cover
Contact Name
Prasko
Contact Email
prmik@poltekkes-smg.ac.id
Phone
+622476479188
Journal Mail Official
rmik@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah 50268
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
ISSN : 26221863     EISSN : 26227614     DOI : https://doi.org/10.31983/jrmik.v2i1.4391
Core Subject : Health,
It is aimed at all medical record and health information practitioners and researchers and those who manage and deliver medical record and health information services and systems. It will also be of interest to anyone involved in health information management, health information system, and health information technology.
Articles 80 Documents
Analisis Kuantitatif Kelengkapan Pengisian Formulir Resume Medis Pasien Rawat Inap Tahun 2015 Di RSUD R.A Kartini Jepara Sugiyanto Sugiyanto; Widodo Widodo; Warijan Warijan; Rizka Isnaeni
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.929 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3572

Abstract

Formulir resume medis adalah formulir yang berupa penjelasan singkat atau merangkum segala informasi penting manyangkut tentang penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannya. Dalam pengisian resume medis di RSUD R.A Kartini Jepara masih ditemukan ketidaklengkapan pada identitas sosial pasien, laporan penting dan adanya bagian yang kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi review identifikasi pasien, review laporan penting, review autentifikasi dan review pencatatan atau pendokumentasian yang benar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan pengumpulan data menggunakan observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan rata-rata kelengkapan dari masing-masing review, rata-rata kelengkapan tertinggi ada pada review identifikasi pasien yaitu mencapai 82,3%, sedangkan untuk rata-rata terendah ada pada review laporan penting yaitu 25,35%. Review autentikasi persentase sebesar 54,7% sedangkan ntuk review pencatatan atau pendokumentasian yang benar mencapai 65%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rumah sakit perlu melakukan perbaikan pengisian formulir khususnya pada resume medis agar fungsi dari resume medis dapat terselenggara dengan baik.
Kesesuaian Lama Hari Rawat Pasien BPJS Berdasarkan Clinical Pathway Kasus Ca Mammae Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Edy Susanto; Lina Umboro; Marsum Marsum; Siti Rofi'ah
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.248 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3573

Abstract

Hasil analisis awal data klaim INA CBG’s bulan September 2015 RSUP Dr. Kariadi Semarang, ditemukan bahwa lama hari rawat pasien BPJS dengan kasus Ca Mammae, terdapat 37 dari 54 kasus ca mammae LOSnya tidak sesuai dengan standar LOS pada clinical pathway.Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik total sampling yang diambil secara keseluruhan kasus ca mammae pada pasien BPJS bulan Oktober-Desember tahun 2015. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dicatat menggunakan checklist.LOS pasien BPJS sesuai berdasarkan clinical pathway sebanyak 44 kasus (29,33%) dan tidak sesuai sebanyak 106 kasus (70,67%). LOS pasien paling banyak adalah 11 hari dan sebagian besar kasus ca mammae terjadi pada umur 46 tahun dengan jenis kelamin perempuan karena pada umur tersebut ca mammae mulai bekembang pesat. Kasus ca mammae paling banyak memiliki diagnosis sekunder anemia dengan tindakan medis mastektomi yang merupakan penatalaksanaan dari diagnosis utama yaitu ca mammae dan sebagian besar berada pada tingkat keparahan I yaitu pada kasus yang tidak memiliki komplikasi atau memiliki komplikasi dengan perkenaan pada kelenjar getah bening (lymph nodes).
Analisis Kuantitatif Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di Bangsal Mawar RSUD Ungaran Irmawati Irmawati; Ahmad Danuri; Sudiyono Sudiyono; Fauzia Rahmawati
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.071 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3574

Abstract

Ketidaklengkapan pengisian rekam medis memberikan dampak yang tidak baik bagi mutu rumah sakit itu sendiri maupun bagi proses pelayanan kesehatan kepada pasien. Misalnya diagnosis tidak terisi maka hal ini tidak akan bisa langsung untuk dilakukan koding sehingga untuk pengajuan klaimpun akan terhambat.  Jenis penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi/pengamatan, studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel check list. Hasil penelitian diperoleh bahwa di RSUD Ungaran melakukan analisis kuantitatif hanya jika ada permintaan. Analisis kuantitatif dilakukan oleh petugas assembling. Pada penelitian ini jumlah rekam medis yang diteliti sejumlah 97 dokumen. Penelitian ini hanya diambil khusus bangsal mawar.   Dari keempat didapatkan rata-rata dalam kelengkapan pengisian menurut review identifikasi sejumlah 75,22%; review laporan penting (diagnosis) sejumlah 82,53%; review autentikasi sejumlah 73,10%; dan review pencatatan 28,75%. Hendaknya dilakukan sosialisasi tentang pentingnya mengisi rekam medis dengan baik dan benar, dan review kelengkapan rekam medis itu tidak hanya dilakukan ketika ada permintaan saja, namun secara periodik.
Analisis Kebutuhan Petugas Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Dan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Metode Workloud Indicator Staff Need (WISN) Di RSI Sultan Agung Semarang Warijan Warijan; Anton Kristijono; Lina Umboro; Annisa Immaniar Nurbaity
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.604 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3575

Abstract

Rumah sakit membutuhkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan sehingga dapat menjamin mutu, efisiensi dan akuntabilitas pelayanan. RSI Sultan Agung Semarang memiliki 12 petugas pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap dengan rata-rata pasien rawat jalan per hari sejumlah 513 pasien dan pasien rawat inap per hari sejumlah 53 pasien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat jalan dan pasien rawat inap berdasarkan metode WISN di RSI Sultan Agung Semarang tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik accidental sampling. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa untuk melakukan kegiatan registrasi pasien baru rawat jalan membutuhkan waktu 7 menit, registrasi pasien lama rawat jalan membutuhkan waktu 3 menit, registrasi pasien dengan menggunakan asuransi membutuhkan waktu 4 menit, registrasi pasien per telepon membutuhkan waktu 3 menit dan admisi pasien membutuhkan waktu 12 menit. Hasil perhitungan dengan rumus WISN diketahui bahwa perlu adanya penambahan 1 orang petugas pendaftaran agar pelayanan dapat lebih efektif dan efisien.
Tinjauan Keterlambatan Retensi Dokumen Rekam Medis Di RSUD DR. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Marsum Marsum; Adhani Windari; Subinarto Subinarto; Nurtian Fetia Candra
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.185 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3576

Abstract

Pada Permenkes No.269 Tahun 2008 Pasal 8 Ayat 1 menyebutkan bahwa rekam medis pasien disimpan sekurang-kurangnya selama 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktorfaktor penyebab keterlambatan retensi. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara wawancara dengan petugas filing, kuesioner, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri terdapat 3 orang petugas filing dan hanya 1 orang yang berlatar belakang pendidikan DIII RMIK. Sarana prasarana retensi belum lengkap seperti Jadwal Retensi Arsip yang belum dibuat dan tidak adanya rak penyimpanan rekam medis in-aktif. Sebaiknya rumah sakit mengadakan pelatihan bagi petugas filing non pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan agar lebih memahami pelaksanaan retensi. Rumah sakit juga perlu segera membuat jadwal retensi arsip agar ada jadwal yang teratur untuk melakukan retensi.
Tinjauan Pelaksanaan Kegiatan Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Elise Garmelia; Sri Lestari; Sudiyono Sudiyono; Cory Puspa Sari Dewi
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.336 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3592

Abstract

Sensus harian rawat inap adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan di rumah sakit yang menghitung jumlah pasien yang dilayani di unit rawat inap mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB oleh petugas yang terdapat di bangsal perawatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu meninjau pelaksanaan sensus harian rawat inap dari segi faktor manajemen 6M, berdasarkan SPO sensus, alur, ketepatan waktu pelaksanaan serta hambatan yang muncul. Jenis penelitian adalah deskriptif. Metode pengambilan data dengan wawancara dan observasi partisipasi aktif. Sampel yang digunakan bangsal flamboyan RSUD Kota Salatiga selama dua minggu. Kegiatan sensus di bangsal flamboyan antara sensus manual dan SIMRS mengalami perbedaan jumlah pasien yang signifikan. Alur yang diterapkan tidak sesuai dengan SPO sensus. Ketepatan waktu entry sensus tidak dilakukan mulai pukul 00.00 – 24.00. Pelaksanaan sensus menurut faktor manajemen 6M yaitu faktor Man kualifikasi pelaksana belum memenuhi kriteria, Money tidak adanya insentif dalam pelaksanaan sensus karena sensus masuk kegiatan pokok rawat inap, Material sudah tidak diterapkan lagi form sensus di rumah sakit, Machine SIMRS yang digunakan sudah baik akan tetapi untuk pengguna SIMRS tersebut perlu dilakukan evaluasi, Methods sensus tidak dilaksanakan sesuai SPO, dan Market pihak pimpinan rumah sakit tidak terlalu membutuhkan data sensus harian rawat inap.
Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Di Puskesmas Pandanaran Semarang Edy Susanto; Widodo Widodo; Elise Garmelia; Dewi Indah Sholekhah
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.428 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3593

Abstract

Permenkes 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis menyatakan bahwa rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit, wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Pandanaran Semarang, sejak didirikannya Puskesmas Pandanaran tahun 1990 pelaksanaan pemusnahan baru sekali dilakukan pada tahun 2005. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor pendukung pelaksanaan pemusnahan rekam medis.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi/pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi.Data di analisis menggunakan analisa deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemusnahan rekam medis tahun 2005 dilakukan dengan membakar 5000 rekam medis oleh petugas Puskesmas Pandanaran, SOP Pemusnahan Rekam Medis diberlakukan sejak 30 April 2016 dan faktor-faktor pendukung pelaksanaan pemusnahan yang meliputi Man (SDM), Methode (Metode), Materials (Bahan), Machine (Alat), Money (Finansial), Market (Partisipasi). Alangkah lebih baik jika pemusnahan rekam medis dilakukan secara periodik sesuai dengan SOP Pemusnahan Rekam Medis.
Penyebab Pengembalian Berkas Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Pasien Rawat Inap Ditinjau Dari Syarat-Syarat Pengajuan Klaim Di RSUD R.A Kartini Jepara Irmawati Irmawati; Anton Kristijono; Edy Susanto; Yela Belia
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.77 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i1.3594

Abstract

Pelayanan kesehatan di Indonesia tidak lepas dari program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Kesehatan sebagai pelaksana programnya. Metode pembayaran yang digunakan menggunakan sistem prospektif INA-CBGs yaitu menggunakan klaim yang akan mendapat penggantian biaya dari BPJS. Proses pengajuan klaim dari Rumah Sakit kepada BPJS Kesehatan memiliki tahap verifikasi administrasi kepesertaan, administrasi pelayanan, dan verfikasi pelayanan kesehatan. Berkas klaim yang ditemukan tidak lengkap dalam proses verifikasi menyebabkan pengembalian berkas oleh BPJS Kesehatan, di RSUD R.A Kartini Jepara masih ditemukan masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyebab pengembalian berkas klaim BPJS pasien rawat inap ditinjau dari syarat-syarat pengajuan klaim.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel menggunakan berkas klaim rawat inap yang dikembalikan BPJS Kesehatan bulan Maret-April 2017 sebanyak 49 berkas. Instrumen penelitian menggunakan checklist dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariate.Hasil penelitian diperoleh gambaran kelengkapan administrasi kepesertaan yang tidak sesuai sebanyak 35 berkas (71%), kesesuaian administrasi kepesertaan 37 berkas (76%), dan kesesuaian administrasi pelayanan 10 berkas (20%). Kelengkapan dan kesesuaian administrasi kepesertaan menunjukkan kurangnya berkas penunjang. Administrasi pelayanan menunjukkan diagnosa dan dokter penanggung jawab yang tidak sesuai. Sedangkan pada alur pengajuan klaim belum mempunyai Standar Operasional Prosedur(SOP)
TINJAUAN ASPEK ERGONOMI BERDASARKAN ANTROPOMETRI PETUGAS FILING TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PETUGAS Adhani Windari; Edy Susanto; Elise Garmelia; Hidayatul Maula
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.681 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i2.3845

Abstract

 AbstrakPelayanan filing adalah salah satu bagian penting dari Unit Rekam Medis, terutama untuk pemerliharaan rekam medis. Penataan ruang filing yang baik dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan petugas. Penataan ruang filing harus dilakukan berdasarkan aspek ergonomis dan antropometri petugas agar tidak menimbulkan risiko K3. Aspek ergonomi di ruang filing RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta belum sesuai dengan antropometri petugas, hal tersebut dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja petugas. Tujuan penelitian ini adalah meninjau aspek ergonomi ruang filing berdasarkan antropometri petugas filing terhadap aspek K3 petugas.Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisa statistik yang bersifat deskripsi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan, perlengkapan serta suhu dan kelembaban ruang filing RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan teori kecuali untuk alat bantu pijakan. Ukuran rak penyimpanan rekam medis tidak ergnomis dibandingkan antropometri petugas filing. Namun tinggi dan lebar sub rak penyimpanan sudah sesuai dengan dimensi rekam medis.Adapun risiko K3 yang dapat dialami petugas filing antara lain kebakaran, terjepit roll o’pack, terjatuh dari alat bantu pijakan, kaki dan tangan pegal, nyeri tengkuk, gatal-gatal, luka akibat tergores, gangguan penglihatan, sesak nafas dan tenggorokan serak.   Abstract(English Title :Review of Ergonomic Aspect of Filing Room Based on Filing Officers Anthropometry to the Occupational Health and Safety (OHS) in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta).The filing service is an important part of the Medical Record Unit, especially for medical record keeping. A good filing arrangement is required to facilitate the work of the officer. Spatial filingshould be done based on the aspect of ergonomic and anthropometry of the officers so it’s  not  causing OHS risk for the officers. Ergonomicsaspects of filing room in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta not in accordance with anthropometry officers, it can lead to decreased work  /productivity officer. The purpose of this research is to review the aspect of ergonomic filing space based on the anthropometry of filing officer toward aspect of OHS.This type of research including to the case study research. Methods of data collection are observation and interview. Data were analyzed using statistical analysis which was description.The results showed that the management, equipment and temperature and humidity filing room in RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta is in accordance with the theory except for the tool footing. The size of the medical record storage rack is not ergonomic compared to the anthropometry of the filing officer. However, the height and width of  sub racks are in accordance with the dimensions of the medical record file. The risk of OHS that can be happen by filing officers are fire, wedged  roll o'pack, falling from the tool footing, pain of leg and hand, nape pain, itching, scratches due to scratches, visual impairment, shortness of breath and throat hoarse.
EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON Irmawati Irmawati; Elise Garmelia; Sri Lestari; Dinda Mirtha Melasoffie
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.335 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v1i2.3846

Abstract

Abstrak RS Bhakti Wira Tamtama Semarang adalah RS tipe C yang harus memiliki pelayanan medik sepesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, obstetrik dan ginekologi. Petugas rekam medis belum pernah melakukan analisis dan pembuatan Grafik BJ. Berdasarkan lima bangsal dengan cara menghitung indikator BOR, LOS, TOI, BTO dan digambarkan melalui Grafik BJ sebagai bahan evaluasi dan perencanaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidur 5 ruang unit rawat inap berdasarkan Grafik BJ di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama tahun 2017. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, perhitungan indikator efisiensi penggunaan tempat tidur, pengecekan efisiensi penggunaan tempat tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Grafik Barber Johnson keempat indikator kelima bangsal pada tahun tahun 2016 tidak bertemu dalam satu titik dan berada diluar daerah efisiensi. Sedangkan tahun 2017 keempat indikator bertemu pada satu titik namun berada diluar daerah efisiensi.  Abstract [English Title : Efficiency Degree Of Occupancy’s Bed By Barber Johnson Graph In Rs Bhakti Wira Tamtama] Bhakti Wira Tamtama Hospital Semarang is a type C hospital that has the functions of health services, surgery, obstetrics and gynecology. Medical record-keeping officers have never done BJ Graph analysis and manufacture. Based on five wards by calculating BOR, LOS, TOI, BTO and drawing indicators through BJ Graph as evaluation and planning materials. The purpose of the research was to determine the wealth of bed usage of 5 units of inpatient units based on BJ Graph at Bhakti Wira Tamtama Hospital in 2017. This type of research used quantitative descriptive research method. Data collection methods using documentation studie, the calculation of bed usage efficiency indicators, checking the efficiency of bed usage. The results show that based on the Barber Johnson Chart the four indicators fifth of wards in the year 2016 do not converge in one point and are outside the efficiency area. While in 2017 all four indicators meet at one point but are outside the efficiency area.