cover
Contact Name
Fitri Nuroini
Contact Email
fitrinuroini@unimus.ac.id
Phone
+6224-76740295
Journal Mail Official
jlabmed@unimus.ac.id
Editorial Address
18th Kedungmundu Raya Street, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Labora Medika
ISSN : -     EISSN : 25499939     DOI : https://doi.org/10.26714/jlabmed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Labora Medika (JlabMed) menyediakan media untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai hasil penelitian dan pengembangan di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik). JlabMed menerbitkan artikel penelitian di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik) dengan ruang lingkup sebagai berikut: Diagnostik Molekuler; Mikrobiologi; Parasitologi; Hematologi; NAPZA; Fisiologi Hewan; Sitologi; Histologi; Klinik; Kimia Amami; Imunologi; Epidemologi; Manajemen Laboratorium; Kendali Mutu Laboratorium;
Articles 95 Documents
AKTIVITAS NEFROPROTEKTIF EKSTRAK METANOL BUAH LAKUM (Cayratia trifolia (L.) Domin) TERHADAP INDUKSI PARASETAMOL Kurniadi, Edi; Rousdy, Diah Wulandari; Yanti, Ari Hepi
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Parasetamol merupakan obat yang umum digunakan sebagai antipiretik dan analgesik tetapi dapat bersifat nefrotoksik apabila digunakan secara berlebih (overdosis). Buah lakum (Cayratia trifolia [L.] Domin) diketahui dapat digunakan sebagai nefroprotektif akibat parasetamol karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimal ekstrak metanol buah lakum (C. trifolia [L.] Domin) yang mampu meregenerasi nefron pada mikroanatomi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terbagi menjadi tujuh kelompok perlakuan, yaitu kontrol normal (akuabides), kontrol negatif (parasetamol), kontrol positif (obat HEPA-Q), kontrol pelarut (CMC 0,5%) dan kelompok ekstrak (115 mg/200 g BB tikus, 230 mg/200 g BB tikus dan 345 mg/200 g BB tikus). Hasil penelitian ini adalah ekstrak buah lakum dosis 230 mg/200 g BB tikus memiliki kemampuan regenerasi nefron yang optimal dengan rerata kerusakan glomerulus dan tubulus masing-masing 1,6 ± 0,54 dan 1,4 ± 0,44. Struktur mikroanatomi ginjal tikus pada kelompok ekstrak buah lakum dosis 230 mg/200 g BB tikus memiliki struktur yang tidak berbeda dengan kelompok positif.
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKUOSA SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga Thunberg) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TELAPAK KAKI MENCIT (Mus musculus Linneaus) Nuroini, Fitri Nuroini
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan percobaan pada mencit untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak akuosa sarang burung walet (Collocalia fuciphaga Thunberg). Sarang burung walet (Collocalia fuciphaga Thunberg) dapat dimakan dan dikenal dengan istilah  edible bird’s nest (EBN). Komposisi utama EBN adalah glikoprotein (62-63%) yang berperan penting dalam pengaturan sistem imun, peningkatan proliferasi sel dan penghambatan proses inflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek antiinflamasi EBN burung walet Collocalia fuchipaga terhadap gambaran histologi dan tebal integumentum kaki pada respon inflamasi mencit akibat induksi karagenan. Rancangan penelitian berupa Rancangan Acak Lengkap, 6 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif dan perlakuan pemberian ekstrak akuosa EBN dengan dosis 0,1; 1 dan 10 mg/ 20 g BB. Semua perlakuan diberikan secara oral kemudian setelah satu jam tiap kelompok diinjeksi 0,05 ml karagenan 1% dalam NaCl 0,9% pada telapak kaki kanan mencit secara subkutan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada tebal integumentum antara kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol normal memiliki nilai ketebalan yang paling kecil, sedangkan nilai terbesar terdapat pada kelompok perlakuan cekok EBN 10 mg/20 g BB.
Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Kota Pontianak Prianti, Prianti; Rahmawati, Rahmawai; Rousdy, Diah Wulandari
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ayam broiler merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah didapatkan, baik itu di pasar swalayan atau pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada daging ayam broiler yang dijual di pasar swalayan Kota Pontianak berdasarkan perhitungan Angka Lempeng Total (ALT). Sampel penelitian diambil dari tiga pasar swalayan di Kota Pontianak. Hasil pengamatan angka lempeng total bakteri dari 3 pasar swalayan yang terdapat di Pontianak melebihi ambang batas cemaran mikroba menurut SNI Tahun 2009 yaitu 1 x 106 cfu/ml, dengan hasil pengamatan sebagai berikut swalayan A berjumlah 3,2x106 cfu/ml, swalayan B berjumlah B 6,7 x 106 cfu/ml dan swalayan C berjumlah 3,8 x 106 cfu/ml.
Aktivitas Antifungi Ekstrak Metanol Bunga Kamboja Putih (Plumeria acuminata) Terhadap Aspergillus clavatus Oktavia, Berty
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspergillus clavatus is able to produce mycotoxin compound that cause pathology in animals and humans. The growth of A. clavatus can be inhibited by using methanol extract of Plumeria acuminata Ait. since P. acuminata has an ability to produce natural antifungal. This study aims to investigate the concentrate of methanol extract in P. acuminata which can be utilized to inhibit the growth of specific mushroom, particularly A. clavatus AMB1. This experiment is conducted for three months, January to March 2017 in Microbiology Laboratory of Mathematics and Natural Sciences of Tanjungpura University Pontianak and in Laboratory of Plantation Product Processing of State Polytechnic Pontianak. This study employed Completely Randomized Design (CRD) with 7 treatments, specifically negative control (0 g/ml), solvent control (tween 80), positif control (ketoconazole 0,02 g/ml) and concentrate of P. acuminata (0,6 g/ml, 0,7 g/ml, 0,8 g/ml, 0,9 g/ml). The findings indicate that the lowest concentrate of extract, particularly 0,6 g/ml has 57,6% ability to inhibit the growth of A. clavatus AMB1 and strong level of antifungal activity. Extract concentrate of 0,9 g/ml is the highest extract concentrate that has similar antifungal activity to 0,02 g/ml  antifungal ketoconazole and extremely strong level of antifungal activity.
OPTIMASI ANNEALING TEMPERATURE PRIMER MRNA RECK DENGAN METODE ONE STEP QRT-PCR Kartika, Aprilia Indra
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifikasi mRNA untuk mengukur ekspresi suatu gen dapat dijadikan sebagai alat diagnostik suatu penyakit. mRNA RECK menghasilkan protein RECK yang terbenam dalam membran glikoprotein sel sehingga memperkuat integritas sel. Ekspresi mRNA RECK dikaitkan dengan proses fisiopatologis dalam kanker ovarium.Metode one step qRT –PCR sangat sensitif dan akurat, namun membutuhkan kompleksitas yang tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil kuantifikasi mRNA adalah suhu annealing primer mRNA RECK.Penelitian ini melakukan optimasi suhu annealing secara in-silico melalui http://tmcalculator.neb.com/ dan http://www.biophp.org/minitools/melting_temperature diperoleh suhu 49°C (57°C primer forward; 54°C primer reverse) dan 51,8°C primer forward; 51,1°C primer reverse. Proses selanjutnya yaitu melakukan running qRT-PCR menggunakan suhu bertingkat. Suhu 55,6°C pada awal optimasi menunjukkan hasil yang baik terlihat dari kurva meltpeak yang spesifik pada suhu 75°C. Namun setelah proses running menggunakan sampel yang berbeda, hasil meltpeak tidak spesifik. Proses optimasi kedua diperoleh suhu 52,5°C dengan meltpeak spesifik suhu 76,5°C. Optimasi annealing dilanjutkan dengan melakukan persamaan konsentrasi RNA template menggunakan pengenceran perbandingan 1:3 (RNA: Nuclease Free Water (NFW)) Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh suhu annealing mRNA RECK sebesar 52,5°C dan pengenceran 1:3 RNA dengan NFW, serta penggunaan reagen KAPA one step PCR tanpa penambahan dUTP dan ROX high serta ROX low.
PENILAIAN MANAJEMEN PERALATAN LABORATORIUM MEDIS DI RSUD SE PROVINSI DKI JAKARTA FARUQ, ZULFIKAR HUSNI
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini peralatan medis secara luas digunakan di Rumah Sakit, buruknya pengelolaan peralatan dapat mengakibatkan kerugian dan juga kecelakaan bahkan kematian. Manajemen Peralatan Medis yang baik dapat meningkatkan keselamatan dan juga mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena salah pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian pelaksanaan manajemen peralatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah X di Provinsi DKI Jakarta terhadap Standar Penilaian Manajemen Peralatan Medis. Pendekatan yang dilakukan untuk penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain Deskriptif, Hasil penelitian didapatkan bahwa RSUD X mendapatkan katagori Belum Sesuai dengan standar.
Potensi Ekstrak Kulit Jeruk Pacitan (Citrus sinensis) sebagai Stimulus Regenerasi Sel pada Luka Bakar Rattus norvegicus Samsudin, Rinza Rahmawati; Arimurti, Anindita Riesti Retno
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang terjadi pada permukaan kulit. Eritema adalah respons peradangan yang pertama kali muncul di daerah peradangan selama proses penyembuhan luka bakar. Semakin cepat derajat eritema menurun, semakin cepat proses penyembuhan untuk luka bakar. Ekstrak kulit jeruk pacitan mengandung senyawa aktif d-limonen, flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat merangsang regenerasi sel dalam penyembuhan luka bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstraksi kulit jeruk Pacitan untuk mengurangi eritema pada Rattus norvegicus penyembuhan luka bakar derajat II. Penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian ini menggunakan 25 tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan berbeda. Pada K0 sebagai kontrol, tikus putih yang mengalami luka bakar derajat II hanya diberikan aquadest, K1 diberi perlakuan luka bakar menggunakan normal saline, K2 diobati dengan ekstrak kulit jeruk Pacitan 40%, K3 diobati dengan luka bakar menggunakan ekstrak kulit jeruk Pacitan 60%. dan K4 diberikan perawatan luka bakar menggunakan ekstrak kulit jeruk Pacitan 80%. Perawatan dilakukan selama 7 hari. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan Uji Parametrik One Way Analysis of Variance (ANOVA). Berdasarkan uji Homogenitas dengan mengolah data menggunakan uji Levene, diketahui bahwa nilai signifikansi 0,829> 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data bersifat homogen. Sedangkan untuk uji normalitas pengolahan data menggunakan uji Shapiro-Wilk dimana nilai P> 0,05 dapat disimpulkan bahwa data data berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit jeruk Pacitan selama 7 hari dapat mempercepat pengurangan eritema, secara signifikan dengan P <0,05.
BIOAKTIVITAS KULIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN SECARA IN VIVO Widiystuti, Rahma
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kelelahan dan stress pada organ tubuh. Pada penderita anemia itu biasanya hemoglobin menurun. Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam darah merah yang berguna untuk mengangkut oksigen dan CO2 dalam tubuh. Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) adalah permasalahan kesehatan. Alternatif pengobatan dalam anemia adalah dengan pemanfaatan kulit kentang, kandungan gizi pada kulitnya lima kali lebih besar dari pada dagingnya. tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui peranan pemberian  kulit kentang terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mencit (Mus musculus). Jenis penelitian ini adalah eksperimental, Jumlah sampel sebanyak 6 sampel dengan 4 perlakuan. Kelompok perlakuannya yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1 yaitu mencit diberi kulit kentang selama 2 hari, kelompok perlakuan 2 yaitu mencit diberi kulit kentang selama 4 hari, kelompok perlakuan 3 yaitu mencit diberi kulit kentang selama 6 hari.  Desain Penelitian ini menggunakan uji anova dengan ᾳ < 0,05.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan hemoglobin setelah perlakuan 2 hari, 4 hari dan 6 hari berturut-turut adalah 2,58 mg/dl, 2,37 mg/dl dan 1,92 mg/dl. Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji annova menunjukkan ada beda yang signifikan antara masing-masing perlakuan.
Isolasi, Karakterisasi dan Skrining Antimikrobia Bakteri Endofit Tanaman Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) wilson, wildiani
Jurnal Labora Medika Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolasi, karakterisasi dan skrining antimikrobia bakteri endofit dari akar tanaman purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) telah dilakukan.Isolasi bakteri endofit dilakukan dengan metode irisan segmen akar sedangkan karakterisasi bakteri endofit dianalisis berdasarkan morfologis dan biokimiawi.Karakter morfologis dapat dilihat melalui bentuk koloni, bentuk sel, tepian, elevasi dan warna koloni.Karakter biokimiawi dilakukan dengan uji fermentasi karbohidrat, katalase, hidrolisis pati, produksi H2S, reduksi nitrat dan uji oksidase. Pengujian aktivitas antimikrobia bakteri endofit menggunakan metode blok agar. Sebanyak 69 koloni bakteri endofit berhasil diisolasi dan hanya 30 isolat berhasil dipurifikasi.Isolat yang diperoleh didominasi oleh bakteri Gram negatif (70%).Hasil pengamatan morfologis menunjukkan adanya variasi diantara 30 isolat yang diperoleh.Skrining aktivitas antimikrobia menunjukkan hanya isolat GP11 dan GP12 yang berpotensi menghambat Staphylococcus aureus dengan zona hambat yang sama yaitu 1,72 cm.Penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri endofit dapat ditemukan pada akar purwoceng dan memiliki potensi antimikrobia
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MAMBEN DAYA TENTANG DAMAPAK MCK SEMBARANGAN TERHADAP KESEHATAN Ihsan, Muhsinul
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mandi, Cuci, Kakus (MCK) sembarangan menjadi salah satu penyebab utama 10 besar penyakit pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit se-Indonesia. Fenomena aktivitas MCK sembarangan terjadi di berbagai tempat, termasuk di Desa Mamben Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat Mamben Daya tentang dampak MCK sembarangan terhadap kesehatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah semua warga di Desa Mamben Daya Gubuk Barat 1  RT 02 yang berjumlah 229 orang sedangkan sampel sebanyak 45 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 11 pertanyaan. Jawaban dari para responden dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu kurang (persentase jawaban benar 0-59%), cukup (persentase jawaban benar 60-79%)  dan baik (persentase jawaban benar 80-100%). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang dampak MCK sembarangan terhadap kesehatan lebih dominan pada tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 responden (46,66%). Tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (31,11%) sedangkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 10 responden (22,22%).

Page 1 of 10 | Total Record : 95