Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE DISKUSI BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS DENGAN METODE CERAMAH Fahruddin Fahruddin; I Dewa Putu N; Viyanti Viyanti
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research was to find out the average differences of students’ learning results between those who used discussion method based on science generic skill and lecturing learning method. This research used true experimental design with posttest-only control design. The results showed that: a) there were average difference results of students’ who learn physic between discussions method based on science generic skill and those who used lecturing learning method; b) the students’ learning results that used discussions method based on science generic skill are higher (82.00) than those who used lecturing learning method (70.55).Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara metode diskusi berbasis keterampilan generik sains dengan metode pembelajaran ceramah. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk True Experimental Design dengan tipe Posttest-Only Control Design. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah a). ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara metode diskusi berbasis keterampilan generik sains dengan metode pembelajaran ceramah. b). Hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi berbasis keterampilan generik sains lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan ceramah. Dengan rata-rata nilai hasil belajar pada kelas yang menggunakan metode diskusi berbasis keterampilan generik sains 82,00 sedangkan pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran ceramah 70,55.Kata kunci: ceramah, hasil belajar siswa, keterampilan generik sains, metode diskusi.
PENGARUH JENIS BIOAKTIVATOR TERHADAP LAJU DEKOMPOSISI SERESAH DAUN JATI Tectona grandis L.f., DI WILAYAH KAMPUS UNHAS TAMALANREA Andriany Andriany; Fahruddin Fahruddin; As'adi Abdullah
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v3i2.5820

Abstract

Sampah dari seresah daun di kampus telah menjadi masalah setiap hari, alternatif pengolahannya adalah menjadikan daun sebagai bahan pengomposan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis bioaktivator terhadap laju dekomposisi seresah daun jati Tectona grandis L.f., dan beberapa perubahan parameter terkait selama proses dekomposisi meliputi warna kompos, suhu, kadar air kompos, pH, laju dekomposisi, dan rasio C/N. Adapun perlakuan sebagai berikut: PA daun Jati Tectona grandis L.f., (1 kg) ditambah 20% kotoran sapi, PB daun Jati Tectona grandis L.f., (1 kg) ditambah 20% kotoran ayam, PC daun Jati Tectona grandis L.f., (1 kg) ditambah 20% EM4 dan P0 daun Jati Tectona grandis L.f., (1 kg) tanpa bioaktivator sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan jenis bioaktivator dapat mempengaruhi proses dekomposisi seresah daun Jati Tectona grandis L.f., dimana pada perlakuan PC menunjukkan laju dekomposisi tertinggi yaitu 0,65, dibandingkan dengan perlakuan PA yang hanya 0,62 dan PB serta kontrol hanya 0,50. Sedangkan parameter lain seperti suhu semua perlakuan berpruktuasi, kandungan air cenderung naik pada semua perlakuan, pH mendekati netral pada semua perlakuan, dan rasio C/N memenuhi SNI pada perlakuan PA, PB, dan PC yaitu 10-20.Kata kunci: bioaktivator; kompos; dekomposisi; Tectona grandis
Potential of Community Based Ecotourism of Bats Population (Megachiroptera) in Soppeng Regency , Indonesia Slamet Santosa; Eddy Soekendarsi; Munif Said Hasan; Fahruddin Fahruddin; Dody Priosambodo
International Journal of Applied Biology Vol. 4 No. (2) (2020): International Journal of Applied Biology
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The bats population lives and reproduces on trees in the city center of Soppeng Regency.   The study aims to analyze the potential of community based ecotourism development of bats population. The method of study are the objects and ecotourism attractions, community based ecotourism and ecotourism management analyzes.  The :all respondents stated that the bats population can be an ecotourism attraction. It's easy to observe wild bats. Ecotourism is an environmentally friendly tourism trip and empowers local communities. Accessibility is easy because the location of ecotourism attractions is only distance of 0.5 km from the bus terminal and public transportation.  Amenities, such as hotel, restaurant, post offices, telecommunication networks, banks and souvenir shop are available at tourist sites.  The study concludes that the bats population is potential to be developed as a community based ecotourism object in Soppeng RegencyKey Words : Ecotourism, Bats population, Community Based, Soppeng Regency
KAJIAN KEMAMPUAN MUTAN BAKTERI Pseudomonas sp MENDEGRADASI BENZENA DALAM MIKROKOSMOS AIR TANAH Fahruddin fahruddin
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 6 No. 1: Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v6i1.1904

Abstract

Mutation induction with UV can increase microbe capacity in do metabolite includes in mendegradasi polutan’s material. mutagenesis UV’s result from isolat wildtipe Pseudomonas sp (ICBB33p) gotten two mutants which is ICBB33 4 and ICBB33 18. To the effect this research is done to test isolat’s ability that mutant bacteria is deep degradation benzene by compares with isolat parental or wildtipe. Mutant application is done on ground water microcosm that contains to concentrate benzene 125 ppm results benzene concentration decreases 17,82 ppm (86%) for ICBB33’S mutant 4 and 13,37 ppm (89%) for ICBB33’S mutant cell 18 , meanwhile parental’s cell stills to remain benzene concentration as big as 35,8 ppm (70%) of startup concentration 125 ppm. Decrease concentrates benzene, followed by population amount step-up bacteria cell and CO’s amount step-up 2 one that resultant.Key word: biodegradasi’s capacity step-up, UV- mutation, benzene, mutant.
Rasionalitas Penggunanaan Obat Pada.Pasien GERD Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Recky Patala; Joni Tandi; Nurul Ulzmi; Fahruddin Fahruddin
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i1.43170

Abstract

Gastroesophageal Refluks Disease (GERD) merupakan suatu keadaan patologis dimana cairan lambung dengan berbagai kandungannya mengalami refluks ke dalam esophagus. Penyakit ini terjadi akibat lower esophageal sphincter yang berada diantara esophagus dan lambung tidak berfungsi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat yang meliputi tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Subyek pada penelitian ini adalah pasien GERD yang memenuhi kriteria inklusi dan ditentukan berdasarkan rumus Slovin. metode penelitian yang digunakan observasional dengan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling dimana penelitian ini mendeksripsikan dan mengkaji rasionalitas penggunaan obat pada pasien GERD di RSU Anutapura Palu periode Oktober 2019-Januari 2020. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat pada.pasien GERD di  Instalasi Rawat Inap RSU Anutapura Palu sudah rasional dengan persentase penggunaan obat berdasarkan tepat indikasi sebesar 96,97 %, tepat obat 96, 97 % dan tepat dosis sebesar 100%. 
Ligasi Gen Rv 1980c Pengkode Protein MPT 64 KE pGEM-T Mycobacterium tuberculosis Sebagai Antigen untuk Immunodiagnostik Tuberkulosis Laten Rosana Agus; Fahruddin Fahruddin
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.668 KB) | DOI: 10.20956/jal.v8i1.3932

Abstract

Penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis merupakan penyakit infeksi penyebab kematian manusia terbesar di dunia. Tantangan utama dalam pengendalian TB adalah mendiagnosis secara cepat dan tepat penyakit TB khususnya TB laten. Deteksi TB laten tidak memiliki standar baku, namun saat ini dilakukan dengan uji  tuberculin skin test (TST). Prinsip uji tuberkulin adalah timbulnya hipersensitivitas pada seseorang yang terinfeksi M. tuberculosis terhadap komponen tuberkulin yaitu purified protein derivative (PPD). PPD mengandung kurang lebih 200 antigen mikobakteri, sehingga uji tuberkulin mempunyai keterbatasan antara lain terjadi reaksi positif palsu karena adanya reaksi silang antara PPD dan antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi BCG atau infeksi dengan mikobakteria bukan TB.  Dengan demikian, ketersediaan reagen diagnostik untuk TB sangat diperlukan yang secara ideal dapat mengidentifikasi individu terinfeksi baru dan laten dengan resiko tinggi untuk berkembang menjadi tuberkulosis aktif.  Beberapa protein yang dikode pada daerah RD 2 Mycobacterium tuberculosis telah dikembangkan menjadi vaksin dan reagen diagnostik, antara lain protein MPT 64.  Protein ini merupakan kandidat yang sesuai untuk pengujian diagnostik yang berbasis  sel T. Protein ini dapat pula membedakan penderita TB aktif, TB laten dan orang sehat yang telah divaksin BCG.   Tujuan penelitian ini adalah untuk meligasi gen MPT 64 Mycobacterium tuberculosis ke sel host Escherichia coli JM 109 sebagai imunodiagnostik TB laten. Metode yang digunakan adalah mengkultur M.tuberculosis dalam medium Lowenstein Jensen, mengisolasi DNA kromosom, mengamplifikasi gen Rv 1980c (MPT 64) dengan PCR. Selanjutnya meligasi gen tersebut ke vektor kloning dan transformasi ke sel host E.coli. Karakterisasi klon rekombinan dilakukan dengan PCR. Hasil penelitian diperoleh beberapa koloni putih dari pGEM-T-MPT64. Setelah dilakukan karakterisasi klon diperoleh bahwa DNA sisipan yang diligasi ke vektor pGEM-T dan transformasi ke sel host E.coli  adalah benar MPT 64.  
ANALISA SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PENGELASAN GESEK PIPA STAINLESS STEEL AISI 304L Muh Iswar; Abdul Salam; Aminuddin Aminuddin; Fahruddin Fahruddin
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 15, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.114 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v15i1.1183

Abstract

Friction welding is a metal connection that occurs due to heat caused by pressure/friction force due to rotation of metal one to other metal axis. In addition, spindle shaft with this process can minimize the shift axis of the welded material. The purpose of this research is to know the effect of variation of rotation speed and wrought time on mechanical properties (tensile strength, flexural and hardness) and microstructure of AISI 304L Stainless Steel pipe of friction welding. The experiment was carried out by stages of friction welding process on Pindad type lathes by varying the rotation (550 rpm, 1020 rpm and 1800 rpm) and wrought time (25 seconds, 35 seconds, 45 seconds) using stopwatch. The axial force is obtained through a power screw mechanism on the tail-stock with a forging pressure of (Pu = 28.02 MPa). Welding temperature is 1050˚C. The friction welding results are then formed into specimens for mechanical testing of tensile test specimens and standard ISO 82-1974 (E) test, DP8 size and hardness test using the Rockwell method. The test result showed that the tensile strength of the friction welding result with the highest σ max value in 1800 rpm/45 second specimen was 446,22 N/mm2 decreased when compared with raw material that is 788,62 N/mm2. the bending strength of the friction welding result with the highest σ max value in the 1800 rpm / 45 second specimen is 1470 N / mm2 decreased when compared with the raw material ie 1950 N/mm2. The highest hardness value is located in the part of the welded joint of specimen with variation of 1800 rpm / 45 second rotation of 77,5 HRA decrease from hard raw material value is 81,0 HRA. Rotation variations affect the mechanical properties of the material, the higher the engine rotation the value of its strength increases. Similarly, if the wrought time longer then the value of strength will also increase. Observations on microstructure with the variation of rotation speed and time of wrought there is a noticeable change is in the weld metal there are many austenite so that the strength and hardness value almost closer to Raw material hardness value. As for the HAZ area that there are many ferrit so that the strength and hardness value close to hardness value Raw material.
The Existence of Pesantren in The Dutch East Indies Government Pressure Fahruddin Fahruddin
Cendekia: Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.955 KB) | DOI: 10.21154/cendekia.v18i2.1854

Abstract

Academic anxiety in this article is that pesantren, as the oldest Islamic religious education institution in the Nusantara, experienced a lot of pressure during the Dutch East Indies Government through the policies it enforced. So the first problem formulation will explain the Zending school policy imposed by the Dutch East Indies Government to compete with pesantren. The second problem formulation will explain the Teacher Ordinance policy to limit pesantren scholars’ movement in teaching Islam. From the formulation of the first problem, it is explained that the Dutch East Indies Government’s efforts by providing large financial subsidies for priests and zending school students experienced success at the beginning of the period, but failed in the next period. Whereas the second problem formulation explains the imposition of strict administrative requirements before undergoing learning activities, the prohibition of study activities if the pesantren does not meet the stipulated conditions produces more students who dare to oppose colonialism, so the Dutch East Indies Government revoked the Teacher Ordinance in 1928.Kegelisahan akademik dalam artikel ini adalah pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam tertua di Nusantara mengalami banyak tekanan pada masa Pemerintah Hindia Belanda melalui kebijakan-kebijakan yang diberlakukan. Maka rumusan masalah yang pertama akan menjelaskan kebijakan Sekolah Zending yang diberlakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menyaingi pesantren. Rumusan masalah yang kedua akan menjelaskan kebijakan Ordonansi Guru untuk membatasi gerak bagi para sarjana pesantren dalam mengajarkan agama Islam. Dari rumusan masalah yang pertama menjelaskan bahwa usaha Pemerintah Hindia Belanda dengan memberikan subsidi keuangan yang besar untuk pendeta dan siswa sekolah zending mengalami keberhasilan di awal periode, namun mengalami kegagalan di periode selanjutnya. Sedangkan rumusan masalah yang kedua menjelaskan pemberlakuan persyaratan administrasi yang ketat sebelum menjalani kegiatan belajar, pelarangan kegiatan studi jika pesantren tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan justru melahirkan lebih banyak siswa yang berani menentang kolonialisme, sehingga Pemerintah Hindia Belanda mencabut Ordonansi Guru pada tahun 1928.
Manajemen Pembelajaran Kolaborasi Guru-Orang Tua Di Masa Pandemik Covid-19 Putu Sudarma; Fahruddin Fahruddin; I Wayan Karta
(JPAP) Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v6i1.100

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan manajemen pembelajaran kolaborasi guru di masa pandemik Covid-19. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, verifikasi data penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penyusunan program pembelajaran dipersiapkan untuk pembelajaran daring dan Luring. Pemilihan dan penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan sepenuhnya oleh guru berdasarkan jadwal kegiatan dalam satu semester. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru dibantu oleh orang tua. Asesmen proses dan hasil pembelajaran untuk menggunakan teknik observasi dengan dilengkapi checklist dan portofolio. Pengembangan kualitas pembelajaran dilakukan dengan melakukan refleksi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan menerapkan metode focus group discussion. Seluruh rangkaian tersebut dilakukan dengan prinsip manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan berdasarkan pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Saran dari hasil penelitian ini adalah dalam penyusunan program pembelajaran, pemilihan dan penyusunan perangkat, pelaksanaan, asesmen proses dan hasil serta pengembangan kualitas pembelajaran kolaborasi Guru-Orang Tua Dengan melibatkan pengawas, pihak kesehatan dan tokoh masyarakat.
Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter Di SD Negeri Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Nurhedianto; Sudirman; Fahruddin Fahruddin
(JPAP) Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpap.v6i1.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pendidikan karakter di SDN Teratak. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diambil menggunakan teknik triangulasi data yang bersumber dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dan temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep pendidikan karakter di SDN Teratak berupa nilai moral universal yang bersumber dari nilai-nilai agama (religius). Adapun implementasi manajemen pendidikan karakter di SDN Teratak tersebut meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 1) Tahap perencanaan. meliputi a) Penyiapan nilai-nilai karakter yang akan di implementasikan. Penentuan nilai karakter sekolah tidak terlepas dari konsep lima nilai yang tercantum dalam gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yakni nilai religius, nilai integritas, nilai nasionalis, nilai mandiri, dan nilai gotong royong, b) Sosialisasi kebijakan. Dalam sosialisasi ini sekolah melakukan sosialisasi terhadap internal sekolah dan eksternal sekolah. c) Penyiapan pendidik dan tenaga pendidik. 2) Tahap pelaksanaan meliputi a) Sistem perekrutan pendidik dimaksudkan untuk menjamin mutu pendidikan SDN Teratak melalui pendidiknya. b) Pengembangan kurikulum dalam hal ini meliputi silabus pembelajaran, RPP dan pemilihan bahan ajar. c) Pengembangan program melalui program ekstrakurikuler dan bina prestasi d) Melakukan kerjasama dengan orang tua wali murid dan penyediaan sarana dan prasarana.3) Tahap Evaluasi. meliputi evaluasi kelas, evaluasi program, evaluasi guru dan evaluasi sarana dan prasarana.