cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Current Trends in Aquatic Science
Published by Universitas Udayana
ISSN : 26217368     EISSN : 26217473     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 148 Documents
Potensi Pengembangan Budidaya Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) di Keramba Jaring Apung Danau Batur Kintamani, Bali Gede Pasek Sutedja; I Wayan Arthana; Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.755 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran benih ikan Gurame (O. gouramy) yang optimal untuk budidaya pada keramba jaring apung di Danau Batur yang dilihat dari laju pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan Gurame. Penelitian ini dilakukan di Keramba Jaring Apung yang terletak di Desa Trunyan, Bali. Pengambilan data dilakukan setiap dua minggu dalam waktu tiga bulan dari bulan November 2018 – Januari 2019. Pengukuran panjang benih ikan, berat benih ikan dan kualitas air dilakukan secara insitu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan yaitu perlakuan A (Benih ikan ukuran 3 cm), perlakuan B (Benih ikan ukuran 4 cm), dan perlakuan C (Benih ikan ukuran 6 cm). Hasil penelitian ini mengindikasi benih ikan Gurame dapat hidup pada Keramba Jaring Apung di Danau Batur. Benih ikan Gurame perlakuan A menunjukan pertumbuhan yang paling baik dengan nilai SGR 0,80± 0,058%/hari, panjang mutlak 3,49 ± 0,22 cm/3 bulan, panjang nisbi 116,44 ±7,43%/3 bulan, dan nilai SR sebesar 72 ± 0,061%/3 bulan. Kualitas air yang didapat selama penelitian yaitu suhu dengan nilai rata-rata 26,8 ± 0,89 ºC, nilai pH rata-rata sebesar 8,3 ± 0,93, dan nilai DO rata-rata sebesar 6,3 ± 1,45 ppm.
Tingkat Dekomposisi Bahan Organik Pada Substrat Dasar Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Patas Bagian Timur, Buleleng, Bali Yuli Andriani Situngkir; Alfi Hermawati Waskita Sari; Ima Yudha Perwira
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.019 KB)

Abstract

Budidaya udang vannamei secara intensif memberikan konsekuensi peningkatan bahan organik yang diakibatkan oleh sisa pakan dan kotoran udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dekomposisi bahan organik substrat dasar tambak udang vannamei intensif yang ada di Desa Patas Bagian Timur Buleleng. Sampel substrat dasar tambak diambil dari 8 petak tambak yang ada di Desa Patas Bagian Timur Buleleng. Sampel tersebut kemudian dianalisa kandungan C-organik, nitrogen total dan jumlah total bakterinya. Kandungan C-organik dianalisa dengan menggunakan metode Walkley and Black, kandungan nitrogen total dianalisa menggunakan metode Indophenol dan jumlah total bakteri dianalisa dengan menggunakan metode Total Plate Count. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa rata-rata C-organik, nitrogen total dan jumlah total bakteri masing-masing sebesar 29,4%, 1,6%, dan 5,8×105 CFU/ml. Dari hasil tersebut diketahui nilai rasio C/N sebesar 20,33 dengan kata lain tingkat dekomposisi pada substrat dasar tambak dalam kondisi seimbang. Analisa korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasio C/N dengan jumlah total bakteri (R2=0,7237). Kondisi kualitas air berada dalam kondisi yang optimal sesuai dengan baku mutu kualitas air menurut PERMEN-KP RI Nomor 75 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei).
Pertumbuhan Tanaman Pisang-pisang (Heliconia psittacorum) dan Papirus (Cyperus haspan) di Area Keramba Jaring Apung, Danau Batur I Gusti Bagus Suputra; I Wayan Arthana; Gde Raka Angga Kartika
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.277 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tanaman Pisang-pisang (Heliconia psittacorum) dan tanaman Papirus (Cyperus haspan) dengan kepadatan yang berbeda pada Keramba Jaring Apung di Danau Batur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Trunyan pada bulan Desember 2018 sampai Januari 2019, dilakukan pengambilan data setiap minggunya dalam waktu 2 bulan. Pengukuran tinggi, penghitungan jumlah daun dan bunga dilakukan secara insitu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman pisang-pisang dan papirus dapat hidup dan berkembang disekitar area Keramba Jaring Apung. Tanaman pisang-pisang dengan kepadatan 4 tanaman/wadah menunjukan pertumbuhan 5.3 Cm/ 2 bulan yang lebih baik dibandingkan dengan kepadatan 2 tanaman/wadah dan 8 tanaman/wadah, sedangkan tanaman papirus dengan kepadatan 2 tanaman/wadah menunjukan pertumbuhan 6 Cm/ 2 bulan lebih baik dibandingkan dengan kepadatan 4 tanaman/wadah dan 8 tanaman/wadah. Survival rate pisang-pisang pada semua kepadatan adalah 100%, sedangkan survival rate tanaman papirus kepadatan 2 tanaman/wadah dan 8 tanaman/wadah adalah 100% sedangkan untuk kepadatan 4 tanaman/wadah adalah 67%. Tanaman pisang-pisang yang memiliki nilai relative growth rate tinggi adalah kepadatan 4 tanaman/wadah yaitu 0.2 %/hari dan nilai terendah pada kepadatan 8 tanaman/wadah yaitu -0.13%/hari, untuk kepadatan 2 tanaman/wadah dengan nilai 0.14%/hari, sedangkan untuk tanaman papirus dengan nilai relative growth rate tertinggi pada kepadatan 2 tanaman/wadah yaitu 1.32%/hari dan nilai terendah pada kepadatan 4 tanaman/wadah yaitu 0.71%/hari, untuk kepadatan 8 tanaman/wadah dengan nilai relative growth rate 1.2%/hari.
Pengelolaan Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Alami di Danau Batur, Bangli, Bali Sang Ayu Indah Sukma Dewi; I Wayan Arthana; Made Ayu Pratiwi
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.822 KB)

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan di Danau Batur masih sering dilakukan oleh nelayan tradisional dengan ikan hasil tangkapan dominan yaitu Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan juvenil, mengetahui hubungan panjang berat, mengetahui frekuensi panjang ikan hasil tangkapan Nelayan dan mengetahui bagaimana upaya pengelolaan Ikan Nila alami di Danau Batur. Penelitian dilaksanakan di lima stasiun yaitu Terunyan, Abang, Buahan, Toyo Bungkah dan Songan pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling untuk pengambilan sampel kelimpahan juvenil dan metode penarikan contoh acak kelompok (PCAK) yang digunakan untuk pengambilan sampel ikan hasil tangkapan nelayan. Titik 1 (daerah yang terdapat banyak tumbuhan air) dan titik 2 (daerah yang terdapat medium tumbuhan air) merupakan titik yang memiliki kelimpahan juvenil Ikan Nila tinggi yaitu 4 ind/m3. Dari lima stasiun pengambilan sampel, desa Toyo Bungkah memiliki kelimpahan juvenil tertinggi dibandingkan dengan desa lainnya yaitu 5 ind/m3 . Pola pertumbuhan Ikan Nila yang didapat tergolong allometrik negatif ( b= 2.52) untuk Ikan Nila jantan dan (b= 2.58) untuk Ikan Nila betina. Sebanyak 16% Ikan Nila jantan dan 32% Ikan Nila betina hasil tangkapan nelayan yang sudah matang gonad. Pengelolaan populasi Ikan Nila di Danau Batur dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu restocking, menangkap Ikan Nila yang sudah siap dikonsumsi dan melakukan perbaikan lingkungan.
Fitoremediasi Logam Berat Timbal (Pb) oleh Tanaman Kiapu (Pistia stratiotes) Berdasarkan Analisis Mass Balance Nita Hayani Br. Tarigan-Sibero; Ni Putu Putri Wijayanti; Ima Yudha Perwira
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.899 KB)

Abstract

Abstract This study was aimed to investigate the phytoremediation capacity and mechanism of Pb by Kiapu plants (Pistia stratiotes) based on the mass balance analysis. This study used 2 treatments, Pb exposure at 10 and 20 ppm. The phytoremediation capacity of Kiapu plants was represented by the absorption/adsorption rate of Pb by the plants during 20 days of cultivation. The mechanism of Pb phytoremediation by Kiapu plants was estimated in mass balance analysis (the mass of Pb in leaves and roots). The value of Pb mass accumulation (in leaves and roots) was used as the basis of phytoremediation mechanism determination. The results showed that Kiapu plants could absorp/adsorp Pb from the water up to 0,71% in leaves and 0,79% in roots out of 50,5 mg in the 10 ppm treatment and that of 0,50% in leaves and 0,52% in roots out of 100,25 mg in the 20 ppm treatment. These result showed that the highest absorption/adsorption was in the root of the plants indicating a rhyzofiltration mechanism during the phytoremediation process. The water quality was not effected by phytoremediation using Kiapu plants. Keywords: Phytoremediation, capacity, mechanism, Kiapu (Pistia stratiotes), mass balance
Pemanfaatan Seledri (Apium graveolens) dan Tanaman Mint (Mentha piperita) Dalam Sistem Akuaponik di KJA Danau Batur Komang Lina Rosita Sugiarni; I Wayan Arthana; Gde Raka Angga Kartika
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.346 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat tanaman hidroponik jenis tanaman Seledri (Apium graveolens) dan tanaman Mint (Mentha piperita) pada Keramba Jaring Apung di Danau Batur mengunakan konsep akuaponik. Pengambilan data pertumbuhan tanaman dilakukan selama 2 bulan dari Bulan Desember 2018 – Januari 2019. Pengukuran dilakukan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah batang, jumlah daun dan kualitas air. Tanaman Seledri dan Tanaman Mint dapat hidup pada Keramba Jaring Apung dengan pH air danau sangat basa (8,5). Tanaman seledri memiliki pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan tanaman mint. Tanaman seledri dapat hidup sampai minggu ke 8, sedangkan tanaman mint hanya dapat hidup sampai minggu ke 4. Hal ini mungkin dikarenakan oleh cuaca buruk serta gelombang yang tinggi. Nilai pH pada tanaman seledri dan tanaman mint pada minggu 1 hingga minggu ke 5 sebesar 8,4 – 8,9 sedangkan pada minggu ke 7 dan minggu ke 8 menunjukkan nilai pH sebesar 6,3 – 7,7. Nilai TDS pada tanaman seledri tidak mengalami fluktuasi secara signifikan, sedangkan pada tanaman mint dengan kepadatan 4 tanaman/0,16 m2 nilai TDS di minggu 1 tinggi dan pada minggu ke 7 nilai TDS pada kepadatan 2 tanaman/0,16 m2 mengalami kenaikan. Pada area sekitar Keramba Jaring Apung memiliki suhu perairan yaitu 25.4 °C – 27 °C. Selama 2 bulan suhu mengalami fluktuasi akibat kondisi cuaca yang berubah-ubah pada saat melakukan pengukuran suhu.
Analisa Usaha Penangkapan Ikan dengan Longline pada KM. Hiroyoshi 6 Milik PT. Intimas Surya di Benoa, Bali Diah Ayu Safitri; I Wayan Restu; I Ketut Wija Negara
Current Trends in Aquatic Science Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.089 KB)

Abstract

This study objectives is to analyze longline fisheries business, by analyzing business feasibility aspects and operational costs and business income. The method used is descriptive quantitative, and determining respondent by purposive sampling. The data collection process is carried out for 3 months. MS. Hiroyoshi 6 which is based in Benoa Harbor which is a wooden ship measuring 120 GT, with longline fishing gear. In one year the ship can make 6 trips. The composition of the catch consists of 9 types of fish, which are dominated by tuna. The investment costs incurred are Rp. 2,750,000,000, and operating costs are Rp. 805,410,000 in one year. The average boat production yield is 73,407 kg, with revenues of Rp 4,157,275,000 and profits of Rp 1,559,465,000. The results of the business feasibility analysis, payback period 1.7, B / C ratio 1.6, and Break Even Point units of 25,000 kg and Break Even Point sales of Rp 1,415,852,000. Based on the results of the analysis, the longline fisheries business is feasible to continue.
Perbandingan Struktur Komunitas Ophiuroidea pada Zona Intertidal di Perairan Pantai Segara Samuh dan Pantai Melasti, Badung, Bali Debi Bunga Novitasari; I Wayan Arthana; Endang Wulandari Suryaningtyas
Current Trends in Aquatic Science Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada perairan Pantai Segara Samuh dan Pantai Melasti, Badung, Bali pada bulan Januari hingga Maret 2018. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan struktur komunitas Ophiuroidea dan mengetahui kondisi fisika kimia perairan pada kedua pantai tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Di Pantai Segara Samuh ditemukan 5 spesies, sedangkan di Pantai Melasti ditemukan 6 spesies. Ophiocoma schoenlenii merupakan spesies yang hanya ditemukan pada Pantai Melasti. Berdasarkan hasil perhitungan, Kelimpahan total pada Pantai Segara Samuh sebesar 109,9 ind/m2 sedangkan Pantai Melasti sebesar 124,133 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman pada Pantai Segara Samuh sebesar 1,604 sedangkan Pantai Melasti sebesar 1,687. Berdasarkan kriteria indeks keanekaragaman Shannon-wiener, keanekaragaman Ophiiuroidea kedua pantai tersebut tergolong keanekaragaman sedang. Nilai indeks keseragaman pada Pantai Segara Samuh sebesar 0,997 sedangkan Pantai Melasti sebesar 0,941. Berdasarkan nilai tersebut, Pantai Segara Samuh dan Pantai Melasti tergolong dalam keseragaman tinggi yang mengacu pada Odum (1971). Nilai indeks dominansi pada Pantai Segara Samuh sebesar 0,202 sedangkan pada Pantai Melasti sebesar 0,194. Berdasarkan kriteria nilai indeks dominansi Simpson (1949), kedua pantai tersebut memiliki nilai dominansi tergolong rendah. Hasil pengukuran kualitas air di perairan Pantai Segara Samuh berkisar 7,7 (pH); 5,5-56 mg/L (DO); 30-30,8 ppt (salinitas); dan 29,6-30oC (suhu). Sementara untuk perairan pantai Melasti berkisar 7,5-7,7 (pH); 5,6-5,7 mg/L (DO); 29,3-30 ppt (salinitas); dan 29,6-30,5oC (suhu). Perairan pada kedua pantai tersebut tergolong optimal bagi pertumbuhan Ophiuroidea. Substrat pada kedua pantai dimana Ophiuroidea ditemukan berupa pasir berkarang, pasir, karang dan pecahan karang.
Keanekaragaman Jenis Burung Air di Hutan Mangrove Karang Sewu, Gilimanuk, Bali. Dhira Alfiah R. Pettalolo; Ni Luh Watiniasih; Alfi Hermawati Waskita Sari
Current Trends in Aquatic Science Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water bird is a bird species that most of their lives depend on water for their habitat. The purpose of this research was to find out the types of waterbirds that are often encountered, the diversity of waterbird species and the types of water birds that are protected based on the IUCN Red List that found in Karang Sewu Mangrove Forest, Bali. The birds are identified and counted twice a day, from 07.00-09.00 am and from 04.00-06.00 pm. There were 11 species of waterbirds were found belong to 7 families, with a total of 181 individuals. The species of water bird whcih often found was the Trinil Bedaran (Xenus cinereus), followed by the Trinil Ekor Kelabu (Tringa brevipes) and the Cekakak Sungai (Todiramphus chloris). The species diversity index (H’) on Burung Island and Kalong Island was classified as medium, while in Gadung Island it was classified as low. All species of water birds found in Karang Sewu Mangrove Forest are included in the IUCN Red List, there are eight species of birds in Least Concern (LC) category consisting of Cangak Laut (Ardea sumatrana), Cangak Australia (Ardea novaehollandae), Cekakak Sungai (Todiramphus chloris), Cerek Asia (Charadrius veredus), Dara Laut Jambul Besar (Thalasseus bergii), Kokokan Laut (Butorides striata), Kowak Malam Merah (Nycticorax caledonicus) and Trinil Bedaran (Xenus cinereus), one species in Near Threatened (NT) category is Bangau Tong-Tong (Leptoptilos javanicus) and two species are in the Vulnerable (VU) category, namely Trinil Ekor Kelabu (Tringa brevipes) and Wili-Wili (Esacus neglectus).
Analisis Kandungan Karbon, Nitrogen Dan Jumlah Total Bakteri Pada Substrat Dasar Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Pada Pertengahan Masa Tanam Di Desa Sanggalangit, Gerokgak, Buleleng, Bali. Nopita Sari Nadapdap; Ima Yudha Perwira; Ni Made Ernawati
Current Trends in Aquatic Science Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the content of organic carbon, total nitrogen (TN), the total number of bacteria (TB) and the level of decomposition of organic matter in the bottom substrate of shrimp vannamei ponds (Litopenaeus vannamei) in Sanggalangit Village, Gerokgak District, Buleleng, Bali. Organic matter that is constantly accumulating on the pond bottom substrate can reduce the quality of the water. Data was collected in February-May 2019 using purposive sampling method with the number of ponds studied as many as 9 ponds. This research uses quantitative descriptive methods. Measurement of total nitrogen is done using the Indophenol method, organic carbon using the Walkley and Black method and total bacteria using the TPC (Total Plate Count) method. The results of this study obtained an average value of 29.34% organic carbon content, 1.15% total nitrogen and 15.2×106 total bacteria. The level of decomposition of organic matter in vannamei shrimp ponds (Litopenaeus vannamei) in Sanggalangit Village was included in the balanced category (C/N = 29.37). The measured C/N ratio indicates that the decomposition process of organic matter is going well so that the exchange of nutrients from the substrate to the pond water media is going well in supporting the pond productivity.

Page 5 of 15 | Total Record : 148