cover
Contact Name
Prima Suci Rohmadheny
Contact Email
Prima Suci Rohmadheny
Phone
-
Journal Mail Official
prima.rohmadheny@pgpaud.uad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education)
ISSN : 26151413     EISSN : 26151413     DOI : 10.26555
Core Subject : Education,
Journal of Early Childhood Care and Education (JECCE) is a scientific journal of PG PAUD Universitas Ahmad Dahlan with ISSN: 2615-1413 (online) that publishes scientific and non research articles with 80% research result, 20% non research. JECCE is published in electronic form twice a year in March and October. Provided printed publication in the form of reprint. Receive scientific articles from researchers, lecturers, students, practitioners, and other professionals with relevant scholarship. This journal is published by Universitas Ahmad Dahlan in collaboration with APS PG-PAUD PTM and APGPAUD, Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 1 (2019)" : 5 Documents clear
Deteksi Gangguan Emosi dan Perilaku Disruptif Pada Anak Usia Prasekolah Maharani, Ega Asnatasia; Puspitasari, Intan
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.241 KB) | DOI: 10.26555/jecce.v2i1.566

Abstract

Masalah emosi dan perilaku merupakan keluhan yang kerap muncul dalam setting pendidikan anak usia dini. Fenomena di lapangan menunjukkan adanya kesulitan yang dialami guru  dalam membedakan mana masalah emosi dan perilaku yang memerlukan intervensi lebih lanjut dan tidak. Penelitian ini bertujuan memberikan data pendahuluan (baseline research) tentang gejala gangguan emosi dan perilaku disruptif pada anak usia prasekolah di sekolah mitra program studi PGPAUD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap guru. Observasi dan wawancara dilaksanakan dengan mengacu pada panduan diagnosa gangguan emosi dan perilaku disruptif (DSM IV). Upaya deteksi gejala gangguan emosi dan perilaku disruptif ini dilaksanakan di lima sekolah mitra PGPAUD UAD di wilayah Yogyakarta, yang sebelumnya telah melaporkan adanya berbagai masalah emosi dan perilaku yang muncul pada peserta didiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 61 anak yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan perilaku, gangguan emosi dan keduanya sekaligus. Anak dengan klasifikasi gejala gangguan perilaku disruptif ADHD ditemukan sebanyak 37 anak atau sebesar 9,2%. Ditemukan 10 anak atau sebesar 2,5% anak dari total populasi memunculkan gejala ODD. Gejala Conduct Disorder (CD) ditemukan pada 3 orang anak atau sebesar 0,7% dan gangguan emosi yang dideteksi pada penelitian ini ditemukan sebesar 2,7% atau sejumlah 11 orang anak. Prevalensi komorbiditas paling besar ditemukan pada jenis gangguan ADHD dan ODD.
Identifikasi Keterampilan Motorik Halus Anak Muarifah, Alif; Nurkhasanah, Nurkhasanah
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.011 KB) | DOI: 10.26555/jecce.v2i1.564

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Harapannya, hasil penelitian ini bisa dijadikan dasar dalam memberikan intervensi yang sesuai kepada peserta didik. Penelitian ini melibatkan 21 subjek pada sebuah Taman Kanak-Kanak. Identifikasi dilakukan dengan metode observasi selama 3 hari dan wawancara kepada guru, sehingga dapat dilakukan triangulasi sumber. Identifikasi keterampilan motorik dalam penelitian ini berfokus pada kegiatan berikut: menganyam, mewarnai gambar sederhana, menggambar kolase, menggunting, meniru lipatan kertas sederhana, melukis dengan jari, dan garis meniru. Kemudian, hasilnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan 4 kategorisasi. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa dari 21 anak dapat dikategorikan sebagai berikut: rata-rata 67,5% anak berada pada kategori Belum Berkembang (BB), rata-rata 28,5% anak masuk dalam kategori Mulai Berkembang (MB), kategori 4% Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 0% anak berada dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Dengan demikian, lebih dari 75% peserta didik di kelompok ini memerlukan intervensi berupa stimulasi motorik halus dengan strategi dan media yang menarik.
Intervensi Anak Usia Dini Penyandang Autis Ismet, Ismet
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.587 KB) | DOI: 10.26555/jecce.v2i1.176

Abstract

Artikel  ini merupakan studi kasus yang menggambarkan intervensi pada anak berkebutuhan khusus yaitu autis. Di dalam melaksanakan penelitian penulis mendapatkan informasi dari hasil pengamatan dan wawancara langsung dengan narasumber yang berkaitan dengan anak seperti orang tua, guru dan terapis. Subjek penelitian adalah seorang anak berkebutuhan khusus yaitu autis yang berusia lima tahun. Dari hasil pengamatan dan wawancara diperoleh informasi bahwa intervensi yang dilakukan terhadap IM dilakukan melalui terapis yaitu terapi prilaku, terapi wicara, terapi bermain, terapi okupasi dan terapi diet. Dari hasil pengamatan dan wawancara diperoleh informasi bahwa terapi yang diberikan sesungguhnya hanya petunjuk  dan awal latihan, selanjutnya orang tua dan guru yang melatih anak untuk berprilaku sehingga anak menjadi mandiri. Setelah dilakukan terapis beberapa aspek perkembangan berkembang dengan baik terutama pada kemandirian dan interaksi sosial dengan lingkungannya. Tetapi harapan yang terlalu besar dari orang tua membuat terapis dan guru merasa kurang nyaman, sebaiknya orang tua tidak menyerahkan begitu saja perubahan prilaku anaknya ke terapis atau sekolah tetapi juga keluarga harus dengan sabar melatih anaknya sebagai tindak lanjut dari konsultasi pada saat dilakukan terapi.
Perbedaan Kreativitas Anak Kelompok A Antara Kegiatan Kolase Bahan Alam dan Kolase Bahan Kertas Widayati, Sri; Simatupang, Nurhenti; Adhe, Kartika Rinakit; Hasanah, Nurul Ulfatul
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.09 KB) | DOI: 10.26555/jecce.v2i1.625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  (1)  pengaruh kegiatan kolase bahan alam dan kolase bahan kertas pada kreativitas anak kelompok A  (2) membandingkan hasil kreativitas antara kegiatan kolase bahan alam dan kolase bahan kertas. Makna kreativitas yang paling inti adalah munculnya ide seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Kuasi Eksperimen Desain. Pada penelitian ini peneliti memberikan perlakuan berupa kolase bahan alam pada kelompok A1 dan kegiatan  kolase bahan kertas pada kelompok A2 di TK Putra Airlangga. Hasil kreativitas anak  diolah dengan menggunakan  uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Mann Whitney U Test diperoleh nilai Asymp. Sig (2 tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, maka penelitian ini dinyatakan adanya pengaruh kegiatan kolase bahan alam terhadap kemampuan kreativitas anak kelompok A di TK Putra Airlangga. Berdasarkan nilai rata–rata kreativitas anak yang melakukan kegiatan kolase dengan bahan alam lebih besar daripada anak melakukan kegiatan kolase dengan bahan kertas (28.84 > 10.16). Hal ini menunjukkan bahwa anak yang berkegiatan kolase dengan bahan alam lebih baik jika dibandingkan dengan anak yang melakukan kegiatan kolase dengan bahan kertas. Selain itu ditemukan bahwa pemberian treatment bahan alam dengan penyediaan bahan  lebih dari  3 macam mempengaruhi tingkat kreativitas anak dan sebaiknya guru memberikan  beberapa bahan yang berbeda dan beberapa contoh aneka kegiatan. Hal ini akan membuat anak lebih punya banyak kesempatan untuk  memilih  bahan yang sesuai minat anak.
Bercakap-cakap sebagai Metode Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Khoiriyah, Khoiriyah; Rachman, Angraeny Unidia
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.414 KB) | DOI: 10.26555/jecce.v2i1.567

Abstract

Berbicara adalah aktivitas mengeluarkan suara dari mulut seseorang guna berkomunikasi dengan orang lain yang melibatkan artikulasi dan kelancaran berupa simbol kata-kata. Kemampuan berbicara pada anak tidak muncul begitu saja, melainkan melalui beberapa tahapan, dan itu perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Kemampuan berbicara anak itu juga dapat ditingkatkan. Penelitian ini mengkaji tentang peningkatan kemampuan bicara anak melalui metode bercakap-cakap dengan media boneka jari. Kajian ini mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan anak berbicara menggunakan metode bercakap-cakap dengan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dikelompok A3 TK ABA 4 Mangli, dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Penelitian ini dilakukan dengan tindakan kolaboratif.Metode bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam ketuntasan pada pra-siklus yang dialami oleh 4 orang anak atau 24%, pada siklus pertama ada 7 orang anak atau 41%, serta pada siklus kedua ada 15 orang anak atau 88%. Metode bercakap-cakap dengan media boneka jari dapat mengubah kegiatan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi anak, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Begitu juga dalam menjawab beberapa pertanyaan sederhana, terutama yang menggunakan kata Tanya apa, mengapa, dimana, berapa dan bagaimana secara sederhana serta bagaimana anak mampu mengungkapkan pendapat secara sederhana, dan merangkai kata menjadi kalimat sederhana yang bermakna.

Page 1 of 1 | Total Record : 5