cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Penataan Ruang 2012" : 5 Documents clear
PENGENDALIAN PERKEMBANGAN MEGA KAWASAN MEGA-URBANISASI GERBANGKERTASUSILA PLUS Nungki Meiriya; Johan Silas; Bambang Soemardiono
Jurnal Penataan Ruang Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Penataan Ruang 2012
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v7i1.2259

Abstract

Urbanisasi memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan perkoaan di Indonesia. Perkembangan kawasan kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya yang dipengaruhi oleh urbanisasi skala mega memberikan dampak positif dan negative terhadap perkotaan disekitarnva. Salah satunya adalah GERBANGKERTASUSILA Plus (GKS Plus), kawasan ini merupakan kawasan yang secara administratif terpisah tedapi secara fisik, ekonomi dan sosial menyatu akibat adanya dampak resiprokal perekonomian Kota Surabaya terhadap kabupaten/kota Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoaro, Lannongan, Bojonegoro, Tuban, Jombang dan Pasuruan. Penyatuan tersebut mengakibatkan adanya fenomena mega urbanisasi yang sangat besar khususnya pada hinterland Kota Surabaya baik dari segi spasial, ekonomi dan sosial.Melalui hitungan indeks sosial-ekonomi dan spasial didapatkan antara sosial-ekonomi spasial memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Dari nilai indeks sosial ekonomi dan spasial didapatkan bahwa perkembangan antar Kabupaten/Kota yang tidak seimbang antara perkembangan sosial ekonomi terhadap perkembangan spasialnya. Berdasarkan identifikasi didapatkan banyak kepentingan dan stakeholder dalam perkembangan GKS plus. Dengan analisis stakeholder didapatkan critical player untuk perumusan pola pengendalian. Hasil akhir yang didapatkan adalah pola pengendalian perkembangan kawasan mega urbanisasi yang terdiri dari aspek fisik yaitu kebijakan, proses perencanaan, dokumen tataruang, perijinan dan mekanisme insentif serta disinsentif. Aspek non-fisik mencakup prasarana dan Investasi development generator.
STUDI PERKEMBANGAN DAN REVITALISASI PECINAN MAKASSAR Kilda Wildana Nur; Endang Tri Sunarti Darjosanjoto; Ispurwono Soemarno
Jurnal Penataan Ruang Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Penataan Ruang 2012
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v7i1.2260

Abstract

Kawasan Pecinan Makassar adalah salah satu artefak kota yang memiliki nilai sejarah dan simbol arsitektural. Namun faktanya, potensi muatan sejarah dan perannya sebagai collective memory dalam kawasan kota lama Makassar yang dimilikinya ini tidak sejalan dengan kondisi yang ada saat ini. Kawasan ini mengalamai degradasi vitalitas yang tidak relevan dengan statusnya sebagai pusaka kota. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis komponen-komponen yang mengalami penurunan vitalitas di Pecinan Makassar. Melalui penganalisaan tipo-morfologi kota, elemen-elemen kawasan dari berbagai periode, perubahan tata guna lahan, dan bahkan karakter yang intangible dapat diuraikan sebagai referensi identifikasi pada Pecinana Makassar. Adapun hasil studi ini adalah kondisi degradasi vitalitas fisik dan non fisik yang menjadi suatu komponen fundamental dalam melaksanakan revitalisasi.
KONSEP PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN PUSAT KOTA PONOROGO Dirthasia Gemilang Putri; Bambang Soemardiono; Rimadewi Suprihardjo
Jurnal Penataan Ruang Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Penataan Ruang 2012
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v7i1.2261

Abstract

Kawasan pusat kota Ponorogo merupakan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan masyarakat kota Ponorogo, akan tetapi seiring dengan perkembangan kota penambahan jumlah penduduk ruang terbuka hijau di kawasan pusat kota Ponorogo juga semakin berkurang dan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai penunjang kualitas ekologis, estetika, sosial, budaya dan ekonomi kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan komposisi proporsi dan distribusi Ruang Terbuka Hijau Kota yang sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang kualitas ekologis kota yang juga sesuai dengan tipologi kota Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan positivistic dimana teknik analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif, analisa delphi dan triangulasi data untuk menghasilkan suatu konsep ruang terbuka hijau kawasan pusat kota Ponorogo yang mampu menunjang kualitas ekologi, penunjang estetika serta keberlangsungan kota.
REHABILITASI DAERAH KUMUH : UPAYA PENINGKATAN KEBERHASILAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH (RSDK) DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KEDUNGDORO KOTA SURABAYA Sudrajat, Agus; Santosa, Happy Ratna; Satiawan, Putu Rudy
Jurnal Penataan Ruang Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Penataan Ruang 2012
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v7i1.2262

Abstract

Program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK) di Kota Surabaya adalah program yang bertujuan untuk melakukan pemberdayaan kepada warga miskin agar dapat meningkatkan kondisi sosial ekonomi dan lingkungannya secara mandiri. Salah satu kelurahan yang mendapat program RSDK adalah kelurahan Kedungdoro Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya. Namun dalam tataran praktisnya ditemukan banyak kendala dalam pelakanaan program yang menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan program RSDK kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat dan bagaimana upaya peningkatan keberhasilan program RSDK kaitanya dengan pemberdayaan masyarakat.Paper ini memaparkan hasil penelitian mengenai upaya peningkatan keberhasilan program RSDK di lokasi studi Kelurahan Kedungdoro. Tujuan penelitian ini adalah menyusun upaya peningkatan keberhasilan program RSDK dalam kaitanya dengan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran: 1) identifikasi faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan program RSDK di Kel. Kedungdoro, 2) merumuskan upaya peningkatan keberhasilan program RSDK dalam kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat di Kel. Kedungdoro. Metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan alamiah dengan menggunakan metode kualitatif. Kajian ini dilakukan dengan cara studi lieratur, pengamatan lapangan, penyebaran kuesioner dan wawancara. Adapun teknik penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis teknik Delphi dan triangulasi.Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan program RSDK kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat di Kel. Kedungdoro Kota Surabaya adalah rendahnya tingkat pendidikan. Rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan keluarga, rendahnya kapasitas lembaga lokal pengelola program, persepsi mayarakat yang keliru terhadap program RSDK, rendahnya partisipasi masyarakat, pergeseran budaya, dan rendahnya keterlibatan pejabat pemerintah ditingkat kelurahan dan kecamatan.
KONSEP PELESTARIAN KORIDOR JALAN KEMBANG JEPUN SURABAYA Dewi Ardit Arin; Rima Dewi Suprihardjo; Bambang Soemardiono
Jurnal Penataan Ruang Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Penataan Ruang 2012
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v7i1.2258

Abstract

Perkembangan kawasan dalam bidang ekonomi maupun sosial membawa kawasan Jepun dan sekitarnya pada perubahan bentuk fisik bangunan. Perubahan bentuk fisik tersebut banyak terjadi dan menjadi masalah pada jalam utama Kembang Jepun, dimana tampilan bangunan asli ditutupi dengan berbagai papan iklan dan pembangunan baru yang telah merubah karakter kawasan ini. Perubahan bentuk fisik tersebut secara langsung akan mempengaruhi adanya citra atau kesan (image) dengan nilai sejarah secara berangsur berubah dan bahkan mungkin hilang. Tujuan dari studi ini adalah mendapatkan konsep pelestarian kawasan bersejarah di koridor kembang jepun Surabaya melalui penetapan bangunan kunci pada kawasan Kembang Jepun Surabaya.Proses analisa dilakukan dengan menggunakan landasan berpikir rasionalisme dengan pendekatan empiris logis. Hasil analisa tersebut menjadi dasar pendekatan dalam menentukan bangunan kunci sebagai konsep pelestarian. Koridor studi memiliki potensi untuk menjadi kawasan perdagangan dengan karakteristik dan ekspresi arsitektural tertentu. Melalui pendekatan deskriptif, koridor studi dianalisa berdasarkan aspek arsitekturalnnya.Hasil identifikasi bangunan pada koridor studi yang menjadi bangunan kunci ada 4 (empat) bangunan. Ke-empat bangunan tersebut menjadi dasar dalam menerapkan konsep pelestarian koridor. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk memberikan karakter yang sesuai dengan bangunan kunci yang didapat adalah dengan cara ‘urban healing’.

Page 1 of 1 | Total Record : 5