cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2017)" : 8 Documents clear
KERAJINAN COR KUNINGAN DI DESA CINDOGO, KABUPATEN BONDOWOSO ., Alfan Hisbullah; ., Drs. I Nyoman Sila,M.Hum; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.427 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) keberadaan kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso, (2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso, (3 proses pembuatan kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso. (4) Jenis kerajinan yang dihasilkan dari kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian ini menujukkan (1) Keberadaan kerajinan cor kuningan yang merupakan kerajinan turun – temurun. Awal pembuatan kerajinan masih sangat sederhana dan pengerjaanya menggunakan alat tradisional. Pada tahun 1990 hingga sekarang perajin kuningan di Desa Cindogo Bondowoso mengalami kemajuan, alat yang digunakan sudah mengalami perubahan (modern), barang-barang yang dihasilkan semakin bervariasi.(2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan cor kuningan antara lain: cetakan, penjepit, pengasah, saringan, tungku api, palu, gerinda, kowi, blower, kikir, pahat kuningan, spidol, mesin las listrik, mesin poles, mesin bor tangan, kompresor, kuas lukis, blender, tang, gunting kuningan, ampelas, lem kuning, batu hijau, gelput dan bahan yang digunakan adalah logam kuningan, malan, tanah liat, pasir halus, cat minyak, arang halus, serbuk brown, thinner, dan clear. (3) proses pembuatan kerajinan kuningan meliputi pembentukan cetakan, pelapisan, pemopokan, penjemuran, pembakaran dan peleburan, pengecoran, perbaikan, pengikiran, pembuatan motif (sketsa), mengukir, pemolesan, pewarnaan, dan finisihing. (4) jenis kerajinan kuningan yang dihasilkan antara lain: (fungsional) cetakan kue, nampan, kinangan (tempat menyirih), pot bunga, lampu tidur. (non fungsional), miniature kereta kencana, guci jumbo, vas india, garuda pancasila, hiasan dinding kepala kuda, patung ayam jago, patung angsa, patung harimau, patung bebek, patung burung merak dan patung rusa. Kata Kunci : Kerajinan cor kuningan, jenis produk, fungsi. This study aims to describe (1) the presence of brass casting in Cindogo Village, Bondowoso Regency, (2) tools and materials used in the manufacture of brass casting in Cindogo Village, Bondowoso Regency, (3 processes of brass casting in Cindogo Village, Regency of Bondowoso (4) The type of craft produced from the brass casting in Cindogo Village, Bondowoso Regency This research is descriptive qualitative research The data collection technique used is observation, interview, documentation and bibliography. The results of this study indicate (1) The existence of brass casting craft which is a handicraft hereditary. Early crafting is still very simple and the pengerjaanya using traditional tools. In 1990 until now the brass craftsmen in Cindogo Bondowoso Village progressed, the tools used have undergone a change (modern), the goods produced more varied, (2) tools and materials used in the manufacture of brass casting crafts, among others: mold, Clamps, sharpener, strainer, fireplace, hammer, grinder, kowi, blower, miser, brass chisel, marker, electric welding machine, polishing machine, hand drill machine, compressor, paintbrush, blender, pliers, brass scissors, Yellow, green stone, gelput and materials used are brass metal, malan, clay, fine sand, oil paint, fine charcoal, brown powder, thinner, and clear. (3) the process of making brass handicrafts including mold formation, coating, pitting, drying, burning and smelting, casting, repairing, thinking, making motifs (sketches), carving, polishing, coloring, and finisihing. (4) types of brass handicrafts produced, among others: (functional) cookie cake, tray, kinangan (place menyirih), flower pots, sleeping lights. (Non functional), miniature carriage, jumbo jar, vase india, garuda pancasila, horse head wall decoration, statue of rooster, goose statue, tiger statue, duck statue, peacock sculpture and deer statue. keyword : Brass casting, product type, function.
ARSITEKTUR LUMBUNG PADI DESA SINABUN ., Dewa Putu Bude Yase; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.863 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11353

Abstract

Arsitektur lumbung padi Desa Sinabun dibuat sesuai dengan fungsi awal sebagai tempat menyimpan panen padi. Arsitektur lumbung padi di Desa Sinabun dibuat menggunakan ukuran-ukuran tradisional Bali. Tetapi sejak bulan Juni tahun 2016, lumbung padi di Desa Sinabun sudah tidak difungsikan sebagai tempat menyimpan hasil panen, tetapi sudah beralih fungsi menjadi tempat hunian. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk. (1) mengetahui kapan lumbung padi di Desa Sinabun berubah fungsinya dan (2) mengetahui bagian–bagian yang diubah pada arsitektur lumbung padi tradisional di Desa Sinabun. Ditinjau dari tujuan, penelitian ini menggunakan Metode deskriptif kualitatif serta unsur instrumen yang diguanakan berupa alat yaitu kamera hp, ceck list, tape recorder dan buku. Dari hasil penelitian langsung di lapangan ada tiga bagian lumbung padi yang mengalami perubahan, yaitu (1) Bagian kepala rangka atap (super struktur). (2) Bagian badan (upper struktur). (3) Bagian kaki (sub struktur). Kata Kunci : Arsitektur, Lumbung Padi, Desa Sinabun The architecture of the village granary of Sinabun was made in accordance with the initial function as a place to store the rice harvest. The architecture of the rice barn in the village of Sinabun was made by using traditional Balinese sizes. But since June 2016, the rice barn in the village of Sinabun had not been used as a place to store crops, but it was already switched function to a shelter. So, this study was aimed at (1) knowing when the rice barn in Sinabun Village changed its function and (2) knowing the revised parts of the traditional rice barn architecture in Sinabun Village. The method used in this research was descriptive qualitative method and instruments used in the form of the tool were camera, Checklist and tape recorder. Based on the results of direct research, there were three parts of the rice barn that experienced a change, those were (1) The head of the roof frame (super structure), (2) Body parts (upper structure), and (3) Legs (sub-structures). keyword : Architecture, granary Rice, Sinabun Village
KARYA SENI KAYU DI DESA BUSUNGBIU, KECAMATAN BUSUNGBIU, KABUPATEN BULELENG ., Komang Marta Wira Miharja; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.69 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) Bahan dan alat yang digunakan dalam membuat karya seni kayu di Desa Busungbiu Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. (2)Proses pengolahan akar kayu di Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu,Kabupaten Buleleng (3)Bentuk karya seni akar kayu di Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pemilik dan pengrajin kayu di Desa Busungbiu , Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik, observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah (1) analisis domain dan (2) analisis taksonomi. Hasil penelitian ini adalah: (1) Bahan yang di gunakan dalam Pembuatan Karya Seni Kayu yaitu bahan baku akar kayu : akar kayu jati, akar kayu intaran, akar kayu mangga, akar kayu jabon. Bahan penunjang: Kapur. Alat yang digunakan dalam pembuatan karya seni akar kayu, antara lain : Gergaji mesin, mesin gerinda, cekrek (mata gerinda berupa pahat), mata gerinda amplas. (2) Proses pembuatan Karya Seni Kayu diawali dengan proses menentukan bahan, proses pembuatan sketsa, proses pembentukan global, proses pembentukan dan mencoak. (3) Bentuk karya seni :bentuk kontemporer mengikuti bentuk akar kayu yang di gunakan dalam bentuk abstrak yang menyerupai angka 69, bentuk hati, bentuk tribal, bentuk termbu karang, bentuk daun, bentuk angka 88. Kata Kunci : Kata kunci: karya seni , akar kayu, seni rupa This research aims to obtain information about: (1) the ingredients and the tools used to create the works of art the wood in the village of Busungbiu Busungbiu, Buleleng Regency. (2)processing the root of the wood in the village of Busungbiu, Busungbiu,Buleleng Regency (3)form of the works of art the root of the wood in the village of Busungbiu, Busungbiu, Buleleng Regency. This research is a descriptive research with qualitative approach. The subject of this research is the owner and craftsmen art wood in the village of Busungbiu , Busungbiu, Buleleng Regency. Data Collection in this research done with the technique, observation, interview, documentation, and literature. The instrument used is (1) the instrument of observation, interview instrument, instruments documentation and bibliographical instruments. Analysis of the data used is (1) domain analysis and (2) taxonomy analysis. The results of this research are: (1) the material in use in the making of the Art Works wood namely raw wood root : root teak wood intaran, roots, root wood, mango wood jabon roots. Support materials: chalk. The tools used in the making of the art works root wood, among others : Saws, machine grinding machine, cekrek (eyes grinding in the form of sculpture), the eyes of the grinding abrasives, . (2) the process of making the Art Works wood begins with the process of determining the ingredients, making process of etching, the process of the formation of a global process of formation and mencoak. (3) the form of the art works wood, contemporary form follow the root form of wood in use in the form of abstract that resembles the number 69, the form of the heart, the form of tribal, form termbu coral reefs, leaf structure, Numbers 88. keyword : Key Words: art work , the root wood, art
PATUNG BERBAHAN DASAR SERBUK GERGAJI KARYA SISWA SMAN 1 ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO ., Yogi Pramana; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.763 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11450

Abstract

PATUNG BERBAHAN DASAR SERBUK GERGAJI KARYA SISWA SMAN 1 ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO oleh Yogi Pramana, NIM 1312031004 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini berjudul patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (2) proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (3) kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (4) jenis patung apa saja yang dihasilkan oleh siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menujukkan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, yaitu serbuk gergaji, air, lem kayu, kawat, kertas semen dan cat poster, Cutter, mangkok, ampelas, kuas tang, (2) proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo mengalami beberapa tahapan dimulai dari pemilahan serbuk gergaji, penyaringan serbuk gergaji, pembuatan kerangka, pembuatan adonan, penempelan adonan, penjemuran pertama, pembentukan patung, penjemuran kedua dan finishing, (3) kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo yaitu dari segi cuaca, jam pelajaran yang terlalu singkat dan serbuk gergaji yang kasar.(4) jenis patung apa saja yang dihasilkan oleh siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo terdiri dari dua jenis yaitu patung berjenis Zounde Bosse yang merupakan bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas dari sisi kanan dan kirinya. Jenis patung yang kedua berupa relief, yaitu bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief tersebut tergolong pada relief berjenis Bas-relief , yaitu jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Kata Kunci : Kata kunci: patung, serbuk gergaji, THE STATUE MADE OF SAWDURT BY STUDENTS OF SMAN 1 ASEMBAGUS, SITUBONDO REGENCY by Yogi Pramana, NIM 1312031004 Fine Art Education Departement ABSTRACT The title of the research is the statue made of sawdart by student of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, the aims to ( 1 ) describe about the materials and tools to use in process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 2 ) the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 3 ) the obstacles encountered in the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 4 ) what kind of statue is produced by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency. This research is qualitative descriptive research. The tecniques of data collection used in the research are observation, interview, documentation, and literature. The techniques of data analysis in this research is domain analysis and taxonomy. The results of the research show ( 1 ) the materials and tools use in the process of make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency are sawdurt, water, wood glue, wire, cemen paper, poster paint, cutter, bowl, sandpaper, brush and pilers, ( 2 ) process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency experience several stage starting from the selection of sawdurt, the filtering of sawdurt, creation of the frameworn, making dough, pasting of dough, the first drying, the establishment of statue, the second drying and finishing, ( 3 ) the obstacles encountered in the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus are terms of weather, time of the lerson is too short, and sawdurt is rough, ( 4 ) what kind of statue is produced by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency it consists of two types, suchas Zounde Bosse statue which is a form the right and left. The second type of statue in the form of relief, the shape of the statue attached to the surface of the wall. Relief is pertained to the relief typeBas-Relief such as. Type of relief with a slightly rotruding engraving from the base of the wall surface. keyword : The keywords : statue, sawdurt
TENUN ENDEK MASTULI DI DESA KALIANGET, KECAMATAN SERIRIT, KABUPATEN BULELENG ., Gede Wijana; ., Dr. Drs. I Nyoman Sila, M.Hum.; ., Dra. Luh Suartini, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.921 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.12214

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalianget, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng, (2) cara pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalianget, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng, (3) jenis-jenis motif yang terdapat pada kain tenun endek mastuli di desa Kalianget, kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng. Hasil penelitian menunjukkan (1) alat yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalinget adalah ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), pengeliingan (undar dan pengeretekan), palet, pencatrian, penamplikan, gegirik, pemapalan, pengeboman, penyucukan, meteran, dan gunting. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benang mastuli (sutera), pewarna sintetis basa (basis dye), dan asam cuka (acitec acid). (2) proses pembuatan kain tenun endek mastuli di desa Kalianget terdiri dari, pewarnaan benang lungsin, ngebom, nyucuk, ngeliing benang pakan, mebed, pewarnaan benang pakan, nyatri, mapal, ngeliing pakan siap tenun, dan menenun. (3) jenis-jenis motif hias yang terdapat pada kain tenun endek mastuli di desa Kalianget adalah keplok/ceplok, keplok/ceplok kurung, dobol, dobol endek, pelangi, penyu, cegcegan, pot sungenge, dan pinggiran. Kata Kunci : tenun endek, mastuli, motif hias. This research is descriptive qualitative research. The purpose of this study is to describe (1) the tools and materials used in the process of making endek mastuli weave in Kalianget village, Seririt sub-district, Buleleng regency, (2) the way of making woven endek mastuli in Kalianget village, Buleleng regency, (3) the types of motifs that are found in the woven fabric of endek mastuli in Kalianget village, Seririt sub-district, Buleleng regency. The results of this study showed that (1) the tools used in the process of making woven fabric endek mastuli in Kalianget village are ATBM (traditional tool for weave), pengeliingan (undar and pengeretekan), palet, pencatrian, penamplikan, gegirik, pemapalan, pengeboman, penyucukan, gauge and cutter. While the materials used are yarn mastuli (silk), synthetic dyes base (basis dye), and acetic acid. (2) the process of making woven fabrics endek mastuli in Kalianget village consists of dyeing of warp yarn, ngebom, nyucuk, ngeliing yarn, roll up (mebed), coloring yarn feed, nyatri, mapal, ngeliing weft ready feed, and weave. (3) the types of decorative motifs that are found in the woven fabric of endek mastuli in Kalianget village are keplok/ceplok, keplok/ceplok kurung, dobol, dobol endek, pelangi, penyu, cegcegan, pot sungenge, and pinggiran. keyword : weaving endek, mastuli, decorative motif.
Pembelajaran Relief Plastisin Kelompok B di TK Negeri Pembina Singaraja ., Dedy Nur Saputra; ., Dra. Luh Suartini; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.1 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya pembelajaran relief plastisin anak–anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain alat (gergaji, kater, ember, penggaris, pensil), bahan (plastisin, triplek). (2) Proses pembelajaran relief plastisin dilakukan dengan metode demonstrasi. Guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran relief plastisin, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak. (3) Hasil karya relief plastisin anak-anak kelompok B4 TK Negeri Pembina Singaraja beranekaragam. Sesuai dengan kurikulum di sekolah (rumah, pemandangan alam laut, kebudayaan, tumbuhan, hewan) kemudian dianalisis menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak-anak TK Negeri Pembina Singaraja sudah sangat baik dengan penguasaan garis, warna, ruang/bidang serta tema yang diajarkan di sekolah. Kata Kunci : Pembelajaran, relief, plastisin. This study aimed to investigate certain objectives of study, namely: (1) to know tools and materials used in the learning of plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja; (2) to know a process of implementation of learning plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja; (3) to know students’ results of performances in learning plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja. This study used a survey research using a qualitative research approach to conduct the study. In addition, this study was executed by applying interviews, questionnaires, observations, and documentations. The study shows certain results of investigation, namely: (1) in learning plasticine relief, saw, knife, bucket, ruler, and pencil belonged to tools of learning; whilst, plasticine and plywood belonged to materials of learning. (2) Process of learning plasticine relief was conducted in demonstration method. In relation to this point, a teacher prepared learning media and others learning equipment; demonstrated ways of using leaning media; and, guided students in learning plasticine relief. At the end of the class, the teacher conducted an evaluation toward students’ results of performances. (3) Results of students’ performances were diverse related to certain themes used, such as: houses, ocean sceneries, cultures, trees, and animals. Furthermore, results of students’ performances were analyzed based on theory of development of childhood art stated by Victor Lowenfield. Moreover, results of data analysis shows that most results of students’ performances are very good in related to certain applications of elements, like lines, colors, spaces/fields, and themes. keyword : learning, relief, plasticine
FOTOGRAFI SMARTPHONE KOMUNITAS INSTAGRAM @GADGETGRAPHER ., Pande Putu Darmayana; ., Drs. Hardiman, M.Si.; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn, M,.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.103 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.12219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) alat-alat dan aplikasi dalam fotografi smartphone komunitas instagram @gadgetgrapher, (2) proses pembuatan fotografi di komunitas instagram @gadgetgrapher, dan (3) jenis-jenis fotografi di komunitas instagram @gadgetgrapher. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) kepustakaan, Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alat dan aplikasi dalam pembuatan Fotografi Smartphone Komunitas Instagram @gadgergrapher : smartphone dan tripod. Smartphone terdiri dari tiga jenis yaitu low-end, mid-end dan high-end. Smartphone yang masuk ke dalam kategori low-end yaitu Samsung Galaxy Ace 3, Samsung Grand Prime, Xiaomi Redmi 2, Sony Experia C3, Lenovo A7000, Smartphone yang masuk ke dalam kategori mid-end yaitu Xiaomi Redmi 3S, Lenovo K4 Vibe, Meizu M2 Note, oppo A57, dan Smartphone yang masuk ke dalam kategori high-end yaitu Xiaomi Mi4i, Sony Experia Z1, iPhone 5, iPhone 5S, Nokia N8, Oppo find 7, iPhone 6, Samsung Galaxy S5, Samsung Galaxy S7, Samsung Galaxy S6 dan Xiaomi Mi3. Sedangkan aplikasi yang digunakan meliputi : snapseed, VSCO, Camera Fv-5, Tadaa SLR, Motion Camera. (2) Proses pembuatan Fotografi smartphone komunitas instagram @gadgergrapher, dimulai dari proses pemotretan yaitu dari menentukan ide/konsep kemudian menentukan tempat/objek yang akan dituju.. kemudian dilanjutkan dengan mengolah foto atau editing. Proses pembuatan fotografi dibedakan menjadi dua yaitu Memotret dengan menggunakan camera bawaan smartphone, kemudian dilanjutkan dengan mengedit foto hasil jepretannya di aplikasi photo editor, dan Memotret dengan menggunakan camera dari aplikasi pihak ketiga, kemudian dilanjutkan dengan mengedit foto hasil jepretannya di aplikasi photo editor. (3) Jenis-jenis Fotografi Smartphone Komunitas Instagram @gadgergrapher yang dapat dikategorikan yaitu fotografi potret, fotografi human interest, fotografi stage, fotografi landscape, fotografi seascape, fotografi skyscape, fotografi cityscape, fotografi abstrak, fotografi still life, fotografi jurnalistik, fotografi makro, fotografi fashion, fotografi makanan, fotografi jalanan (street), fotografi arsitektur, dan fotografi malam (night). Kata Kunci : Fotografi, smartphone, @gadgetgrapher This study aims to describe (1) tools and applications in smartphone photography community in instagram @gadgetgrapher, (2) photography creation process in instagram @gadgetgrapher community, and (3) types of photography in instagram @gadgetgrapher community. This research is qualitative descriptive research. Collecting data in this study was done by using (1) observation, (2) interview, (3) the literature, the collected data is then analyzed by means of (1) data reduction, (2) the presentation of the data, and (3) conclusion. The results showed that (1) Tools and applications in making Smartphone Photography Instagram Community @gadgergrapher: smartphones and tripods. Smartphones consist of three types: low-end, mid-end and high-end. Smartphone that comes into the category of low-end, namely the Samsung Galaxy Ace 3 Samsung Grand Prime, Xiaomi redmi 2, Sony Experia C3, Lenovo A7000 Smartphone that comes into the category of mid-end that Xiaomi redmi 3S, Lenovo K4 Vibe, Meizu M2 Note, oppo A57, and Smartphone that comes into the category of high-end, namely Xiaomi Mi4i, Sony Experia Z1, iPhone 5, iPhone 5S, Nokia N8, Oppo find 7, iPhone 6, Samsung Galaxy S5, Samsung Galaxy S7, the Samsung Galaxy S6 And Xiaomi Mi3. While the applications used include: snapseed, VSCO, Camera Fv-5, Tadaa SLR, Motion Camera. (2) The process of making Instagram community smartphone smartphone @gadgergrapher, starting from the shooting process that is from determining the idea / concept then determining the place / object to be addressed then proceed with photo processing or editing. The process of making photographic divided into two, Photographed by using the default camera smartphone, followed by editing the results in photo editor, and Photographed by using the camera of a third-party application, followed by editing editing the results in photo editor. (3) The types of Smartphone Photography @gadgergrapher Instagram community that can be categorized, namely photographic portraits, human interest photography, stage photography, landscape photography, seascape photography, photography skyscape, cityscape photography, abstract photography, still life photography, journalistic photography, macro photography , Fashion photography, food photography, street photography, architectural photography, and night photography. keyword : Photography, smartphone, @gadgetgrapher
PROFIL PELUKIS NUSA PENIDA ., I Komang Wikrama; ., Drs. I Ketut Supir, M.Hum; ., Drs. I Nyoman Sila,M.Hum
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.581 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11454

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan biografi pelukis Nusa Penida, (2) mendeskripsikan konsep berkarya pelukis Nusa Penida, (3) mendeskripsikan tema dan gaya karya pelukis Nusa Penida. Sumber data berasal dari hasil observasi, wawancara langsung kepada pelukis Nusa Penida dan praktisi seni, dokumentasi, buku, katalog pameran dan koran. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: 1) biografi pelukis Nusa Penida meliputi, I Made Sumerta, pelukis yang menetap di Nusa Penida, lahir di Nusa Penida, 28 September 1974, I Putu Sudiana, pelukis yang menetap di luar Nusa Penida, lahir di Nusa Penida, 30 Desember 1972, Michael John Apleton, pelukis yang menetap di Nusa Penida, lahir di Inggris, 19 Mei 1951. 2) konsep berkarya I Made Sumerta mengusung konsep Tri Hita Karana dan gerak tubuh manusia, I Putu Sudiana mengusung konsep spiritual alam Nusa Penida dan kehidupan sosial, Michael John Appleton mengusung konsep lingkungan alam. 3) tema dan gaya yang diusung oleh I Made Sumerta yaitu tema keagamaan dan tema lingkungan alam, dengan gaya ekspresif, surealis dan gabungan antara ekspresif dan abstraksi, I Putu Sudiana mengusung tema spiritual dan sosial budaya dengan gaya abstrak dan abstraksi, Michael John Appleton mengusung tema lingkungan alam dan potret, dengan gaya realis dan naturalis.Kata Kunci : Pelukis Nusa Penida, Biografi, Tema dan Gaya The purpose of this study is to (1) describe the biography of Nusa Penida artist, (2) describe the concept creations of Nusa Penida artist, (3) describe the theme and style the creations of Nusa Penida artists. The resources of data is taken from the result of observation, direct interview with the Nusa Penida’s artists and art practitioners, documentation, books, exhibitions catalog, and magazine. The finding results of this study is: 1) biography of Nusa Penida artist include, I Made Sumerta, painters in Nusa Penida, was born in Nusa Penida, on 28 September 1974, I Putu Sudiana, painter in beyond of Nusa Penida, was born in Nusa Penida on 30 December 1972, Michael John Appleton, painter in Nusa Penida which born in English 19 May 1951. 2) concept creations of I Made Sumerta carries concept of Tri Hita Karana and movement body of human, I Putu Sudiana carries concept of spiritual nature of Nusa Penida and social lifes, Michael John Appleton carries concept of nature environment. 3) theme and style the creations of I Made Sumerta carries theme of religious and theme of nature environment, with style expressive, surrealist and combination between expressive and abstract, I Putu Sudiana carry theme spiritual and social culture with style abstract and abstraction, Michael John Appleton carry theme nature environment and portrait with style realist and naturalist.keyword : Nusa Penida artist, biography, theme and style

Page 1 of 1 | Total Record : 8