (g/dl) menggunakan metode cyanmethemoglobin, sedangkan status gizi dari pengukuran pita lingkar lengan atas (cm). Analisis regresi logistik menunjukkan satus anemia dipengaruhi status gizi (koefisien regresi status gizi 1,07; odds ratio 2,92; p. 0,066). Analisis chi-kuadrat menunjukkan status anemia berhubungan dengan status gizi (chi-kuadrat 3,60; p. 0,058). Statistik odds ratiopada kasus ini mendeskripsikan sejauh mana peran status gizi menentukan resiko anemia ibu hamil. Resiko anemia 2,92 kali lebih tinggi bagi ibu hamil dengan kondisi gizi kurang energi kronik daripada ibu hamil dengan gizi baik.
PENERAPAN REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENGUKUR RESIKO ANEMIA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL Deddy A Suhardi; Ila Fadila
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 17 No. 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.596 KB)

Abstract

The prevalence of anaemia is an important health indicator for pregnant women. This paper demonstrates the use of logistic regression modelling techniques for an ordinal binary in terms of both response and predictor variables. By using 120 cross-sectional data to measure the attitude of pregnant women observed at three Community Healthcare Center (CHC) in the Serang District - Banten Province on September 2012, we investigated a factor predicting anaemia and tested whether changes in nutritional status were associated with changes in anaemia status. The anaemia status threshold using haemoglobin concentration (g/dl) was measured by the Cyanmethemoglobin method, and the nutritional status was categorized by measuring Upper Arm Circumference (cm). This paper discusses the roles of nutritional status determining the risks of anaemia and compares the results obtained using the contingency analytical methods. The paper also demonstrates how the logistic regression modelling approach dealing with the odds ratio statistic can better explain the risks of anaemia determined by nutritional status found in the CHC studied. We found that anaemia status is affected by nutritional status (coef. 1,07; p. 0,066), and the results of contingency analysis reveals that anaemia satus is associated with nutritional status (chi-sq. 3,60; p. 0,058). According to odds ratio statistic of the logistic regression (OR 2,92), the risks of anaemia on pregnant women with cronic energy deficiency would be 2,92times higher than they are on normal nutritions. Prevalensi anemia pada kehamilan merupakan salah satu indikator penting kesehatan ibu hamil. Paper ini membahas teknik regresi logistik untuk mengukur resiko anemia ibu hamil berdasarkan status gizinya. Rancangan model hanya terdiri dari satu variabel respon dan satu prediktor skala biner. Hasil analisis regresi logistik dibandingkan dengan analisis chi-kuadrat tabel kontingensi. Estimasi parameter regresi menggunakan data cross-sectional 120 ibu hamil yang diamati langsung dari tiga Puskesmas di Kabupaten Serang, Banten, pada September 2012. Status anemia dikategorikan dari pengukuran kadar hemoglobin (g/dl) menggunakan metode cyanmethemoglobin, sedangkan status gizi dari pengukuran pita lingkar lengan atas (cm). Analisis regresi logistik menunjukkan satus anemia dipengaruhi status gizi (koefisien regresi status gizi 1,07; odds ratio 2,92; p. 0,066). Analisis chi-kuadrat menunjukkan status anemia berhubungan dengan status gizi (chi-kuadrat 3,60; p. 0,058). Statistik odds ratiopada kasus ini mendeskripsikan sejauh mana peran status gizi menentukan resiko anemia ibu hamil. Resiko anemia 2,92 kali lebih tinggi bagi ibu hamil dengan kondisi gizi kurang energi kronik daripada ibu hamil dengan gizi baik.
ANALISIS ANTROPOMETRI PADA ANAK BALITA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN Ila Fadila; Tutisiana Silawati; Eko Yuliastuti
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 9 No. 2 (2008)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.735 KB)

Abstract

This study was conducted to explore the nutritional status of children under five factors (i.e. mother education background, family income, children under five healthy, health environment, access to health service, and access to media informations). A cross-sectional studybased on health service was conducted in Ciruas, Mancak, and Kramatwatu Serang, Banten. Analysis was done by observing on 121 peoples. The nutritional status of children under five was measured by using anthropometry. The conclusions there were 8% very poor nutritional status, 23% poor nutritional status, 64% good nutritional status, and 5% very good nutritional status. In general, for a very poor and poor nutritional status was dominated by mother with low educational background, frequency of feeding under three times a day, poor healt condition, limited access to media information, and poor environmental health. However, there are found that child with poor nutritional status in higher family income and mother with highest education background. It can be concluded that child nutritional status not only based on family income and mother educational background but also depend on the way of mother look after children under five.
FORMULASI MODEL KADAR KOLESTEROL SERUM MELALUI PENDEKATAN UKURAN SKINFOLD PADA ORANG DEWASA Ila Fadila
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 7 No. 1 (2006)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.111 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v7i1.629.2006

Abstract

The study was conducted to explore the relationship between anthropometric measurement, i.e. skinfold thickness and cholesterol consentration in adult male and female blood. Other variables assumed as confounders including respondent characters namely: age, sex, ethnic, smoking habit, and activity. Analysis was done to a data from Health and Nutrition Survey on Adult on six cities in Indonesia. Prediction model of serum cholesterol with nutritional status assessment was developed by multiple regression analysis. Backward elimination procedure was used for model processing. The study result indicated that there was positive correlation between cholesterol and skinfold, age, and ethnic. Prediction model of serum cholesterol can be showed: Serum Cholesterol = 153,58 + 0,36 Skinfold + 0,34 age – 1,46 Sex – 48,71 Activity + 27,84 Ethnic
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI TERKAIT PEDOMAN GIZI SEIMBANG DAN KADAR Hb REMAJA PUTERI Ila Fadila; Heny Kurniawati
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16, No 1 (2018): BIOTIKA JUNI 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v16i1.17473

Abstract

TEKNOLOGI TEPAT GUNA AQUAPONIK Rinda Noviyanti; Mutimanda Dwisatyadini; Ila Fadila; Susi Sulistiana; Endang Indrawati
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2990

Abstract

Saat ini lahan untuk budidaya ikan dan tanaman makin terbatas. Padahal kebutuhan pangan yang sehat untuk keluarga dan anak-anak merupakan suatu keharusan. Ditambah lagi pandemi yang melanda negara kita, yang secara otomatis mengurangi penghasilan sebagian besar orang tua, maka dibutuhkan alternatif penyediaan bahan pangan. Berdasarkan hasil survey di lapangan ditemukan bahwa masih banyak siswa yang jumlah konsumsi ikan dan sayurannya masih sangat kurang. Selain itu, guru dan orang tua murid sebagian besar berpenghasilan terbatas, sehingga tidak bisa menyiapkan menu makan secara lengkap. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana IbM adalah melakukan transfer ipteks dan memberikan keterampilan penerapan Teknologi Tepat Guna Aquaponik dengan memanfaatkan halaman sekolah dan pekarangan rumah yang terbatas. Aquaponik merupakan sistem budidaya yang menggabungkan tanaman dan ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan diberikannya keterampilan pemanfaatan teknologi tepat guna tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat pada guru, orang tua murid dan juga murid. Manfaat bagi guru dan orang tua murid adalah bisa menyiapkan ikan dan sayuran yang segar dari hasil usaha sendiri, sedangkan untuk siswa memberikan dampak untuk lebih senang makan ikan dan sayur.
TRACER STUDY PADA PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FMIPA-UNIVERSITAS TERBUKA Diarsi Eka Yani; Pepi Rospina Pertiwi; Ila Fadila; Kristanti Ambar Puspitasari; Nurul Huda
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.394 KB)

Abstract

A tracer study is intended to know the success of educational process of graduates. The purposes of this study is to describe: (1) the profile of graduates, (2) their learning experience, (3) the quality of their performance, competence and competitiveness, (4) their satisfactionwhen study at Universitas Terbuka (UT), (5) their willingness for further studies, (6) stakeholders perceptions on graduate, and (7) their participation on UT Alumni Association. This study was conducted by a survey of 124 respondents, through questionnaires and interviews. Data were analyzed descriptively and presented in the form of tabulated frequencies and percentages. The findings indicated that most respondents have educational background on high school level, GPA below 2.75, with study duration of 8 years, as well as following the lessons at UT for affordability and convenience in carrying out their work. In terms of learning experience , learning material was considered sufficient to provide empirical and practical knowledge. Study at UT was considered as capable of increasing independence and improving skills in applying theory and communication. In the aspect of quality of performance, most stated that they have responsibilities in doing their tasks. Majority considered that their competence was increased, except in using the Internet and foreign language. In the aspect of competitiveness, they claimed a similar quality with other college graduates. Their satisfaction of UT service was considered as good , particularly on credit transfer service and Program Final Task (TAP). Their willingness for further studies was low, but high in attending training activities. The manager considered their learning experience, performance, competencies and competitiveness was good, and stated that their study result had quite impact on their career development . The communication among UT alumni wass still low due to the ineffectiveness of UT alumni association. Tracer study merupakan studi penelusuran terhadap lulusan suatu perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan. Tujuan tracer study Program Studi (PS) Agribisnis adalah untuk mendeskripsikan: (1) profil lulusan, (2) pengalaman belajar lulusan, (3) kualitas kinerja, kompetensi dan daya saing lulusan, (4) kepuasan lulusan terhadap sistem belajar di Universitas Terbuka (UT), (5) keinginan lulusan untuk studi lanjut, (6) penilaian stakeholders terhadap lulusan, dan (7) partisipasi lulusan dalam Ikatan Alumni (IKA) UT. Penelitian tracer study dilakukan dengan metode survey terhadap 124 responden, melalui kuesioner dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif, dan disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan setingkat SLTA, memiliki IPK di bawah 2,75, dengan lama studi 8 tahun, dan mengikuti pembelajaran di UT dengan alasan keterjangkauan biaya dan kemudahan dalam menjalankan pekerjaan. Terkait pengalaman belajar, materi perkuliahan dianggap cukup memberikan pengetahuan empiris dan bersifat praktis. Belajar di UT dianggap mampu memupuk kemandirian serta mengasah keterampilan dalam menerapkan teori dan berkomunikasi. Pada aspek kualitas kinerja, sebagian besar responden menyatakan memiliki tanggung jawab yang baik dalam mengerjakan tugas. Pada aspek kompetensi, sebagian besar responden merasa mengalami peningkatan kompetensi setelah lulus kuliah di UT, kecuali dalam menggunakan internet dan berbahasa asing. Pada aspek daya saing, lulusan mengaku memiliki kualitas yang tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi lain. Kepuasan responden terhadap layanan UT bernilai baik, terutama pada layanan alih kredit dan Tugas Akhir Program (TAP). Keinginan lulusan untuk studi lanjut tergolong rendah, namun untuk mengikuti kegiatan pelatihan tergolong tinggi. Atasan menilai baik terhadap aspek pengalaman belajar, kinerja, kompetensi dan daya saing lulusan. Menurut atasan, hasil studi yang ditempuh lulusan cukup berdampak pada pengembangan karir lulusan di tempat kerja. Adapun komunikasi antar alumni UT masih rendah karena tidak efektifnya keberadaan IKA UT di daerah serta kurangnya pertemuan bersama rekan sesama alumni.
PENILAIAN TINGKAT KETERBACAAN MATERI MODUL MELALUI EVALUASI FORMATIF Ernik Yuliana; Ida Malati Sadjati; Ila Fadila
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 13 No. 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.958 KB)

Abstract

Printed materials are the primary source in open and distance learning (ODL). In presenting the material, printed materials are divided into several sections of learning, called modules. To develop the quality of printed materials and their literacy, formative evaluation should be done. This article is aimed to analyze modules literacy through formative evaluation. The research design is a formative evaluation through qualitative approach. The research was conducted through the following steps: assessment of module literacy by one-to-one evaluation with 3 learners, and a small group evaluation with 9 learners. Object of study is Module of Training Management (contained 2 credits, divided into 6 modules) that have been revised based opinion of subject matter expert and design instructional expert. Parts that were evaluated are Module 1 and Module 5 because they are considered to be the most important parts. The findings indicated that results of one-to-one evaluation with students are module materials were understood, but it should be made clear on several parts. Explanation of the material is too long; the question phrase needs to be reduced, and the use of difficult words and foreign words should be avoided. The results of the small group evaluation are that module materials in the learning process are effectively. It's just that there are some errors: some sentences that are too long; still found difficult words; materials less attractive because less module displays images; lack of motivation for the students sentences; few pictures not clear; examples are too general not specific in agribusiness area. Bahan ajar cetak (BAC) merupakan sumber belajar utama dalam penyelenggaran proses belajar jarak jauh di Universitas Terbuka (UT). Dalam menyajikan materi, BAC dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran yang disebut modul. Untuk mengembangkan BAC yang berkualitas dari segi materi dan tingkat keterbacaan, perlu dilakukan evaluasi formatif terhadap BAC yang sudah ada. Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi formatif sebagai bahan masukan untuk revisi modul. Rancangan penelitian adalah evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: penilaian tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi satu-satu dengan 3 mahasiswa; dan evaluasi oleh sekelompok kecil (9 orang) mahasiswa. Objek kajian adalah modul mata kuliah Manajemen Pelatihan yang sudah direvisi sesuai dengan pendapat pakar materi dan pakar desian instruksional, berbobot 2 sks, terbagi menjadi 6 modul. Bagian yang dievaluasi adalah modul 1 dan 5 karena dianggap sebagai dua bagian yang paling penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum materi modul dapat dimengerti, namun perlu diperjelas pada beberapa bagian, di antaranya adalah penjelasan materi terlalu panjang, kalimat pertanyaan perlu dikurangi jumlahnya, serta penggunaan kata-kata sulit dan asing perlu dihindari. Hasil evaluasi oleh sekelompok kecil mahasiswa adalah materi modul cukup efektif dalam proses pembelajaran. Hanya saja masih terdapat beberapa kelemahan, di antarnya adalah: ada beberapa kalimat yang terlalu panjang; masih ditemukan kata-kata sulit; materi modul kurang menarik karena kurang menampilkan gambar; kurangnya kalimat motivasi untuk mahasiswa; beberapa gambar tidak terlihat jelas; contoh yang diberikan terlalu umum tidak spesifik dalam bidang agribisnis.