cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal IKA
ISSN : 18295282     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ikatan Keluarga Alumni is an international journal which provides a forum for publishing research or review articles related to researches in instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational technology, and educational development.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2010)" : 8 Documents clear
POLITIK PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN KESADARAN KRITIS DAN JATI DIRI Lanang Wiratma, I Gusti
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.160

Abstract

Persoalan bangsa Indonesia adalah persoalan kita semua sebagai warga negara, apalagi komunitas yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Anak-anak bangsa yang sedang berproses mencari jati diri, perlu diberikan pemahaman dan arah oleh para pendidik sehingga dalam pencarian identitas dan eksistensi dirinya tidak hanya melalui tayangan film di layar kaca. Beberapa informasi, pemberitaan yang menimbulkan kegalauan pada anak bangsa, perlu diluruskan dan dilakukan pengkajian bersama di dalam kelas, sehingga memunculkan kesadaran kritis, dan peningkatan kecerdasan. Dalam upaya mengarahkan anak didik untuk menjadi manusia cerdas, kritis, memiliki jati diri dan humanis, diperlukan politik pendidikan yang memanusiakan melalui kebijakan pendidikan. Politik pendidikan bisa diupayakan oleh para guru melalui pembelajaran di kelas. Upaya ini akan dapat dilakukan dengan baik apabila para guru selalu berusaha meningkatkan kompetensi dan memahami tentang hakikat kemanusiaan. Kebijakan pendidikan yang memungkinkan sebagai ”diskursus” bagi para pakar pendidikan adalah perlu adanya pelajaran tentang ”Nilai-nilai Kemanusiaan”.   Kata-kata kunci : politik pendidikan, kesadaran kritis, dan jati diri.
PENGARUH TINGKAT STRES GURU TERHADAP MANAJEMEN KELAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Pramunditya Ambara, Didith
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah tingkat stres guru dapat mempengaruhi manajemen kelas. Subjek dari penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah Menengah Atas Negeri di wilayah kotamadya Yogyakarta  dengan kriteria : (1) mengajar secara rutin di ruang kelas, (2) telah bekerja minimal 3 tahun, dan (3) berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Sebanyak 179 orang guru ikut berpartisipasi sebagai sampel penelitian yang berasal dari 6 SMA Negeri di Kotamadya Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik klaster (cluster random sampling).  Instrumen yang digunakan adalah skala tingkat stres dan skala manajemen kelas. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan teknik Regresi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa  tingkat stres dapat menjadi prediktor yang signifikan bagi manajemen kelas. Berdasarkan hasil pengujian hipotesa ternyata tingkat stres menjadi prediktor dengan arah korelasi negatif bagi manajemen kelas berdasarkan  nilai Pearson correlation = - 0.378 dengan nilai signifikansi = 0.000 dan p< 0.05. Kata kunci : manajemen kelas, tingkat stres guru, sekolah menengah atas
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN KULIAH BERBASIS SMS DI JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA Setemen, Komang
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.161

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan dan penambahan fitur-fitur dari sebuah prototipe Sistem Informasi Pemantauan Kuliah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sudah dikembangkan oleh Dedi Wirawan (2008) sehingga dapat mengolah dan memberikan informasi yang lebih luas.  Sistem yang dikembangkan adalah Sistem Informasi Pemantauan Kuliah berbasis SMS. Prototipe sistem informasi yang sudah ada selama ini hanya menangani masalah pencatatan pada server tentang sebuah perkuliahan sedang berlangsung atau tidak. Proses ini sebenarnya merupakan proses komputerisasi dari masalah pengisian paraf bagi dosen yang sudah mengajar ke dalam buku biru kehadiran dosen yang diisi setelah dosen selesai mengajar. Adapun tujuan dari pengembangan sistem infomasi ini adalah membuat perangkat lunak sistem informasi pemantauan kuliah berbasis SMS, yang merupakan pengembangan dari sistem informasi yang sudah ada. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah modifikasi metode pengembangan perangkat lunak waterfall model, yang meliputi: 1) pengumpulan data, 2) analisis data, 3) perancangan sistem, 4) pengkodean, dan 5) ujicoba. Hasil akhir dari pengembangan ini adalah berupa perangkat lunak atau aplikasi pemantauan kuliah berbasis SMS. Aplikasi ini mampu menangani: 1) Perekaman materi yang di ajarkan oleh dosen, 2) Permintaan informasi jadwal kuliah, 3) Jumlah pertemuan dari setiap mata kuliah, dan 4) Persentase kehadiran dosen. Dengan adanya sistem pemantauan perkuliahan berbasis SMS ini diharapkan dapat memudahkan  untuk memperoleh informasi tentang perkuliahan, khususnya tentang jumlah pertemuan dari sebuah perkuliahan. Sistem pemantauan perkuliahan berbasis SMS ini dapat memantau perkuliahan yang berlangsung, sehingga dapat dilakukan evaluasi apakah perkuliahan telah berjalan secara efektif atau tidak. Sistem ini memanfaatkan fasilitas dari telepon seluler yaitu Short Messsage Service (SMS) yang dihubungkan langsung dengan komputer server yang  berfungsi untuk menerima dan memproses data dari pemberi informasi, kemudian server akan mengolah data dari pemberi informasi tersebut.   Kata-kata kunci:     teknologi informasi dan komunikasi, SMS, handphone, pemantauan kuliah.
DILEMA HUKUM PENYERTIFIKATAN TANAH AYAHAN DESA DI BALI (Studi Kasus Konflik Adat Tanah Ayahan Desa di Desa Adat Panglipuran) Artha Windari, Ratna
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasional dasar pelarangan penyertifikatan tanah ayahan desa dan sengketa tanah ayahan desa yang terjadi di Desa Adat Panglipuran. Pemilihan dan penentuan lokasi dan subjek penelitian dilakukan secara bertujuan  (purposive sampling technique) sesuai dengan fokus masalah dan kebutuhan data penelitian, selanjutnya jumlah dan jenisnya dikembangkan secara “snowball sampling tecnique” bergulir sampai tercapainya kejenuhan data atau informasi/data telah terkumpul secara tuntas. Instrumen penelitian dalam penelitian ini, menggunakan prinsip bahwa peneliti adalah instrumen utama penelitian (human instrumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan penyertifikatan tanah disebabkan oleh desa adat menganggap penyertifikatan tanah ayahan desa akan menyebabkan penjualan tanah desa adat yang berimplikasi pada konflik adat dan pengikisan kebertahanan nilai-nilai sosial religius masyarakat Desa Adat Panglipuran. Secara dilematis, ternyata larangan ini malah memicu terjadinya sengketa tanah ayahan desa yang distimulir oleh ketidakpastian yuridis batas kepemilikan tanah ayahan desa. Adapun beberapa hak yang dimiliki oleh masyarakat dalam penguasaan terhadap tanah ayahan desa yang mereka kelola, yaitu : (1) hak mengelola tanah ayahan desa, (2) hak memanfaatkan hasil tanah ayahan desa, (3) hak untuk menggadaikan tanah ayahan desa yang dikelola dengan persetujuan dari Bendesa Adat Panglipuran, dan (4) hak untuk mengontrakkan tanah ayahan desa yang dikelola dengan persetujuan dari Bendesa Adat Panglipuran. Usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi perselisihan tanah ayahan desa adalah melakukan sangkepan yang didalamnya memutuskan bahwa perselisihan pertanahan, khususnya tanah ayahan desa dan tanah pekarangan akan diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu, sebelum diajukan ke desa adat Panglipuran; tanah ayahan desa yang dikelola oleh  masyarakat boleh disertifikatkan agar memiliki kekuatan hukum; dan jarak penanaman kayu atau tanaman berumur panjang adalah lima meter dari perbatasan tanah ayahan desa yang dimiliki. Kata-kata kunci: tanah ayahan desa, penyertifikatan.
NYENTANA ARUS BALIK IDEOLOGI PATRILINIAL (Studi Kasus Status, Kedudukan, dan Peranan Perempuan Putrika Setelah Perceraian Pada Masyarakat Bali Aga di Kabupaten Bangli) Suastika, I Nengah
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara aktual dan konseptual mengenai perkawinan nyentana di Desa Adat Bonyoh. Teknik penarikan dan pengembangan informan penelitian dilakukan secara bertujuan (purposive sampling tecknique), kemudian jumlah dan jenisnya dikembangkan secara “snowball sampling tecnique” bergulir sampai tercapainya kejenuhan data atau informasi/data telah terkumpul secara tuntas. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan prinsip bahwa peneliti adalah instrumen utama penelitian (human instrumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa putrika merupakan proses perubahan status dan kedudukan perempuan secara adat untuk menjadi laki-laki walapun secara biologis masih tetap merupakan perempuan. Perempuan putrika memiliki kedudukan sebagai : (1) laki-laki dalam keluarga dalam hal menentukan keluarga, (2) ahli waris bagi keluarga, dan (3) penerus keturunan keluarga. Selain itu, ia juga diberikan kewajiban untuk : (1) mengurus keluarga, (2) menjadi anggota desa adat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama, (3) meneruskan tradisi yang telah diwariskan keluarga, dan (4) membina keutuhan keluarga. Penyebab terjadinya perceraian atau kegagalan rumah tangga perempuan putrika adalah : (1) ideologi patrilinial yang dianut dan mengakar pada masyarakat Desa Adat Bonyoh mendiskriminasi laki-laki yang melakukan nyentana, (2) arogansi perempuan putrika yang disebabkan oleh kepentingan keluarga, (3) laki-laki nyentana yang merasakan kehilangan kelaki-lakiannya pada dunia laki-laki, (4) pengikisan dan “perusakan”  hubungan oleh keluarga ahli waris lainnya yang memiliki keinginan untuk menjadi ahli waris, dan (5) kondisi lingkungan yang kurang mendukung.  Kondisi ini diperparah dengan adanya persepsi keliru masyarakat yang menganggap nyentana sebagai “perkawinan paid bangkung”. Status dan kedudukan perempuan putrika setelah terjadinya perceraian masih tetap melekat, karena telah dilegitimasi oleh desa adat dan keluarga. Permpuan putrika akan kehilangan status dan kedudukannya apabila : (1) kawin lagi dan tidak melalui proses nyentana atau yang sering disebut dengan kawin kelur, (2) anak laki-lakinya telah menikah dan menggantikan posisinya sebagai pewaris dan penerus keturunan atau anak perempuannya telah menikah dan melakukan prosesi putrika, dan (3) status putrikanya dicabut oleh keluarga dan sisetujui oleh prajuru adat karena pertimbangan tertentu dan posisinya akan digantikan oleh keluarga yang berhak menjadi ahli waris keluarga.   Kata-kata kunci : putrika, nyentana, idiologi patrilinial.
PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI MAPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA PERKULIAHAN ALJABAR LINEAR I Suarsana, I Made
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.163

Abstract

Tujuan dilaksanakannnya penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan motivasi belajar  mahasiswa dalam perkuliahan aljabar linear I melalui  pemanfaatan program Maple, (2) meningkatkan prestasi belajar  mahasiswa dalam perkuliahan aljabar linear I melalui pemanfaatan program Maple, dan (3) untuk mendeskripsikan tanggapan mahasiswa terhadap pemanfaatan program Maple pada perkuliahan aljabar linear I. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus mencakup 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Hasil yang diperoleh pada masing-masing siklus penelitian ini adalah sebagai berikut. Hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu rata-rata prestasi belajar mahasiswa adalah 71 (skala 100) dengan presentase kelulusan dengan nilai A atau B sebesar 56,2% dan presentase ketidaklulusan sebesar 12,5% serta rata-rata motivasi belajar mahasiswa adalah 48 (Skala 15-75) yang berkategori tinggi. Hasil pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan terhadap siklus I baik dari segi prestasi maupun motivasi belajar. Rata-rata prestasi belajar adalah 75 dengan presentase kelulusan dengan nilai A atau B sebesar 71,9% dan presentase ketidaklulusan sebesar 3,1% serta rata-rata motivasi belajar mahasiswa adalah 50 yang berkategori tinggi. Di samping itu, hasil penyebaran angket menunjukkan bahwa tanggapan mahasiswa terhadap pemanfaatan Maple pada perkuliahan Aljabar Linear I adalah positif.   Kata-kata kunci : maple, motivasi belajar, prestasi belajar
SIKAP TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN MASYARAKAT DESA PANJI, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG BERDASARKAN UU NO 23 TAHUN 2006 Darma Putra, I Gusti Made
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan  sikap tertib administrasi kependudukan berdasarkan UU No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Studi ini dilihat dari aspek metodologi merupakan penelitian survey. Subjek penelitian ini adalah Perbekel Desa Panji, Kaur Kependudukan, Kelian Banjar Dinas di Lingkungan Desa panji, Dinas Kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Buleleng, Camat Sukasada Kabupaten Buleleng dan  seluruh masyarakat desa panji yang wajib memiliki kartu administrasi penduduk dengan minimal umur 17 tahun dan atau sudah kawin. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumen, dan penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) pelaksanaan administrasi kependudukan belum tercapai secara maksimal. 31,83% masyarakat wajib KTP belum memiliki KTP. 29,98% kepala keluarga belum memiliki KK karena berbagai kendala baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sendiri. pemerintah belum memberikan sosialisasi yang optimal untuk mengubah prilaku dan sikap masyarakat yang menyimpang. 2) Adanya sikap tidak tertib administrasi kependudukan dipengaruhi oleh (a) faktor internal individu berupa (1) menganggap kartu administrasi tidak penting, (2) tidak tahu manfaat administrasi kependudukan dan akibat hukumnya, (3) kesadaran hukum masyarakat msih rendah, (4) sikap apriori masyarakat, dan (b) faktor eksternal yakni (1) mayoritas masyarakat desa panji bekerja sebagai petani, serta (2) belum optimalnya kesiapan pemerintah dalam memberikan pelayanan prima pada publik. Penelitian ini juga menunjukkan penerapan sanksi administratif tidak efektif dan belum diterapkan. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada pemerintah dan massyarakat untuk saling mendukung dalam upaya mewujudkan tertib administrasi kependudukan sehingga tercapai keseimbangan (check and balances).   Kata-kata kunci : sikap, tertib administrasi, kependudukan
ANAK TIDAK SAH DALAM PERKAWINAN YANG SAH (Studi Kasus Perkawinan Menurut Hukum Adat Bonyoh ) Rai Yuliartini, Ni Putu
Jurnal IKA Vol 8, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v8i2.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan syarat-syarat sahnya perkawinan menurut hukum adat Bonyoh dan memformulasikan sebab-sebab terjadinya anak yang tidak sah dalam perkawinan yang sah. Teknik penarikan dan pengembangan informan penelitian dilakukan secara bertujuan  (purposive sampling tecknique), kemudian jumlah dan jenisnya dikembangkan secara “snowball sampling tecnique” bergulir sampai tercapainya kejenuhan data dimana informasi/data telah terkumpul secara tuntas. Instrumen penelitian dalam penelitian ini, menggunakan prinsip bahwa peneliti adalah instrumen utama penelitian (human instrumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan yang  sah menurut hukum adat Bonyoh adalah perkawinan yang melalui empat tahapan yaitu (1) memadik, adalah meminta calon mempelai perempuan oleh keluarga laki-laki (2) mebayahan, merupakan prosesi upacara di mana kedua mempelai dinyatakan sah sebagai suami istri secara niskala (gaib) (3) megagapan, yaitu keluarga mempelai laki-laki kembali membawa tipat dan bantal kepada keluarga mempelai perempuan sebagai tanda telah terjadinya tali kekeluargaan diantara kedua keluarga dan sahnya perkawinan secara hukum adat Bonyoh (4) merebu, yaitu upacara yang dilangsungkan agar kedua mempelai dapat memasuki areal tempat suci dan dikembalikan dari segala cuntaka saat melangsungkan perkawinan.   Kata-kata kunci : anak tidak sah, perkawinan yang sah

Page 1 of 1 | Total Record : 8