cover
Contact Name
Abdul Syahid
Contact Email
Abdul Syahid
Phone
-
Journal Mail Official
transformatif@iain-palangkaraya.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Transformatif
ISSN : 25807064     EISSN : 25807056     DOI : -
The journal of Transformatif is a peer-reviewed journal published twice yearly. As a multi-disciplinary publication dedicated to the scholarly study of all aspects of Islam and of the Islamic world, its particular attention is paid to works dealing with education, history, geography, political science, economics, anthropology, sociology, law, literature, religion, philosophy, international relations, environmental and developmental issues, as well as ethical questions related to scientific research.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017" : 7 Documents clear
PERSEPSI MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN ISLAM DI IAIN PALANGKA RAYA (KAJIAN MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MASUK KE IAIN PALANGKA RAYA) Zainap Hartati
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.88 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.820

Abstract

IAIN Palangka Raya merupakan satu-satunya perguruan Tinggi Islam Negeri yang ada di Kalimantan Tengah, walaupun terdapat beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dari berbagai lintas agama yang ada di Kalimantan Tengah. Kota Palangka Raya memiliki  Visi sebagai kota pendidikan dan terdapat  satu Madrasah Alyah Negeri  dan 6 Madrasah Aliyah Swasta, keberadaan 7 (tujuh) madrasah  ini merupakan potensi dan prospek yang menguntungkan untuk input mahasiswa ke IAIN Palangka Raya, namun demikian berdasarkan data tentang mahasiswa yang kuliah di IAIN Palangka Raya, belum mendominasi latar pendidikan  adalah lulusan siswa Madrasah Aliyah.  Realitas ini juga menjadi kajian yang menarik, data dilapangan mengungkapkan berbagai faktor yang mengungkapkan persepsi dan motivasi masyarakat yaitu orangtua untuk menjadikan IAIN palangka Raya sebagai lembaga pendidikan tinggi bagi anak-anak mereka. Keinginan untuk memberikan pendidikan anak ke IAIN Palangka Raya didukung dengan ketersediaan daya/biaya, beasiswa dan  anak kuliah samabil bekerja. Kondisi ini juga menjadi daya tarik IAIN untuk dapat menjaring bagaimana dapat menyahuti keinginan orangtua sehingga IAIN menjadi idole atau pilihan utama bagi orangtua untuk pendidikan anak-anaknya.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI TERINTEGRASI KEISLAMAN DI MADRASAH ALIYAH (MA): MODEL EVALUASI CIPPO Yatin Mulyono; Sardimi Sardimi; Ayatusa'adah Ayatusa'adah; Nanik Lestariningsih
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.917 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Kurikulum 2013 di MA. Penelitian ini bersifat evaluatif dengan menerapkan model CIPPO. Pengumpulan data dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling di wilayah Kalimantan Tengah. Hasil evaluasi implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran Biologi dengan analisis CIIPO menunjukkan bahwa (1) tingkat dukungan lembaga 87.25%, (2) relevansi tujuan kurikulum 76.50% (3), kesiapan tenaga pendidik 38.18%, (4) kesiapan sarana 53.34% (5) kesiapan materi 64.34%, (6) penilaian pembelajaran 90.91%, dan (7) pencapaian tujuan kurikulum 64.34%. implementasi Kurikulum 2013 belum terlaksana dengan baik khususnya mata pelajaran Biologi MA. Hal ini dikarenakan belum terpenuhinya kompetensi guru yang mampu mengintegrasikan ilmu kebiologian dengan keislaman, serta belum tersedianya sarana penunjang untuk pengintegrasian tersebutImplementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran Biologi MA di Kalimantan Tengah. Hal ini menyebabkan capaian tujuan kurikulum kurang maksimal.
HERMENUETIKA AL-QURAN Nurfuadi Rahman
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.241 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.834

Abstract

Hermeneutika adalah salah satu dari usaha untuk memahami sebuah teks, namun hermeneutika juga mengarah kepada penafsiran Al-Quran yang melihat dari segi aspek arah kontekstual, histori, penulis, serta kondisi sosial psikologis sang penulis ketika menulis. Terlepas dari asas histori hermeneutika itu sendiri, ada persamaan antara metode tafsir yang terkenal dizaman islam klasik dengan beberapa model hermeneutika. Namun ketika hermeneutika ini diterapkan kedalam Al-Quran maka muncullah Pendapat-pendapat mengenai hermeneutika, mulai dari golongan yang pro-hermeneutika dan ada pula mereka yang kontra-hermeneutika. Golongan yang pro-hermeneutika berpendapat bahwa hermeneutika Al-Quran ini diperlukan agar sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman, sedangkan mereka yang kontra-hermeneutika dalam Al-Quran beralasan bahwa kesakralitasan Al-Quran akan hilang apabila dipandang dari sudut hermeneutika itu sendiri.
TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MULTIKULTUR DI SMP NEGERI 2 ARUT SELATAN Muslimah Muslimah
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.05 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.795

Abstract

Abstak: Perbedaan agama dan keyakinan di lembaga pendidikan umum, merupakan sebuah keniscayaan. Jika toleransi tidak diimplementasikan, akan menyebabkan intoleransi yang menghambat tercapainya tujuan lembaga yang menjadi tujuan bersama. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bentuk toleransi di SMP Negeri 2 Arut Selatan. Penelitian kualitatif ini digali dengan metode observasi partisifan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dianalisis mulai dari awal sampai akhir pembuatan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi umat seagama, dan toleransi antar umat beragama di SMP Negeri 2 Arut Selatan dilakukan dengan saling memahami dan menghormati, serta berkomitmen mengutamakan team work. Dilakukan dengan cara: memfasilitasi dan memberikan kebebasan beribadah; memperingati hari besar keagamaan bersama dalam batas kelaziman; berkunjung dan mengucapkan selamat bagi sebagian yang melakukan; dan, menghargai ketentuan makanan/minuman halal dan haram bagi yang muslim.  Kata Kunci: toleransi, kehidupan multikultur
MODEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DI SMA NEGERI 1 MENTAYA HILIR SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR M. Ali Sibram Malisi; Murjani Murjani
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.22 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.796

Abstract

The Principal leadership model is a core factor in the development of the religious culture. The school  is one of the Model School of Iman and taqwa schools. Thus, it interested to be researched about the Principal leadership model in developing the religious culture in the school.            This article focused on namely (1) the principal developed the religious culture through two leaderships models namely; (a) Situational leadership model is when a principal assigning works according to each expertise. This means that the headmaster must be good at reading the situation and condition to each educator and the staff. And thus, each one does the better and responsible works, (b) transformational leadership model is a model providing priority to the opportunity and encouraging all workers of the school in order to wok in the sublime values. And thus, all the staffs do not get insisted in optimally participating to achieve the ideal goals in the school. (2) the used strategies are namely; (a) appling the religious practise to be inured as a habit, (b) providing exemplary by doing to relate alttitude and behaviour in a day, (c) integrating the common subjects to the islamic subjects, (d) developing the islamic extracurricular activity that is through the Osis Programmings.There were discovered that the majority ones appreciate the minority ones. Meanwhile, the minority ones respect the majority ones. And thus, it is able to build the harmonious and religious atmospheres in the school. Keyword     :   Principal Leadership Model, Religious Culture.
MOTIVASI IBU-IBU MENGIKUTI PENGAJIAN DI BADAN KONTAK MAJELIS TAKLIM (BKMT) KOTA PALANGKA RAYA Hamdanah Hamdanah
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.578 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.794

Abstract

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) merupakan  wahana pendidikan yang berusaha menanamkan akhlak yang mulia, meningkatkan ketaqwaan, pengetahuan dan kecakapan yang diabdikan sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan ummat dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT. Banyak pengajian yang dilaksanakn ibu-ibu secara rutin, ada yang mingguan  bahkan ada yang sampai 3 kali dalam seminggu dan ada pula bulanan.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Motivasi apa yang membuat  ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti pengajian ?  Dan Faktor-faktor  apakah yang menyebabkan ibu-ibu sangat antusias mengikuti pengajian di BKMT Kota Palangka Raya ? (2) Bagaimana Implikasi  Ibu-ibu setelah mengikuti pengajian di BKMT Kota Palangka Raya tersebut ?Adapun pendekatan  yang digunakan adalah kualitatif dengan kajian fenomenologis, dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling dan yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mengikuti pengajian dengan mengambil ibu-ibu dari pengajian Aisyiyah, Musimat Nahdatul Ulama, Nasyiyatul Asyiyah, Fatayat Nahdatul ulama dan Mar’atus sholehah berjumlah 15 orang, dengan tehnik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa  termotivasinya ibu-ibu mengikuti pengajian di karenakan, ingin menuntut ilmu agama dan memperdalam ilmu agama, menganggap ikut pengajian adalah merupakan ibadah, membuat batin atau jiwa menjadi tenang, menjalin silaturrahmi di antara sesama anggota pengajian, diadakannya arisan sebagai pengikat anggota. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi ibu-ibu mengikuti pengajian berasal dari faktor intern dan ekstren.  Adapun impikasi terhadap ibu-ibu setelah mengikuti pengajian,  Rajin bersilaturrahim,  Suka Bersedekah, lebih Sabar menghadapi persoalan dalam keluarga, mengamalkan sholat Tahajut dan sholat Dhuha,  Rajin membaca Al Qur’an,  Rajin mengamalkan zikir-zikir,  Pemaaf kepada teman-teman dan keluarga, memiliki perasaan tenang dan tentram.Diharapkan setelah mengikuti pengajian Subjek (ibu-ibu) dapat mengimplikasikan segala ilmu yang di dapat, baik untuk diri sendiri, maupun berdampak juga dengan orang lain. Kata Kunci : Motivasi Ibu-ibu, Pengajian, BKMT
HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM Laila Rahmawati
Transformatif Vol 1, No 2 (2017): ISSUED IN OCTOBER 2017
Publisher : POSTGRADUATE OF PALANGKA RAYA STATE ISLAMIC INSTITUTION

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.638 KB) | DOI: 10.23971/tf.v1i2.835

Abstract

This article tries to describe the concept of Human Rights in the West and the response of   Islam to them. In its history, it was Magna Charta   in England that initiated the formulation of Human Rights in the West in 1512. Then It was followed by The Bill of right in 1689; The American Declaration of Independence in 1776; and The French Declaration in 1789 that resulted in The rule of law.  Human Rights entered a new phase after The United Nations had declared the International Human Rights in1984, that is The Universal Declaration of Human Rights. From that time on, Human Rights has become a global issue, continually discussed and responded to by many including Muslim scholars. In the West, the concept of Human Right is based merely on human values (anthropocentric) so that the responsibility is restricted to human beings.  Based  on  this,  this concept  is  different from  Islamic  concept  on  Human  Rights  because  the former is based on secular values  while the later is based on human values and divine values. Normatively, the idea of Human Rights is relevant to Islamic idea. The reason is that, based on their fitrah as creatures, human beings extremely expect the maintenance of their main needs (Al- umur al-Daruriyyah). Therefore, Human Rights are suitable with the purpose of syari’ah (maqasid al-Syari), that is to maintain religion, reason, heredity dan property.

Page 1 of 1 | Total Record : 7