cover
Contact Name
Yulianti
Contact Email
yuliatibora@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
teknologihasilpertanianug@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Agriculture Technology Journal
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26141140     EISSN : 26142848     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Agriculture Technology Journal (GATJ) adalah media aplikasi bagi akademisi, peneliti dan praktisi untuk menerbitkan hasil-hasil penelitian dan artikel penelitian yang berhubungan dengan teknologi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020" : 5 Documents clear
Deteksi Cemaran DNA Babi Dengan RT-PCR Pada Sosis Tanpa Logo Halal MUI Dari Empat Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten Tuti Rostianti Maulani; Hadi Susilo; Marlinda Indriati; A Suhaemi
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.611 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1171

Abstract

Sosis merupakan produk olahan daging yang cukup digemari di masyarakat khususnya di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.   Pentingnya sertifikat halal atau adanya logo halal MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk produk olahan daging membuat masyarakat muslim yakin untuk mengkonsumsinya.  Tujuan dari penelitian ini adalah identifikasi cemaran DNA babi  pada produk sosis yang beredar di 4 kecamatan di Wilayah Kabupaten Pandeglang tanpa logo halal MUI menggunakan RT-PCR (Real Time- Polymerase Chain Reaction) dan Pork Detection Kit.  Metode dalam penelitan ini diawali dengan menggunakan Pork Detection Kit untuk pengujian antigen babi sebagai kontrol positif dan daging sapi sebagai kontrol negatif yang akan digunakan untuk running RT- PCR. Hasil running RT- PCR terhadap sampel DNA sosis di wilayah 4 (empat) kecamatan di Kabupaten Pandeglang (Majasari, Picung, Munjul, Cimanuk) tanpa label halal MUI menunjukkan trend DNA kontrol negatif pada kurva amplifaksi RT- PCR. Hal ini teridentifikasi bahwa sampel DNA sosis tanpa label halal MUI di 4 kecamatan di Kabupaten Pandeglang tidak tercemar DNA babi
Analisis Fisikokimia Sambal Ikan Teri (Stelephorus sp) Mariani Haji Mansyur; Sri Hajriani A.R
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.614 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1210

Abstract

Sambal adalah produk olahan dari cabai (Capsicum sp) yang dilumatkan dan ditambahkan bahan tambahan lainnya yang memiliki cita rasa pedas dan berfungsi sebagai pelengkap dalam menyantap makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sambal ikan teri yang terbaik, berdasarkan karakteristik fisikokimia (kadar air, vitamin C, dan pH) produk sambal ikan teri yang disimpan selama 3 minggu Tahapan metodologi penelitian ini dimulai dengan melakukan formulasi produk sambal yang ditambahkan ikan teri kemudian di lakukan analisis fisikokimia. Formulasi perlakuan yang dilakukan adalah : A. Konsentrasi ikan teri 10%, B. Konsentrasi ikan teri 15%, C. Konsentrasi ikan teri 20%, D. Konsentrasi ikan teri 25%, dan E. Konsentrasi ikan teri 30%. Hasil dari penelitian Formulasi sambal ikan teri yang terbaik berdasarkan hasil analisa vitamin C, pH dan kadar air adalah pada formulasi (A) yaitu penambahan ikan teri 10% yang disimpan selama 3 minggu. Rata-rata hasil analisa karakteristik vitamin C adalah 0,12%, pH adalah 5,96 dan kadar air adalah  35,16% yang disimpan selama 3 minggu.
Aplikasi Kitosan Cangkang Bekicot (Achatina Fulica F) Pada Tahu Putih Terhadap Organoleptis, Bobot Susut, Dan Lama Simpan Syukrianto Syukrianto; Umarudin Umarudin
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.361 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1172

Abstract

Kandungan protein dan kadar air yang tinggi membuat tahu putih memiliki masa simpan yang pendek. Perlu adanya biomaterial alam yaitu kitosan cangkang bekicot untuk memperlama umur simpan tahu putih. Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan kitosan cangkang bekicot (Achatina fulica F) pada tahu putih terhadap organoleptic, bobot susut, dan lama simpan. Metode penelitian ini dengan true experimental. Tahapan isolasi kitosan cangkang bekicot deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi, dan deasetilasi, serta analisis mutu kitosan. Kitosan cangkang bekicot dilakukan pengenceran 1%, 1,5%, dan 2% untuk digunakan mencelupkan tahu putih dan amati nilai organoleptik, bobot susut, dan lama simpan. Analisa data yang diolah dengan cara desktiptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot susut yang paling kecil pada konsentrasi 2% sebesar 44,74% jika dibandingkan dengan 1,5% dan 1%. Nilai organoleptik warna dan tekstur yang disukai oleh panelis pada kosentrasi 1,5% dan 2%. Lama simpan tahu putih lebih baik yang diberi kitosan cangkang bekicot 1,5 % dan 2% selama 4 hari. Peran kitosan cangkang bekicot dapat memperlama umur simpan tahu putih pada suhu ruang.
Analisis Rantai Nilai Cabai Di Sentra Produksi Kabupaten Majalengka Jawa Barat Nur Setiawati; Sutrisno Sutrisno; Y Aris Purwanto
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.881 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi rantai nilai cabai di Kabupaten Majalengka, 2) menganalisis rantai nilai yang dilakukan para pelaku dan distribusi nilai tambah diantara para pelaku tersebut di Kabupaten Majalengka dan 3) menghitung nilai tambah yang dihasilkan pengolahan cabai menjadi produk turunannya di Kabupaten Majalengka. Metode penelitian menggunakan analisis nilai tambah dan R/C rasio. Responden penelitian adalah 75 petani cabai dari kecamatan terpilih sentra pertanaman cabai di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yaitu 15 petani di Ligung, Banjaran, Cikijing, Talaga, dan Argapura. Adapun rincian dari pedagang pengumpul adalah 2 pengumpul kecil dari Kecamatan Argapura, 2 pengumpul besar Kecamatan Argapura, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Ligung, 1 Koperasi dari Kecamatan Argapura dan Kecamatan Banjaran, 1 Bank dari Kecamatan Argapura, serta industri 1 dari Kecamatan Banjaran sedangkan pasar induk yang merupakan tujuan dari cabai berada di Kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca panen cabai di Kabupaten Majalengka umumnya dilakukan secara manual oleh petani. Para petani menjual cabai mereka untuk skala kecil kolektor, skala besar kolektor atau mereka menjual langsung ke pasar lokal dan pasar grosir. Petani cabai di Majalengka belum dalam kemitraan dengan industri skala besar tetapi mereka telah berkumpul dalam bentuk kelompok tani dan koperasi. Kecil kolektor biasanya datang langsung ke petani untuk membeli cabai secara tunai. Tujuan dari rantai pasokan cabai di Majalengka tidak hanya pasar tradisional lokal atau pasar grosir lokal, tetapi juga pasar grosir nasional seperti Kramatjati (Jakarta), Caringin (Bandung), dan supermarket. Para aktor dalam rantai pasokan adalah petani, skala kecil kolektor, skala besar kolektor, pedagang di pasar antar-pulau, pedagang di pasar grosir, pedagang pasar tradisional setempat, dan koperasi. Biaya total produksi cabai besar adalah Rp 75.000.000 per hektar, sementara, cayenne cabai adalah Rp 70.000.000 per hektar. Rasio R / C adalah 1,33 untuk besar dan cabai rawit 1,71 untuk cabai sebagai nilai tambah cabai.
Aplikasi Xanthan Gum Pada Pengolahan Susu Tempe Asniwati Zainuddin; Mariani H. Mansyur; Cocan Djibu Moha
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.502 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1180

Abstract

Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. Pada proses pembuatan susu tempe, ditambahkan bahan penstabil yaitu xanthan gum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil analisis stabilitas, kadar protein, dan kadar air pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum dan mengetahui hasil analisa organoleptik pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisa yang diperoleh adalah kadar air P0 = 80,58%, P1 = 78,64%, P2 = 78,18%, P3 = 77,24%, dan P4 = 76,87%. Kadar protein P0 = 8,86%, P1 = 14,2%, P2 = 14,2%, P3 = 13,01%, dan P4 = 9,56%. Stabilitas P0 = 96,00%, P1 = 96,52%, P2 = 97,01%, P3 = 97,51%, dan P4 = 98%. Jumlah xanthan gum pada perlakuan P2 (0,25 g xanthan gum) lebih diterima panelis uji organoleptik baik aroma dan rasa.

Page 1 of 1 | Total Record : 5