cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2018)" : 5 Documents clear
EKSISTENSI KOMUNITAS STREET ART DJAMUR DENPASAR ., I Nym Putra Purbawa; ., Dr. I Ketut Sudita, M.Si; ., I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.225 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.13360

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) Awal terbentuk komunitas Street Art Djamur Denpasar. (2) Jenis karya dan Tema karya komunitas Street Art Djamur Denpasar. (3) Pola komunikasi seniman dalam bekerja karya kolektif komunitas Street Art Djamur Denpasar. (4) Respon masyarakat terhadap karya Komunitas Street Art Djamur Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah komunitas Street Art Djamur. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara,(3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Instrumen yang digunakan adalah (1) instrumen observasi, instrumen wawancara, instrumen dokumentasi dan instrumen kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisa interaktif. Hasil penelitian ini adalah: (1) terbentuknya komunitas Street art Djamur Denpasar berawal dari kegelisahan dan kejenuhan sejumlah seniman muda pada medan sosial seni rupa yang saat itu terpusat pada galeri. (2) jenis karya yang dibuat meliputi mural, grafiti, stensil, wheate paste, dan instalasi. Kebanyakan yang dibuat karya mural. Tema yang diangkat biasanya yang sedang menjadi perbincangan di masysarakat. (3) pola kerjasama dimulai dari merundingkan tema, proses pembuatan desain, desain yang sudah jadi disaat di lapangan ada saja penambahan dari anggota. 4) respon masyarakat terhadap karya komunitas Street Art Djamur Denpasar dilihat dari kondisi mural yang sudah pudar tentu masyarakat tidak menyukai. Namun karya mural yang masih bagus masyarakat masih bisa menikmatinya.Kata Kunci : eksistensi, komunitas, street art This study aimed to gain information about: (1) history of Djamur street art community Denpasar, (2) types and themes of work produced by the community, (3) communication pattern of artists in working collectively, (4) response from society towards existence of the community. This is a kind descriptive qualitative research. The subject of the study is Djamur street art community Denpasar. The data were obtained through techniques namely, (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) library reseach. The instruments are observation sheet, interview guideline, documentation instrument, and library instrument. The data were analyzed using interactive analysis. The result of the study shows that, (1) the community is formed based on anxiety and boredom of youth artist towards gallery based fine, (2) types of the work are mural, grafiti, stencil, wheate paste, and installation. However mostly is mural. Themes of work are taken from society, (3) communication pattern is started by discussing the theme, designing, and improving work by other member, (4) society respects the well-designed mural but mostly dislike the mural which color is dull. keyword : existence, community , street art.
ANALISIS ESTETIK WPAP GRUP BELAJAR WPAP YUK ., I Putu Nana Partha Wijaya; ., Drs. Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.128 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.14838

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian bentuk deskriptif yang bersifat kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tujuan penelitian pertama dan kedua, yaitu mendeskripsikan unsur visual karya WPAP pada grup social media facebook ?Belajar WPAP Yuk? serta mendeskripsikan unsur estetik pada karya WPAP grup social media facebook ?Belajar WPAP Yuk?. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi biasa. Penentuan sampel data menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling yang dibatasi sesuai dengan pakem karya WPAP seperti tidak adanya garis curva dan bidang curva pada karya tersebut serta warna yang jauh dari kesan skintone. Sehingga dari proses penentuan sampel karya tersebut, penulis mendapatkan data karya WPAP pada grup ?Belajar WPAP Yuk? sebanyak 205 karya WPAP. 205 karya WPAP tersebut di upload dari tanggal 26 maret- 26 april 2018. Data yang telah diperoleh dengan metode observasi biasa, disusun berdasarkan urutan masalah, kemudian dianalisis dengan model Miles dan Haberman. Hasil Penelitian berupa (1) Unsur- unsur visual yang terdapat pada karya WPAP grup ?Belajar WPAP Yuk? pada socialmedia facebook adalah sebagai berikut: unsur garis, unsur shape (bangun), unsur texture (rasa permukaan bahan), unsur warna, intensity/ chroma serta unsur ruang dan waktu (2) Unsur estetik pada karya- karya WPAP grup ?BelajarWPAP Yuk? meliputi: dasar- dasar penyusunan (prinsip desain) dan hukum penyusunan (azas desain). Dasar- dasar penyusunan pada karya- karya WPAP grup ?BelajarWPAP Yuk? adalah sebagai berikut: paduan harmoni (selaras), paduan kontras, paduan irama (repetisi), paduan gradasi (harmonis menuju kontras). Hukum penyusunan (asas desain) pada grup ?BelajarWPAP Yuk? adalah sebagai berikut: asas kesatuan (unity), keseimbangan (balance), formal balance (keseimbangan formal), informal balance (keseimbangan informal), simplicity (kesederhanaan), emphasis (aksentuasi) serta proporsi. Kata Kunci : Kata kunci: analisis, estetik, visual, WPAP. This research is a qualitative descriptive. This study aims to described the visual elements of WPAP artwork on social media group facebook "Learn WPAP Yuk" and describe WPAP artwork from aesthetic elements in social media group WPAP facebook "Learning WPAP Yuk". This research used the usual observation data collection techniques. Determination of sample data using purposive sampling and snowball sampling techniques is limited in accordance with the characteristics of WPAP artwork such as not curve and color away from the impression of skintone. From the process of determining the sample of the WPAP artwork, the authors get data WPAP artwork on the group "Learning WPAP Yuk" as much as 205 artworks WPAP. 205 WPAP artworks are uploaded from 26 March - 26 April 2018. The data have been obtained by the usual observation method, arranged in order of problems, then analyzed with Miles and Haberman model. The results of the research are (1) The visual elements contained in WPAP's "Learning WPAP Yuk" on social media facebook is line elements, shape elements, elements of texture, color elements, chroma/ intensity, space and time elements. (2) The aesthetic elements of the WPAP's "BelajarWPAP Yuk" artworks include: basics of preparation (design principles) and constitution laws (design principles). The basics of the preparation of WPAP's "BelajarWPAP Yuk" artworks is harmony alloys, contrasting alloys, rhythmic alloys (repetitions), gradation alloys (harmonious to contrast). The law of composition (principle of design) in the "BelajarWPAP Yuk" group is as follows: unity, balance, formal balance, informal balance, simplicity, emphasis (accentuation) and proportion.keyword : analysis, aesthetic, visual, WPAP.
OKOKAN (SEBUAH TINJAUAN SENI RUPA) ., Ni Putu Wikantariasih; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg.; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.768 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.14976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) unsur-unsur visual Okokan di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan (2) dan unsur-unsur estetik Okokan yang terdapat di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah pengrajin Okokan dan pengurus kesenian Okokan Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) observasi, (2)wawancara, (3) dokumentasi, dan (4) kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data, (3) dan menarik kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Unsur-unsur visual Okokan di Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan,Tabanan dapat dilihat melalui perbedaan bahan, warna, bentuk dan hiasan atau motif Okokan. Perbedaan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan yang terletak pada bahan, warna, bentuk Okokan bagian atas yaitu bagian Kuping yang tidak metias dengan motif karang boma. Sedangkan Okokan yang digunakan hanya sebagai hiburan atau hiasan di bagian atasnya yaitu pada bagian kuping yang metias dan menggunakan berbagai variasi bentuk di bagian atas (kuping) Okokan serta menggunakan variasi warna dengan motif pewayangan, karang boma, barong, celuluk dan lain sebagainya sesuai dengan pesanan pelanggan. (2) Unsur utama dalam pembuatan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan terletak pada unsur suara atau bunyi dari Okokan tersebut. Motif atau hiasan Okokan yang diperagakan untuk upacara keagamaan tidak mengutamakan nilai estetik, namun mengutamakan makna dari motif yang digunakan sehingga Okokan tersebut terlihat seperti hidup (Metaksu) dan disakralkan. Sedangkan Okokan yang diperagakan sebagai hiburan atau hiasan rumah tidak mengutamakan suara atau bunyi dari Okokan tersebut. Namun mengutamakan unsur estetik dari Okokan ini, yaitu dari segi pemilihan warna, bentuk Okokan yang simetris dan motif Okokan mengikuti bentuk Okokan tersebut. Simetris mengisyaratkan bahwa belahan kiri dan kanan dari setiap objek seni dibuat harus sama. Sama dalam hal ukuran, arah yang mengikuti prinsip pencerminan (reflektif) dan sama dalam hal bentuk.Kata Kunci : Okokan, Tinjauan, Visual, dan Estetik This study aims to find out (1) visual elements of Okokan in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan (2) and aesthetic Okokan elements in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan. The approach used is qualitative descriptive approach. The target of this research is artisans Okokan and art administrators Okokan Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan. This research is a qualitative descriptive study. Data collection in this research using technique (1) observation, (2) interview, (3) documentation, and (4) bibliography. The data collected is then analyzed by (1) data reduction, (2) display or presentation of data, (3) and drawing conclusions or verifying data. The results showed that (1) visual elements of Okokan in Banjar Dinas Dukuh Belong, Desa baturiti, Kerambitan, Tabanan can be seen through material, color, shape and decoration or Okokan motif. Differences Okokan that is exhibited for religious ceremony that lies in the material, color, shape Okokan the upper part of the Ear that is not a metias with karang boma motif. While Okokan is used only as an entertainment or decoration on the top is on the ears of the metias and using a variety of forms on the top (ear) Okokan and use color variations with pewayangan motifs, karang boma, barong, celuluk and so forth according to the order customer. (2) The main ingredient in the making of Okokan which is exhibited for religious ceremonies lies in the sound element or sound of the Okokan. Okokan motifs or decorations that are exhibited for religious ceremonies do not give priority to aesthetic values, but prioritize the meaning of the motives used so that the Okokan looks like life (Metaksu) and is sacred. While Okokan is exhibited as entertainment or home decoration does not give priority to the sound or sound of the Okokan. But prioritize the aesthetic element of this Okokan, namely in terms of color selection, form Okokan symmetrical and Okokan motifs follow the form Okokan it. Symmetrical hints that the left and right hemispheres of each art object are created must be the same. Same in size, the direction that follows the principle of reflection and the same in terms of form.keyword : Okokan, Review, Visual, and aesthetic
KERAJINAN TENUN ENDEK LUKIS DI DESA SULANG, KECAMATAN DAWAN, KABUPATEN KLUNGKUNG ., A.A. Gede Nangga Bayu Suwita; ., Dr. Drs. I Nyoman Sila, M.Hum.; ., Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.81 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.13601

Abstract

Tenun endek lukis merupakan jenis kain yang terdapat di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Dalam proses pembuatanya, kain tenun endek lukis menggunakan alat tradisional dinamakan alat tenun ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin ). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tenun endek lukis di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, (2) Proses pembuatan kerajinan tenun endek lukis di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, (3) Motif hias yang dihasilkan pada kerajinan tenun endek lukis di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan sampelnya adalah perajin tenun endek lukis di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data obsservasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian bahan dan alat adalah : bahan (a) benang metris katun, kain endek, dan cat deco tekxtil. Alat (b) tenun ATBM, undar, jandra, palet, teropong/sekoci, boom, kayu silang, karap, seleran pipa, sisir, injak-injak, benang lungsi, mal kertas, pensil, kapur, kuas lukis, dan penempelan mal kertas. Proses pembuatan endek lukis adalah : membuat mal kertas, menempelkan mal pada kain endek, melukis pada kain endek dan tahap akhir (menyetrika). Motif hias tumbuhan bunga kembang sepatu, bunga tapak dara, bunga mawar, bunga kamboja, bunga anggrek, dan bunga matahari. Motif binatang merak, kupu-kupu, capung, dan burung madu. Motif manusia wayang (legong).Kata Kunci : Perajin, tenun endek lukis, motif hias WeavingEndek Painting is a type of fabric contained in the village Propose, Dawan, Klungkung Regency. In the process of making, woven fabric endekpainting I don't use traditional tool called ATBM looms (Looms not machines). The purposes of this study are to describe (1) tools and materials used in the manufacture of woven crafts weaving endek painting propose painters at sulang village, Dawan district, Klungkung Regency, (2) the process of making the craft of weavingEndek Painting Propose painters at Sulang village, Dawan district, Klungkung Regency, (3) the resulting ornamental Motives on the craft of weavingEndek Painting Propose painters at sulangvillage, Dawan district, Klungkung Regency. The design of this research uses qualitative descriptive with the sample is a craftsman of weavingEndek painting propose painters at sulang village, Dawan district, Klungkung Regency. Sampling techniques are purposive sampling. Observations the data are gathering techniques, interviews and documentation. Data analysis isqualitative. Results of research materials and tools are: (a) yarn of cotton fabric I don't, metris, and paint deco tekxtil. tool (b) weaving ATBM, undar, jandra, palette, binoculars/lifeboat, boom, wooden cross, karap, seleran pipe, comb, treading, thread lungsi, mal paper, pencils, chalk, brush, and snapping the Mall paper. Process of making a painting is: endek painting make the Mall of paper, pinned the Mall on fabric painting on fabric, paintingin endek painting and the final stage (ironing). The ornamental motifs of plants, Hibiscus flowers, flower Vince, roses, flower of Cambodia, orchids, and sunflowers. Animal motifs arePeacock, butterflies, dragonflies, birds and honey. The motif of the human is puppet (legong).keyword : Craftsman, weaving, painting decorative motives weaving endek painting
Proses Pembelajaran Seni Rupa Melalui Metode Bercerita Di kelas V MIT Mardlatillah ., Salma Putri Nur r; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., Dra. Luh Suartini, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.759 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.13631

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskritif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran seni rupa melalui metode bercerita di kelas V MIT Mardlatillah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui proses pembelajaran seni rupa melalui metode bercerita di kelas V MIT Mardlatillah, (2) mengetahui hasil gambar ilustrasi dalam pembelajaran seni rupa di kelas V MIT Mardlatillah. Data diperoleh dengan teknik obeservasi sebagai bahan penelitian, teknik wawancara untuk mendapatkan data tentang pendapat guru terkait dengan proses pembelajaran seni rupa melalui metode bercerita di kelas V Mit Mardlatillah Singaraja, teknik dokumentasi untuk memperoleh hasil yang dideskriptifkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran seni rupa melalui metode bercerita di kelas V MIT Mardlatillah, sebagai berikut: 1). Proses pembelajaran seni rupa melalui metode bercerita dilakukan dalam satu model pembelajaran tematik, yang berkaitan dengan pembelajaran lainnya. Guru menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam pemahaman materi ajar. 2) menganalisis hasil gambar ilustrasi secara deskriptif. Kata Kunci : pembelajaran, seni rupa, metode bercerita This research is a qualitative descriptive research, for describe the fine art learning process through telling stories method in class V MIT Mardlatillah. This research for (1) know the fine art learning process through telling stories method in class V MIT Mardlatillah, (2) To know the illustration drawing result in the fine art learning process through telling stories method in class V MIT Mardlatillah. The data were obtained by obeservation technique as research material, interview technique get to data about teacher's opinion to the fine art learning process through telling stories method in class V MIT Mardlatillah, documentation technique to obtain descriptive result. The results of research show that the fine art learning process through telling stories method in class V MIT Mardlatillah, as follows: 1). the fine art learning process through telling stories method is done in a thematic learning model, the relating other to learning. The teachers using learning media to facilitate students in the teaching materials understanding. 2) analyzing the illustration drawings result in descriptive. keyword : the learning, fine arts, telling stories method

Page 1 of 1 | Total Record : 5