cover
Contact Name
Nurul Marfu'ah
Contact Email
nurulmarfuah@unida.gontor.ac.id
Phone
+6285336431175
Journal Mail Official
nurulmarfuah@unida.gontor.ac.id
Editorial Address
University Of Darussalam Gontor Gontor For Girls Campus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi, East Java, Indonesia, 63257
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Pharmasipha
Core Subject : Health, Science,
Clinical Pharmacy; Biology Pharmacy; Natural Product Pharmacy; Drug, food and cosmetics analysis; Chemistry Pharmacy; and Islamization of Pharmacy
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): Maret" : 10 Documents clear
Formulasi dan uji aktivitas antioksidan sabun cair badan ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis L.) dengan metode DPPH Ajeng Nanda Sasmita; Taufik Turahman; Nuraini Harmastuti
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.9296

Abstract

Radikal bebas dapat meningkat dengan bertambahnya usia serta sinar UV mengakibatkan kerusakan progresif struktur seluler yang menghasilkan penuaan yang dipercepat. Antioksidan yang terkandung dalam daun teh mampu menangkap radikal bebas mampu meredam efek negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula sabun badan cair variasi ekstrak daun teh hijau yang memiliki antioksidan terbaik dengan mutu dan stabilitas sediaan yang baik. Pembuatan formula sabun cair badan antioksidan menggunakan tiga seri kosentrasi ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensi L.) yaitu 2,4, dan 6%. maserasi pelarut etanol 70%. Sediian sabun diuji mutu fisik dan stabilitasnya dengan uji organopleptis, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa, homogenitas, dan cycling test, alkali bebas, bobot jenit. Pengujian daya antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-Dipheny1-2-Picrylhydrazyl) secara spektrometri UV-Vis pada ring panjang gelombang 290-700 nm. Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan metode one-way ANOVA dan Tukey. Hasil penelitian keempat formula sabun cair badan ekstrak etanol daun teh hijau memiliki mutu fisik dan stabilitas yang baik yang telah ditetapkan oleh SNI, nilai IC50 menunjukan bahwa semakin tinggi kosentrasi ekstrak dalam formula semakin kecil IC50, IC50 Formulasi 0(basis) (208.3223±12,4350) kemudian untuk formula I dan formula II memiliki IC50 (124,6437 ±1,0582) ppm dan (112,6157±0,807) ppm dan formula III (98,60679 ± 2,4906) ppm.
Pengaruh konsentrasi etanol terhadap aktivitas antibakteri ekstrak sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis Rizky Dila Khairunnisa; Nurul Marfu'ah; Kurniawan Kurniawan; Solikah Ana Estikomah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.9301

Abstract

Salah satunya penyebab penyakit infeksi adalah bakteri Staphylococcus epidermidis. Infeksi bakteri pada umumnya dapat diobati dengan menggunakan antibiotik, namun menimbulkan efek samping misalnya resistensi. Salah satu bahan alam alternatif yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah sirih merah karena memiliki senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, tannin dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi etanol terhadap aktivitas antibakteri ekstrak sirih merah terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 kali perlakuan dan 4 kali pengulangan. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 60%, 70%, 80%, dan 90%. Uji in-vitro dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Zona hambat yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan SPSS 20.0 menggunakan One Way ANOVA taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  ekstrak etanol daun sirih merah memiliki kemampuan antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis (p < 0,05). Aktivitas antibakteri tertinggi terdapat pada ekstrak etanol 60% dengan rata-rata daya hambat sebesar 5.90 mm.
Formulasi dan uji aktivitas antioksidan lotion ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) dengan metode DPPH Indah Marcelina; Taufik Turahman; Nuraini Harmastuti
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.9300

Abstract

Antioksidan adalah molekul yang menghambat oksidasi molekul lain. Antioksidan dapat melindungi kulit dari kerusakan sel akibat sinar UV dan anti-penuaan. Daun teh mengandung 30-40% polifenol, merupakan antioksidan kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi lotion ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) yang menghasilkan uji mutu dan stabilitas fisik yang baik serta memiliki aktivitas antioksidan berdasarkan metode DPPH. Daun teh hijau dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Persiapan lotion diformulasikan dengan konsentrasi cetyl alcohol 1,5%, 3%, dan 6%. Formula 4 dengan konsentrasi cetyl alcohol 1,5% dan ekstrak 1% merupakan sediaan lotion terbaik dengan variasi konsentrasi cetyl alcohol 1,5% yang memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 8,88 ppm.
Aktivitas antibakteri fraksinasi daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes secara in-vitro Dika Ikhlasul Amal; Amalia Eka Putri; Yunita Dyah Safitri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8794

Abstract

Jerawat merupakan masalah yang sering muncul pada remaja di Indonesia dengan persentase pada wanita sekitar 83-85% dan pada pria sekitar 95-100%. Bakteri yang terdapat pada pasien jerawat diantaranya adalah Escherichia coli dan Propionibacterium acnes. Bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes mudah resisten terhadap antibiotik dan banyaknya dampak negatif dari penggunaan antibiotik jangka panjang, maka diperlukan pengembangan agen antibakteri dengan memanfaatkan dari tanaman, salah satu tanaman yang dapat digunakan yaitu daun sirih merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi daun sirih merah terhadap bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Sampel diekstraksi dengan maserasi menggunakan etanol 70%, lalu difraksinasi menggunakan pelarut aquadestilata, etil asetat, dan n-heksan. Uji aktivitas antibakteri fraksi daun sirih merah menggunakan metode pengujian in vitro yaitu difusi cakram dengan konsentrasi 5%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri fraksi daun sirih merah menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Propionibacterium acnes.
Aktivitas antibakteri fraksinasi daun sirih merah (Pipper crocatum) terhadap bakteri Staphylococus aureus secara in-vitro Nungki Ervia Agustina Jayadi; Choirul Huda; Fatimah Fatimah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8960

Abstract

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pengobatan untuk penyakit infeksi secara efektif dapat menggunakan     antibiotic namun sekitar 40%-60% antibiotik digunakan secara tidak tepat. Pemakaian antibiotik tidak rasional menyebabkan resistensi antibiotik. Atas dasar hal tersebut, maka perlu dikembangkan penggunaan bahan-bahan alam sebagai alternatif dalam mengobati penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah fraksi eter daun sirih merah memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan konsentrasi fraksi yang optimum dalam hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Daun Sirih Merah diekstraksi dengan metode maserasi memakai etanol 70% berikutnya fraksinasi memakai pelarut aquadest, diklorometana, dan n-Heksana. Skrining fitokimia ekstrak daun Sirih Merah terhadap kandungan flavonoid, alkaloid, dan saponin. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi paper disc dengan kontrol positif kloramfenikol serta dengan kontrol negatif DMSO 10%. Hasil skrinning fitokimia ekstrak positif ada senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. Fraksi aquadestilata, n-heksana, dan diklorometana daun sirih merah mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus secara in vitro. jika dilihat dari zona hambat yang terbentuk, konsentrasi optimum yaitu pada fraksi n-heksan konsentrasi 45% dilihat dari hasil uji post-hoc aktivitas antibakteri n-heksan 45% adalah yang paling mendekati kontrol positif.
Uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun belimbing wuluh dan daun pepaya terhadap bakteriStaphylococcus aureus dan Eschericia coli Lulul Ulfatun Qorik’ah; Amalia Eka Putri; Choirul Huda
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8868

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah terbesar dalam dunia kesehatan dan menjadi penyebab utama angka kematian di Indonesia. Bakteri yang menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Meluasnya penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Untuk mengurangi adanya resistensi terhadap antibiotik diperlukan pengobatan dengan alternatif lain seperti menggunakan bahan alam yang memiliki senyawa antibakteri sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah daun belimbing wuluh dan daun pepaya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas kombinasi ekstrak daun belimbing wuluh dan daun pepaya sebagai antibakteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Sampel daun belimbing wuluh dan daun pepaya di maserasi menggunakan pelarut etanol 70% yang kemudian di uji fitokimia secara kualitatif dan kuantitatif. Uji aktivitas kombinasi DBWDP digunakan perbandingan 1:1,5, 1:3, 2:1,5. Analisa hasil dilakukan dengan uji Kruskall Wallis dan Mann Whitney. Hasil pengujian aktivitas antibakteri kombinasi daun belimbing wuluh daun pepaya menunjukkan adanya aktivitas antibakteri yang lebih poten ke bakteri Eschericia coli daripada Staphylococcus aureus. Kombinasi DBWDP teraktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan rata rata zona hambat sebesar sebesar 7,66 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan sebesar 10 mm terhadap bakteri Eschericia coli ATCC 25922.
Tingkat pengetahuan siswa terhadap penggunaan antasida di SMAN 2 Banguntapan Bantul, Yogyakarta Arinta Nur Rahayuning Putri; Mexsi Mutia Rissa
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.9051

Abstract

Gastritis atau yang biasa dikenal dengan maag adalah penyakit inflamasi akut atau kronis pada mukosa lambung dengan ciri-ciri rasa tidak nyaman pada epigastrium, mual, muntah dan sendawa. Kejadian gastritis di beberapa wilayah Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 penduduk. Beberapa survei menunjukkan bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif, yaitu pelajar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan penggunaan antasida pada siswa SMAN 2 Banguntapan Bantul bulan februari 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan secara crossectional dan pengambilan data dengan memberikan kuesioner kepada responden. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif yaitu menghitung jumlah jawaban yang benar kemudian dihitung persentase tingkat pengetahuan dan di ketegorikan berdasarkan baik, cukup baik, kurang baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa tingkat pengetahuan siswa di SMAN 2 Banguntapan Bantul yang berpengetahuan baik sebanyak 52 responden (72%) dan yang berpengetahuan cukup sebanyak 10 responden (14%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (14%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan siswa terhadap penggunaan antasida mayoritas baik
Formulasi dan aktivitas gel handsanitizer ekstrak daun sirih terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Siti Anisaningrum; Dara Pranidya Tilarso; Amalia Eka Putri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8945

Abstract

Gel hand sanitizer biasanya menyebabkan iritasi pada tangan, sehingga diperlukan inovasi hand sanitizer dari bahan alami yang lebih aman. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formulasi ekstrak daun sirih hijau (Piper beetle L) dalam sediaan hand sanitizer terhadap berbagai gelling agent untuk menentukan basis gel hand sanitizer yang memiliki kualitas fisik sediaan yang baik dan untuk mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro. Basis dan formulasi hand sanitizer ekstrak daun sirih hijau dibuat dengan konsentrasi yang bervariasi. Kemudian dilakukan uji mutu fisik sediaan meliputi organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, dan daya lekat yang diperoleh. F1 (Karbopol 940 0,5%), F4 (Na-CMC 3%), F5 (HPMC 4%). Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro dengan kontrol positif (Hand sanitizer Merk "D''). Hasil penelitian menunjukkan kriteria hand sanitizer dengan kualitas fisik yang baik. Sediaan diperoleh hand sanitizer gel berwarna hijau ekstrak daun sirih dengan formulasi gelling agent F1 (Karbopol 940 0,5%), F4 (Na-CMC 3%), F5 (HPMC 4 %) Pada uji aktivitas antibakteri gel hand sanitizer menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E.coli dan S. aureus.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun papaya terhadap bakteri Propionibacterium acnes secara difusi Shella Nada Veronica; Choirul Huda; Yunita Diyah Safitri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.8963

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan salah satu flora normal pada kulit manusia, bakteri mendominasi didaerah folikel sebasea kulit dan dapat menyebabkan jerawat Kketika menginfeksi kulit. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun papaya dan konsentrasi optimum untuk menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Daun pepaya diekstraksi dengan metode maserasi memakai etanol 70%. Skrining fitokimia ekstrak daun pepaya terhadap kandungan flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi paper disc dengan kontrol positif klindamisin serta dengan kontrol negatif DMSO 5%. Hasil skrining fitokimia ekstrak positif ada senyawa flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Dari pengujian aktivitas ini, ekstrak daun pepaya mempunyai aktivitas antibakteri ditandai dengan adanya zona bening disekitar cakram. Berdasarkan kesimpulan ekstrak daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
Pengaruh penambahan sari buah kurma (Phoenix dactilyfera L.) varietas ajwa terhadap daya terima dan nilai gizi kefir susu kambing Angga Hardiansyah; Edelweis Wukir Hapsari; Dina Sugiyanti
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i1.9195

Abstract

Kefir merupakan minuman probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan. Kefir dengan bahan dasar susu kambing menghasilkan rasa asam yang kuat dan sedikit beraroma prengus sehingga kurang disukai masyarakat. Sari buah kurma ajwa merupakan pemanis alami yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kefir susu kambing untuk meningkatkan minat masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah kurma ajwa pada kefir susu kambing ditinjau dari uji daya terima dan kandungan mutu gizi. Formula penambahan sari buah kurma ajwa yang dianalisis yaitu P0 sebagai kontrol, P1 (15%), P2 (20%), P3 (25%), P4 (30%), P5 (35%), dan P6 (40%). Sampel diujikan pada 30 panelis tidak terlatih. Analisis data uji organoleptik menggunakan metode analisis Kruskal-Wallis. Analisis data uji laboratorium menggunakan metode independent sample t-test dan metode analisis Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antara formula kontrol dengan formula terpilih. Formula yang paling disukai yaitu formula P6 dengan rerata nilai 3.71. Formula terpilih memiliki kadar air 91.13%, kadar abu 1.50%, protein 3.56%, lemak 1.27%, karbohidrat 1.74% dan aktivitas antioksidan 26.76%. Terdapat pengaruh penambahan sari buah kurma ajwa terhadap daya terima, nilai gizi, dan aktivitas antioksidan kefir susu kambing pada formula terpilih (P6).

Page 1 of 1 | Total Record : 10