cover
Contact Name
Yoga Yolanda
Contact Email
yogayolanda.fkip@unej.ac.id
Phone
+6282222217982
Journal Mail Official
yogayolanda.fkip@unej.ac.id
Editorial Address
3 Building FKIP University of Jember Jl. Kalimantan X, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Lingua Skolastika
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 29854504     DOI : https://doi.org/10.1505/linsko
LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINSKO) adalah jurnal nasional yang dikelola secara profesional dan dipublikasikan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINSKO) didedikasikan untuk publikasi hasil penelitian yang berkualitas dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya. LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINSKO) menerbitkan naskah penelitian tentang bahasa dan sastra Indonesia serta pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINSKO) mengutamakan kemutakhiran dan signifikansi pada bidang bahasa dan sastra Indonesia serta pembelajarannya untuk turut serta dalam memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia. LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINSKO) menerima kiriman artikel dari seluruh Indonesia. Bahasa Indonesia: fonologi, morfologi, sintaksis, analisis wacana, psikolinguistik, sosiolinguistik, pragmatik, dan analisis wacana kritis. Sastra Indonesia: Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia: pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, penilaian, pembelajaran bahasa Indonesia lintas kurikulum, teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa, dan analisis pembelajaran bahasa Indonesia lainnya. Semua artikel yang dipublikasi oleh LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINSKO) dapat diakses secara terbuka (OJS) tanpa berlangganan apa pun. Tim Editor LINGUA SKOLASTIKA menerima naskah penulis yang dikirim secara daring. Tim Editor berharap bahwa penulis mengirim artikel hasil penelitiannya dengan terlebih dahulu memastikan bahwa manuskrip telah memenuhi ruang lingkup dan pedoman yang ada.
Articles 43 Documents
ASPEK PENDIDIKAN KELUARGA DALAM NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA KELAS XII Rahayu, Nurul Wiji
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The family education without waiting to be dragged an absence of due time as well as to have a close relation betweenof parents and children . The family on education mother has the role of most important against education level of the children.A novel “Ibuk” chosen as an object for study ibuk figures in a lift of degrees family life the better by means of community givesgreat priority to education for her children although obstructed it is an economic problem. The formulation of a problem in thisresearch is (1) bridge but intrinsic element in a novel Ibuk the work of iwan setyawan which includes the theme and thecommunity figures ? ; (2) How are aspects of education the family contained in a novel Ibuk the work of Iwan Setyawan?; (3) How are the form of the utilization of novel Ibuk the work of Iwan Setyawan as an alternative learning material in high schoolclass XII?. The design of this study is deskriptif-kualitatif. Research data sources novel was ibuk and the syllabus. The researchresults show intrinsic element in the form of the theme of tenacity or struggle ibuk to bring his sons in a better life. Aspects ofeducation in a novel Ibuk family .The family pendidkan covering (1) Personality which liable to be the basis for child is ableto and conceal the family to live a good life, (2) Moral education form children better personal .( 3 ) social education play acritical role upon a child in interact in the community . The use of research results as an alternative matter learning literature inhigh school class xii, the curriculum 2013, Competence 3.3 analyze the text novel either through orally or in writing.Theimplementation of the teaching trying to understand explanation for the intrinsic ( theme and figure ) figures and aspects ofeducation family. Students are required to analyse the intrinsic ( theme and figure) figures and family aspek-aspek education ina novel ibuk and presented the results of the job.
KAJIAN SEMIOTIKA DALAM NOVEL GAJAH MADA: SANGA TURANGGA PAKSOWANI KARYA LANGIT KRESNA HARIADI Hidayatullah, Imron
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kode semiotika dalam novel Gajah Mada: Sanga TuranggaPaksowani karya Langit Kresna Hariadi. Semiotika adalah ilmu yang menelisik tentang tanda (sign). Semiotikaala Roland Barthes mengemukakan lima jenis kode yang dapat digunakan untuk menemukan makna dalam karyanaratif. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Kode Proairetik dalam novel GMSTP menunjukkanbahwa ada ketimpangan dalam roda pemerintahan Majapahit. Kode hermeneutik menunjukkan superioritasGajah Mada dalam pemerintahan Majapahit. Kode konotatif menunjukkan kilasan makna pada beberapa bagiannovel. Kode simbolik menunjukkan beberapa kontras. Kode budaya menunjukkan kode yang berkaitan dengankebudayaan Jawa, Sunda, dan Hindu. Pemanfaatan novel GMSTP sebagai alternatif materi pembelajaran sastradi SMA dapat menggunakan ringkasan novel yang dipilah menjadi beberapa alur.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BAHAN AJAR BERPENDEKATAN SAVI PADA MATERI TEMBANG DOLANAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Hadi, Panji Kuncoro
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDalam pembelajaran tembang dolanan terdapat pendidikan karakter, tetapi karena pada sistem pengajaran di sekolah khususnyadi sekolah dasar masih sangat minim, maka pendidikan karakter jarang disentuh. Untuk itu perlu adanya strategi yang harusdilakukan guru supaya pendidikan karakter dapat tersampaikan dengan baik melalui materi tembang dolanan. Salah satu upayayang bisa dilakukan adalah dengan pengembangan bahan ajar berpendekatan SAVI pada materi nembang dolanan siswa kelasIV SD di mana dalam buku ajar tersebut terdapat juga pendidikan karakter yang sesuai dengan pendekatan SAVI. Hasil analisismenunjukkan bahwa dalam bahan ajar yang berupa buku ajar siswa berpendekatan SAVI pada materi tembang dolanan untuksiswa kelas IV SD terdapat pendidikan karakter dalam setiap langkah SAVI. Pada pembelajaran somatik, siswa diajak untukdisiplin, kerja keras, bersahabat/komunikatif, cinta damai, demokratis, dan tanggung jawab, pada pembelajaran auditori siswadiajak untuk mandiri, toleransi, dan menambah rasa ingin tahu, pada pembelajaran visual siswa diajak untuk senantiasa cintatanah air, gemar membaca, dan pedul lingkungan, dan pada pembelajarn intelektual siswa diajak untuk lebih religius dan kreatif.
STRATEGI TINDAK TUTUR MENOLAK ANAK USIA 7 TAHUN Maryamah, Siti
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi tindak tutur menolak anak usia 7 tahun merupakan fenomena bahasa yang digunakan oleh anak untuk menolaksebuah perintah, permintaan, tawaran, maupun ajakan apabila anak tidak ingin memenuhinya. Strategi tindak tutur menolaktersebut memiliki keunikan-keunikan tertentu, sehingga menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikantemuan berupa strategi tindak tutur menolak melalui pendayagunaan unsur lingual, pendayagunaan konteks, danpendayagunaan unsur lingual dan kontekstual. Dengan menggunakan rancangan deskriptif-interpretatif, penelitian inimengambil data segmen tindak tutur menolak beserta konteksnya yang dikumpulkan melalui teknik observasi yangdidukung teknik catatan lapang, teknik rekam, dan teknik elisitasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi tindaktutur menolak melalui unsur lingual berupa kosakata penolakan disertai pernyataan alasan, tuturan berisi perintah, kosakatapenolakan disertai pernyataan alternatif, dan kosakata penolakan disertai pernyataan penegasan dan alasan. Strategi tindaktutur menolak melalui pendayagunaan konteks berupa pendayagunaan konteks psikologis dan pendayagunaan konteksaksiologis. Strategi tindak tutur menolak melalui pendayagunaan unsur lingual dan kontekstual berupa tindakan disertaipernyataan informasi, tindakan disertai pernyataan alasan, psikologi disertai pernyataan informasi, dan psikologi disertaipernyataan alasan.
MITOS DALAM RITUAL POJHIAN HODO DI PADUKUHAN PARIOPO DESA BANTAL KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO Aini, Luluk Belgis Nuril
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritual Pojhian Hodo merupakan salah satu bentuk folklor sebagian lisan yang diyakini dapat menurunkan hujan. Penelitianini bertujuan untuk menemukan bentuk mitos ritual Pojhian Hodo, makna simbol dalam ritual Pojhian Hodo, fungsi mitosdalam ritual Pojhian Hodo, nilai budaya dalam ritual Pojhian Hodo dan, pemanfaatan cerita narasi ritual Pojhian Hododalam pembelajaran. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif-etnografi dengan menggunakan metode penelitiandeskriptifi. Hasil penelitian ini berupa: 1) narasi bentuk mitos ritual Pojhian Hodo yang berisi tentang asal-usul dan prosesiritual Pojhian Hodo. 2) makna simbol yang ditemukan dalam ritual Pojhian Hodo secara implisit sebagai ritual memintahujan, dan secara eksplisit merupakan permohonan kepada tuhan untuk keselamatan dan berkah. (3) Fungsi ritual PojhianHodo ialah sebagai penambah religiusitas, fungsi ekonomi, fungsi hiburan dan rekreasi dan, fungsi sosial, (4) Nilai yangbisa diambil dari prosesi ritual Pojhia Hodo ialah nilai religi, nilai sosial, dan nilai pendidikan, (5) Hasil kajian mitos ritualPojhia Hodo dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran teks cerita fantasi irisan.
KALIMAT TIDAK EFEKTIF DALAM RUBRIK JATI DIRI SURAT KABAR JAWA POS EDISI 2016 Pericha, Alivia Davy Ratu
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kalimat tidak efektif tidak hanya mengkaji aspek linguistiknya, tetapi membongkar makna, konteks, pelaku, sertaimplikasi dari analisis kalimat tidak efektif terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dalam penelitian ini yangmenjadi objek adalah rubrik Jati Diri di Jawa Pos. Kalimat tidak efektif dalam rubrik Jati Diri Jawa Pos diketahui menggunakanbentuk-bentuk kalimat yang tidak sepadan struktur, tidak paralel, tidak tegas, tidak hemat, tidak cermat, tidak padu, dan tidaklogis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk kalimat tidak efektif pada rubrik Jati Diri surat kabar JawaPos edisi 2016, dan (2) implikasi analisis kalimat tidak efektif dalam rubrik Jati Diri surat kabar Jawa Pos edisi 2016 padapembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan mengambil data berupakalimat tidak efektif yang dikumpulkan dengan teknik: (1) membaca memindai, (2) simak, dan (3) catat. Hasil penelitian inimenunjukkan rubrik Jati Diri edisi 2016 terdapat penggunaan kalimat tidak efektif. Penggunaan kalimat tidak efektif dalam haltidak sepadan struktur, kalimat tidak paralel, kalimat tidak tegas, kalimat tidak hemat, kalimat tidak cermat, kalimat tidak padu,dan kalimat tidak logis.
NAMA SAPAAN MASYARAKAT MADURA DI DESA LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER Maulana, Rohmat Andy Arif
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nama sapaan merupakan nama yang dipakai untuk menyebut dan memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa.Sebagai salah satu fenomena bahasa, terdapat perbedaan yang ditemukan di Desa Ledokombo yaitu nama sapaan yang tidaksesuai dengan nama diri orang tersebut, sangat menyimpang dan tidak mempunyai keterkaitan dari orang yangbersangkutan. Hal itulah yang menjadi daya tarik untuk dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untukmenemukan dan mendeskripsikan wujud nama sapaan dan konteks yang melatarbelakangi nama sapaan masyarakat Maduradi Desa Ledokombo Kabupaten Jember. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rancanganpenelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata atau frasa nama sapaan beserta variasinya dan konteks yangmelatarbelakangi nama sapaan dan sumber data pada penelitian adalah hasil observasi dan wawancara dari masyarakat padalokasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud nama sapaan masyarakat Madura di Desa Ledokombomemiliki enam variasi yaitu nama sapaan berdasarkan kemiripan dengan orang lain dan perilaku hewan, nama sapaanberdasarkan nama makanan, nama sapaan berdasarkan kebiasaan atau pekerjaan yang dilakukan, nama sapaan berdasarkannama bapak atau ibu, nama sapaan berdasarkan bulan kelahiran pada tahun Hijriah, dan nama sapaan berdasarkanpemberian masyarakat yang tidak memiliki hubungan dengan orang yang terkait. Konteks yang melatarbelakangi hadirnyanama sapaan tersebut yaitu konteks bercanda atau bergurau, konteks pembeda, konteks kebiasaan, konteks kemudahanpelafalan, dan konteks pergeseran objek.
Penerapan Keterampilan Bertanya dan Memberikan Penguatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 4 Jember Rusmayanti, Arida
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan dasar mengajar merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang dituntut untuk dilaksanakan di dalam prosespembelajaran. Keterampilan dasar mengajar dibagi menjadi delapan. Dua di antaranya adalah keterampilan bertanya danketerampilan memberikan penguatan. Pertanyaan yang diberikan akan mendapat respon dari siswa berupa jawaban yangdikemukakan. Jawaban tersebut memerlukan suatu penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada siswa. Penghargaan inidisebut penguatan. Kedua keterampilan tersebut memiliki tujuan agar siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Olehkarena itu, penelitian ini difokuskan pada kemampuan guru dalam bertanya dan memberikan penguatan untuk menampilkancontoh atau model guru dalam memberikan pertanyaan dan penguatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian inibertujuan untuk mendeskripsikan empat temuan berupa penerapan keterampilan bertanya berdasarkan aspek komponen, jenis,prinsip, dan tujuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, penerapan keterampilan memberikan penguatan berdasarkan aspekkomponen, prinsip, cara menggunakan penguatan dan tujuan, respon siswa terhadap pemberian pertanyaan, serta respon siswaterhadap pernyataan penguatan. Dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini mengambil datadengan teknik observasi yang melibatkan teknik rekam dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapanketerampilan bertanya oleh guru dilakukan dengan memberdayakan berbagai macam komponen, jenis, dan prinsip, sedangkandalam penerapan keterampilan memberikan penguatan dilakukan dengan memberdayakan berbagai macam komponen, prinsip,dan cara penggunaan penguatan.
TINDAK ILOKUSI PADA ACARA KOMEDI “KELAS INTERNASIONAL DI STASIUN NET.TV Putri, Ely Gladisa
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena tindak ilokusi dalam acara komedi “Kelas Internasional”di stasiun NET.TV. Tindak ilokusi tersebut memiliki maksud dan fungsi atau daya tuturan. Rancanganyang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalahdeskriptif. Data dalam penelitian ini berjumlah 49 segmen tutur dan konteks tutur yangmengindikasikan jenis dan fungsi tindak ilokusi. Jenis tindak tutur dalam acara komedi “KelasInternasional” di stasiun NET.TV ada lima: tindak asertif yakni memberitahu dan menjelaskan; tindakdirektif yakni meminta, memperingatkan, melarang, memohon, dan menyarankan; tindak komisifyakni mengancam, menawarkan, dan menjanjikan, tindak ekspresif yakni mengejek, merayu,memuji, mencurigai, dan mengeluh; tindak deklaratif yakni memutuskan, melarang, menentukan, danmengijinkan. Dari kelima jenis tindak ilokusi tersebut, jenis yang paling banyak terdapat dalam acarakomedi “Kelas Internasional” di stasiun NET.TV adalah jenis tindak direktif. Fungsi tindak ilokusiterdapat dalam acara komedi “Kelas Internasional” di stasiun NET.TV meliputi: kompetitifmenyuruh, meminta ijin, meminta bantuan, dan memohon; konvivial menawarkan, menyarankan,kolaboratif mengumumkan, memberi informasi, dan melaporkan; konfliktif memarahi danmengancam. Fungsi tindak ilokusi yang paling banyak terdapat dalam acara komedi tersebut adalahfungsi kompetitif. Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan yakni bagi mahasiswa bahasa dan sastraIndonesia dapat dijadikan referensi untuk penelitian, bagi guru bahasa Indonesia bisa dijadikanreferensi untuk materi pembelajaran jenis kalimat pragmatik.Kata Kunci: tindak ilokusi, jenis ilokusi, fungsi ilokusi
MITOS DALAM RITUAL SIRAMAN GONG KYAI PRADAH MASYARAKAT JAWA DI LODOYO Chatarina, Lela; Sukatman, Sukatman; Nura Murti, Fitri
Lingua Skolastika Vol 1 No 1 (2022): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v1i1.33266

Abstract

Setiap daerah memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda antara daerah satu dengan yang lainya. Salah satu daerah yang memiliki berbagai macam budaya adalah Lodoyo dan sebagian masyarakatnya masih mempercayai adanya mitos dalam ritual Siraman Gong Kyai Pradah. penelitian ini dibuat karena sebagian besar masyarakat Jawa di Lodoyo masih mempercayai ritual Siraman Gong Kyai Pradah tersebut. Terdapat wujud mitos dalam ritual Siraman Gong Kyai Pradah yang berupa cerita mengenai perjalanan Pangeran Prabu serta keruntuhan Kerajaan Majapahit di tanah Lodoyo. Cerita ini diungkapkan oleh Juru Kunci yang memimpin proses ritual Siraman Gong Kyai Pradah dan masyarakat yang mempercayai akan adanya mitos tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dalam penelitian ini berjumlah 28 data yang berupa tuturan dari wujud mitos dalam ritual Siraman Gong Kyai Pradah masyarakat Jawa di Lodoyo. Data dalam penelitian ini berupa informasi tentang mitos dalam ritual ruwatan masyarakat Jawa di Lodoyo, berbagai informasi mengenai kegiatan ritual Siraman Gong Kyai Pradah yang dilakukan oleh masyarakat beserta wujud mitosnya, nilai budaya yang terkandung dalam wujud mitos, fungsi mitos dalam ritual Siraman Gong Kyai Pradah bagi masyarakat Jawa di Lodoyo, dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA kurikulum 2013 revisi tahun 2017 pada KD 3.7 mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulisan dan pada KD 4.7 menceritkan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar atau dibaca. Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara etnografis, dokumentasi, serta transkripsi dan terjemahan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis. Pertama adalah instrumen panduan wawancara, kedua yaitu pemandu pengumpul data, dan yang ketiga yaitu instrument pemandu analisis data. Prosedur penelitian yang dilakukan, meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.Kata kunci: mitos, ritual Siramnan Gong Kyai Pradah, budaya Jawa