cover
Contact Name
Ahmad Nimatullah Al-Baarri, PhD
Contact Email
redaksi@ift.or.id
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi@ift.or.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20897693     EISSN : 24605921     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan aims to expose the results of fundamental and applied research in food and its related fields to scholars, students, and food applicants. The journal covers the fields of application of technology on food, i.e. biotechnology, functional food, food process, health, food related field on agribusiness and agro-technology.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2020): February 2020" : 6 Documents clear
Optimasi Pati-Alginat sebagai Bahan Pengkapsul Bakteri Probiotik terhadap Karakteristik Beads Miskiyah Miskiyah; Juniawati Juniawati; Widaningrum Widaningrum
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.383 KB) | DOI: 10.17728/jatp.4569

Abstract

Enkapsulasi merupakan proses pembungkusan (coating) suatu bahan inti dengan menggunakan bahan pengkapsul tertentu. Pemanfaatan maltodekstrin, pati sagu, dan maizena sebagai bahan pengkapsul probiotik belum banyak dikembangkan sehingga dapat dijadikan kandidat bahan pengkapsul baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan konsentrasi pati-alginat terbaik yang dapat digunakan untuk enkapsulasi probiotik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial menggunakan 2 faktor, yaitu jenis bahan pengkapsul dan perbandingan konsentrasi bahan pengkapsul. Faktor jenis bahan pengkasul terdiri dari 3 taraf yaitu maltodekstrin-alginat, pati sagu-alginat, dan maizena-alginat, sedangkan faktor konsentrasi bahan pengkapsul terdiri dari 3 taraf yaitu 1:1; 1:2; dan 1:3 (b/b). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan pati-alginat secara bervariasi menghasilkan karakteristik beads dari segi rendemen, diameter beads, dan bentuk beads yang spesifik. Kesimpulannya, bahan pengkapsul probiotik yang terbaik yaitu perbandingan pati:alginat sebesar 1:3.Optimation Starch-alginate for Probiotic Bacteria Encapsulant Based on Beads Characteristic Abstract Encapsulation was known as process of coating a core material using specific materials. The use of maltodextrin, sago starch, and corn starch as a probiotic material for encapsulation has not been widely developed as new material. The aim of the study was to determine the best ratio of starch-alginate concentrations. The experimental design used was factorial design using 2 factors, namely the type of material and the ratio of the concentration. The type of material for encapsulation consisted of: maltodextrin-alginate, sago-alginate starch, and corn starch-alginate, while the concentration was 1:1, 1:2, and 1:3 (w/w). The results showed that the varioys types of materials and concentration provided specific beads characteristic, i.e. yield, beads diameter, and beads shape. As conclusion, the optimum ratio of starch-alginate as probiotic encapsulating could be determined at a ratio of 1:3. 
Karakterisasi Plantarisin IIA-1A5 sebagai Antimikroba dan Evaluasi Aktivitas Sediaan Kering Beku Terenkapsulasi Mochammad Sriduresta Soenarno; Irma Isnafia Arief; Cece Sumantri; Epi Taufik; Lilis Nuraida
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1280.627 KB) | DOI: 10.17728/jatp.5480

Abstract

Bakteriosin adalah peptida dengan aktivitas antibakteri yang diproduksi oleh bakteri asam laktat dan digunakan sebagai pengawet alami. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum IIA-1A5 memproduksi bakteriosin yang diberi nama Plantarisin IIA-1A5 pada medium pertumbuhan yang dibuat dari whey yang diperkaya skim. Untuk aplikasi sebagai pengawet alami dan untuk memperbaiki masa simpan dan aktivitas anti mikrobanya, plantarisin perlu dienkapsulasi dan dikeringbekukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi dan mengevaluasi aktivitas antimikroba dari sediaan plantarisin IIA-1A5 yang terpurifikasi parsial dan terenkapsulasi kering beku. Ekstraksi dan purifikasi dari bakteriosin dimulai dengan presipitasi dengan ammonium sulfat, yang diikuti dengan dialysis, dan penukar kation kromatografi. Purifikasi parsial dari plantarisin kemudian dimikroenkapsulasi dengan maltodextrin kemudian dilanjutkan dengan proses kering beku. Berdasarkan pada SDS-PAGE, fraksi protein ke-7 (F7) dari plantarisin yang dipurifikasi parsial memiliki pita tunggal dan berat molekul sekitar 9,65 kDa. Konfirmasi lebih lanjut dengan menggunakan MALDI-TOF MS, ternyata pita tunggal tersebut terdiri dari 5 peptida yang diidentifikasi berbobot molekul masing-masing sebagai berikut 5,5, 7,80, 7,96, 9,09, dan 9,27 kDa. Plantarisin kering beku memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus  aureus tiga kali lipat dibandingkan dengan aktivitas antimikroba dari supernatan bebas sel, dan lebih tinggi dibandingkan dengan nisin, namun kurang bila dibandingkan dengan antibiotik ampisilin dan penisilin. Kesimpulannya, aktivitas antimikroba plantarisin kering beku dapat ditentukan dan lebih tinggi dibandingkan dengan nisin, ampisilin dan penisilin.Characterization of Plantarisin IIA-1A5 as Antimicrobial subtances and Evaluation of Acitivity of Freeze-dried Microencapsulated PreparationAbstractBacteriocins are peptides with antibacterial activity produced by lactic acid bacteria and used as natural preservatives. Previous studies showed that Lactobacillus plantarum IIA-1A5 produces bacteriocin named plantaricin IIA-1A5 in the medium consisting whey enriched with skim milk. For application as food preservatives and to improve its shelf-lie and activity, plantaricin was needed to be microencapsulated and freeze dried. The objective of this research was to characterize and evaluate the activity of partially purified freeze dried microencapsulated plantaricin IIA-1A5. Characterisation of partially purified plantaricin IIA-IA5 includes the identification of active fractions and molecular weight, evaluation of activity at different stage of purification and evaluation of antimicrobial activity of freeze dried microencapsulated plantaricin IIA-IA5. Extraction and prificafication of the bacteriocins started with precipitacion with ammonium sulfate, followed by dialysis, and cation exchange chromatography. The partial purified of plantaricin was then microencapsulated in maltodextrin followed by freeze drying. Based on SDS-PAGE, the protein fraction F7 of partially purified plantaricin had a single band and molecular weight about 9.65 kDa. Further analyses using MALDI-TOF, it revealed that five peptides were identified from one single band plantaricin with molecular weight 5.5, 7.80, 7.96, 9.09, and 9.27 kDa, respectively. The freeze dried plantaricin freeze showed antimicrobial activity against Staphylococcus aureus three times stringer as compared to the activity of cell free supernatant, and was higher than nicin, but less than antibiotic ampicilin and penicilin. As concusion, the activity of freeze dried plantaricin could be determined and had a higher value than nicin, ampicilin and penicilin.
Efek Aerasi terhadap Perubahan Residu H2O2 Air Fermentasi Mocaf (Modified Cassava Flour) Nurul Yaqin; Ahmad Ni'matullah Al-Baarri; Mochamad Arief Budihardjo; Widayat Widayat
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.6181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar H2O2 yang berpotensi menjadi pencemar lingkungan beserta parameter kualitas air fermentasi mocaf (AFM) lainnya setelah diberikan perlakuan aerasi. Limbah mocaf  yang diberikan perlakuan aerasi mengalami penurunan kadar H2O2 lebih besar dari non aerasi. Berdasarkan uji beda T-test antara perlakuan aerasi dengan non aerasi kadar H2O2 memiliki perbedaan yang signifikan (sig. p= 0,018, p<0,05).  AFM non aerasi mengalami penurunan L* sebesar 5,9%, sedangkan perlakuan aerasi menurun lebih besar dengan persentase penurunan sebesar 15,8%. TDS AFM tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara perlakuan aerasi dengan non aerasi (P= 0,226 ,p>0,05) demikian juga dengan pameter turbiditas (P= 0,117, P>0,05) dan OD 610 nm (P= 0,987, P> 0,05). 
Signifikasi Kualitas Daging Ayam Broiler Siap Konsumsi Berdasarkan pada Pengaturan Setting Zona Produksi di dalam Panjang Closed House Berbeda di Musim Kemarau Kartika Yaning Alifia; Teysar Adi Sarjana; Rina Muryani
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.5127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan kualitas daging ayam broiler akibat peningkatan mikroklimatik amonia pada zona penempatan ayam dan panjang kandang di musim kemarau. Materi yang digunakan yaitu 600 ekor DOC broiler unsexed. Parameter yang diamati adalah kualitas daging ayam yang meliputi pH, Water Holding Capacity (WHC), kadar air, kadar lemak, kadar protein dan ukuran white striping. Parameter makroklimat, mikroklimat, mikroklimatik amonia dan Heat Stres Index (HSI) pada setiap zona juga diamati sebagai gambaran kondisi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona penempatan ayam lebih jauh dari inlet dan kandang lebih panjang berimplikasi terhadap perubahan mikroklimat dan peningkatan mikroklimatik amonia. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi antara zona penempatan ayam dan panjang kandang. Nilai pH dada dan kadar air paha yang ditempatkan pada zona penempatan lebih jauh dari inlet signifikan lebih rendah. Nilai pH paha dan kadar air dada tidak mengalami perubahan signifikan akibat zona penempatan lebih jauh dari inlet dan kandang dengan panjang 60 m namun signifikan lebih rendah pada penempatan ayam zona 4 dan kandang 120 m. Sebaliknya, dimensi lebar white striping signifikan lebih besar pada zona penempatan ayam lebih jauh dari inlet dan pada kandang 60 m. Kandang dengan panjang 120 m signifikan memiliki WHC dan kadar lemak dada lebih rendah. Disimpulkan dari penelitian ini, zona penempatan ayam lebih jauh dari inlet dan kandang lebih panjang berimpilkasi pada peningkatan mikroklimatik amonia sehingga dapat menurunkan kualitas fisik dan kimiawi daging ayam broiler.Changes in Broiler Meat Quality due to Increased Microclimatic Ammonia in Chicken Placement Zone and House Length Differences in the Dry Season Abstract The aim of this research is to examine changes in broiler meat quality due to placement zone and length of farm in the dry season. Six hundred DOC broilers unsexed were used in this research. The parameters were meat quality, i.e. pH, Water Holding Capacity (WHC), water content, fat content, protein content, and size of white striping. The parameters of macroclimate, microclimate, microclimatic ammonia, and Heat Stress Index (HSI) in each zone were also observed. As found in the research, the farther zone from the inlet and the longest house, the higher microclimatic ammonia. The results showed that there was interaction between chicken placement zone and house length differences. The chicken placement zone farther from the inlet had significantly lower breast pH and thigh water content. No significant changes on thigh pH value and breast water content upon the placement zone farther from the inlet and house of 60 m length, but significantly lower in the chicken placement of zone 4 and the house with 120 m of length. Whereas the width dimensions of white striping were significantly greater in the placement zones of chickens farther from the inlet with 60 m of house length. The 120 m house length was significantly having a lower WHC and fat content on breast meat. As conclusion, chicken placement in farther zone from inlet and longer house had implications on the increase of microclimatic ammonia, which led to decrease the physical and chemical broiler chicken meat quality. 
Hidrolisis Pati dari Batang Kelapa Sawit dengan Kombinasi Perlakuan Asam Sitrat dan Steam Explosion Terhadap Sifat Fisiko Kimia Dekstrin Syarifah Yusra; Yudi Pranoto; Chairil Anwar; Chusnul Hidayat
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.242 KB) | DOI: 10.17728/jatp.6273

Abstract

Modifikasi pati dilakukan untuk memperbaiki sifat fungsional pati dan memperluas penggunaan pati dalam produk pangan. Modifikasi pati menjadi dekstin dapat dilakukan baik secara fisik, kimiawi, atau kombinasi fisiko-kimia. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi pati dengan kombinasi pregelatinisasi-steam explosion (Pregel-SE), dan kombinasi pregelatinisasi-asam sitrat-steam explosion pada pH 4 (pregel-pH-SE4) dan pH 3 (pregel-pH-SE3) untuk produksi dekstrin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh metode hidrolisis terbaik dalam pembuatan dekstrin. Produk yang dihasilkan diamati tingkat kelarutan, berat molekul (Mw), dextrose equivalent (DE), Spectra Fourier Transform Infrared (FTIR), SEM, dan viskositas pasta. Hasil menunjukkan bahwa kondisi terbaik modifikasi pati menjadi dekstrin diperoleh pada perlakuan pregel-pH3-SE. Pada perlakuan ini diperoleh kelarutan 75,94 %, berat molekul 60100 g/mol dan DE 15,92%. Pita vibrasi baru terlihat di wilayah bilangan gelombang 1717 cm-1 pada analisis FTIR. Hasil SEM menunjukkan bahwa bentuk granula pati yang bulat sudah tidak terlihat setelah kombinasi perlakuan. Pengujian RVA menunjukkan penurunan viskositas berkorelasi positif terhadap penurunan berat molekul, peningkatan kelarutan dan DE setelah kombinasi perlakuan ditingkatkan. Starch modification is performed to improve the functional properties of starch and starch utilization in food products. Modification of starch, such as dextrin, can be performed by physical and chemical methods, or a combination method, such as physico-chemical. In this research, starch modification was carried out by a combination between pregelatinization and steam explosion (Pregel-SE), a combination between pregelatinization, citric acid and steam explosion at pH 4 (Pregel-pH-SE4) and at pH 3 (Pregel-pH-SE3) for the production of dextrin. The objective of this research was to obtain the best method for dextrin production. The results were observed, such as levels of solubility, molecular weight (Mw), dextrose equivalent (DE), Spectra Fourier Transform Infrared (FTIR), SEM, and pasting properties (RVA). The results showed that the best condition of starch modification for dextrin production was obtained by Pregel-pH3-SE. Solubility, molecular weight, and DE of dextrin were 75.94%, 60100 g/mol, and 15.92%, respectively. A new peak was observed in the region of the wavenumber 1.717 cm-1 at FTIR analysis. SEM analysis indicated that the round form of starch granules did not observed after the treatments. RVA analysis showed that the decrease in viscosity was correlated with a decrease in molecular weight, an increase in solubility, and DE after the treatments.
Pengaruh Pembatasan Asupan Makan Wanita Obesitas Pre-Menopause Terhadap Kadar Trigliserida Dan Status Resistensi Insulin Fika Shafiana Nadia; Desti Ambar Wati; Muflihah Isnawati; Muhammad Sulchan; Diana Nur Afifah
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.5028

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembatasan makanan terhadap kadar trigliserida dan status resistensi insulin pada wanita obesitas pre-menopause dengan menggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia dan aktivitas fisik. Rancangan penelitian pre-post randomized control group design pada 20 orang wanita obesitas pre-menopause yang diberikan perlakuan pembatasan asupan makan isokalori 30 kkal/kgBB/hari. Uji Indeks Massa Tubuh atau IMT, asupan makan, kadar trigliserida dan status resistensi insulin sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan dengan menggunakan uji paired samples test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap IMT; asupan energi; asupan protein; asupan lemak; kadar trigliserida, dan status resistensi insulin namun tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap asupan karbohidrat sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulannya, pembatasan asupan berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida dan status resistensi insulin.Restriction effect on Eating Intake of Pre-Menopausal Obese Women against Triglyceride Levels dan Insulin Resistance StatusAbstractThis study aims to determine the influence of food restriction on triglyceride levels and insulin resistance status in pre-menopause obese women by describing the characteristics of respondents based on age and physical activity. Pre-post randomized control group design was used as experimental study using 20 pre-menopause obese women. The participants received the restriction of their intake as 30 kcal/kgW/day. The Body Mass Index or BMI, food intake, triglyceride levels and insulin resistance were tested before dan after the treatment using test paired samples test. The results showed that there was significant differences on BMI; energy intake; protein intake; fat intake; triglyceride levels, dan insulin-resistance status but there was no significant difference on carbohydrate intake at before and after treatment. The study concluded that intake restriction resulted in the decrement of triglyceride levels and insulin resistance status.

Page 1 of 1 | Total Record : 6