cover
Contact Name
Yulianti
Contact Email
yuliatibora@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
teknologihasilpertanianug@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Agriculture Technology Journal
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26141140     EISSN : 26142848     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Agriculture Technology Journal (GATJ) adalah media aplikasi bagi akademisi, peneliti dan praktisi untuk menerbitkan hasil-hasil penelitian dan artikel penelitian yang berhubungan dengan teknologi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 3 Nomor 1 April 2020" : 5 Documents clear
Uji Paparan Medan Listrik Bertegangan Rendah Terhadap Kadar Protein dan Lemak Susu Sapi Segar Yeni Pertiwi; Irmansyah Irmansyah; J Juansah; M Rahmat
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.33 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i1.945

Abstract

Susu sapi mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu nutrisi yang paling dibutuhkan adalah kandungan protein dan lemak. Untuk mempertahankan kadar protein dan kadar lemak dalam susu diperlukan teknik pengolahan susu yang efektif, dan relatif murah. Pengolahan susu sapi secara termal dapat merusak kandungan protein dan lemak. Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut tentang pengawetan susu sapi secara non thermal. Penelitian ini menerapkan medan listrik bertegangan rendah selama proses pengawetan susu sapi segar. Penerapan medan listrik dilakukan untuk mengkaji perubahan kadar protein dan lemak susu sapi segar. Besarnya medan listrik yang digunakan adalah 25 V/mm dengan frekuensi 300 kHz. Lama paparan medan listrik dilakukan selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Paparan medan listrik dilakukan dengan menggunakan satu set generator penghasil medan listrik. Kadar protein diukur dengan metode titrasi formol, dan kadar lemak dengan metode Gerber. Hasil penelitian menunjukan bahwa paparan medan listrik pada  frekuensi diatas tidak merubah kadar protein dan lemak secara signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung pada kadar protein (-0.131) < dari nilai t-tabelnya (2.132) begitu juga dengan nilai t-hitung pada kadar lemak (0,525) < dari nilai t-tabelnya (2,132). Sehingga dapat disimpulkan bahwa paparan medan listrik tidak merusak kadar protein da lemak dalam susu sapi.
Pelapisan Kitosan Cangkang Bekicot (Achatina fulica F) Pada Cabai Merah (Capsicum annum L.) Sebagai Pengawet Alami Umarudin Umarudin; Surahmaida Surahmaida; Mochammad Sulton Aziz Irawan; Anisa Rizki Amalia
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.064 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.955

Abstract

Cangkang bekicot mengandung kitosan sebesar 64% yang memiliki sifat sebagai antimikroba yang dapat digunakan sebagai pengawet alami pada cabai merah. Cabai merah mudah membusuk selama 2-3 hari penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sifat fisik cabai merah seperti bau, warna dan bobot susut yang telah dilapisi kitosan cangkang bekicot, dan untuk mengetahui berapa lama masa simpan cabai merah dengan menggunakan kitosan cangkang bekicot. Metode penelitian dengan menggunakan true eksperimental. Kitosan dilakukan dengan empat tahapan yaitu deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dan deasetilasi. Pelapisan kitosan pada cabai merah dilakukan dengan konsentrasi 500 ppm, 600 ppm, 700 ppm dan kontrol tanpa kitosan cangkang bekicot selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai merah yang diberi kitosan cangkang bekicot dapat memperlama umur simpan yaitu pada konsentrasi 700 ppm selama 33 hari dengan bobot susut sebesar 90,61%, 600 ppm selama 29 hari dengan bobot susut sebesar 88,52%, 500 ppm selama 27 hari dengan bobot susut sebesar 88,64% dan kontrol selama 19 hari dengan bobot susut sebesar 88,64%. Konsentrasi 700 ppm memiliki lama umur simpan paling lama yang dilihat dari warna dan aroma.
Substitusi Tepung Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) pada Pembuatan Makanan Tradisional Gorontalo Ilabulo Nurhayati Adam; Deyvie Xyzquolyna
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.361 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i1.958

Abstract

Ilabulo merupakan salah satu makanan tradisional di Provinsi Gorontalo. Bahan dasar dalam pembuatan ilabulo adalah tepung sagu, dan biasanya ditambahkan ampela ayam dan bumbu-bumbu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi substitusi tepung kacang hijau dan tepung sagu yang terbaik pada pembuatan ilabulo, serta menentukan kadar air, kadar abu dan kadar protein dari ilabulo yang diperoleh pada formulasi terbaik. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan A: tepung kacang hijau 15%, tepung sagu 85%, B: tepung kacang hijau 30%, tepung sagu 70%, C: tepung kacang hijau 50%, tepung sagu 50%, D: tepung kacang hijau 65%, tepung sagu 35%, E: tepung kacang hijau 75%, tepung sagu 25%, F: tepung kacang hijau 0%, tepung sagu 100%. Tahap pertama pada penelitian ini adalah menentukan formulasi substitusi tepung kacang hijau dan tepung sagu pada pembuatan ilabulo. Penentuan formulasi terbaik berdasarkan penilaian uji organoleptik oleh 25 orang panelis. Tahap kedua adalah menganalisis kadar air, kadar abu dan kadar protein perlakuan kontrol dan satu perlakuan substitusi tepung kacang hijau dan tepung sagu pada tahap sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji organoleptik semakin besar penambahan tepung kacang hijau semakin berkurang tingkat kesukaan panelis terhadap uji organoleptik aroma, warna, tekstur dan rasa. Namun demikian, jika dibandingkan dengan perlakuan penambahan tepung kacang hijau lainnya, penambahan tepung kacang hijau dapat sebanyak 15% lebih disukai oleh panelis. Kadar air, kadar abu dan kadar protein ilabulo dengan penambahan tepung kacang hijau 15% berturut-turut adalah 46,45%, 3,5%, dan 11%.
Ekstraksi Beta Karoten Dari Buah Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) Dengan Dua Jenis Pelarut I Made Widiantara; Yulianti Yulianti; Bayu Setiawan Basri
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.932 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i1.1198

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan volume heksana dan petroleum eter yang tepat untuk mengekstrak beta karoten dari buah kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan, perlakuan ini dilakukan dengan membedakan jumlah dari dua pelarut yang digunakan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa total padatan tertinggi yaitu pada perlakuan pelarut campuran antara heksana 250 ml: petroleum eter 250 ml dengan jumlah 96,28%, rendemen tertinggi diperoleh pada campuran heksana 250 ml : petroleum eter 250 ml dengan jumlah 2,73%, kandungan beta karoten tertinggi yaitu pada campuran heksana 125 ml : petroleum eter 375 ml dengan jumlah 0,71 ppm. Dan efektivitas pelarut heksana dan petroleum eter yang terbaik dalam melarutkan beta karoten adalah perlakuan ketiga dengan pencampuran heksana 125 ml : petroleum eter 375 ml menghasilkan 0,71 ppm kadar beta karoten.
Produksi Nira Tiga Tipe Kelapa Di Gorontalo Dan Banyumas Muhammad Yusuf Antu; Ismail Maskromo; Sudarsono Sudarsono; Hengky Novarianto; Julianus R. Julianus
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.504 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i1.991

Abstract

Pengembangan nira dari kelapa sangat dibutuhkan, karena memiliki manfaat untuk bahan baku makanan maupun sebagai pemanis yang aman untuk penderita diabetes. Olehnya itu diperlukan kajian terkait nira dari beberapa jenis kelapa yang tumbuh di Indonesia dengan mempelajari trend produksi nira dan kadar gulanya. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari dan mengkaji potensi volume dan kadar gula nira yang dihasilkan dari beberapa jenis kelapa yang ada di Gorontalo dan Banyumas. Metode yang digunakan adalah dengan menseleksi pohon kelapa yang akan diambil sampel, yaitu jenis Kelapa Genjah, Dalam dan Hibrida, kelapa disadap selama 34 hari di Bayumas dan 53 hari di Gorontalo pada 3 tandan berurutan sebanyak masing-masing 3 pohon. Nira di sadap pagi dan sore untuk di ukur volumenya, selanjutnya diukur kadar gulanya. Hasil rata-rata produksi nira kelapa di kedua daerah paling tinggi adalah sebesar 48,08 L per pohon pada jenis kelapa Hibrida (Gorontalo) dan 48,96 L per pohon untuk jenis kelapa Dalam (Banyumas), produksi terendah pada jenis kelapa Genjah 20,86 L per pohon. Sementara untuk kadar gula adalah relatif sama yaitu berkisar antara 13.44 – 13.8 % untuk jenis kelapa Hibrida dan jenis kelapa Dalam, sedangkan kadar gula jenis kelapa Genjah adalah rendah sebesar 12%.

Page 1 of 1 | Total Record : 5