cover
Contact Name
Ira Candra Kirana
Contact Email
ira.candrakirana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
epidemiologi.departemen@gmail.com
Editorial Address
"Gedung A Lantai 1, Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424"
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : -     EISSN : 2548513X     DOI : 10.7454
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia is an online journal published by Department of Epidemiology, Faculty of Public Health Universitas Indonesia. This journal publishes Epidemiology and Public Health scientific article as respons to development of Public Health and Epidemiology. This journal will be published every 6 months.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019)" : 6 Documents clear
Efek ASI Eksklusif terhadap Stunting pada Anak Usia 6-59 bulan di Kabupaten Bogor tahun 2019 Hardya Gustada Hikmahrachim; Rinawati Rohsiswatmo; Sudarto Ronoatmodjo
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v3i2.3425

Abstract

Stunting, atau perawakan pendek, berhubungan erat dengan hambatankemampuan kognitif dan kualitas hidup. Prevalensi stunting di Indonesiamencapai 30,8% tahun 2018. Stunting dipengaruhi pemenuhan nutrisi diawal kehidupan, salah satunya melalui ASI eksklusif. Meskipun cakupan ASIeksklusif di Indonesia sudah 74,5%, hubungan stunting dengan ASI eksklusifseringkali tidak konsisten akibat keberagaman kuantitas dan kualitas ASI.Penelitian ini ingin mengetahui efek ASI eksklusif terhadap stunting diKabupaten Bogor, sebagai salah satu daerah tinggi stunting di Indonesia.Penelitian dengan desain potong lintang ini dilaksanakan di PuskesmasKecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Februari sampai April 2019.Kriteria inklusi adalah balita usia 6-59 bulan yang berkunjung ke poliklinik.Informasi pemberian ASI eksklusif diperoleh dari wawancara terstruktur,sementara stunting ditetapkan dengan antropometri terstandar. Dari 162balita, 117 (72,22%) mendapat ASI eksklusif dan 64 subjek (39,51%)mengalami stunting. Pada analisis multivariat, ditemukan interaksi padastrata usia ibu saat hamil > 30 tahun dan < 30 tahun, sehingga rasioprevalens (PR) ASI eksklusif terhadap kejadian stunting adalah 0,41 IK95%0,23-0,74 dan 1,74 IK95% 0,93-3,24; p Mantel-Haenszel < 0,001 secaraberturut-turut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ASI eksklusif dapatbersifat protektif terhadap stunting bila usia ibu saat hamil > 30 tahun.Selain meningkatkan cakupan, diperlukan upaya meningkatkan kualitasASI eksklusif untuk mengoptimalkan upaya pencegahan stunting
Association of Obesity and Negative Acid-Fast Bacilli Finding Among Pulmonary Tuberculosis Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Nadya Magfira; Md Ikhsan Mokoagow; Ida Ayu Kshanti; Helda Helda
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.758 KB) | DOI: 10.7454/epidkes.v3i2.3470

Abstract

Obesity is known as protective factors of pulmonary tuberculosis (PTB) innon-diabetes mellitus population. However, it’s effect on PTB in type 2diabetes mellitus (T2DM) patient is unclear. The study aims to determinethe association between obesity and PTB in patient with T2DM. A crosssectional study was held in in-patient, The Department of Internal Medicine, Fatmawati General Hospital from January 2015 to December 2017.This study includes patient with T2DM who had been diagnosed with PTBand age > 18 years old. In this study negative Acid-fast-bacilli (AFB)founding defined as patient’s sputum is negative by smear microscopy,while obesity define as body mass index > 24.9 kg/m2. From 363 PTBpatient with T2DM, 22.59% were obese. Results showed that prevalenceof negative AFB founding in PTB patients with T2DM was 81.82% and itwas solely associated with obesity (p:0.002, OR=6.36, 95%CI 1.9-21). Obesepatients were likely to have negative AFB founding. It suggested thatdiagnosing PTB in patient with T2DM and obese can’t be solely based onbacteriological confirmation
Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru; Studi Kasus Kontrol Tyagita Widya Sari; Retno Putri
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v3i2.1781

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yangdisebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti. Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan jumlah kasusDBD sebanyak 277 dan Case Fatality Rate (CFR) DBD sebesar 1,4% padatahun 2016, di mana kasus terbanyak berasal dari Kota Pekanbaru yaitu58 kasus dengan CFR sebesar 0%. Adapun, CFR DBD di wilayah kerjaPuskesmas Payung Sekaki meningkat dari 0% pada tahun 2015 menjadi0,7% pada tahun 2016. DBD merupakan penyakit berbasis lingkunganyang dapat dicegah dengan melakukan tindakan pengendalian vektor,antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan tindakanpencegahan lainnya. Akan tetapi, partisipasi aktif masyarakat dalam PSNmasih rendah dan kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuihubungan PSN 3M Plus dengan kejadian DBD di wilayah kerja PuskesmasPayung Sekaki Kota Pekanbaru tahun 2017. Penelitian ini dilakukan padabulan Agustus tahun 2017. Desain studi penelitian ini adalah observasionaldengan pendekatan kasus kontrol. Jumlah sampel kasus dipilih denganteknik total sampling yaitu 40 kasus, sedangkan sampel kontrol dipilihdengan teknik purposive sampling yaitu 80 kontrol. Analisis datamenggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil analisis multivariatmenunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan obat nyamuk palingdominan menjelaskan perubahan variabel kejadian DBD (p-value = 0,092;OR = 2,76; 95% CI = 0,85-8,87). Variabel praktik M1 (menguras TPA),keberadaan kawat kassa nyamuk dalam ventilasi rumah, kebiasaanmenggantung pakaian, dan kebiasaan menggunakan obat nyamukberhubungan dan merupakan faktor risiko kejadian DBD di wilayah kerjaPuskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru
Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Kematian Neonatal pada Bayi Berat Lahir >=2500 Gram dan pada Bayi Berat Lahir Rendah di Indonesia Ana Maina Rezky; Asri C Adisasmita
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.079 KB) | DOI: 10.7454/epidkes.v3i2.3201

Abstract

Kematian balita banyak terjadi pada masa neonatal. Inisiasi menyusu dini sebagai bagian asuhan bayi baru lahir dapat menjadi langkah awal meningkatkan kelangsungan hidup bayi neonatal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap kematian neonatal pada bayi berat lahir ≥2500 gram dan pada bayi berat lahir rendah di Indonesia. Data penelitian bersumber dari data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif. Jumlah sampel penelitian adalah 12.914 bayi. Hasil penelitian menunjukkan bayi berat lahir ≥2500 gram (HR 2,526 : 95% CI 1,113 – 5,736 : p=0,027) dan bayi berat lahir rendah (HR7,640 : 95% CI 1,761 – 33,142 : p=0,007) yang tidak diinisiasi menyusu dini berisiko mengalami kematian neonatal. Tenaga kesehatan yang membantu persalinan dalam menjalankan inisiasi menyusu dini sebagai asuhan bayi baru lahir. Edukasi terhadap calon ibu mengenai inisiasi menyusu dini perlu lebih digalakkan.
Faktor-Faktor yang Berkontribusi Terhadap Kejadian Luar Biasa Hepatitis A di Pesantren X Kab. Cirebon, Januari 2018. Ima Ananda; Syahrizal Syarif; Ade Nurlina
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.241 KB) | DOI: 10.7454/epidkes.v3i2.3037

Abstract

Kejadian luar biasa Hepatitis A di Pondok Pesantren X pada bulan Januari 2018 merupakan KLB Hepatitis A pertama di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kejadian suspek Hepatitis A di Pondok Pesantren X  Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah kasus 30 orang dan kontrol 53 orang. Populasi penelitian adalah seluruh santri Pondok Pesantren X  Kabupaten Cirebon. Kasus adalah suspek hepatitis A yaitu santri Pondok Pesantren X yang mengalami gejala jaundice dan air kencing berwarna seperti teh pada periode Desember 2017-Januari 2018. Kontrol adalah santri Pondok Pesantren X yang tidak mengalami gejala jaundice dan air kencing berwarna seperti teh pada periode Desember 2017-Januari 2018. Data perilaku higiene perorangan diperoleh melalui wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil uji regresi logistik menunjukkan umur (OR=4,1032, CI 95%=1,2929-13,0223, p=0,017) dan kebiasaan mencuci alat makan tanpa sabun (OR=16,8741, CI 95%=4,0917-69,5882, p<0,001) berhubungan dengan kejadian suspek Hepatitis A. Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko kejadian suspek Hepatitis A di Pesantren X Kabupaten Cirebon adalah umur dan kebiasaan mencuci alat makan tanpa sabun. Upaya pencegahan kejadian Hepatitis A dapat dilakukan melalui edukasi tentang Hepatitis A dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta meningkatkan intensitas inspeksi kesehatan lingkungan pesantren.
Hubungan Wilayah Tempat Tinggal dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Anak 0-5 Bulan di Indonesia (Analisis Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia) Tahun 2017 Andi Karnila; Krisnawati Bantas
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.531 KB) | DOI: 10.7454/epidkes.v3i2.3176

Abstract

ASI ekslusif dapat mencegah morbiditas dan mortalitas pada anak. Wilayah tempat tinggal perkotaan dan pedesaan memiliki keterkaitan dengan praktek pemberian  ASI ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara wilayah tempat tinggal dengan praktek pemberian ASI ekslusif pada anak 0-5 bulan di Indonesia. Desain studi penelitian yaitu cross sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan diseluruh provinsi di Indonesia. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ASI ekslusif sebagai variabel dependen, wilayah tempat tinggal sebagai variabel independen dan variabel perancu yang terdiri dari umur ibu, pendidikan ibu, paritas, kondisi depresi ibu, status bekerja, status ekonomi, status pernikahan, inisiasi menyusui dini, jenis persalinan, tempat bersalin, antenatal care dan berat lahir anak. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 1.266. SPSS 16 digunakan sebagai software statistik pada penelitian. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dan prevalence odds ratio. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi ASI ekslusif 67,1% dan 37,9% tidak ASI ekslusif. Prevalensi wilayah tempat tinggal pedesaan 53,5% dan perkotaan 46,5%. Terdapat hubungan wilayah tempat tinggal dengan pemberian ASI ekslusif POR 1,298 (95%CI 1,023 – 1,646). Ibu yang tinggal diperkotaan memiliki peluang yang lebih tinggi untuk tidak memberikan ASI ekslusif dibandingkan ibu yang tinggal dipedesaan, setelah dikontrol dengan variabel status bekerja, inisiasi menyusui dini dan status pernikahan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6