cover
Contact Name
Prasko
Contact Email
prmik@poltekkes-smg.ac.id
Phone
+622476479188
Journal Mail Official
rmik@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah 50268
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
ISSN : 26221863     EISSN : 26227614     DOI : https://doi.org/10.31983/jrmik.v2i1.4391
Core Subject : Health,
It is aimed at all medical record and health information practitioners and researchers and those who manage and deliver medical record and health information services and systems. It will also be of interest to anyone involved in health information management, health information system, and health information technology.
Articles 96 Documents
TINJAUAN KEJELASAN KELENGKAPAN PENULISAN DIAGNOSIS DALAM KETEPATAN PENGODEAN BERKAS PENDING KLAIM DI RSUD M.NATSIR SOLOK 2023 yulfa yetno
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10505

Abstract

ABSTRAKThe accuracy of the diagnosis code is the suitability of the diagnosis code set by the coding officer. The purpose of this study was to review the clarity and completeness of writing diagnoses in the accuracy of coding diagnoses in pending claim files at M.Natsir Solok Hospital. This research is quantitative with a descriptive approach. With a sample of pending claim diagnosis codes in patients at M.Natsir Solok General Hospital, there were 62 medical records, which were taken by means of saturated sampling technique. The analysis used is univariate analysis. The research results obtained, the clarity and completeness of the writing of the diagnosis, and the accuracy of the coding of the diagnosis in the pending claims file, found that as many (32.3%) wrote the diagnosis that was not clear and as many as (67.7%) had clarity in writing the diagnosis, and there were (32.3%) incomplete writing diagnosis and as many as 42 (67.7%) completeness of writing a diagnosis. And there were as many as (51.6%) with an incorrect diagnosis code and as many as (48.4%) with the correct diagnosis code. Therefore the researchers suggest that there is a need for a policy on coding officers and an evaluation of the clarity of doctors and the completeness of writing patient diagnoses.Keywords : Clarity and Completeness of Writing Diagnosis, Accuracy of Code ABSTRAKKetepatan kode diagnosis ialah kesesuaian kode diagnosis yang ditetapkan petugas koding. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tinjauan kejelasan dan kelengkapan penulisan diagnosis dalam ketepatan pengodean diagnosis pada berkas pending klaim di RSUD M.Natsir Solok.Penelitian ini ialah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.Dengan sampel kode diagnosis pending klaim pada pasien di RSUD M.Natsir Solok sebanyak 62 rekam  medis, yang diambil dengan cara teknik sampling jenuh. Analisa yang digunakan ialah analisa univariat.Hasil penelitian di dapatkan, kejelasan dan kelengkapan penulisan diagnosis, dan ketepatan pengodean diagnosis pada berkas pending klaim ialah ditemukan sebanyak (32.3%) penulisan diagnosis yang tidak jelas dan sebanyak (67.7%) memiliki kejelasan penulisan diagnosis, dan terdapat  (32.3%) ketidaklengkapan penulisan diagnosis dan sebanyak 42 (67.7%) kelengkapan penulisan diagnosis. Serta terdapat sebanyak (51.6%) dengan kode dignosis yang tidak tepat dan sebanyak (48.4%) kode diagnosis yang tepat. Maka dari itu peneliti menyarankan diperlukan adanya kebijakan terhadap petugas coding dan adanya evaluasi terhadap kejelasan dokter dan kelengkapan penulisan diagnosis pasien.Kata Kunci :Kejelasan dan Kelengkapan Penulisan Diagnosis, Ketepatan Kode
Gambaran Metode HOT-FIT dalam Evaluasi ePuskesmas di UPTD Puskesmas I Denpasar Selatan Luh Yulia Adiningsih; Putu Erma Pradnyani; Putu Chrisdayanti Suada Putri; Coelestina Astri Bhoko
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10450

Abstract

ePuskesmas merupakan aplikasi multi user dengan teknologi berbasis web yang memungkinkan untuk digunakan oleh lebih dari satu orang pengguna pada saat yang bersamaan. ePuskesmas mempermudah pencatatan dan pendataan pasien karena dilakukan secara elektronik. Puskesmas I Denpasar Selatan menyatakan bahwa masih terdapat permasalahan mengenai penerapan ePuskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran metode HOT-Fit dalam evaluasi ePuskesmas di UPTD Puskesmas I Denpasar Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah seluruh petugas yang menggunakan ePuskesmas yang berjumlah 32 responden. Variabel penelitian merupakan komponen HOT-FIT (Human, Organization, Technology, dan Net Benefit). Penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesmas I Denpasar Selatan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada aspek Human yang menyatakan baik sebesar 62,5%, pada aspek Organisasi yang menyatakan baik 56%, pada Aspek Teknologi yang menyatakan baik dan kurang masing-masing 50%, dan pada aspek Net benefit yang menyatakan baik sebesar 68,8%. Secara keseluruhan gambaran metode HOT-FIT dalam evaluasi ePuskesmas di UPTD Puskesmas I Denpasar Selatan dapat dikatakan sudah berjalan baik, namun dalam aspek teknologi masih perlu ditingkatkan lagi.
Analysis Of The External Cause Code Accuracy Case Of Injury In General Hospital PKU Muhammadiyah Bantul kori puspita ningsih
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10666

Abstract

The assignment of diagnosis codes and procedures must be done correctly to ensure the quality of medical records is met. What is often forgotten when giving a diagnosis code is the secondary code or external cause. This research aims to determine the recording, implementation and level of accuracy of external cause codes. Descriptive research method with a cross sectional design. The research sample was 48 injury medical record files. The research results showed that external cause information was documented on triage forms, emergency department assessments, initial adult inpatient nursing assessments, integrated patient progress notes, and discharge summaries. External cause coding is carried out by a coder with a medical record background in accordance with the SOP for coding implementation using electronic ICD-10 contained in SIMRS. The level of accuracy of the external cause code up to the 5th character (Category A) is 0%, the 4th character (Category B) is 38%, the 3rd character (Category C) is 27%, and the 1st character (chapter) (Category D) of 35%. The reason for the inaccuracy is because SIMRS does not accommodate coding up to the fifth character and the SPO does not yet indicate the officer's activity steps to determine up to the 5th character sub-category. It can be concluded that the accuracy of external cause coding at RSU PKU Muhammadiyah Bantul falls into the Fair criteria with an accuracy range of 20-40%.
Analisis Kesesuaian Variabel dan Meta Data Rekam Medis Elektronik: Studi Kasus pada Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit X Arief Azhari Ilyas; Zefan Adiputra Golo; Retnowati Retnowati
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10640

Abstract

Kemampuan kompatibilitas dan/atau interoperabilitas sistem elektronik harus mengacu pada pedoman variabel dan meta data rekam medis elektronik. Pada saat penerapan rekam medis elektronik di Rumah Sakit X belum terdapat pedoman yang dijadikan acuan dalam penentuan variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian variabel dan meta data dalam penyelenggaraan RME. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Subjek penelitian yaitu 4 informan terdiri dari kepala instalasi rekam medis, petugas IT, petugas pendaftaran rawat jalan dan Dokter. Objek penelitiannya adalah variabel rekam medis elektronik pada instalasi rawat jalan Rumah Sakit X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian variabel dan meta data penyelenggaraan RME di Rumah Sakit X belum sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan seperti general consent, asesmen awal kemudian pemeriksaan spesialistik. Hal ini dikarenakan selain belum ada acuan pada saat penerapan tahun 2019, kemudian adanya penambahan anggaran untuk pihak ketiga jika terdapat penambahan variabel serta tanda tangan digital yang belum diterapkan. Pihak Rumah Sakit X perlu membentuk tim IT sendiri untuk melakukan pembaharuan dan penyempurnaan dalam variabel dan meta data pada penyelenggaraan RME.
Analisis dan Perancangan Interoperabilitas Data Pemonitoran SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan dengan Web Services Farid Mahmudi
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10511

Abstract

System  interoperability  is  a  key  factor  in  the  transformation  of  the  minimum  service  standards  (SPM)  reporting  system  in  the  health  sector.  This  article  presents  an  in-depth  analysis  to  design  an  Application  Programming  Interface  (API)  model  that  aims  to  increase  the  effectiveness  of  sending  and  reporting  SPM  data  from  primary  health  facilities  under  the  district  health  office.  Through  analytical  studies,  we  identified  system  interoperability  needs  at  the  district  health  department  level,  including  aspects  such  as  electronic  medical  record  (EMR)  data  formats,  minimum  service  standards,  and  patient  identification  systems.  One  of  the  main  challenges  is  the  diversity  of  data  formats  and  sources  that  must  be  integrated. Based  on  this  analysis,  we  designed  an  API  specifically  designed  to  facilitate  the  exchange  of  important  data  related  to  reporting  minimum  service  standards  in  the  health  sector.  The  resulting  API  follows  the  principles  of  RESTful  architecture,  prioritizing  scalability,  flexibility,  and  security.  API  specifications  include  nationally  recognized  data  standards  for  health  reporting  as  well  as  stringent  authentication  and  authorization  systems  to  protect  sensitive  data.  Initial  implementation  and  testing  results  show  that  the  proposed  API  successfully  connects  diverse  health  reporting  systems  with  high  effectiveness.  Evaluation  of  API  performance  through  measuring  response  time  and  resource  usage  indicates  adequate  performance  for  use  in  a  production  environment.  Through  the  design  of  this  API,  it  is  hoped  that  it  can  increase  interoperability  between  minimum  service  standard  reporting  systems  in  the  health  sector,  reduce  data  duplication,  and  speed  up  the  reporting  process. The  conclusions  of  this  study  underscore  the  important  role  of  APIs  in  supporting  healthcare  quality,  data-driven  decision-making,  and  more  efficient  integration  of  medical  systems.  
Determinan Pengembalian Berkas Klaim Berdasarkan Akurasi Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap BPJS Kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang) Rizkiyatul Amalia; Sri Lestari; Angga Ferdianto; Prima Soultoni Akbar; Nabila Fardilan
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrmik.v6i2.10633

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dibentuk pemerintah bertujuan memberikan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat melalui program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). BPJS akan membayarkan kepada Rumah Sakit melalui software INA-CBG’s. Jika terjadi ketidaksesuaian, maka berkas klaim dikembalikan oleh BPJS. Kunci utama hasil grouper dalam INA-CBG’s yaitu, pengkodean diagnosis dan tindakan. Dari 111 berkas klaim yang kembali, berkas yang kembali disebabkan ketidaksesuaian kode sebanyak 50 berkas dengan presentase 45%. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui determinan pengembalian berkas klaim berdasarkan akurasi kode pasien rawat inap BPJS Kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan retrospektif dengan jenis penelitian survey dekriptif. Sampel yang digunakan yaitu pengembalian berkas klaim pada bulan Oktober tahun 2022. Menggunakan simple random sampling dalam teknik pengambilan sampel, didapatkan 53 sampel. Instrumen penelitian ini menggunakan 2 lembar checklist, serta lembar observasi. Dalam penentuan pada lembar checklist dibantu oleh analisis pakar atau validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan pengembalian berkas klaim berdasarkan akurasi kode diagnosis yaitu sebesar 19% akurat,  81% tidak akurat. Penyebab yang paling berpengaruh terjadi ketidaksesuaian kode diagnosis yaitu, tidak adanya hasil pemeriksaan penunjang yang kuat, serta ketidaksesuaian dalam penentuan jenis tindakan ataupun deskripsi dalam laporan operasi atau laporan anestesi.

Page 10 of 10 | Total Record : 96