cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 474 Documents
PERBANDINGAN VISUAL FIGUR WAYANG KULIT TUALEN GAYA BALI SELATAN DENGAN FIGUR TUALEN BALI UTARA ., Putu Rendhi Kusuma Artha; ., Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn.; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.442 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i3.11341

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Struktur rupa figur Tualen pada Wayang Kulit Bali Selatan dan Struktur rupa figur Tualen Bali Utara, (2) Penyebab perbedaan bentuk Tualen Bali Utara dengan bentuk Tualen Bali Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriftif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Subjek penelitian ini adalah dalang wayang kulit Jro Dalang Gede Sudarma dari Desa Bungkulan dan Jro Dalang Nyoman Warisa dari Desa Tamblang sementara objek penelitian adalah figur wayang Tualen.Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan metode dokumentasi kepustakaan. metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis domain dan taksonomi Hasil Penelitian menunjukan (1) Struktur rupa figur Tualen Bali Selatan dan figur Tualen bali Utara dari kepala, badan, kaki memang memiliki beberapa perbedaan pada bentuk dan ornamen (hiasan) yang digunakan, (2) Perbedaan Tualen Bali Utara dengan Tualen Bali Selatan terjadi karena adanya (a) pengaruh Ki Barak terhadap perkembangan kebudayaan di kerajaan Panji, Buleleng; (b) secara mitologi perbedaan visual Tualen Bali Selatan dan Utara mengacu pada asal usul tokoh Tualen yang mengalami hukuman terbakar api oleh Dewa Siwa karena mengganggu semedinya, sehinggaTualen Bali Utara digambarkantanpa jambot atau tak berambut. Kata Kunci : perbandingan visual, figur wayang kulit bali, tualen This study aims to describe (1) Tualen figure structure in Wayang Kulit Bali Selatan and Tualen Balinese Figure Structure of North Bali, (2) Cause difference of Tualen North Bali shape with Tualen form South Bali. This research uses qualitative descriptive design. The data obtained in the study are described in terms of words and images. The subject of this research is puppeteer Jro Dalang Gede Sudarma puppeteer from Bungkulan Village and Jro Dalang Nyoman Warisa from Tamblang Village while research object is Tualen puppet figure. Data collection is done by observation method, interview, and library documentation method. The method of analysis used in this study is the method of domain analysis and taxonomy The research shows (1) The structure of the figure of Tualen Bali Selatan and the northern Balinese Tualen figure from the head, body, legs do have some differences on the shape and ornaments used (2) The difference between Tualen Bali Utara and Tualen Bali Selatan is due to the fact that the structure of the Tualen figure in South Bali and the northern Balinese Tualen figure from head, body, legs have some differences in the shape and ornament, The existence of (a) the influence of Ki Barak on the development of culture in the kingdom of Panji, Buleleng; (b) mythologically, the visual difference between Tualen Bali Selatan and Utara refers to the origin of the Tualen figure who suffered a fire burning by Lord Shiva for interrupting his semed, so that Bali's North Bali is depicted without jambot or hairlessness. keyword : visual comparison, Balinese wayang kulit figure, Tualen
ARSITEKTUR LUMBUNG PADI DESA SINABUN ., Dewa Putu Bude Yase; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg; ., Dra. Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.863 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11353

Abstract

Arsitektur lumbung padi Desa Sinabun dibuat sesuai dengan fungsi awal sebagai tempat menyimpan panen padi. Arsitektur lumbung padi di Desa Sinabun dibuat menggunakan ukuran-ukuran tradisional Bali. Tetapi sejak bulan Juni tahun 2016, lumbung padi di Desa Sinabun sudah tidak difungsikan sebagai tempat menyimpan hasil panen, tetapi sudah beralih fungsi menjadi tempat hunian. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk. (1) mengetahui kapan lumbung padi di Desa Sinabun berubah fungsinya dan (2) mengetahui bagian–bagian yang diubah pada arsitektur lumbung padi tradisional di Desa Sinabun. Ditinjau dari tujuan, penelitian ini menggunakan Metode deskriptif kualitatif serta unsur instrumen yang diguanakan berupa alat yaitu kamera hp, ceck list, tape recorder dan buku. Dari hasil penelitian langsung di lapangan ada tiga bagian lumbung padi yang mengalami perubahan, yaitu (1) Bagian kepala rangka atap (super struktur). (2) Bagian badan (upper struktur). (3) Bagian kaki (sub struktur). Kata Kunci : Arsitektur, Lumbung Padi, Desa Sinabun The architecture of the village granary of Sinabun was made in accordance with the initial function as a place to store the rice harvest. The architecture of the rice barn in the village of Sinabun was made by using traditional Balinese sizes. But since June 2016, the rice barn in the village of Sinabun had not been used as a place to store crops, but it was already switched function to a shelter. So, this study was aimed at (1) knowing when the rice barn in Sinabun Village changed its function and (2) knowing the revised parts of the traditional rice barn architecture in Sinabun Village. The method used in this research was descriptive qualitative method and instruments used in the form of the tool were camera, Checklist and tape recorder. Based on the results of direct research, there were three parts of the rice barn that experienced a change, those were (1) The head of the roof frame (super structure), (2) Body parts (upper structure), and (3) Legs (sub-structures). keyword : Architecture, granary Rice, Sinabun Village
KAJIAN ESTETIKA FOTOGRAFI DJAJA TJANDRA KIRANA ., Zahrawani; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.611 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11355

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan jenis-jenis fotografi Djaja Tjandra Kirana. (2) untuk mendeskripsikan nilai estetika dalam karya fotografi Djaja Tjandra Kirana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, kepustakaan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis-jenis fotografi Djaja Tjandra Kirana yang terdapat dalam buku “Jiwa Cahaya” adalah: fotografi kehidupan manusia (human interest), fotografi jurnalistik (photojournalism), fotografi pemandangan (landscape photography), fotografi model (photography modelling), fotografi jalanan (street photography), dan fotografi potret (portrait photography) dan (2) Nilai estetika fotografi Djaja Tjandra Kirana yang terdapat dalam buku “Jiwa Cahaya” adalah: unsur-unsur rupa (unsur desain) dibagi menjadi enam unsur yaitu, garis, shape (bangun), tekstur, warna, intensity/chroma, ruang dan waktu. Dasar-dasar penyusunan (prinsip desain) dibagi menjadi empat unsur yaitu, paduan harmoni, paduan kontras, paduan irama, dan paduan gradasi dan hukum penyusunan (azas desain) dibagi menjadi empat unsur yaitu, asas kesatuan, keseimbangan, simplicity (kesederhanaan), emphasis (aksentuasi), dan proporsi. Kata Kunci : Estetika, Fotografi, Djaja Tjandra Kirana. This study aimed (1) to describe the types of Djaja Tjandra Kirana’s photography and (2) to describe the aesthetic values conveyed in Djaja Tjandra Kirana’s photographical work. This was a descriptive qualitative study. The data were collected with documentation, library research, and triangulation techniques. The result showed that (1) the types of Djaja Tjandra Kirana’s photography found in the book “Jiwa Cahaya” were: the photography of human interest, photojournalism, landscape photography, photography modelling, street photography, and portrait photography. The result also showed that (2) the aesthetical values conveyed in Djaja Tjandra Kirana’s photography found in the book “Jiwa Cahaya” were: the design element, which was divided into six elements, namely line, shape, texture, color, intensity/chroma, space and time, and also the design principle, which was divided into four composite elements, namely the composite of harmony, contrast, rhythm, and gradation. Another value found was also the design basis, which was divided into four principles, namely the principle of unity, balance, simplicity, emphasis, and proportion.keyword : Aesthetic, Photography, Djaja Tjandra Kirana
Komunikasi Visual Gambar Anak-anak Periode Pra-bagan di Sekolah Laboratorium Undiksha ., Nuril Firdausia; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.075 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11363

Abstract

KOMUNIKASI VISUAL GAMBAR ANAK-ANAK PERIODE PRA-BAGAN DI SEKOLAH LABORATORIUM UNDIKSHA Oleh Nuril Firdausia, NIM 1312031021 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendeskripsikan elemen visual yang memperlihatkan karakteristik gambar anak-anak periode pra-bagan karya siswa Sekolah Laboratorium Undiksha, (2) Untuk mendeskripsikan tema gambar anak-anak periode pra-bagan karya siswa Sekolah Laboratorium Undiksha., dan (3) Untuk mendeskripsikan makna komunikasi visual yang terdapat pada gambar anak-anak periode pra-bagan karya siswa Sekolah Laboratorium Undiksha. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: (1) Observasi Partisipatif, (2) Wawancara, (3) Kepustakaan, (4) Dokumentasi, (5) Life History, dan (6) Trangulasi. Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Elemen visual pada Sekoah LaboratoriumUndiksha terdiri dari, (a) Pada elemen garis Terdapat garis vertikal, garis horizontal, dan garis melingkar, (b) Elemen warna pada periode pra-bagan ini anak mewarnai menurut apa yang dia suka atau secara acak, dan (c) Pada elemen ruang ada beberapa macam cara anak menggambar ruang yaitu: anak menggambar berdasarkan x-ray, gambar penting, jauh di atas, dan dekat di bawah. (2) Tema dan sub tema gambar anak-anak dapat dikelompokkan menurut kurikulum tahun 2016-2017 yaitu (a) tema diriku dan sub tema identitasku dan kesukaanku, (b) tema keluargaku dan sub tema anggota keluargaku, (c) tema lingkunganku dan sub tema rumahku, (d)tema binatang dan sub tema binatang air dan binatang bersayap, (e) tema tanaman dan sub tema tanaman buah dan tanaman hias, (f) tema kendaraan dan sub tema kendaraan di air, kendaraan di darat, dan kendaraan di udara, dan (g) tema alam semesta dan sub tema benda-benda langit dan benda-benda alam dan benda-benda langit. (3) Hasil mendeskripsikan makna komunikasi visual pada karya anak-anak Sekolah Laboratorium yaitu: (a) Pengalamanku, (b) Khayalanku, dan (c) Alamku. Kata Kunci : Kata kunci: komunikasi visual, Gambar Anak-anak, Periode Pra-bagan. VISUAL COMMUNICATION PAINTING OF PRE-CHART CHILDREN IN UNDIKSHA LABORATORY SCHOOL By Nuril Firdausia, Student Number 1312031021 Fine Arts Education Department ABSTRACT This research for: (1) To describe visual elements which show the characteristic of Pre chart children painting in Undiksha Laboratory, (2) To describe the theme of children painting in Undiksha Laboratory, and (3) To describe the meaning of Visual comunication from children in Undiksha Lboratory. The method i used is qualitative of descriptive with collecting some data such as: (1) Observation of Participation, (2) interview, (3)Literature, (4) Documentation, (5) Life History, and (6) Triangulation. The result are: (1) The visual elements in Undiksha Laboratory those are, (a) there a vertical lines, horizontal lines, and Circular lines, (b) the colour of elemen in this research, the children painting a subject with clour what their like or randomly, and (c) in elemen of space there's some way few children do painting: They paint using X-ray, the most important paint, far in above and near in below. (2) The theme and the sub theme from children painting can be grouped according 2016-2017 curriculum those are: (a) theme my self and the sub theme my identity and my favorite, (b) theme my family and the sub theme my family member, (c) theme my neighborhood and the sub theme my house, (d) theme animals and the sub theme water animals and winged animals, (e) theme plant and the sub theme fruit plants and decorative plants, (f) theme vehicle and the sub theme water vehicle, ground vehicle, and air vehicle, and (g) theme universe and the sub theme things in sky and things in nature. (3) The result from describing the meaning of visual comunication from the children in labortaory are, (a) my experience, (b) my imagination, and (c) my nature. keyword : Keyword : Visual comunication, Children painting, Pre chart period.
Bermain Menggunakan Media Clay Tepung Di Paud Pradnya Werdhi Jembrana ., Cadex Agus Arya Gunawan; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd,M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.068 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran melalui kegiatan bermain menggunakan media clay tepung di Paud Pradnya Wherdhi Jembrana dan (2) Mendeskripsikan hasil karya anak-anak dalam kegiatan bermain menggunakan media clay tepung di Paud Pradnya Wherdhi Jembrana. Penelitian ini menggunakan metode: (1) observasi (2) wawancara dan (3) dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara mengajak anak untuk bermain membentuk bebas secara individu sesuai kelasnya masing-masing. Sementara itu hasil karya siswa akan dipilih dan dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada penelitian ini proses pembelajaran dilakukan menggunakan media yang mudah untuk dibuat dengan mempertimbangakan keamanan dan keevektifan pengunanan media tersebut, melalui kegiatan bermain sehingga meningkatkan motivasi anak dalam mengikuti proses pembelajaran serta merangsang daya cipta anak; (2) teknik yang digunakan pada hasil karya anak yaitu, teknik pilin, pijit dan pencampuran warna. Diaman teknik ini sebelumnya diajarkan oleh guru untuk mempermudah anak dalam proses membentuk; (3) objek yang paling banyak dibuat adalah objek yang terdapat disekitar lingkungan tempat tinggal mereka, sehingga mempermudah anak untuk mewujudkan bentuk yang ingin dibuat; (4) pada analisis karya, penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kreativitas dan merangsang syaraf serta motorik anak, dimana melalui kegiatan bermain anak mampu mengembangakan kemampuannya berdasarkan imajinasi dalam mengekspresikan diri. Melalui karya yang dibuat dapat dilihat bahwa anak sudah mampu mebuat bentuk mewakili bentuk yang terdapat di alam, walaupun warna yang di gunakan tidak sepenuhnya persis pada objek aslinya, dikarenakan anak masih berfokus pada bentuk yang ingin di buat. Kata Kunci : clay tepung, media pembelajaran, metode pembelajaran. Thi study aims to (1) describe the process of learning through playing activities by using clay flour media at Ecd Pradnya Wherdhi Jembrana and (2) describe the work of children in playing activity by using the clay flour media in Ecd Pradnya Wherdhi Jembrana. This study uses methods : (1) observation (2) interview and (3) documentation. The data has been analyzed by using qualitative descriptive method. The learning activity has been done by encouraging children to play free form individually according to each class. Meanwhile the student's work will be selected and analyzed for more information. The result of the study shows that (1) in this research the learning process is done by using a media which is easy to be made by considering the security and efectiveness of the use of the media, through playing activity that increases children's motivation to participate in the learning process and stimulates children's creation; (2) the techniques used on the work of children namely, helical, massage technique and mixing color. This technique previously has been taught by the teacher to make it easier for children in the process of forming; (3) the object made is mostly object which is located around the environment where they live,in order to make it easier for the children to realize the form that they want to make; (4) In the analysis of the work, the use of appropriate learning media can enhance the creativity and stimulate the child's nerves and motor, which through children's play activities able to develop their ability based on the imagination in expressing themselves. Through the work made can be seen that the child is able to create a form that representing the form contained in nature, although the color in use is not entirely exactly with the original object, because the child is still focused on the shape that want to be made. keyword : clay flour, learning media, learning methods.
BATIK SASAMBO DI DESA REMBITAN, PUJUT, LOMBOK TENGAH ., Amalia Ika Safitri; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.163 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11399

Abstract

Batik Sasambo adalah batik khas provinsi NTB. Nama Sasambo diambil dari tiga etnis yang mendiami provinsi NTB yaitu Sasak di Lombok, Samawa di Sumbawa, dan Mbojo di Bima. Motif batik Sasambo berkaitan dengan budaya lokal khas NTB. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) sejarah keberadaan batik Sasambo di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, (2) motif batik sasambo di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, (3) makna yang terdapat dalam batik sasambo di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan samplenya adalah pengrajin batik Sasambo di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah dengan teknik (1) observasi untuk mengamati langsung keberadaan dan motif batik Sasambo, (2) wawancara untuk menggali informasi mengenai sejarah keberadaan, motif batik dan makna motif batik Sasambo, (3) dokumentasi untuk pengambilan gambar macam motif batik Sasambo dan juga hal-hal yang dianggap penting. Hasil penelitian ini adalah (1) Sejarah batik Sasambo berakar dari batik Jawa yang sudah berkembang sebelumnya di Lombok. (2) motif batik Sasambo terdiri dari motif pokok, motif pelengkap, motif isen-isen dan motif pinggiran. (3) makna yang terdapat dalam batik Sasambo sebagian besar ditunjukkan atau digambarkan nilai-nilai dan harapan-harapan masyarakat NTB terkait dengan kehidupan diantaranya berisi nilai-nilai persatuan, kerukunan, kemakmuran, keamanan dari bencana, sumber rejeki, perdamaian dan perlindungan. Saran untuk penelitian ini diharapkan meneliti batik Sasambo di Desa lain dari segi alat dan bahan serta proses pembuatan batik Sasambo, karena masih banyak hal yang belum bisa dikaji pada penelitian ini, dan perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Kata Kunci : Lombok, batik, motif hias Sasambo batik is batik design provincial West Nusa Tenggara. Sasambo name is taken from the three ethnic inhabiting provincial West Nusa Tenggara namely Sasak in Lombok , Samawa in Sumbawa , and Mbojo in Bima. A batik sasambo pertaining to local culture typical West Nusa Tenggara. This research aimed to describe (1) the history about the existence of Sasambo batik at Rembitan village, Pujut, Central Lombok, (2) the motif of Sasambo batik at Rembitan village, Pujut, Central Lombok, and (3) the meaning conveyed in Sasambo batik at Rembitan village, Pujut, Central Lombok. Draft this research using qualitative sample descriptive with whom are craftsman batik Sasambo in the Rembitan village, Pujut , Central Lombok to technique ( 1 ) observation to observe live presence and a batik sasambo, ( 2 ) interview to obtain information on the history of existence , a batik and meaning a batik sasambo, ( 3 ) documentation for simulcast kinds of a batik sasambo and also things that are considered important. The result of the research showed that (1) the history of Sasambo batik sourced from Javanese batik improved earlier in lombok, (2) The motifs of Sasambo batik consisted of some main motifs, complementary motifs, isen-isen motifs, and marginal motifs, (3) the meaning conveyed in Sasambo batiks at Rembitan village, Pujut, Central Lombok mostly showed and described the values and wishes of the citizens in West Nusa Tenggara relating to life, such as the value of unity, harmony, prosperity, safety from disaster, fortune resource, peace, and security. This was in accordance with the characteristics of agrarian and coastal community who were communal to live their cultural life. keyword : Lombok, batik, decorative Motifs
KERAJINAN COR KUNINGAN DI DESA CINDOGO, KABUPATEN BONDOWOSO ., Alfan Hisbullah; ., Drs. I Nyoman Sila,M.Hum; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.427 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) keberadaan kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso, (2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso, (3 proses pembuatan kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso. (4) Jenis kerajinan yang dihasilkan dari kerajinan cor kuningan di Desa Cindogo, Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian ini menujukkan (1) Keberadaan kerajinan cor kuningan yang merupakan kerajinan turun – temurun. Awal pembuatan kerajinan masih sangat sederhana dan pengerjaanya menggunakan alat tradisional. Pada tahun 1990 hingga sekarang perajin kuningan di Desa Cindogo Bondowoso mengalami kemajuan, alat yang digunakan sudah mengalami perubahan (modern), barang-barang yang dihasilkan semakin bervariasi.(2) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan cor kuningan antara lain: cetakan, penjepit, pengasah, saringan, tungku api, palu, gerinda, kowi, blower, kikir, pahat kuningan, spidol, mesin las listrik, mesin poles, mesin bor tangan, kompresor, kuas lukis, blender, tang, gunting kuningan, ampelas, lem kuning, batu hijau, gelput dan bahan yang digunakan adalah logam kuningan, malan, tanah liat, pasir halus, cat minyak, arang halus, serbuk brown, thinner, dan clear. (3) proses pembuatan kerajinan kuningan meliputi pembentukan cetakan, pelapisan, pemopokan, penjemuran, pembakaran dan peleburan, pengecoran, perbaikan, pengikiran, pembuatan motif (sketsa), mengukir, pemolesan, pewarnaan, dan finisihing. (4) jenis kerajinan kuningan yang dihasilkan antara lain: (fungsional) cetakan kue, nampan, kinangan (tempat menyirih), pot bunga, lampu tidur. (non fungsional), miniature kereta kencana, guci jumbo, vas india, garuda pancasila, hiasan dinding kepala kuda, patung ayam jago, patung angsa, patung harimau, patung bebek, patung burung merak dan patung rusa. Kata Kunci : Kerajinan cor kuningan, jenis produk, fungsi. This study aims to describe (1) the presence of brass casting in Cindogo Village, Bondowoso Regency, (2) tools and materials used in the manufacture of brass casting in Cindogo Village, Bondowoso Regency, (3 processes of brass casting in Cindogo Village, Regency of Bondowoso (4) The type of craft produced from the brass casting in Cindogo Village, Bondowoso Regency This research is descriptive qualitative research The data collection technique used is observation, interview, documentation and bibliography. The results of this study indicate (1) The existence of brass casting craft which is a handicraft hereditary. Early crafting is still very simple and the pengerjaanya using traditional tools. In 1990 until now the brass craftsmen in Cindogo Bondowoso Village progressed, the tools used have undergone a change (modern), the goods produced more varied, (2) tools and materials used in the manufacture of brass casting crafts, among others: mold, Clamps, sharpener, strainer, fireplace, hammer, grinder, kowi, blower, miser, brass chisel, marker, electric welding machine, polishing machine, hand drill machine, compressor, paintbrush, blender, pliers, brass scissors, Yellow, green stone, gelput and materials used are brass metal, malan, clay, fine sand, oil paint, fine charcoal, brown powder, thinner, and clear. (3) the process of making brass handicrafts including mold formation, coating, pitting, drying, burning and smelting, casting, repairing, thinking, making motifs (sketches), carving, polishing, coloring, and finisihing. (4) types of brass handicrafts produced, among others: (functional) cookie cake, tray, kinangan (place menyirih), flower pots, sleeping lights. (Non functional), miniature carriage, jumbo jar, vase india, garuda pancasila, horse head wall decoration, statue of rooster, goose statue, tiger statue, duck statue, peacock sculpture and deer statue. keyword : Brass casting, product type, function.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK LEMMILL PADA EKSTRAKURIKULER KALIGRAFI DI MIN SINGARAJA ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Drs.Jajang S,M.Sn; ., Babat Nufus T s
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.781 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i3.11449

Abstract

Penelitian ini penelitian deskritif kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler kaligrafi di MIN Singaraja. Data dikumpulkan menggunakan teknik pendokumentasian untuk memperoleh hasil yang akan di deskripsikan, teknik wawancara untuk mendapatkan data tentang pendapat guru terkait dengan proses pembelajaran Teknik Lemmill pada ekstrakurikuler kaligrafi di MIN Singaraja. Hasil penelitian tentang pelaksaanaan ekstrakurikuler kaligrafi di MIN Singaraja disusun dalam pola kegiatan sebagai berikut: 1). (a) peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan diberikan kepada guru pembina, sebagai bahan tugas pembelajaran teknik lemmill (b) guru menyiapkan kelas (c) mencatat atau mengisi daftar hadir anak-anak yang mengikuti pembelajaran kaligrafi teknik lemmill sekaligus pemberian media berupa tripleks dan contoh kaligrafi, (d) guru menjelaskan langkah-langkah pembuatan dan pengenalan contoh kaligrafi yang menggunakan teknik lemmill, (f) pembelajaran pemembuatan sket kaligrafi, (g) membuat adonan, menyiapkan bahan pewarna, dan menyiapkan adonan jadi kedalam plastik piping bag atas bimbingan dan pengawasan guru pembiming (h) membuat kaligrafi teknik lemmill, (i) pembersihan alat-alat, (j) efaluasi yang dilakukan oleh guru. Melalui proses tersebut akan tercipta sebuah pembelajaran skill dan inovasi kepada anak-anak. 2). Dari data hasil wawancara dengan pengajar didapatkan pernyataan bahwa pembelajaran ekstrakurikuler kaligrafi berbasis teknik lemmill ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kedepannya dan diharapkan siswa akan lebih berkreatifitas lebih lagi dan bagi guru pembina sebagai bahan acuan serta sebagai alternative dalam melakukan proses belajar mengajar khususnya seni kaligrafi, dan mendapatkan inovasi baru dalam berkarya, selain itu pada proses pembelajaran anak-anak yang mengikuti pembelajran teknik lemmill ini sangat berantusias dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan dalam pelaksanaanya lebih kepada bermain sambil belajar. Kata Kunci : pelaksanaan pembelajaran, kaligrafi teknik lemmill This research is descriptive qualitative research, aimed to describe the implementation of extracurricular learning of calligraphy in MIN Singaraja. Data collected using documentation techniques to obtain the results to be described, interview techniques to obtain data about teacher opinions related to the process of learning Lemmill Technique on extracurricular calligraphy in MIN Singaraja. Results of research on the implementation of extracurricular calligraphy in MIN Singaraja are arranged in the following activity patterns: 1). (A) the researcher prepares the tools and materials that will be given to the teacher of the builder, as the material for the teaching of lemmill technique (b) the teacher prepares the class (c) records or fills the attendance list of children who follow the calligraphy learning of lemmill technique as well as the giving of plywood and (D) the teacher explains the steps of making and introducing examples of calligraphy using lemmill techniques, (f) learning of calligraphy sketches, (g) making dough, preparing dyes, and preparing the dough into plastic piping bag for guidance and Tutor teacher supervision (h) make calligraphy lemmill techniques, (i) cleaning tools, (j) the teacher's evaluations. Through the process will create a learning skill and innovation to children. 2). From the data of interviews with teachers, it was found that the extracurricular apocalypse learning based on lemmill technique is very beneficial for the future children and it is expected that the students will be more creative and more for the guidance teacher as reference material and as an alternative in doing the teaching learning process especially the art of calligraphy, And get a new innovation in the work, in addition to the learning process of children who follow learning lemmill technique is very enthusiastic in following the learning because in the implementation more to play while learning. keyword : learning implementation, calligraphy of lemmill technique
PATUNG BERBAHAN DASAR SERBUK GERGAJI KARYA SISWA SMAN 1 ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO ., Yogi Pramana; ., Dr.Drs.I Ketut Sudita, M.Si; ., I Nyoman Rediasa, S.Sn., M.Si
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.763 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11450

Abstract

PATUNG BERBAHAN DASAR SERBUK GERGAJI KARYA SISWA SMAN 1 ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO oleh Yogi Pramana, NIM 1312031004 Jurusan Pendidikan Seni Rupa ABSTRAK Penelitian ini berjudul patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (2) proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (3) kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, (4) jenis patung apa saja yang dihasilkan oleh siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian ini menujukkan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo, yaitu serbuk gergaji, air, lem kayu, kawat, kertas semen dan cat poster, Cutter, mangkok, ampelas, kuas tang, (2) proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo mengalami beberapa tahapan dimulai dari pemilahan serbuk gergaji, penyaringan serbuk gergaji, pembuatan kerangka, pembuatan adonan, penempelan adonan, penjemuran pertama, pembentukan patung, penjemuran kedua dan finishing, (3) kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan patung berbahan dasar serbuk gergaji karya siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo yaitu dari segi cuaca, jam pelajaran yang terlalu singkat dan serbuk gergaji yang kasar.(4) jenis patung apa saja yang dihasilkan oleh siswa SMAN 1 Asembagus, Kabupaten Situbondo terdiri dari dua jenis yaitu patung berjenis Zounde Bosse yang merupakan bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas dari sisi kanan dan kirinya. Jenis patung yang kedua berupa relief, yaitu bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief tersebut tergolong pada relief berjenis Bas-relief , yaitu jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Kata Kunci : Kata kunci: patung, serbuk gergaji, THE STATUE MADE OF SAWDURT BY STUDENTS OF SMAN 1 ASEMBAGUS, SITUBONDO REGENCY by Yogi Pramana, NIM 1312031004 Fine Art Education Departement ABSTRACT The title of the research is the statue made of sawdart by student of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, the aims to ( 1 ) describe about the materials and tools to use in process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 2 ) the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 3 ) the obstacles encountered in the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency, ( 4 ) what kind of statue is produced by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency. This research is qualitative descriptive research. The tecniques of data collection used in the research are observation, interview, documentation, and literature. The techniques of data analysis in this research is domain analysis and taxonomy. The results of the research show ( 1 ) the materials and tools use in the process of make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency are sawdurt, water, wood glue, wire, cemen paper, poster paint, cutter, bowl, sandpaper, brush and pilers, ( 2 ) process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency experience several stage starting from the selection of sawdurt, the filtering of sawdurt, creation of the frameworn, making dough, pasting of dough, the first drying, the establishment of statue, the second drying and finishing, ( 3 ) the obstacles encountered in the process to make the statue made of sawdurt by students of SMAN 1 Asembagus are terms of weather, time of the lerson is too short, and sawdurt is rough, ( 4 ) what kind of statue is produced by students of SMAN 1 Asembagus, Situbondo Regency it consists of two types, suchas Zounde Bosse statue which is a form the right and left. The second type of statue in the form of relief, the shape of the statue attached to the surface of the wall. Relief is pertained to the relief typeBas-Relief such as. Type of relief with a slightly rotruding engraving from the base of the wall surface. keyword : The keywords : statue, sawdurt
Pembelajaran Relief Plastisin Kelompok B di TK Negeri Pembina Singaraja ., Dedy Nur Saputra; ., Dra. Luh Suartini; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.1 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i2.11453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya pembelajaran relief plastisin anak–anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran relief plastisin di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain alat (gergaji, kater, ember, penggaris, pensil), bahan (plastisin, triplek). (2) Proses pembelajaran relief plastisin dilakukan dengan metode demonstrasi. Guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran relief plastisin, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak. (3) Hasil karya relief plastisin anak-anak kelompok B4 TK Negeri Pembina Singaraja beranekaragam. Sesuai dengan kurikulum di sekolah (rumah, pemandangan alam laut, kebudayaan, tumbuhan, hewan) kemudian dianalisis menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak-anak TK Negeri Pembina Singaraja sudah sangat baik dengan penguasaan garis, warna, ruang/bidang serta tema yang diajarkan di sekolah. Kata Kunci : Pembelajaran, relief, plastisin. This study aimed to investigate certain objectives of study, namely: (1) to know tools and materials used in the learning of plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja; (2) to know a process of implementation of learning plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja; (3) to know students’ results of performances in learning plasticine relief at TK Negeri Pembina Singaraja. This study used a survey research using a qualitative research approach to conduct the study. In addition, this study was executed by applying interviews, questionnaires, observations, and documentations. The study shows certain results of investigation, namely: (1) in learning plasticine relief, saw, knife, bucket, ruler, and pencil belonged to tools of learning; whilst, plasticine and plywood belonged to materials of learning. (2) Process of learning plasticine relief was conducted in demonstration method. In relation to this point, a teacher prepared learning media and others learning equipment; demonstrated ways of using leaning media; and, guided students in learning plasticine relief. At the end of the class, the teacher conducted an evaluation toward students’ results of performances. (3) Results of students’ performances were diverse related to certain themes used, such as: houses, ocean sceneries, cultures, trees, and animals. Furthermore, results of students’ performances were analyzed based on theory of development of childhood art stated by Victor Lowenfield. Moreover, results of data analysis shows that most results of students’ performances are very good in related to certain applications of elements, like lines, colors, spaces/fields, and themes. keyword : learning, relief, plasticine

Page 1 of 48 | Total Record : 474