I Ketut Sudita
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 62 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

DEVELOPING CREATIVEECONOMY FOR COMMUNITY LEARNERS IN SUPPORTING TOURISM IN TEMBOK AND ABANG VILLAGE, BALI Sudita, I Ketut; Sudana, Dewa Nyoman; Suandi, I Nengah; Sanjaya, Dewa Bagus
International Journal of Social Science and Business Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4130.62 KB) | DOI: 10.23887/ijssb.v1i4.12572

Abstract

Community group learners are a community group that  sets an example and deserves to be given a priority in a program for strengthening and  extending economy, especially in Bali province.  Departing from this idea, this study was aimed  (1) to produce an innovative   design  for handicrafs (creative economy)  for community group learners which matches their existing potentialities, (2) to produce a creative economy strategy at a larger scale. The results of this study showed that  the craftsmen had been able to produce  various  handicrafts such as laptop baggage, sokasi (bamboo basketwork used for holding rice), ballpoint stand, bamboo basket or tray for keeping offerings with  a variety of  designs. Community learners were able to develop product to meet the market conditions and   demands and were able to develop a larger network, with the local government, universities, and  businesses.
SOCIAL PRACTICE PERFORMED BY BALINESE SCULPTORS IN DISTRICTS OF UBUD AND SUKAWATI TO PRY INTO THE LAW OF PHORNOGRAPHY Sudita, I Ketut
E-Journal of Cultural Studies Volume 6, Number 1, May 2013
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.687 KB)

Abstract

Balinese sculptors in districts of Ubud and Sukawati, Gianyar, Bali pry into the Law of Pornography. Those who agree state that the law is needed to maintain the morality which has been getting worse, and those who disagree state that it may emasculate their freedom and creativities. This study gives answers to (1) what social practices were performed by the Balinese sculptors to pry into the Law of Pornography?, (2) why did they pry into the application of the law?, and (3) what was the meaning of their prying? Several relevant critical theories such as the theory of structuration, the theory of hegemony, and the theory of aesthetics were eclectically used in this study. The data needed were collected through observation, in-depth interview, documentation study, and library research. The result of the study showed that the Balinese sculptors showed their resistance to the application of the law by making adaptation, changing profession, and still producing pornographic works. The sanction which might be imposed upon them, the consumers of pornographic works decreased, and they were eliminated from exhibitions scared them when they pried into the law. What they did could not be separated from economic, political, ideological, moral, and ethic factors. The meaning of their prying was that it caused them to lose their idealism, their consumers went down, and the number of pornographic works dropped as well.
ESTETIKA RUANG TAMU RUMAH TIPE 45 DI PERUMAHAN PURI PERSADA KEROBOKAN PERMAI SINGARAJA ., KADEK SURYA DWIPA; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg.; ., Dr. I Ketut Sudita, M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.352 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i3.23225

Abstract

ESTETIKA RUANG TAMU RUMAH TIPE 45 DI PERUMAHAN PURI PERSADA KEROBOKAN PERMAI SINGARAJA Kadek Surya Dwipa1, Gede Eka Harsana Koriawan2 , I Ketut Sudita3, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2019 e-mail : centunkdrawing@gmail.com , ekaharsana19@gmail.com, ketut sudita@ymail.com. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) potensi artistik bawaan bangunan pada ruang tamu dan elemen hias yang di tempatkan di ruang tamu warga di komplek perumahan Puri Persada Kerobokan Permai; (2) penerapan elemen dan unsur-unsur visual penghias ruang tamu pada rumah warga di perumahan Puri Persada Kerobokan Permai; (3) nilai estetik dari tampilan ruang tamu rumah warga di perumahan Puri Persada Kerobokan Permai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penghuni rumah di kawasan kompek perumahan Puri Persada Kerobokan Permai dan objek penelitian ini adalah ruang tamu, elemen penghias ruang tamu. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisi domain dan analisi taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemilihan furniture dan elemen hias pada ruang tamu berbeda-beda sesuai apa yang mau di tampilkan oleh si pemilik rumah.(2) unsur- unsur visual terdapat pada kelima sampel rumah yang di teliti dari warna, pencahayaan, dan tata letak. (3) tata letak dari kelima sampel memiliki perbedaan yang diakibatkan dari bentuk reumah,luias ruangan, bentuk tanah yang di banguni. (4) nilai estetik dari kelima sampel rumah ini berbeda ?beda. Dikarenakan pemilik ingin menampilkan ruangannya seperti apa dan tujuan pemilik memilih elemen hias pada ruang tamunya. Kata kunci: Estetika, Ruang Tamu, Rumah Tipe 45, di Perumahan Puri Persada Kerobokan Permai Singaraja. Kata Kunci : Estetika, Ruang Tamu, Rumah Tipe 45, di Perumahan Puri Persada Kerobokan Permai Singaraja. ABSTRACT This research aimed to determine: (1) the innate artistic potential of the building in the living rooms and ornamental elements placed in the residents living room in the Puri Persada Kerobokan Permai residential complex;(2) the application of visual elements and elements to decorate the living rooms in the residents houses in Puri Persada Kerobokan Permai residential; (3) the aesthetic value living room display of the residents houses in Puri Persada Kerobokan Perma residential complex. This research was a descriptive study with a qualitative approach. The participants of this research were the occupants of the houses in Puri Persada Kerobokan Permai and the objects of this research were living rooms and living room decoration elements. Furthermore, observation, interview and library were used as the method of collecting the data of this research. Meanwhile, the domain analysis and taxonomy analysis were used as the data of analysis. The result of this study showed that: (1) the choice of furniture and ornamental elements in the living rooms varied based on what the owners want to show. (2) the visual elements were found in the five house samples examined in terms of color, lighting, and layout. (3) the layout of the five samples had differences due to the house shape, room size, and shape of the land built. (4) the aesthetic value of the five houses sample was different it was caused by the owners desire to show and aims to choose their own living rooms decoration elements. Key words: Aesthetic, Living Room, House Type 45, Puri Persada Kerobokan Permai Singaraja Residential. keyword : Aesthetic, Living Room, House Type 45, Puri Persada Kerobokan Permai Singaraja Residential.
KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA I MADE MERTAYASA DESA TIYINGTALI KECAMATAN ABANG KABUPATEN KARANGASEM ., KADEK ANGGA HERIAWAN; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.; ., Dr. I Ketut Sudita, M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i3.23421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) Bahan dan Alat apa saja yang dipergunakan dalam proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. (2) Proses Pembuatan kerajinan tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. (3) Jenis-jenis bentuk dan fungsi kerajinan tempurung kelapa di Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengrajin tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, (4) Kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian ini adalah (1) Bahan yang dipergunakan dalam proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem adalah tempurung kelapa, bambu, benang nilon, cat kayu, lem G, dan cat untuk finishing. Sedangkan alat yang dipergunakan dalam proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem adalah bor duduk, mata bor buatan, jarum jahit, alat gunting, alat asah/sangihan, kuas dan pisau. (2) Proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem adalah melalui beberapa tahapan yaitu proses pembuatan desain, proses pemotongan bahan tempurung kelapa, proses pemotongan bambu, proses merangkai dan proses finishing. (3) Jenis-jenis bentuk dan fungsi kerajinan tempurung kelapa I Made Mertayasa Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem adalah bokor sebagai tempat bawaan, tempat hidangan makanan ringan, dan tempat bawaan untuk sembahyang bagi umat Hindu dan sebagainya. Keben/Sokasi sebagai tempat banten/sesajen bagi umat Hindu. Petromaks sebagai alat penerangan ruangan dengan energi listrik. Dan vas bunga sebagai hiasan tempat bunga.Kata Kunci : kerajinan, tempurung kelapa This study aims to describe (1) what materials and tools are used in the process of making coconut shell handicrafts I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency. (2) The process of making coconut shell handicraft I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency. (3) Types of shapes and functions of coconut shell handicraft in Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The subject of this research is the coconut shell craftsman I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency. Data collection techniques that were used are; (1) Observation, (2) Interviews, (3) Documentation, (4) Literature. Data analysis techniques that used in this study are domain analysis and taxonomic analysis. The results of this study are (1) The materials used in the process of making coconut shell handicraft I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency are coconut shell, bamboo, nylon yarn, wood paint, G glue, and paint for finishing. While the tools used in the process of making coconut shell handicraft I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency are sitting drills, artificial drill bits, sewing needles, scissors, sharpening tools, brushes and knives. (2) The process of making coconut shell handicraft I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency is through several stages, namely the process of making design, the process of cutting coconut shell material, the process of cutting bamboo, the process of stringing and the process of finishing. (3) Types of shapes and functions of coconut shell handicraft I Made Mertayasa Tiyingtali Village, Abang District, Karangasem Regency are bowl as a place of origin, place for snack food, and a place for prayer for Hindus and so on. Keben / Sokasi is a place for offerings for Hindus. Petromax as a room lighting device with electrical energy. And flower vase as decoration of flower placekeyword : handicraft, coconut shell
Proses Pengajaran Mosaik Di SMK Negeri 1 Sukasada ., PUTU DUDIK ARIAWAN; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si.; ., Dr. I Ketut Sudita, M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.321 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i2.21509

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ditujukan untuk (1) Mendeskripsikan perencenaan pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada. (2) mendiskripsikan proses pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada.(3)Mengetahui hasil karya Mosaik siswa kelas XII Seni Murni di SMK Negeri 1 Sukasada. Pengumpulan data menggunakan meteode survey dengan empat teknik pengumpulan data yaitu: teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan. Seluruh data yang diperoleh dengan metode observasi, metode wawancara, dan metode kepustakaan, disusun berdasarkan urutan masalah, yaitu : data kelas XII Seni Murni, latar belakang, proses perencanaan pembelajaran Mosaik, proses pengajaran serta kelebihan dan kekurangan pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada kemudian dianalisis dengan cara (1) Analisis Domain (Domain Analysis), (2) Analisis Taksonomi ( Taxsonomic Analysis). Tahapan terakhir setelah semua data terkumpul yaitu melakukan penyusunan hasil peneliti melalui guru pengajar produktif seni Murni yang mengajarkan materi praktik Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada. Penulisan penelitian ini berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan setelah melalui beberapa tahapan yakni observasi, wawancara, dokumentasi, analisis data, dan diakhiri dengan menyusun penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga diperoleh gambaran umum tentang perencanaan pengajaran, proses pengajaran serta hasil akhir karya siswa kelas XII Seni Murni di SMK Negeri 1 Sukasada. Perencanaan Pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 sukasada tentu saja dengan penyiapan beberapa hal penting dalam pembelajaran yaitu; Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Media Pembelajaran, Sumber belajar, evaluasi. Kemudian Proses Pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada dilakukan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertera pada Rencana Relaksanaan Rembelajaran (RPP). Diawali dengan (1) pendahuluan, kemudian dilanjutkan dengan (2) Kegiatan Inti yang terdiri dari proses eklprorasi,elaborasi serta konfirmasi dan yang terakhir (3) penutupan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1)Perencanaan pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada dilakukan dengan mempersiapkan silabus sebagai rambu rambu untuk pelaksanaan semua materi bahasan bahan pembelajaran satu bidang studi, kemudian RPP sebagai panduan langkah-langkah dalam proses pembelajaran. Selain itu guru juga menyiapkan media pembelajaran, sumber belajar dan evaluasi.(2) Proses pengajaran Mosaik di SMK Negeri 1 Sukasada memiliki tiga tahapan yang pertama yaitu pendahuluan yang terdiri dari delapan kegiatan yang dilakukan selama 10 menit. Kedua kegiatan inti memiliki tiga bagian kegiatan yaitu eksplorasi, elaboeasi dan konfirmasi.tahap terakhir yaitu penutup yang memiliki tiga kegiatan dilakuan selama 30 menit.(3) Karya Mosaik siswa kelas XII SMK Negeri 1 Sukasada dari tujuh karya siswa hanya dua karya yang dapat digolongkan sebagai karya Mosaik. Dan lima karya dapat digolongkan sebagai karya Kolase. Kata Kunci : Proses Pengajaran, Mosaik, SMK Negeri 1 Sukasada. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The study was aimed at (1) Describing the planning of Mosaic teaching at SMK Negeri 1 Sukasada. (2) describe the process of teaching Mosaics at SMK Negeri 1 Sukasada (3) Knowing the work of Mosaics of class XII Pure Arts students at SMK Negeri 1 Sukasada. Data collection uses survey method with four data collection techniques, namely: observation techniques, interview techniques, documentation techniques and library techniques. All data obtained by the method of observation, interview methods, and literature methods, are arranged based on the order of the problems, namely: class XII Fine Arts data, background, the mosaic learning planning process, the teaching process as well as the advantages and disadvantages of teaching Mosaics at SMK Negeri 1 Sukasada then analyzed by (1) Domain Analysis, (2) Taxonomic Analysis. The final stage after all data has been collected is the preparation of the results of researchers through the teaching of productive Pure Arts teachers who teach Mosaic practice materials at SMK Negeri 1 Sukasada. The writing of this research is based on the facts found in the field after going through several stages, namely observation, interviews, documentation, data analysis, and ending with compiling research using qualitative descriptive methods, so that a general description of teaching planning, teaching process and the final results of student work is obtained. class XII Fine Arts at SMK Negeri 1 Sukasada. Mosaic Teaching Planning in SMK Negeri 1 Sukasada of course by preparing several important things in learning, namely; Syllabus, Learning Implementation Plan (RPP), Learning Media, Learning Resources, evaluation. Then the Mosaic Teaching Process at Vocational High School 1 Sukasada is carried out in accordance with the steps of the learning activities that are stated in the Learning Implementation Plan (RPP). It starts with (1) introduction, then continues with (2) Core Activities which consist of exploration, elaboration and confirmation processes and finally (3) closing. The conclusions of this study are (1) Mosaic teaching planning at SMK Negeri 1 Sukasada is carried out by preparing a syllabus as signposts for the implementation of all subject matter learning material in one field of study, then RPP as a guide for steps in the learning process. In addition, the teacher also prepares learning media, learning resources and evaluations. (2) The teaching process of Mosaics at SMK Negeri 1 Sukasada has the first three stages namely introduction which consists of eight activities carried out for 10 minutes. The two core activities have three parts of activities namely exploration, elaboeation and confirmation. The last stage is the closing which has three activities carried out for 30 minutes. Mosaic works. And five works can be classified as Collage works. keyword : Teaching Process, Mosaic, SMK Negeri 1 Sukasada.
SENI KERAJINAN RANGKAIAN JANUR DAN DAUN LONTAR DI DESA KEROBOKAN, BADUNG ., I Wayan Kurniawan; ., Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Mursal
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.5350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keberadaan seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar. (2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar. (3) proses pembuatan seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar. (4) desain bentuk dan motif hias seni kerajinan rangkaian janur dan daun lontar di Desa Kerobokan Badung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara,(3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan, analisis data domain dan taksonomi. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: (1) keberadaan kerajinan rangkaian janur di desa kerobokan badung ,tidak seorang pun yang mengetahui secara pasti. Seni kerajinan janur ini diperkirakan tumbuh sejalan dengan berkembangnya seni-senilainnya seperti seni patung, senilukis, sehingga antara seni satu dan lainya tumbuh saling mendukung. Seni kerajinan rangkaian janur ini mulai berkembang di desa Kerobokan sekitar tahun1990-an, yang dirintis oleh bapak Wayan Werda, kemudian beliau menularkan keterampilannya kepada para pemuda Kerobokan yang berkembang sampai sekarang. (2) alat yang digunakan dalam pembuatan seni kerajinan rangkaian janur di Desa Kerobokan, Badung di Desa Bona, antara lain: pisau kecil (tiyuk), cutter, gunting, dan steples. Bahan yang digunakan antara lain: daun lontar, bambu, kertas lilin dan sterofoum (3) proses pembuatan seni kerajinan rangkaian janur di desa Kerobokan, Badung diawali dengan pemasangan sterofoum, proses melapisi sterofoum dengan kertas lilin, pemilihan daun lontar, proses membuat motif dari daun lontar, kemudian proses merangkai dari bawah, tengah, dan atas, dan terakhir finishing. (4) motif hias yang dihasilkan dalam seni kerajina rangkaian janur di Desa Keobokan: janur motif gumitir, janur motif lotus, janur motif buah nanas, janur motif burung merak, dan janur motif naga.Kata Kunci : seni kerajinan rangkaian janur This study aimed to describe: (1) the existence of a combination of young coconut and palm leaves handicraft. (2) the tools and materials used in making a combination of young coconut and palm leaves handicraft. (3) the process of making a combination of young coconut and palm leaves handicraft. (4) the design forms and decorative motifs of a combination of young coconut and palm leaves handicraft in the village of Kerobokan Badung. This research is a descriptive qualitative approach. The collecting data in this study was done by using (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) literature review, data analysis, and taxonomy domain. The findings in this study were: (1) the existence of a combination of young coconut leaf handicraft in Badung Kerobokan village, nobody knows for sure. The young coconut leaf handicraft is expected to grow in line with the development of other handicrafts such as sculpture, painting, so that between one and the other handicrafts grow mutually supported. The young coconut leaf handicraft began to flourish in the village of Kerobokan around tahun1990's, which was pioneered by Mr. Wayan Werda, then he pass on his skills to the youth of Kerobokan until now. (2) the tools used in making a combination of young coconut leaf handicraft in the village of Kerobokan, Badung in Bona vilage, namely: a small knife (tiyuk), cutter, scissors, and staples. Materials used include: palm leaves, bamboo, wax paper and sterofoum (3) the process of making a combination of young coconut leaf handicraft in the village of Kerobokan, Badung begins with the use of sterofoum, the sterofoum coats with wax paper, the selection of palm leaves, making the motif of leaves, then the process of assembling from the bottom, middle and top, and the final is finishing. (4) the resulting decorative motif of a combination of young coconut leaf handicraft in the village Keobokan: gumitir leaf motif, lotus leaf motif, pineapple leaf motif, peacock leaf motif, and dragon leaf motif.keyword : Young coconut leaf handicraft
EKSISTENSI KOMUNITAS STREET ART DJAMUR DENPASAR ., I Nym Putra Purbawa; ., Dr. I Ketut Sudita, M.Si; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.225 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.13360

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) Awal terbentuk komunitas Street Art Djamur Denpasar. (2) Jenis karya dan Tema karya komunitas Street Art Djamur Denpasar. (3) Pola komunikasi seniman dalam bekerja karya kolektif komunitas Street Art Djamur Denpasar. (4) Respon masyarakat terhadap karya Komunitas Street Art Djamur Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah komunitas Street Art Djamur. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara,(3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Instrumen yang digunakan adalah (1) instrumen observasi, instrumen wawancara, instrumen dokumentasi dan instrumen kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisa interaktif. Hasil penelitian ini adalah: (1) terbentuknya komunitas Street art Djamur Denpasar berawal dari kegelisahan dan kejenuhan sejumlah seniman muda pada medan sosial seni rupa yang saat itu terpusat pada galeri. (2) jenis karya yang dibuat meliputi mural, grafiti, stensil, wheate paste, dan instalasi. Kebanyakan yang dibuat karya mural. Tema yang diangkat biasanya yang sedang menjadi perbincangan di masysarakat. (3) pola kerjasama dimulai dari merundingkan tema, proses pembuatan desain, desain yang sudah jadi disaat di lapangan ada saja penambahan dari anggota. 4) respon masyarakat terhadap karya komunitas Street Art Djamur Denpasar dilihat dari kondisi mural yang sudah pudar tentu masyarakat tidak menyukai. Namun karya mural yang masih bagus masyarakat masih bisa menikmatinya.Kata Kunci : eksistensi, komunitas, street art This study aimed to gain information about: (1) history of Djamur street art community Denpasar, (2) types and themes of work produced by the community, (3) communication pattern of artists in working collectively, (4) response from society towards existence of the community. This is a kind descriptive qualitative research. The subject of the study is Djamur street art community Denpasar. The data were obtained through techniques namely, (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) library reseach. The instruments are observation sheet, interview guideline, documentation instrument, and library instrument. The data were analyzed using interactive analysis. The result of the study shows that, (1) the community is formed based on anxiety and boredom of youth artist towards gallery based fine, (2) types of the work are mural, grafiti, stencil, wheate paste, and installation. However mostly is mural. Themes of work are taken from society, (3) communication pattern is started by discussing the theme, designing, and improving work by other member, (4) society respects the well-designed mural but mostly dislike the mural which color is dull. keyword : existence, community , street art.
TEKNIK PEMBUATAN UKIRAN PADMASANA YANG MENGGUNAKAN PASIR MELELA DI DESA KEROBOKAN KABUPATEN BULELENG BALI ., I Komang Suardana Karang; ., Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.388 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.4717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sejarah ukiran padmasana, (2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan ukiran padmasana, (3) teknik pembuatan ukiran padmasana, (4) dan bagaimana bentuk dan motif yang dihasilkan dalam ukiran padmasana di Desa Kerobokan Kabupaten Buleleng Bali. Subjek penelitian adalah Bapak Nyoman Sometirta pemilik UD. Sumber Tirta Merta. Manfaat penelitian ini yaitu untuk (1) penulis, (2) masyarakat luas, (3) dan untuk lembaga Universitas Pendidikan Ganesha. Data penelitian tentang teknik ukiran padmasana dikumpulkan menggunakan instrumen berupa lembar instrumen observasi, instrumen wawancara dan instrumen dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sejarah ukiran padmasana menurut Lontar “Dwijendra Tattwa”, palinggih berbentuk Padmasana dikembangkan oleh Danghyang Dwijendra, atau nama (bhiseka) lain beliau. (2) bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan ukiran padmasana meliputi: pasir melela, semen, air, sedangkan alat meliputi: cetakan dari batu bata merah, waterpass, siku-siku, penggaris kayu, meteran, kuas, pangot, centong ukuran sedang, centong ukuran besar.. (3) teknik. Pembuatan ukiran padmasana melalui beberapa tahapan: proses pencarian pasir melela, pengolahan pasir melela, proses penyampuran pasir melela dengan semen, proses penuangan, proses perataan, proses penorehan (pengukiran). (4) bentuk dan motif yang dihasilkan dalam ukiran padmasana di Desa Kerobokan Kabupaten Buleleng Bali meliputi: motif karang gajah, karang goak (manuk), batun timun, dan mas-masan. Sedangkan bentuk yang dihasilkan meliputi: padmasana, patung ganesha, patung dewi saraswati, dan palinggih jero gede. Kata Kunci : padmasana, ukiran,pasir melela The purpose of this Research are (1) The History of “Ukiran Padmasana”, (2) The Material that used on “Ukiran Padmasana”, (3) The techniques of how to build “Ukiran Padmasana”, (4) and How forms and motifs that produces In “Ukiran Padmasana” In Kerobokan Village on Buleleng Regency Province Bali. The subject of this Research is Mr. Nyoman Sometirta as the owner of UD. Sumber Tirta Merta. The benefit of this Research are (1) The writen, (2) The citizens, (3) and also to Ganesha University of Education. The Data of this Research is about the techniques of “Ukiran Padmasana” is collected using the instruments in the Form of sheets of observation Instruments, Interview Instruments, and Documentation Instruments. The data that has been collectedm will be analyzed using Descriptive Kualitatif techniques with Using Domain analyzed and Taksonomi analyzed. The Result of this Research show that (1) The history of “Ukiran Padmasana” according to “Dwijendra Tattwa”, “Palinggih” shaped “Padmasana” is developed by “Danghyang Dwijendra”, and (Bhiseka) Is the another name of Danghyang Dwijendra. (2) The material that used that used to build “Ukiran Padmasana” are: Melela sand, Cement, Water, and the tool are: The mold of Red brick, Wood Ruller, Gauge, Brush, “Pangot”, “Centong ukuran sedang”, “Centong ukuran besar”. (3) “Ukiran Padmasana” through several stages, they are: Process of searching Melela sand, The provessing of Melela sand, Process of the Mixing the Melela sand with cement and also with the water, pouring Process, Loveller process, Carving process, (4) The Form and motif thas Has been product on “Ukiran Padmasana” at Kerobokan Village on Buleleng Regency Province Bali, such as: “Karang Gajah” motif, “Karang Goak (Manuk)”, “Batun Timun”, and some gold wherecs The Form that has been product such as: “Padmasana”, “Ganesha” statue, “Dewi Saraswati” statue, and “Palinggih Jero Gede”. keyword : “Padmasana”, “Ukiran”, Melela sand
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LUKIS JARI/FINGER PAINTING KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA SINGARAJA ., Galih Efendi; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.816 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.6579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya lukis jari/finger painting anak–anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain (ember, panci, kompor, sendok, gelas, kain lap, kain celemek, taplak meja plastik), bahan (tepung maizena/tepung kanji, pewarna makanan, sabun cair, minyak goreng, air, tepung beras, dan kertas gambar A4). (2) Proses pembelajaran lukis jari/finger painting dilakukan dengan sistem area, berdampingan dengan pembelajaran lainya, guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran lukis jari/finger painting, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak dengan portofolio melihat proses dan hasil kerja siswa. (3) Hasil karya lukis jari/finger painting anak-anak kelompok B TK Negeri Pembina Singaraja beraneka ragam, namun dikelompokan pada kedekatan perkembangan anak menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield, dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak cenderung mengacu pada tingkat perkembangan masa coreng-moreng, dan masa pra-bagan, tema karya yang terlihat cenderung mengacu pada bentuk taman bunga, pemandangan, hewan, sampai manusia. Kata Kunci : Pembelajaran, lukis jari/finger painting, alat dan bahan, hasil karya. This study aims to (1) To know the tools and materials that used to learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja (2) To know the proces of learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, and (3) to know the result of finger painting children in kindergarten Negeri Pembina Singaraja. This study to survey examination with qualitative descriptive approach, the research conducted through interviews and questionnaire, continued with observation and documentation. Results obtained, (1) Tools and materials that used in learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, among others (buckets, pans, stove, spoon, glass, cloth, fabric aprons, plastic tablecloths), materials (cornstarch/flour, food coloring, liquid soap, cooking oil, water, rice flour, and drawing paper A4). (2) The learning process of finger painting done with the system area, accompany to the orther learning, teachers prepare media and equipment for learning, then demonstrate how to use the media, as well as guiding students in the learning finger painting, after finished learning, teacher evaluation the work of children to see the portfolio process and the work of students. (3) The work of finger painting children in group B kindergarten Negeri Pembina Singaraja are variation and different, but grouped in similary to a child's development according to the theory of development child’art Victor Lowenfield, and the results largely the work of children tended to refer to the level of future development streaks - mottle, and pre-charts, the theme of works that looks likely refers to the shape of the flower garden, landscape, animals, to humans.keyword : Learning, finger painting, tools and materials, masterpiece.
KARYA SENI KAYU DI DESA BUSUNGBIU, KECAMATAN BUSUNGBIU, KABUPATEN BULELENG ., Komang Marta Wira Miharja; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.69 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) Bahan dan alat yang digunakan dalam membuat karya seni kayu di Desa Busungbiu Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. (2)Proses pengolahan akar kayu di Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu,Kabupaten Buleleng (3)Bentuk karya seni akar kayu di Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pemilik dan pengrajin kayu di Desa Busungbiu , Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik, observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah (1) analisis domain dan (2) analisis taksonomi. Hasil penelitian ini adalah: (1) Bahan yang di gunakan dalam Pembuatan Karya Seni Kayu yaitu bahan baku akar kayu : akar kayu jati, akar kayu intaran, akar kayu mangga, akar kayu jabon. Bahan penunjang: Kapur. Alat yang digunakan dalam pembuatan karya seni akar kayu, antara lain : Gergaji mesin, mesin gerinda, cekrek (mata gerinda berupa pahat), mata gerinda amplas. (2) Proses pembuatan Karya Seni Kayu diawali dengan proses menentukan bahan, proses pembuatan sketsa, proses pembentukan global, proses pembentukan dan mencoak. (3) Bentuk karya seni :bentuk kontemporer mengikuti bentuk akar kayu yang di gunakan dalam bentuk abstrak yang menyerupai angka 69, bentuk hati, bentuk tribal, bentuk termbu karang, bentuk daun, bentuk angka 88. Kata Kunci : Kata kunci: karya seni , akar kayu, seni rupa This research aims to obtain information about: (1) the ingredients and the tools used to create the works of art the wood in the village of Busungbiu Busungbiu, Buleleng Regency. (2)processing the root of the wood in the village of Busungbiu, Busungbiu,Buleleng Regency (3)form of the works of art the root of the wood in the village of Busungbiu, Busungbiu, Buleleng Regency. This research is a descriptive research with qualitative approach. The subject of this research is the owner and craftsmen art wood in the village of Busungbiu , Busungbiu, Buleleng Regency. Data Collection in this research done with the technique, observation, interview, documentation, and literature. The instrument used is (1) the instrument of observation, interview instrument, instruments documentation and bibliographical instruments. Analysis of the data used is (1) domain analysis and (2) taxonomy analysis. The results of this research are: (1) the material in use in the making of the Art Works wood namely raw wood root : root teak wood intaran, roots, root wood, mango wood jabon roots. Support materials: chalk. The tools used in the making of the art works root wood, among others : Saws, machine grinding machine, cekrek (eyes grinding in the form of sculpture), the eyes of the grinding abrasives, . (2) the process of making the Art Works wood begins with the process of determining the ingredients, making process of etching, the process of the formation of a global process of formation and mencoak. (3) the form of the art works wood, contemporary form follow the root form of wood in use in the form of abstract that resembles the number 69, the form of the heart, the form of tribal, form termbu coral reefs, leaf structure, Numbers 88. keyword : Key Words: art work , the root wood, art
Co-Authors ., Amalia Ika Safitri ., Gede Koi Sanda ., I Kadek Agus Edi Yudana ., I Made Winarta ., I Nym Putra Purbawa ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si. ., KADEK ANGGA HERIAWAN ., Kadek Edy Satriawan ., KADEK SURYA DWIPA ., Komang Marta Wira Miharja ., MONICA AYU RAYINDRA ., Muhammad Erwin ., PUTU DUDIK ARIAWAN ., Rido Amriadi ., Riza Nur Hanafi ., Umrah ., Yogi Pramana Agus Sudarmawan Amalia Ika Safitri . Dewa Bagus Sanjaya Dewa Nyoman Sudana Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn. . Drs. I Gusti Nyoman Widnyana . Drs.Jajang S,M.Sn . Drs.Mursal . Galih Efendi . Galih Efendi ., Galih Efendi Gede Eka Harsana Koriawan Gede Koi Sanda . Gusti Made Karismanata . I Dewa Gede Aristawan Gotama . I Dewa Gede Aristawan Gotama ., I Dewa Gede Aristawan Gotama I Dewa Gede Putra Ariawan . I Dewa Putu Mahesatya Kencana I Gusti Ayu Komala Dewi . I Gusti Made Budiarta I Gusti Nengah Sura Ardana I Gusti Ngurah Sura Ardana I Kadek Agus Edi Yudana . I Kadek Agus Kuncoro Adi I Ketut Supir I Komang Suardana Karang . I Made Winarta . I Nengah Suandi I Nym Putra Purbawa . I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si . I Nyoman Sila I Wayan Kurniawan . I Wayan Kurniawan ., I Wayan Kurniawan I Wayan Sudiarta KADEK ANGGA HERIAWAN . Kadek Edy Satriawan . KADEK SURYA DWIPA . Ketut Ariawan . Komang Marta Wira Miharja . Komang Prayudi Indra Laksana . Kuncoro Adi, I Kadek Agus Luh Suartini . M.Si ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si MONICA AYU RAYINDRA . Muhammad Erwin . PUTU DUDIK ARIAWAN . Putu Tri Janu Budi Utama Rido Amriadi . Riza Nur Hanafi . Umrah . UNDIKSHA . Yogi Pramana . Yordan Putra Bintoro