cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau
ISSN : 25034766     EISSN : 25978837     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal akuakulktur sungai dan danau merupakan jurnal ilmiah yang diperuntukkan untuk bidang ilmu perikanan budidaya khusus tema kajian perairan sungai dan danau. Jurnal ini memuat artikel ilmiah hasi-hasil penelitian lingkup bidang ilmu perikanan budidaya yang dapat bersumber dari para penulis dari berbagai instansi. Jurnal ini dibentuk oleh tim redaksi Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Batanghari bersama dengan tim mitra bestari. Jurnal akuakultur sungai dan danau diterbitkan sebanyak 2 (dua) kali dalam satu tahun yakni pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 99 Documents
METODE PENENTUAN PLOIDI PADA IKAN NILA OREOCHROMIS NILOTICUS MENGGUNAKAN KOMBINASI SEBARAN KROMOSOM DAN NUKLEOLI SECARA BERSAMAAN Akhmad Taufiq Mukti
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.909 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i1.16

Abstract

AbstractPloidy determination in fish was need the accurate, simple and rapid method. This research was aimed to develop ploidy determination method in Nile tilapia use combination of chromosome and nucleoli spreads simultaneously. Ten fish of 30-day-old Nile tilapias were used in this research. Solid tissues for preparation were collected on the caudal fin of the fish. The result showed that chromosome and nucleoli spreads simultaneously were easily observed in same preparate. Ploidy determination in Nile tilapia can done very accurate and fast use combination of chromosome and nucleoli spreads simultaneously as indicators to ploidy level determination in fish. Keywords: chromosome spread, nucleoli spread, simultaneously, ploidy level, tilapia AbstrakPenentuan ploidi pada ikan diperlukan metode yang akurat, mudah dan cepat. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode penentuan ploidi pada ikan nila menggunakan kombinasi sebaran kromosom dan nukleoli secara bersamaan. Sebanyak sepuluh ekor ikan nila umur 30 hari digunakan dalam penelitian ini. Jaringan padat untuk preparasi dikoleksi untuk preparasi adalah sirip ekor ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran kromosom dan nukleoli secara bersamaan mudah diamati pada preparat yang sama. Penentuan ploidi pada ikan nila dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat menggunakan kombinasi sebaran kromosom dan nukleoli secara bersamaan sebagai indikator penentu tingkat ploidi pada ikan.Kata kunci: sebaran kromosom, sebaran nukleoli, secara bersamaan, penentuan ploidi, ikan nila
HISTOPATOLOGI HATI DAN GINJAL IKAN PATIN (Pangasionodon hypopthalmus) YANG DIINJEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Safratilofa Safratilofa
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.345 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i2.21

Abstract

Aeromonas hydrophila   is one of the pathogen that cause Motil Aeromonad Septicaemia (MAS) disease in “Patin” fishery. This study was conducted  to see pathological changes in “Patin” that injected by Aeromonas hydrophila. Target of observed organs were its liver and kidney.  The Bacterial infection was done by intramaskular injection with a concentration of 108 CFU / ml. Before the infection application it needed to apply  a bacteria confirmation test first with API 20 E  as a media  to convince that the species of using  bacteria  was really  A. hydrophila.  This research was a descriptive study. The results showed that there had  inflammatory cells infiltration, extensively degenerately  and necrosis. There had been extensively  necrosis in the liver organ.Keywords:   Histology,  Aeromonas hydrophila, Pangasionodon hypopthalmusAeromonas hydrophila merupakan salah satu patogen penyebab timbulnya penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) pada usaha budidaya ikan patin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan patologi pada ikan patin yang diinjeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Organ target yang diamati melalui histologi yaitu hati dan ginjal. Infeksi bakteri dilakukan melalui injeksi secara intramaskular dengan kepadatan 108 CFU/ml. Sebelum digunakan, dilakukan uji konfirmasi bakteri terlebih dahulu dengan media API 20 E yang menunjukkan bahwa spesies bakteri yang digunakan adalah  A. hydrophila Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan pada organ ginjal sudah terjadi infiltrasi sel radang secara ekstensif, degenerasi dan nekrosis. Pada organ hati sudah terjadi nekrosis secara ekstensif.Kata kunci:   Histologi, Aeromonas hydrophila, Pangasionodon hypopthalmus
PEMANFAATAN SALURAN IRIGASI UNTUK BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus Var Sangkuriang) DENGAN SISTEM RESIRKULASI DI DESA PUDAK KECAMATAN MUARO KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI Muarofah Ghofur
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.779 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i1.12

Abstract

AbstractIrrigation systemis majority use for agricultural activies but actually the case is also can be use for fish farming.  One variety of this potential fish farming is “lele sangkuriang” (Clarias gariepinus Var Sangkuriang). “Lele Sangkuriang” is a freshwater fish which pleasurely lives in rapids water. The ideal condition to live for this variety is pH 6,5-9 of acidity and 24oC – 26oC.  The excess of O2 contain will causevesicle fenomena  in it body tissue and sudden deceasing of O2 on the contrary, will cause death. Recirculation system is one of the way to improve the water quality.support O2 distriution all around and accumulation maintaining or collecting  the poison metabolic product so that it can reduce the media poison concentration. These are suh the bakground for us to conduct irrigation canals useness for “lele sangkuriang” fish farming, using the recirculation system. The great benefit  for all society of  Pudak village, Muaro Kumpe district, muaro Jambi Regency can be expectifly reach.Keywords: irrigation canals, lele sangkuriang fish, recirculation system AbstrakSaluran irigasi lebih banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, padahal justru potensi budidaya ikan sangat besar. Salah satu potensi tersebut adalah budidaya ikan lele sangkuriang.  Ikan lele sangkuriang (C. gariepinus. Var. sangkuriang) termasuk ikan air tawar yang menyukai genangan air yang tidak tenang. Di sungai-sungai, ikan ini lebih banyak dijumpai di tempat-tempat yang aliran airnya tidak terlalu deras. Kondisi yang ideal bagi kehidupan lele sangkuriang adalah air yang mempunyai pH 6,5-9 dan bersuhu 240 – 260C. Kandungan O2 yang terlalu tinggi akan menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung dalam jaringan tubuhnya. Sebaliknya penurunan kandungan O2 secara tiba-tiba, dapat menyebabkan kematiannya. Sistem  resirkulasi  merupakan  salah  satu cara  untuk memperbaiki  kualitas  air, membantu distribusi oksigen ke segala arah, dan  dapat menjaga akumulasi atau mengumpulnya hasil metabolisme  beracun  sehingga  kadar atau daya racun dapat dikurangi dalam media  pemeliharaan Untuk itulah maka kami membuat kegiatan pemanfaatan saluran irigasi untuk budidaya ikan lele sangkuring (C. gariepinus. Var. sangkuriang) menggunakan sistem resirkulasi dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Pudak Kecamatan Muaro Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.Kata kunci : saluran irigasi, ikan lele sangkuriang, sistem resirkulasi
PENYERAPAN SENYAWA MERKURI (Hg) DI KARAMBA JARING APUNG OLEH TANAMAN AZOLLA DENGAN KEPADATAN BERBEDA M Yusuf Arifin; Misryadi Akbar Goang
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 3, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.241 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v3i1.30

Abstract

Potential content of Hg content in waters has exceeded the standard quality standard that can thwart the fish farming activities. For further research of Hg analysis on water and meat of catfish at KJA Danau Sipin in 2016, research with model looking for solution to solve contamination of mercury (Hg) content in water and catfish meat (Pangasionodon hypopthalmus) with technical use of azolla (azolla microphilla) as phytoremediation to decrease Hg of water to prevent Hg from entering fish body. The research activities will be conducted month (July - September 2017) covering the preparation, implementation of research, and data analysis. Research conducted around KJA fish cultivation in the waters of Sipin Lake Jambi. The design of this research is Completely Randomized Design with azolla density level as treatment. The results of the analysis and observation show that the azolla density gives no significant effect on the content of mercury (Hg) in water, fish meat and Azolla plant. The higher the density of the azolla plant will be the higher the mercury absorbed and further impact on the decrease of Hg levels in the water. Keyword : Absorption, Mercury, Azolla, KJA ABSTRAKPotensi kandungan kandungan Hg pada perairan telah melebihi dari standar baku mutu yang dapat menggagalkan kegiatan budidaya ikan. Untuk penelitian lanjutan dari analisis Hg pada air dan daging ikan patin di KJA Danau Sipin tahun 2016, dilakukan penelitian dengan model  mencari solusi mengatasi pencemaran kandungan merkuri (Hg) pada air dan daging ikan patin (Pangasionodon hypopthalmus) dengan teknis pemanfaatan  azolla (azolla microphilla) sebagai  fitoremediasi untuk penurunan Hg air guna mencegah Hg masuk kedalam tubuh ikan. Kegiatan penelitian akan dilaksanakan bulan (Juli - September 2017) yang meliputi persiapan, pelaksanaan penelitian, dan analisis data. Penelitian dilaksanakan disekitar KJA budidaya ikan  di perairan danau Sipin Kota Jambi. Rancangan penelitian yang digunakan ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tingkat kepadatan azolla sebagai perlakuan. Hasil analisis dan pengamatan menunjukkan bahwa kepadatan azolla memberikan pengaruh berbeda tidak nyata tehadap kandungan merkuri (Hg) didalam air, daging ikan dan tumbuhan Azolla. Semakin tinggi tingkat kepadatan tanaman azolla akan semakin tinggi merkuri yang diserap dan selanjutnya berdampak terhadap penurunan kadar Hg didalam air. Keyword :  Penyerapan, Merkuri, Azolla, KJA
PENGARUH PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN BAUNG (Mystus numerus) M Sugihartono; Muarofah Ghofur; Satrio .
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 1, No 1 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.776 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v1i1.8

Abstract

AbstractBaung fish is an endogenous fish of Indonesia. This is a fresh water fish. One of those effort to anticipate the decrease of the aquaculture product itself is  to develop the aquaculture sustainability. The problem of hatching baung fish larvae are the low survival rate and the growth of larvae in high density farmed. Therefore, it needs a study about stock density of baung fish baung fish juvenile.  This study used Random Design analysis with different treatment of stocking density, they were 10 fishes/L (treatment A), 15 fishes/L (Treatment B), 20 fishes/L (Treatment C), and 25 fishes/L (Treatment D). The result showed that the different stocking density was affected the survival rate and the growth of Baung fish.  Keywords : Baung Fish, Stocking density, Survival rate, Growth. AbstrakIkan baung (Mystus numerus) adalah ikan asli Indonesia. Ikan ini banyak hidup di air tawar. Salah satu upaya pengembangan usaha perikanan dalam mengantisipasi penurunan hasil tangkapan dari perairan umum adalah melakukan pengembangan usaha budidaya perikanan secara berkesinambungan. Salah satu kendala dalam pembenihan ikan baung adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva pada pemeliharaan dengan padat tebar yang tinggi dalam wadah terkontrol. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian tentang padat tebar pemeliharaan benih ikan baung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan padat penebaran yang berbeda yaitu 10 ekor/Liter air (Perlakuan A) , 15 ekor/liter air (Perlakuan B), 20 ekor/liter air (Peerlakuan C) dan 25 ekor/liter air (Perlakuan D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat penebaran yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan baung. Kata kunci : Ikan Baung, padat penebaran
URGENSI PERBEDAAN WAKTU FERMENTASI EM4, (Effective Microorganisms) PADA BAHAN PAKAN UNTUK IKAN PATIN (Pangasianodon hypophtalmus) Syahrizal Syahrizal; Safratilofa Safratilofa; Ana Maria Sopiana
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 3, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.695 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v3i1.26

Abstract

The growth of catfish (Pangasius hypopthalmus) is relatively fast so that required a large and quality feed. Engineering improvement of feed composition can be through the improvement of fermented formulation with Effective Microorganisms 4 (EM4) with different time period to be obtained optimization of protein composition. This research used complete randomized design (RAL) 4 (four) treatment 3 (three) replicates with feed treatment control (without fermentation), feed with fermentation 48 hours, feed with fermentation 96 hours and fermentation time 144 hours. Analyze data with Anova. The results showed that 48 hours fermentation time was the best treatment with the highest average daily growth rate of 3.68% / day (absolute weight 3.66 gram) with feed efficiency of 2.75. (lowest) differed significantly (P <0.05%). Each treatment followed 96 hours daily growth of 2.76% (absolute weight 2.38) feed efficiency of 3.35%, treatment 144 daily growth 2.71% (absolute weight 2.31 grams) feed efficiency 3.07 and for control 3.24% (absolute weight 2.31 grams) efficiency 3.04. The fermentation time also increased the content of feed protein to 26.33% (control treatment), 24.13% (48 hours treatment), 26.78% (96 hours treatment), 19.30% (144 hours treatment). The survival rate of fish did not differ in the control treatment 95%, 48 hours 96.67%, 96 hours 100% and 144 hours 98.33%. Water quality medium temperature 26,5-26,9oC, pH 7,36-7,98, oxygen 5,00-6,90 mg/l, CO2 0,12-0,14 mg/l and ammonia 0.0001- 0.1210 mg/l.Keyword: Feed, Fermentation, catfishTop of FormBottom of Form ABSTRAKPertumbuhan ikan patin (Pangasius hypopthalmus) adalah relative cepat sehingga diperlukan kebutuhan pakan yang besar dan bermutu. Rekayasa perbaikan komposisi pakan dapat melalui perbaikan formulasi yang difermentasi dengan Effective Microorganisms 4 (EM4) dengan masa waktu berbeda hingga dapat diperoleh optimasi komposisi  protein. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 (empat) perlakuan 3 (tiga)  ulangan dengan perlakuan pakan kontrol (tanpa fermentasi ), pakan  dengan fermentasi 48 jam, pakan  dengan fermentasi 96 jam dan  waktu fermentasi 144  jam. Analisis data dengan Anova.  Hasil penelitian menunjukan lama waktu fermentasi 48 jam merupakan perlakuan terbaik dengan nilai laju pertumbuhan harian rataan tertinggi sebesar 3,68%/hari (berat mutlak 3,66 gram) dengan konversi pakan  2,75. (terendah) berbeda signifikan (P < 0,05%). Masing-masing diikuti perlakuan 96 jam pertumbuhan harian 2,76% (berat mutlak 2,38) konversi pakan 3,35% , perlakuan 144 pertumbuhan harian 2,71% (bobot mutlak 2,31 gram) konversi pakan 3,07 dan untuk kontrol 3.24%  (bobot mutlak 2,31 gram) konversi 3,04. Waktu fermentasi juga menyebkan terjadi peningkatan kandungan protein pakan menjadi 26,33% (perlakuan kontrol), 24,13% (perlakuan 48 jam), 26,78% (perlakuan 96 jam), 19,30% (perlakuan 144 jam). Tingkat kelangsungan hidup ikan tidak berbedanyata pada perlakuan kontrol 95%, 48 jam 96,67%, 96 jam 100% dan 144 jam 98,33%. Kualitas air media suhu 26,5-26,9oC, pH 7,36-7,98, oksigen 5,00-6,90 mg/l, CO2  0,12-0,14 mg/l dan amoniak 0,0001-0,1210 mg/l)Keyword: Pakan, Fermentasi,  ikan patin
ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN DAGING IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus) Di KJA DANAU SIPIN JAMBI Syahrizal Syahrizal; M Yusuf Arifin
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.963 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i1.13

Abstract

AbstractEnvironment Agency Jambi Province in 2014 stipulates that the Batanghari River uncategorised heavy pollution with the effluent of 0.3265 ppm. The river water flow into the Lake Sipin, so worried farmers catfish (Pangasius hypopthalmus) in the floating  nets cage on heavy metal pollution Hg when exceeding quality standards. The content of Hg was observed through the method of survey study purposive sampling with 4 stations for 3 weeks of observation with sample analysis Atomic Absorption Spectrophotometer. The observation that the accumulation of heavy metals mercury (Hg) meat catfish in the lake Sipin from 0.0930 to 0.3960 ppm. Hg content is in torelansi SNI standards for heavy metals Hg categories food fishery products including mollusks and shrimp is 1 ppm and 0.5 ppm for predatory fish. So fish farming Lake Sipin still safe for consumption humans..Hg value of water is observed from 0.0001 to 0.0009 ppm. Hg content was lower when compared to the water quality standard by the Ministry of Environment No. 51 In 2004 the threshold value for the biota is 0.001 mg / l (ppm). Then the category of heavy metal content of Hg in the waters of Lake Sipin still at the threshold of normal. Occurrence repaired Hg waters presumably because the number found fish brooms, Hypostomus plecostomus and plant water hyacinth, Eichhornia crassipes which absorbed Hg in the waters. The state of water quality when the observation temperatures averaging 30-32 ° C, pH 6.6 to 7.4 and DO 7.0 to 8.4 ppm. The range of this parameter is feasible for the cultivation of catfish (Pangasius Hyphopthalmus), as it supports the growth and survival.Keywords: Bioaccumulation Hg, Lake Sipin, catfish AbstrakBadan Lingkungan Hidup Provinsi Jambi pada tahun 2014 menetapkan bahwa Sungai Batanghari  dikategorikan tercemari berat dengan limbah 0,3265 ppm. Air sungai ini mengalir ke Danau Sipin, sehingga para petani ikan patin (Pangasius hypopthalmus) di KJA kawatir terjadi pencemaran logam berat Hg melebihi standar. Kandungan Hg diamati melalui metode studi survei purposive sampling dengan 4 stasiun selama 3 minggu pengamatan sampel dengan analisis Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil pengamatan terhadap akumulasi logam merkuri (Hg) pada  ikan patin di Danau Sipin dari 0,0930 sampai 0,3960 ppm. Katagori kandungan Hg yang bisa di torelansi menurut standar  SNI untuk produksi pangan perikanan termasuk moluska dan udang adalah 1 ppm dan 0,5 ppm untuk ikan predator. Jadi budidaya ikan Danau Sipin masih aman untuk dikonsumsi manusia. Nilai Hg airnya dari 0,0001 sampai 0,0009 ppm. Kandungan Hg ini lebih rendah bila dibandingkan dengan standar kualitas air oleh Kementerian Lingkungan Hidup No. 51 Pada tahun 2004 nilai ambang untuk biota adalah 0,001 mg / l (ppm). Kemudian kategori kandungan logam berat Hg di perairan Danau Sipin masih di ambang normal. Terjadinya perbaikan Hg air diduga karena ditemukan sejumlah ikan sapu-sapu, Hypostomus plecostomus dan tanaman eceng gondok, Eichhornia crassipes yang dapat menyerap Hg di perairan. Keadaan kualitas air pengamatan berupa  suhu  rata-rata 30-32 ° C, pH 6,6 sampai 7,4 dan DO 7,0 sampai 8,4 ppm. Kisaran parameter ini layak untuk budidaya ikan patin (Pangasius Hyphopthalmus), karena mendukung untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup.Kata kunci: Bioakumulasi Hg, Danau Sipin, ikan patin
PENGARUH TUMBUHAN AZOLLA (Azolla microphylla) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasianodon hypophthalmus) Yustika Anggraini; Syahrizal Syahrizal; M Yusuf Arifin
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.591 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i2.18

Abstract

Azolla (Azolla microphylla) aquatic plants can be used as a natural feed or as a source of artificial feed ingredients (pellets) of fish. In addition to Azolla plant as a fish feed, Azolla plant grown in fish maintenance water media can help improve water quality, because it can function as phytoremediation. The aim of this research is to see the influence of Azolla (Azolla microphylla) plant to survival rate on siamese catfish (Pangasianodon hypophthalmus) fish. The method used in this research is complete randomized design with 4 treatments and 3 replications. Treatment A. Without Azolla microphylla (control), B.Azolla microphylla treatment of 150 g / m2, Treatment C. Azolla. microphylla as much as 250 grams / m2, and D.Azolla microphylla as much as 350 grams / m2. The survival of the best catfish P1 54,20%, consecutive P2 28,30, P3 26,70 and P0 22,50. Initial ammonia concentration 0.33 mg / l after experiments P0 0.34, P1 0.27, P2 0.27 and P3 0.24 with correction factors P1 0.443, P2 435 and P3 0.541. The association of Azolla count toward survival of fish gave no significant correlation to survival R = 0.017, whereas the relation of the amount of azolla to ammonia correlated significantly R = 0.903. The best density of Azolla 350 gram / m2 plant on water surface media that can function as phytoremediation to absorb the remnants of fish and fish waste, so as to improve the water quality factor and at the same time can increase the growth of Siamese (Pangasianodon hypophthalmus) fish biomass and affect the production of Azolla biomass.Keywords: phytoremediation, azolla, catfishTumbuhan air Azolla (Azolla microphylla) dapat dijadikan pakan alami  atau sebagai salah satu sumber bahan pakan buatan (pellet) ikan. Selain tumbuhan Azolla sebagai pakan ikan, Azolla yang ditanam dalam media air pemeliharaan ikan dapat membantu memperbaiki kualitas air, karena dapat berfungsi sebagai fitoremediasi. Penelitian yang dilakukan bertujuan melihat efektifitas tumbuhan  Azolla (Azolla microphylla) sebagai fitoremediasi  pada media pemeliharaan ikan patin siam  (Pangasianodon hypophthalmus) Tanpa ganti air. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A. Tanpa Azolla microphylla (kontrol), Perlakuan B.Azolla microphylla sebanyak 150 gram/m2, Perlakuan C. Azolla. microphylla sebanyak 250 gram/m2, dan D. Azolla microphylla sebanyak 350 gram/m2. Kelangsungan hidup ikan patin terbaik P1 54,20%, berturut-turut P2 28,30, P3 26,70 dan P0 22,50. Konsentrasi amonia awal 0.33 mg/l setelah percobaan P0 0,34, P1 0,27, P2 0,27 dan P3 0,24 dengan Faktor Koreksi P1 0,443, P2 435 dan P3 0,541. Hubungan jumlah Azolla terhadap kelangsungan hidup ikan memberikan korelasi tidak nyata bagi kelangsungan hidup R = 0,017, sedangkan hubungan jumlah azolla terhadap ammonia berkorelasi secara nyata R = 0,903. Kepadatan tanaman Azolla 350 gram/m2 terbaik pada permukaan air media  yang dapat berfungsi sebagai fitoremediasi menyerap sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga dapat memperbaiki faktor kualitas air dan sekaligus dapat meningkat pertumbuhan biomassa ikan patin siam dan mempengaruhi produksi biomass Azolla.Kata Kunci: Fitoremediasi, azolla, ikan patin
PERBEDAAN DEBIT AIR PADA SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus B) Muarofah Ghofur; M Sugihartono; Julianto .
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 1, No 1 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.919 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v1i1.9

Abstract

AbstractThis study aimed to obtain of survival rate and growth for catfish larvae were mainten in recirculation system with different water discharge . Benefit of this research are increase to aquaculture production especially catfish larvae.The experiment was conducted on March to August 2016 in Regional Technical Implementation Unit Taman Anggrek  Telanaipura Subdistrict of Jambi Province. This study used Random Design Analisys with 4 treatments and 3 replicates respectively treatment A: without circulation (control), treatment B: 10 ml / sec of water, treatment C: 20 ml / sec of water, treatment D: 30 ml / sec of water.The parameter were observated of Survival rate and Water Quality. The data have been obtained were tabulated and analyzed in accordance with the perpose of research, and then analysis of variance (ANOVA) at the 95% confidence interval.The result showed that different water discharge significant effect on survival rate catfish larvae. Percent of best survival rate for catfish larvae amounted to 95.33% at the discharge of water 30 ml / sec (treatment D). Keywords: Water Discharge, Recirculation System, Survival Rate, Catfish AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva Ikan Lele Dumbo (C. gariepinus.B) yang dipelihara dalam sistem resirkulasi dengan debit air yang berbeda.  Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan hasil produksi perikanan terutama dari komoditas ikan lele dumbo (C.gariepinus.B).Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Agustus tahun 2016 di Unit Pelaksana Teknis Daerah Instalasi Taman Angrek Kecamatan Telanaipura Provinsi Jambi. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) perlakuan dan 3 (tiga)  ulangan, masing – masing perlakuan tersebut adalah :perlakuan A : tanpa sirkulasi ( kontrol ), perlakuan B : 10   ml/detik air, perlakuan C : 20   ml/detik air, perlakuan D : 30   ml/detik air.Parameter penelitian yang diamati adalah: Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan dan Kualitas Air. Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian dilakukan analisis ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan debit air memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup larva ikan lele dumbo. Persentase kelangsungan hidup yang terbaik untuk larva ikan lele dumbo adalah sebesar 95,33 % pada debit air 30 ml/detik (perlakuan D). Kata kunci : Debit Air, Sistem Resirkulasi, Kelangsungan Hidup, Ikan Lele Dumbo
KUALITAS AIR DAN KELANGSUNGAN HIDUP UDANG KETAK (Harpiosquilla raphidea) YANG DIPELIHARA PADA WADAH SUBSTRAT DAN TANPA SUBSTRAT M Yusuf Arifin; Muhammad Sugihartono
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 2, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.26 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v2i1.14

Abstract

AbstractThe high mortality of shrimp ketak (Harpiosquilla raphidea) in a temporary shelter is causing the low number of stays to be shrimp exports, while demand for the export market demand for the availability of an individual shrimp (Harpiosquilla raphidea) in living conditions. The main factors affecting the lingkugan factor is primarily the quality of the water. Therefore it needs an appropriate technology in order to maintain the water quality conditions of the media during the quarantine process prior to the shrimp for sale. This research was conducted for 30 days with the treatment that is the giving of the substrate on the bottom of the container in the form of active charcoal, and without granting the substrate (control). The observed water quality parameters i.e., NH3, pH, temperature, DO, Nitrite and nitrate. Water quality parameter measurements performed on the 0, 10, 20 and 30 days, while the Survival rate figure is calculated at the end of the study. The results showed that the water quality conditions and the survival rate is best found on the substrate active charcoal granting preferential treatment. Conclusion of this research is the awarding of the substrate to the active charcoal on the bottom of the container maintenance shrimp ketak (Harpiosquilla raphidea) was able to maintain water quality and produce the survival rate of 89%.Keywords:, prawns, Harpiosquilla,, substrate, water quality, SR. AbstrakTingginya kematian udang ketak (Harpiosquilla raphidea) di tempat penampungan sementara menyebabkan rendahnya jumlah udang ketak yang akan di ekspor, sementara permintaan pasar ekspor menuntut untuk tersedianya udang ketak (Harpiosquilla raphidea) dalam kondisi hidup. Faktor utama yang mempengaruhi adalah factor lingkugan terutama kualitas air. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang tepat guna mempertahankan kondisi kualitas air media selama berlangsungnya proses karantina sebelum udang dijual. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan perlakuan yaitu pemberian substrat pada bagian dasar wadah pemeliharan berupa arang aktif, dan tanpa pemberian substrat (kontrol). Parameter kualitas air yang diamati yaitu NH3, pH, suhu, DO, Nitrit dan Nitrat. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan pada hari ke-0, 10, 20 dan hari ke-30, sedangkan angka Survival rate dihitung pada akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas air dan tingkat kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan pemberian substrat arang aktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian substrat arang aktif pada bagian dasar wadah pemeliharaan udang ketak (Harpiosquilla raphidea) mampu mempertahankan kualitas air dan menghasilkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 89%.Kata kunci:, Udang, Harpiosquilla,, Substrat, Kualitas air, SR

Page 1 of 10 | Total Record : 99