cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika
ISSN : 20890028     EISSN : 26547511     DOI : -
Core Subject : Economy, Science,
Merupakan Media Penerbitan Dan Pembahasan Karya Ilmiah Dalam Bidang Ilmu Statistika Beserta Aplikasinya, Baik Berupa Hasil Penelitian, Bahasan Tentang Teori, Metodologi, Komputasi, Maupun Aplikasi Statistika Dalam Bidang Lain.
Arjuna Subject : -
Articles 209 Documents
PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.975 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a166

Abstract

Kebutuhan akan air bersih dan layak, baik untuk dikonsumsi maupun untuk keperluan lain seperti mandi, masak, dan lain-lain di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung berkurang karena adanya kerusakan alam dan pencemaran lingkungan. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 492/Menkes/Per/IV/2010 menerangkan bahwa parameter fisik air bersih yang aman bagi kesehatan meliputi bau, warna, total zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, rasa dan suhu. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan perilaku masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungannya agar menjadi lebih baik, khususnya dalam ketersediaan air bersih, masih perlu ditingkatkan.. Tujuan dari penelitian ini adalah mengelompokkan provinsi di Indonesia berdasarkan persentase rumah tangga menurut kualitas fisik air minum dengan menggunakan analisis cluster non hirarki, yaitu K-Means Cluster. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, yaitu data persentase rumah tangga berdasarkan kualitas fisik air minum menurut provinsi di Indonesia. Kualitas fisik air minum yang dimaksud adalah tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbusa, tidak berbau dan baik. Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis K-Means Cluster. Hasil analisis K-Means Cluster diperoleh 2 cluster, yaitu cluster 1 (Persentase rumah tangga yang kualitas fisik air minumnya kurang dari rata-rata persentase kualitas fisik air minum secara nasional) terdiri dari 3 provinsi (Aceh, Nusa Tenggara Timur dan Papua) dan cluster 2 (Persentase rumah tangga yang lebih dari rata-rata persentase kualitas fisik air minum secara nasional) terdiri dari 33 provinsi di luar cluster 1.
OTOT VERTEBRALIS(TRAPEZIUS, RHOMBOIDIUS, LATISSIMUS DORSI) DAN OTOT TIBIA-FIBULA (OTOT TIBIALIS, OTOT FLEXSOR LONGUS) OPERATOR SPBU KERJA POSISI BERDIRI TERBEBANI gempur santoso
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.044 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a181

Abstract

Operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bekerja terus menerus dan lama, posisi kerja seperti itu sangat melelahkan. Populasi penelitian ini adalah operator SPBU di Kota Surabaya. Besar sampel penelitian ini adalah 50 orang operator SPBU jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Usia responden berkisar 20 tahun sampai dengan 36 tahun. Data penelitian diambil dengan menggunakan angket/kuesioner. Analasis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Kesimpulan: Operator SBPU mengalami keluhan tertinggi yakni rasa sakit pada bahu kanan (26,08%), punggung (21,74%), betis kanan (21,74%), dan betis kiri (21,74%) serta tingkat kelelahan sebesar 29,09%. Berdasarkan keluhan tersebut sangat besar terbebani pada otot rangka (skeletal muscle) tenaga kerja SPBU yang lebih banyak terbebani terletak pada otot trapezius, rhomboidius, dan latissimus dorsi, sertaotot pada tibia dan fibula yakniotot tibialis danotot flexsor longus.Saran: agar tenaga kerja SPBU tidak lagi bekerja posisi berdiri secara terus menerus, perlu duduk di kursi ergonomis menghadap pompa bahan bakar minyak (BBM), dan kendaraan sepeda motor yang mengisi BBM lewat terletak pada sisi kanan tenaga kerja (operator).
STUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE (SEM PLS) UNTUK MENGETAHUI KINERJA KARYAWAN PADA PT. DEMPO LASER METALINDO SURABAYA aryo wibisono; muhajir anwar; indro kirono
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.807 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a184

Abstract

KinerjakaryawandariPT. Dempo Laser Metalindo Surabayadipengaruhiolehsejumlahfaktor yang dapatdilihatsecarabersama-sama yang melibatkanberbagaifakor, yaitugayakepemimpinan, kepuasankerja, dankompensasi.Permasalahan yang dihadapiperusahaanadalahketerlambatankehadirankaryawandanadanyaproduk reject dariklien, maka agar terciptakinerjakaryawan yang diharapkanmakaperusahaanharusdapatmemberikankompensasi yang sesuaisertagayakepemimpinan yang bisamendorongmemberikansemangat, sehingganantinyadapatmenimbulkankepuasankerjakaryawan yang berdampakmeningkatnyakinerjakaryawan. Structural Equation Modeling (SEM) denganpendekatanPLS merupakanmetodeanalisisyang dapatdigunakanuntukmengetahuipengaruhgayakepemimpinanterhadapkepuasankerja, gayakepemimpinanterhadapkinerjadankompensasiterhadapkepuasankerja,kompensasiterhadapkinerjakaryawan PT Dempo Laser Metalindo Surabaya. Obyekdaripenelitianiniadalahkaryawan PT Dempo Laser Metalindo Surabaya, denganjumlahsampelsebesar50. Data diperolehdenganmenggunakankuesionerdanhasilpenelitianmenunjukkanbahwagayakepemimpinanberpengaruhterhadapkepuasankerja ,gayakepemimpinanberpengaruhterhadapkinerjadankompensasiberpengaruhterhadapkepuasankerja, kompensasiberpengaruhterhadapkinerjakaryawan PT Dempo Laser Metalindo.
ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR gangga anuraga
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.457 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a187

Abstract

Analisis biplot bertujuanmemperagakan suatumatriks dengan menum-pang tindihkan vektor-vektor yangmerepresentasikan vektor-vektor baris dengan vektor-vektor yangmerepresentasikan vektor-vektor kolom matriks tersebut.Biplot dilakukan dengan menguaraikan nilai singular atau singular value decomposition (SVD). SVD bertujuan untuk menguraikan nilai singular matrik Y yang merupakan matrik X berukuran n x p yang sudah dikoreksi dengan mean, dan kemudian dibangkitkan matriks dan .Hasil analisis faktor diketahui bahwa terbentuk tiga faktor utama yang mewakili variabel asal, yaitu dengan total keragaman yang dapat dijelaskan adalah sebesar 71,427%. Hasil biplot untuk faktor 1 adalah Kabupaten Jombang, Bangkalan, Blitar, Jember, Tuban, Madiun, Lumajang, Nganjuk, Sumenep, Trenggalek, Sampang, Pamekasan, Probolinggo dimana mempunyai kemiripan persentase rumah tangga yang pernah membeli beras raskin (X3) cukup tinggi. Kabupaten Tulungagung, Magetan, Lamongan, Pasuruan, Ngawi, Bojonegoro, Situbondo, Ponorogo, Pacitan, Bondowoso mem-punyai karakteristik persentasependudukmiskinusia 15 tahunkeatas yang bekerja di sektorpertanian (X2) dan persentaserumahtanggamiskin yang men-dapatkanpelayananjamkesmas (X15) yang relatif tinggi.Dan hasil biplot untuk kombinasi faktor 2 dan 3 dapat diketahui bahwa Kabupaten Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Lumajang, Banyuwangi, Bojonegoro, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember mempunyai kemiripan karakteristik dalam hal persentasependudukmiskinusia 15 tahunkeatas yang tidaktamat SD (X5) yang cukup tinggi. Kesesuaian (goodness of fit) pada biplot faktor 1 sebesar 0,6712 atau 67,12%, biplot pada faktor 2 dan 3 sebesar 0,7935 atau 79,35%.
FAKTOR PEMBENTUK INDEKS KEPUASAN PELAYANAN MAHASISWA DI UNIT KERJA BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIPA SURABAYA ika damayanti
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.984 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a188

Abstract

Salah satu cara untuk mengetahui kepuasan mahasiswa adalah dengan cara perhitungan Indeks Kepuasan Mahasiswa dalam unit-unit kerja pelayanan administrasi. Dalam penelitian Pramesti dan Damayanti (2014) yang menghitung Indeks Kepuasan Pelayanan Mahasiswa di tujuh unit kerja UNIPA, terdapat satu unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Cukup yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dengan nilai mutu 2.4675 sedangkan untuk unit kerja yang lainnya mendapatkan nilai indeks dengan mutu Baik. Melanjutkan penelitian sebelumnya, penelitian iniditujukan untuk mengetahui variabel unsur pembentuk Indeks Kepuasan Pelayanan pada unit kerja yang mempunyai nilai mutu kurang yakni unit kerja BAU.Analisa yang digunakan adalah analisa faktor.Penelitian mengenai pelayanan di bidang pendidikan dengan metode analisis faktor antara lain dilakukan oleh Khoydairi, F., dan Khoydairi, B., (2011) yang menganalisa antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa. Singh &Kumar, M., (2014) juga melakukan analisis untuk mengetahui kualitas pelayanan dengan analisis faktor.Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk sebanyak empat belas unsur pembentuk Indeks Kepuasan Pelayanan. Dari empat belas unsur pelayanan akan di analisis menjadi faktor utama yang dapat mewakili keempat belas unsure tersebut, sehingga memudahkan identifikasi peningkatan pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua faktor pembentuk indeks kepuasan pelayanan yaitu faktor Prosedur Pelayanan dan Profesionalisme Pelayanan serta Waktu Pelayanan dan Kepastian Pelayanan.Faktor 1 dengan nama Prosedur Pelayanan dan Profesionalisme Pelayanan mewakili sebelas unsure yaitu Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas Pelayanan, Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, Kemampuan Petugas Pelayanan, Keadilan Mendapatkan Pelayanan, Kesopanan dan Keramahan Petugas, Kewajaran biaya perkuliahan, Keamanan Lingkungan, Keamanan Pelayanan. Faktor 2 adalah Waktu Pelayanan dan Kepastian Pelayanan mewakili Kecepatan Pelayanan, Kepastian biaya perkuliahan, Kepastian Jadwal Pelayanan.
ANALISIS OPTIMASI KETELITIAN DIMENSI, KEKASARAN PERMUKAAN DAN LAJU KEAUSAN ELEKTRODE PADA PROSES ELECTRIC DISCHARGE MACHINING DENGAN METODE TAGUCHI MULTI RESPON edy sulistiyawan
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.208 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a190

Abstract

Electrical Discharge Machining (EDM) adalah mesin non konvensi-onal yang bekerja berdasarkan terjadinya loncatan bunga api secara periodik dari elektrode ke benda kerja. Pada penelitian ini variabel-variabel bebas yang diteliti merupakan faktor-faktor yang dapat dikendalikan pada setting mesin yaitu arus, on-time pulse, dan tegangan, serta masing-masing variabel mempunyai tiga taraf pengamatan. Percobaan utama dilaksanakan dengan menggunakan rancangan OA L27. Analisis data dilakukan dengan pendekatan konvensional Taguchi untuk optimasi respon satu per satu dan aplikasi prosedur TOPSIS untuk memperoleh suatu standart setting yang dapat mengoptimumkan ketiga respon secara sekaligus. Hasil penelitian diperoleh bahwa respon kekasaran permukaan, laju keausan elektrode dan ketelitian dimensi dipengaruhi oleh faktor-faktor utama yaitu arus, on-time pulse, dan tegangan serta interaksi dua faktor yai tu antara arus dan tegangan. Kombinasi taraf faktor yang menghasilkan ketiga respon yang optimum adalah setting mesin dengan arus 3A, on-time pulse 100 dan tegangan 70 volt. Sedangkan estimasi harga kekasaran permukaan optimum yang diperoleh adalah sebesar 1.24 , dan interval kepercayaan 90% diperoleh range antara 1.17 sampai 1.33 . Untuk respon laju keausan elektrode diperoleh estimasi harga yang optimum sebesar 0.0096 mm3/dtk, dan dengan interval kepercayaan 90% diperoleh range antara 0.0078 mm3/dtk sampai 0.0018 mm3/dtk. Dan untuk respon keteli tian dimensi diperoleh estimasi harga yang optimum sebesar 0.0354mm, dan interval estimasi harga yang optimum sebesar 0.0354mm, dan interval kepercayaan 90% diperoleh range antara 0.0325mm sampai 0.0387mm.
PEMODELAN RANDOM EFFECT PADA REGRESI DATA LONGITUDINAL DENGAN ESTIMASI GENERALIZED METHOD OF MOMENTS (STUDI KASUS DATA PENDUDUDUK MISKIN DI INDONESIA) muhammad ghazali; bambang widjanarko otok
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 9 No 1 (2016): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.752 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol9.no1.a286

Abstract

Indeks kedalaman kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kesenjangan penyebaran pengeluaran masing-masing penduduk terhadap garis kemiskinan. Banyak faktor yang mempengaruhi indeks kedalaman kemiskinan, baik dari indikator kesehatan, SDM maupun ekonomi. Oleh karena itu diperlukan sebuah pemodelan statistika untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi indeks kedalaman kemiskinan di Indonesia. Data kemiskinan yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari data SUSENAS yang berupa data longitudinal dengan individu pengamatan adalah seluruh kabupaten/kota di Indonesia dari tahun 2008 sampai 2012. Analisis data longitudinal tidak cukup menggunakan OLS karena beberapa asumsi OLS seperti homokedastisitas dan tidak ada autokorelasi sulit terpenuhi pada analisa data longitudinal karena cendurung adanya pengaruh antar individu dan antar waktu pengamatan dalam model. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan metode Generalized Method of Moment (GMM) yang digunakan untuk menaksir parameter model data longitudinal. GMM adalah metode penaksiran parameter yang fokus utamanya adalah meminimalkan fungsi kuadratik untuk mencari parameter . Analisis GMM untuk data longitudinal pada penelitian ini denganRandom Effect. Dengan menggunakan model Random Effect maka kesimpulan yang diperoleh adalah semakin tinggi Rata-rata lama sekolah (X1), Angka Melek Huruf penduduk usia 15-55 tahun (X3), Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih (X5) dan Angka harapan hidup (X6) maka indeks kedalaman kemiskinan akan semakin kecil. Sedangkan jika semakin tinggi Persentase rumah tangga yang pernah membeli beras raskin (X4) maka indeks kedalaman kemiskinan juga semakin tinggi.
PEMODELAN KELUHAN KELELAHAN MATA PENGRAJIN KERAWANG MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK reni hiola; rama hiola
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 9 No 1 (2016): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.975 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol9.no1.a287

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan mata berdasarkan keluhan pengrajin kerawang di Kabupaten Gorontalo menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelahan mata berdasarkan keluhan pada pengrajin kerawang terdapat hubungan dengan arah sinar, dengan warna dinding. Kelelahan mata berdasarkan keluhan pengrajin kerrawang dipengaruhi oleh umur, arah sinar lebih dari 30 derajat, warna dinding putih dan intensitas dengan ketepatan klasifikasi sebesar 74.6 persen.
PEMODELAN KASUS HIV/AIDS MENGGUNAKAN COX PROPORTIONAL HAZARD rama hiola; bambang widjanarko otok; hendra dukalang
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 9 No 1 (2016): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.792 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol9.no1.a288

Abstract

Aktivitas kehidupan banyak peristiwa yang berhubung dengan waktu kelangsungan hidup, misal durasi waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari penyakit. Lama waktu yang dibutuhkan hingga terjadinya suatu peristiwa tertentu itulah yang disebut waktu survival. Pada umumnya data waktu survival tidak sepenuhnya dapat diamati atau disebut dengan data tersensor. Salah satu metode statistika yang dapat digunakan dalam menganalisis data survival, adalah model cox proportional hazard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup penderita HIV/AIDS, digunakan fungsi hazard dan fungsi survival dengan variabel lama rawat inap pasien sebagai respon. Untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi ketahan hidup penderita HIV/AIDS digunakan model cox proportional hazard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil Estimasi fungsi survival Kaplan Meier dan fungsi hazard kumulatif Nelson Aalen menunjukan bahwa semakin lama pasien menderita HIV/AIDS maka probabilitas survival pasien semakin kecil, namun resiko kematian disebabkan HIV/AIDS semakin tinggi. Tingkat pendidikan, status pekerjaan, status fungsional, Kadar CD4 merupakan faktor yang berpengaruh dalam resiko kematian pasien HIV/AIDS
KETEPATAN KLASIFIKASI STATUS DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE herlina jusuf; bambang widjanarko otok; amanda ratna ningrum
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 9 No 1 (2016): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.756 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol9.no1.a290

Abstract

Diabetes Mellitusadalah suatu penyakit gangguan metabolik akut yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi nilai normal. Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energy. Dengan semakin meningkatnya prevalensi kasus penyakit Diabetes Mellitus, maka tujuan penelitian ini adalah memprediksi variabel apa saja yang berperan sangat besar sebagai salah satu faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status diabetes mellitus terdapat hubungannya dengan obesitas, hipertensi dan kebiasaan olahraga, sedangkan dengan pendekatan MARS melalui criteria GCV terkecil dan (R-O)2 terbesar diperoleh factor yang mempengaruhi status diabetes mellitus adalah obesitas dan hipertensi dengan ketepatan klasifikasi sebesar 74.0 persen. Kata kunci : Diabetes Mellitus, Obesitas, Hipertensi,MARS

Page 1 of 21 | Total Record : 209