cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
ma.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sungai Musi Km. 09 Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Akuakultur
ISSN : 19076762     EISSN : 25029460     DOI : 10.15578/ma
Media Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of applied aquaculture including genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in aquaculture.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)" : 15 Documents clear
DESAIN, TATA LETAK, DAN KONSTRUKSI TAMBAK Akhmad Mustafa
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.947 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.166-174

Abstract

Komoditas yang umum dibudidayakan di tambak Indonesia adalah udang dan ikan bandeng yang menjadi komoditas unggulan untuk dikembangkan. Salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya tambak adalah rekayasa tambak yang mencakup disain, tata letak, dan konstruksi tambak. Secara umum, desain petakan tambak merupakan perencanaan bentuk tambak yang meliputi: ukuran panjang dan lebar petakan, kedalaman, ukuran pematang, ukuran berm, dan ukuran saluran keliling, serta ukuran dan letak pintu air. Tata letak suatu unit tambak harus memenuhi tujuan seperti: menjamin kelancaran mobilitas operasional sehari-hari, menjamin kelancaran dan keamanan pasok air, serta pembuangannya, dapat menekan biaya konstruksi tanpa mengurangi fungsi teknis dari unit tambak yang dibangun dan mempertahankan kelestarian lingkungan. Konstruksi tambak yang menggambarkan proses pengerjaan tambak harus disesuaikan dengan desain dan tata letak yang telah ada. Rekayasa tambak diarahkan pada kemampuan untuk menciptakan kondisi yang sesuai dengan keadaan alami yang dituntut oleh organisme akuatik yang dibudidayakan sehingga produktivitas tambak meningkat, efisien secara ekonomis, dan berkelanjutan.
PROBIOTIK: PEMANFAATANNYA UNTUK PAKAN IKAN BERKUALITAS RENDAH Abdul Mansyur; Abdul Malik Tangko
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.735 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.145-149

Abstract

Probiotik mempunyai prospek yang cerah dalam membantu memperbaiki pakan berkualitas rendah pada budidaya ikan sehingga akan ikut meningkatkan produktivitas perikanan budidaya. Salah satu jenis probiotik yang telah dicoba adalah probiotik dengan merek dagang H-S dicampurkan ke dalam pakan dengan menggunakan hewan uji ikan bandeng dalam keramba jaring apung (KJA) di laut ukuran 1 m x 1 m x 1,2 m. Dari hasil ujicoba menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 0,2%/kg pakan yang diberikan pada hewan uji ikan bandeng memberikan respons yang terbaik terhadap laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, dan kecernaan pakan baik bahan kering, protein, maupun energi.
PEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMANTAU PERUBAHAN PROFIL PANTAI AKIBAT SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI SADDANG KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN Mudian Paena
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4514.671 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.175-180

Abstract

Pemantauan perubahan profil pantai akibat pengendapan selama ini sangat sulit dilakukan, selain proses perubahannya sangat lambat juga secara spasial sulit digambarkan. Namun demikian, dengan semakin populernya pemanfaatan satelit penginderaan jauh untuk sumberdaya yang dikombinasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadikan pemantauan perubahan profil pantai dengan mudah dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju perubahan profil pantai akibat pengendapan di sekitar muara Sungai Saddang Kabupaten Pinrang. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Citra Landsat-7 ETM+ tahun 2002 dan 2005 dan Rupa Bumi Indonesia (RBI) lembar Pinrang skala 1:50.000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi proses sedimentasi yang menyebabkan perubahan profil pantai di sekitar muara Sungai Saddang, perubahan tersebut dikategorikan sangat cepat, mengingat dalam kurun waktu 14 tahun (1991--2005) saja terjadi penambahan daratan seluas 147,04 ha atau rata-rata penambahan daratan sebesar 10,50 ha/tahun; di mana seluas 119,86 ha di bagian selatan dan 27,18 ha di bagian Utara muara Sungai Saddang. Peningkatan endapan ini dapat meningkatkan frekuensi banjir yang mempunyai dampak terhadap penurunan produksi tambak sebesar 60%--80%.
STATUS, MASALAH, DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PADA PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DI SULAWESI SELATAN Utojo Utojo; Abdul Malik Tangko
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.964 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.118-125

Abstract

Udang vaname merupakan udang introduksi seiring menurunnya produksi udang windu di tambak karena penyakit WSSV. Prospek pengembangan budidaya udang vaname di Sulawesi Selatan sangat baik karena luas wilayah pertambakannya mencapai 90.540 ha yang pernah digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu dengan mengaplikasikan mulai dari teknik budidaya tradisional hingga intensif. Budidaya udang vaname belum meluas di masyarakat, diharapkan dalam pengembangannya dapat meningkatkan kembali produksi udang di Sulawesi Selatan. Udang vaname memiliki kelebihan dibandingkan komoditas alternatif lainnya dan masih memiliki peluang pasar ekspor serta total biaya produksi juga lebih kecil. Salah satu faktor yang menyebabkan pembudidaya tambak di Sulawesi Selatan susah menerima udang vaname adalah mereka pada umumnya bermodal kecil dan berpandangan bahwa budidaya udang vaname hanya sesuai dan akan menguntungkan bila dibudidayakan secara semi intensif dan intensif, yang dalam operasionalnya memerlukan investasi cukup besar terutama biaya pakan dan harga bibit yang cukup mahal. Di samping itu, udang vaname juga sudah terkena penyakit virus white spot seperti yang terjadi pada udang windu. Pemecahannya seperti penyuluhan ke pembudidaya, kalau udang vaname dapat juga dilakukan secara tradisional dan tradisional plus dengan keuntungan cukup memuaskan berkisar Rp7.603.000,00--Rp22.264.000,00/ha/siklus; pengadaan breeding center udang vaname; diagnosa penyakit TSV, WSSV, dan IHHNV secara dini mulai dari calon induk di panti benih, benur hingga masa pembesaran di tambak; diseminasi teknologi budidaya udang vaname bebas penyakit di tambak percontohan dempond; pembentukan koperasi usaha yang saling menguntungkan antar seluruh komponen; dan memberi pengertian dan pembinaan ke pembudidaya untuk tetap mempertahankan budidaya bandeng dengan mengembangkan usaha budidaya udang vaname.
PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN BAHAN BAKU LOKAL UNTUK FORMULASI PAKAN IKAN Kamaruddin Kamaruddin; Usman Usman; Abdul Malik Tangko
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.799 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.150-156

Abstract

Usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung masih mengandalkan pasok pakan alami berupa ikan rucah yang dapat mencapai 60%--70% dari total biaya produksi. Karena itu perlu pengadaan pakan buatan yang memenuhi persyaratan kebutuhan nutrisi bagi pembesaran ikan, baik makro maupun mikro nutrien diperlukan sebagai informasi dasar dalam upaya pengembangan pakan buatan. Terdapat banyak bahan baku lokal yang sangat potensial dijadikan bahan baku pakan, seperti: ikan rucah, rebon, kepala udang (limbah cold storage), tepung darah (limbah pemotongan hewan), dan tepung DOC (limbah penetasan ayam). Dari beberapa bahan baku tersebut telah dianalisis kandungan nutrisinya dan telah dilakukan uji kecernaan masing-masing bahan menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat mensubstitusi bahan baku impor tepung ikan sebagai sumber protein hewani. Selain bahan hewani, juga telah dilakukan analisis kandungan nutrisi bahan nabati lokal, seperti pemanfaatan bungkil kelapa sawit, bungkil kopra, dan dedak halus. Untuk menghasilkan pakan yang berkualitas, maka semua bahan harus dalam bentuk tepung yang halus, serta mempunyai keseimbangan antara protein, lemak, dan energi serta suplemen vitamin dan mineral.
CATFISH KECIL UNIK, Corydoras sp. UNTUK AKUARIUM, TINGKAH LAKU BIOLOGI DAN REPRODUKSINYA Darti Satyani
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.522 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.93-97

Abstract

Corydoras sp. termasuk dalam familia Collichthyidae, kelas Siluridae dan sangat dikenal olah para hobiis ikan hias air tawar. Genus Corydoras yang berasal dari Amerika Selatan ini mempunyai banyak spesies tetapi yang banyak beredar dan sudah dibudidayakan ada 10 spesies yaitu C. aeneus, C. adolfoi, C. barbatus, C. paleatus, C. panda, C. pygmaeus, C. rabauti, C. septentrionalis, C. sterbai, dan C. sychri. Selain ukurannya yang umumnya kecil (maksimum 7,5 cm) dibandingkan dengan jenis catfish lain, jenis ini mempunyai dua baris sisik keras. Bentuk badannya kompak agak pipih ke samping dengan mulut menghadap ke bawah. Hidup merayap di dasar pada suhu 24°C--28°C (tergantung spesiesnya); pH 7,0--7,5; dan hardness sekitar 10° dH. Disebut “tukang bersih-bersih” karena senang membersihkan dinding akuarium dengan mulutnya. Tingkah laku reproduksinya amat unik. Sebelum ovulasi induk betina akan menempatkan mulutnya kearah genital induk jantan yang dikenal dengan “posisi T” dan akan mengisap spermanya. Sperma ini akan dilepas melewati usus bersama dengan lepasnya telur kedalam “kantong” yang dibentuk oleh kedua sirip perutnya. Pembuahan efektif terjadi di sini. Kemudian telur akan dilekatkan ke substrat atau objek (daun, batu datar, dan sebagainya) yang sebelumnya telah dibersihkan oleh induk jantannya. Telur yang ditinggalkan akan menetas di substrat bila kondisi airnya sesuai dan cukup baik.
BEBERAPA TEKNIK TRANSPORTASI IKAN LAUT HIDUP DAN FASILITASNYA PADA PERDAGANGAN IKAN LAUT DI BELITUNG Philip Teguh Imanto
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1212.243 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.181-188

Abstract

Permintaan produk perikanan laut di masa datang tidak dapat dipenuhi hanya dari hasil penangkapan, sehingga produksi hasil budidaya akan memegang peranan sangat penting pada pemenuhan kebutuhan ikan yang berkualitas, karena dapat disampaikan dalam kondisi hidup. Teknik transportasi ikan laut hidup menjadi faktor utama bagaimana menyampaikan produk budidaya sebaik mungkin. Observasi pada kegiatan transportasi ikan laut hidup dilakukan di wilayah budidaya laut di Belitung bertujuan untuk mengetahui perkembangan teknologi transportasi ikan laut hidup dan faktor-faktor penting dalam penyelenggaraannya. Wawancara dan dokumentasi dilakukan sebagai cara untuk menghimpun data dan informasi. Hasil observasi menunjukkan ada tiga bentuk teknik transportasi ikan laut hidup di wilayah Belitung, yaitu transportasi laut, transportasi darat, dan transportasi udara. Faktor yang berperan pada transportasi ikan laut hidup adalah kualitas media, pemuasaan, pendinginan, pembiusan, oksigenasi, dan kadar garam. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan proses-proses pencernaan, metabolisme hingga konsumsi oksigen. Butir penting dari transportasi ikan laut hidup adalah menurunkan tingkat konsumsi oksigen serendah mungkin, meniadakan pencemaran pada media pengangkut, menstabilkan kondisi oksigen terlarut dan suhu media pengangkut, serta meningkatkan daya angkut.
PERANAN PENGAPURAN DAN FAKTOR FISIKA KIMIA AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax sp.) Titin Kurniasih
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.409 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.126-132

Abstract

Pertumbuhan lobster air tawar (Cherax sp.) hanya akan terjadi apabila didahului oleh proses pergantian kulit. Semakin sering pergantian kulit terjadi, maka pertumbuhannya makin pesat. Frekuensi ganti kulit dipengaruhi umur, kecukupan makanan dan kalsium media, serta kualitas air yang sesuai. Kadar kalsium perairan dapat ditingkatkan melalui pengapuran. Kualitas air yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan sintasan Cherax sp. antara lain: alkalinitas, pH, oksigen terlarut, suhu, amoniak, dan nitrit.
PENGARUH LOGAM FeCl3 TERHADAP AKTIVITAS ENZIM PROTEASE IKAN KERAPU MACAN Muhamad Yamin; Neltje Nobertine Palinggi; Rachman Syah
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.287 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.157-160

Abstract

Tepung darah (blood meal) yang mengandung protein 84,3%; berpotensi menjadi bahan pengganti tepung ikan yang semakin jarang dan mahal. Sayangnya tingkat kecernaan tepung darah sangat rendah yaitu 55,2%. Diduga hal ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi Fe yang mencapai 0,2%--0,3%. Untuk melihat pengaruh Fe maka dilakukan pengujian in vitro terhadap aktivitas enzim pada usus ikan kerapu macan. Enzim protease usus diperoleh dari ikan kerapu macan yang dipelihara pada KJA Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) di Teluk Awerange Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Aktivitas protease diukur secara kuantitatif dengan modifikasi metode Bergmeyer et al. (1983) dan untuk mengukur pengaruh logam Fe dilakukan penambahan FeCl3. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada konsentrasi FeCl3 20--50 mM enzim kehilangan aktivitasnya sampai 76,54% dan 83,08%. Namun pada konsentrasi FeCl3 rendah (1 mM) aktivitas enzim protease meningkat 2%. Ini menunjukkan bahwa rendahnya tingkat kecernaan tepung darah disebabkan tingginya kadar besi (Fe) yang mencapai 0,2%--0,3%.
PERBAIKAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN SELEKSI FAMILI Rudhy Gustiano; Otong Zenal Arifin; Estu Nugroho
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.625 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.98-106

Abstract

Dewasa ini ikan nila merupakan salah satu ikan ekonomis penting di dunia yang dikenal sebagai freshwater chicken. Di Indonesia ikan nila telah dibudidayakan secara luas. Namun demikian kesediaan benih unggul dengan pertumbuhan cepat yang menguntungkan usaha budidaya nila masih merupakan kendala utama. Berdasarkan latar belakang ini, perbaikan mutu genetik nila untuk meningkatkan produksi dan produktivitas di masa mendatang sangat dibutuhkan. Dalam makalah ini akan diuraikan status, upaya, hasil riset pemuliaan, dan selective breeding yang telah dan sedang dilakukan di Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ikan nila nasional. Hasil yang diperoleh dari kegiatan selective breeding ikan nila “Balitkanwar” melalui seleksi famili diperoleh jenis unggulan yang baik keragaannya dari berbagai aspek yang diuji. Keragaan ikan nila “Balitkanwar” secara mendetail akan disampaikan dalam makalah ini.

Page 1 of 2 | Total Record : 15