cover
Contact Name
Fahruddin
Contact Email
jurnalalam84@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fahruddin65@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 20864604     EISSN : 25498819     DOI : -
Jurnal yang memuat hasil - hasil penelitian terkait ilmu alam dan lingkungan termasuk review meliputi lingkungan, kelautan, konservasi, mikrobiologi, bioaktif, dan yang relevan.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
Aktivitas Imunoglobin Mencit Jantan Pasca Pemberian Isolat Probiotik Dari Susu Kerbau Zaraswati Dwyana
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.802 KB) | DOI: 10.20956/jal.v8i16.2986

Abstract

Probiotik adalah suplemen makanan yang mengandung mikroorganisme hidup, dikonsumsi dengan tujuan memberi banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Telah dilakukan penelitian efek bakteri probiotik yang berasal dari susu kerbau terhadap aktivitas imunoglobulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bakteri probiotik yang sebagai imunomodulator, terhadap aktivitas imunoglobulin. Bakteri probiotik yang digunakan yaitu isolat susu kerbau, diberikan secara peroral sebanyak 1 ml/30gBB mencit selama sepuluh hari. Kemudian setiap hewan diimunisasi dengan antigen sel darah merah domba (SDMD) 2 % v/v secara intraperitoneal sebanyak 1 ml/30g BB mencit. Pengamatan aktivitas Imunoglobulin dilakukan pada hari kesebelas dengan menggunakan metode hemaglutinasi titer antibodi. Hasil penelitian adalah bakteri probiotik dari susu kerbau dapat meningkatkan aktivitas imunoglobulin lebih tinggi dari kelompok kontrol negatif (NaCMC 1%). Hasil terbaik peningkatan aktivitas Imunoglobulin adalah isolat bakteri probiotik susu kerbau dengan hasil yang sangat signifikan dibandingkan dengan control negatif (NaCMC 1%).
ANALISIS POPULASI BAKTERI PADA AIR ASAM TAMBANG DENGAN PERLAKUAN SEDIMEN MANGROVE Fahruddin Fahruddin
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Imu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.607 KB) | DOI: 10.20956/jal.v9i1.4875

Abstract

Limbah air asam tambang merupakan sumber pencemar pada lingkungan yang bisa mengganggu kehidupan berbagai organisme, dapat ditanggulangi  secara biologis dengan memanfaatkan mikroba dari sedimen lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika populasi mikroba pada air asam tambang dengan perlakuan sedimen  mangrove, perhitungan total mikroba dengan metode  standard plate count .Hasil pengamatan menunjukkan  perlakuan sedimen mangrove meningkatkan pertumbuhan populasi mikroba pada hari ke-15 yaitu 3,5 x 106  sel/ml pada perlakuan I dan 1,53 x106  sel/ml pada hari ke-15 pada perlakuan II, sedangkan pada perlakuan III sebagai kontrol jumlah mikroba hanya 0,2 x 106  di awal inkubasi dan terus menurun hingga hari ke 25.Hasil isolasi mikroba dari sedimen mangrove, didapatkan 13 isolat yang berbeda berdasarkan ciri morfologi secara makroskopis meliputi warna, bentuk, tipe dan elevasi koloni.
Ligasi Gen Rv 1980c Pengkode Protein MPT 64 KE pGEM-T Mycobacterium tuberculosis Sebagai Antigen untuk Immunodiagnostik Tuberkulosis Laten Rosana Agus; Fahruddin Fahruddin
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.668 KB) | DOI: 10.20956/jal.v8i1.3932

Abstract

Penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis merupakan penyakit infeksi penyebab kematian manusia terbesar di dunia. Tantangan utama dalam pengendalian TB adalah mendiagnosis secara cepat dan tepat penyakit TB khususnya TB laten. Deteksi TB laten tidak memiliki standar baku, namun saat ini dilakukan dengan uji  tuberculin skin test (TST). Prinsip uji tuberkulin adalah timbulnya hipersensitivitas pada seseorang yang terinfeksi M. tuberculosis terhadap komponen tuberkulin yaitu purified protein derivative (PPD). PPD mengandung kurang lebih 200 antigen mikobakteri, sehingga uji tuberkulin mempunyai keterbatasan antara lain terjadi reaksi positif palsu karena adanya reaksi silang antara PPD dan antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi BCG atau infeksi dengan mikobakteria bukan TB.  Dengan demikian, ketersediaan reagen diagnostik untuk TB sangat diperlukan yang secara ideal dapat mengidentifikasi individu terinfeksi baru dan laten dengan resiko tinggi untuk berkembang menjadi tuberkulosis aktif.  Beberapa protein yang dikode pada daerah RD 2 Mycobacterium tuberculosis telah dikembangkan menjadi vaksin dan reagen diagnostik, antara lain protein MPT 64.  Protein ini merupakan kandidat yang sesuai untuk pengujian diagnostik yang berbasis  sel T. Protein ini dapat pula membedakan penderita TB aktif, TB laten dan orang sehat yang telah divaksin BCG.   Tujuan penelitian ini adalah untuk meligasi gen MPT 64 Mycobacterium tuberculosis ke sel host Escherichia coli JM 109 sebagai imunodiagnostik TB laten. Metode yang digunakan adalah mengkultur M.tuberculosis dalam medium Lowenstein Jensen, mengisolasi DNA kromosom, mengamplifikasi gen Rv 1980c (MPT 64) dengan PCR. Selanjutnya meligasi gen tersebut ke vektor kloning dan transformasi ke sel host E.coli. Karakterisasi klon rekombinan dilakukan dengan PCR. Hasil penelitian diperoleh beberapa koloni putih dari pGEM-T-MPT64. Setelah dilakukan karakterisasi klon diperoleh bahwa DNA sisipan yang diligasi ke vektor pGEM-T dan transformasi ke sel host E.coli  adalah benar MPT 64.  
Pengaruh Rasio Betina dan Jantan Terhadap Keberhasilan Kawin Udang Windu Penaeus monodon di Bak Resirkulasi Samuel Lante
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.844 KB) | DOI: 10.20956/jal.v8i16.2994

Abstract

Domestikasi udang windu Penaeus monodon di bak resirkulasi terus dilakukan.Namun budidaya udang tersebut masih mengalami kendala, terutama kinerja reproduksinya.Udang betina dapat bertelur tetapi telur yang dihasilkan tidak fertil  hal ini disebabkan telur tidak dibuahi oleh sperma atau ditandai dengan induk udang betina tidak membawa spermatofor ditelikumnya karena induk betina tidak kawin. Induk betina tidak kawin dipengaruhi oleh rasio betina dan jantan  yang tidak tepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasio induk udang betina dan jantan yang tepat.Perlakuan yang diaplikasikan adalah rasio betina dan jantan berbeda yaitu: A) rasio 1:1, B) 1:3 dan C) 1:5, dimana individu betina sebagai ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi rasio udang betina dan jantan (1:1) diperoleh 37,5% udang windu betina berhasil kawin atau 5 ekor udang betina membawa spermatofor ditelikumnya, perlakuan rasio 1:3 memberikan 16,7% udang windu betina kawin (1 ekor udang betina membawa spermatofor), sedangkan perlakuan rasio (1:5) tidak ada  induk udang betina membawa spermatofor ditelikumnya. Induk udang betina  yang kawin berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan dan sintasan udang windu. Laju pertumbuhan lebih cepat dan sintasan udang windu tinggi pada perlakuan rasio 1:1 dari pada laju pertumbuhan dan sintasan udang windu perlakuan rasio 1:3 dan 1:5.Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa aplikasi rasio udang betina dan jantan 1:1, merupakan rasio paling tepat untuk mendapatkan udang windu berhasil kawin di bak resirkulasi.
Uji ResistensiStaphylococcus aureusTerhadap Antibiotik, Amoxillin, Tetracyclin dan Propolis Mardiah Mardiah
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.153 KB) | DOI: 10.20956/jal.v8i16.2978

Abstract

This research was motivated by the presence of Staphylococcus aureus which is one of the main causes of the high infection so that treatment is not adequate to produce a new problem that resistance to the drugs. The purpose of this study is to determine and compare the resistance of Staphylococcus aureus to antibiotics amoxicillin, tetracycline and propolis. This type of research is quantitative experiments where samples used are germ control with treatment 3 times. Based on the results of research which is conducted, showed that the antibiotics amoxicillin and propolis is an antibiotic which can inhibit the growth of Staphylococcus aureus which antibiotics amoxicillin with a diameter of inhibition zone average of 14 mm and propolis with an average inhibition zone of 15.1 mm, while the antibiotic tetracycline-resistant Staphylococcus aureus to obtain inhibition zone 0 mm. For further research is no longer using the method of control germs but using a sample directly from infected patients and for the relevant institutions would be able to provide materials that will be used for research, especially pencadang.
Diversity of Mangrove In Gedangan Village Purwodadi Subdistrict Purworejo Regency Central Java Slamet Mardiyanto Rahayu; Syuhriatin Syuhriatin; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Imu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.69 KB) | DOI: 10.20956/jal.v9i17.4006

Abstract

This research aims to know diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are: Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Nypa fruticans, Hibiscus tiliaceus, Ipomoea pescaprae, Acanthus ilicifolius, Gymnanthera paludosa, Wedelia biflora, and Scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support live of mangrove plant.That is temperature  28-30°C, pH 7-8, DO 4,0-6,5 mg/l, salinity 6-9 ppt, and sandy mud substrat.
Induksi Kalus Pisang Barangan Merah Musa acuminata Colla dengan Kombinasi Hormon 2,4-D dan Bap Secara In Vitro Andi Ilham Latunra
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.024 KB) | DOI: 10.20956/jal.v8i1.3925

Abstract

Research on callus induction of red banana Musa acuminata Colla with combination hormone 2,4-D and BAP in vitro aims to find a combination of hormones BAP and 2,4D were effective in inducing callus red banana. This study was conducted from February until April 2016 at Tissue Culture Laboratory Research and Development Center of Biotechnology, Hasanuuddin University, Makassar. Callus was induced from leaf explants red banana from the in vitro culture of a 5 month old, the basic medium MS + 2,4-D + BAP. This designs uses in completely randomized design with 4 treatments with 3 repetitions. The combinations were : MS medium + 1 ppm 2,4-D + 4 ppm BAP (W1), MS medium + 2 ppm 2,4-D + 3 ppm BAP + (W2), MS medium +3 ppm 2,4 -D + 2 ppm BAP (W3) and MS medium + 1 ppm 2,4-D + 4 ppm BAP (W4). Parameters observate in this study were the emergence of callus and percentage appears callus, callus color, texture callus, and callus wet weight. The results showed that the combination of MS medium + 2 ppm 2,4D + 3 ppm BAP (W2) is the best medium to induce callus, marked by green callus, compact callus (friable), and the highest wet weight of callus 0.0203 g.
Composition and Density of Fouling Organism on the Wood Harbour at Karang-Karangan, Bua District, Luwu Regency Elki Julianto P; Magdalena Litaay; Dody Priosambodo
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.847 KB) | DOI: 10.20956/jal.v9i2.5376

Abstract

The Research on Composition and Abundance of Biofouling Biota at Woodenpier at Karang-Karangan Beach Bua Sub-district of Luwu Regency was conducted from December 2016-June 2017. The purpose of this research is to know the types of macrobiofouling, and the abundance of macrobiofouling on the wooden pier on the Beach Coral-Karangan, Bua Sub-district, Luwu Regency. Sampling method using a quadrant plot and performed two data retrieves on the poles of wooden pier which were either exposed or unexpressed by water with 12 point stations. The results showed there were 8 species of 6 families: Saccostrea sp (ostreidae), Saccostrea cucullata (Ostreidae), Littoraria scabra (Littorinidae), Thais rufotincta (Muricidae), Septifer sp (Mytilidea), Cladophora glomerata (Cladophoraceae), Balanus sp (Balanidae), and Haemocinus sp (Planopilumnidae). Saccostrea sp has the highest average abundance ofmacrobiofouling on exposed wooden pier (223 ind/m 2). The lowest abundance of Thais rufotincta and Haemocinus sp (1 ind/m2), respectively.
The Effect of Yeast Dose on Cassava Fermentation Result Manihot utilissima Ridha Nirmalasari; Ikrima Erma Liani
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.114 KB) | DOI: 10.20956/jal.v9i2.5372

Abstract

The research is aimed to know the effect of yeast dose on cassava fermentationresult Manihot utilissima, to find the correct yeast dose to give the best fermentationresult and to know the level of people's preference to each yeast dose produced from thefermentation process. The method used is a quantitative research using experimentalmethod and RAL. Result of analysis indicate from some treatments done can be knownthat an organoleptik test of color and flavor give result that F count bigger than F tableso Ho rejected at level of trust 0,05. While an organoleptic test of taste and texture giveresult that F count smaller than F table so Ho accepted at level of trust 0,05. So it can beconcluded that the presence of measurements for the proper dosing of yeast will improvethe quality of tape produced.
Potentialy Of Flavonoid Miana (Coleus Atropurpereus) Leaves Estract As Anti Mycobacterium Tuberculosis H37rv Strain And Mdr With Microscopy Observation Drug Susceptibility (Mods) Anita Anita; Dewi Arisanti; Andi Fatmawati
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.249 KB) | DOI: 10.20956/jal.v9i2.5377

Abstract

There is high resistance cases for Isoniazid and Rifampin and more famous withMulti-drug resistant tuberculosis (MDR-TB). From data in Makassar, South sulawesishowed 19,2 MDR-TB cases from new TB patient, and more 13,5% resistance cases forfirstline-TB drugs (STR, INH, RIF,and ETH), and >2 resistance for secondline-TBdrugs (OFL,KAN,AMK). Treatment for tuberculosis mostlly not effective because Multidrugresistanttuberculosis (MDR-TB) cases is very high.WHO recomended traditionalmedicine for improvement of healthy in coummunity, preventive and pharmaceuticalpreparation for all diseases. Research in 2013 showed 85,71% that Torajas TB patientin South Sulawesi used traditional medicine such as Miana (Coleus atropurpereus)leaves estract as complement for TB drugs. Our study showed flavonoid component fromqualitative method used sianida (HCl-Mg) from ethanol 96% Miana (Coleusatropurpereus) leaves estract .Qualitative method using Spektrofotometer UV-V showedthe total of flavonoid component from ethanol 96% miana (Coleus atropurpereus) leavesestract is 8,59 mgRE/gram ekstract.. The result showed were at concentrations (10%,20% ,40 % , 60 % ,80 % and 100%) ethanol 96% miana (Coleus atropurpereus) leavesestract were effecttively inhibit Mycobacterium tuberculosis H37RV strain. Were atconcentration (10%, 20% ,40 % dan 60 %) ethanol 96% miana (Coleus atropurpereus)leaves estract were not effecttively inhibit MDR-TB but effecttively were at concentration (80 % and 100%).

Page 3 of 13 | Total Record : 121