cover
Contact Name
JURNAL PETERNAKAN NUSANTARA
Contact Email
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Nusantara
ISSN : 24422541     EISSN : 25500740     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Peternakan Nusantaraa adalah jurnal diterbitkan oleh Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Jurnal ilmiah yang membahas tentang hasil-hasil penelitian bidang ilmu dan teknologi peternakan yang belum pernah dipublikasikan pada media lain.Cakupan artikel meliputi hasil penelitian tentang genetika dan pemuliaan ternak, nutrisi dan teknologi pakan ternak, produksi dan reproduksi ternak, teknologi pasca panen ternak. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam satu tahun: April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
PERFORMAN PRODUKSI ITIK ALABIO (ANAS PLATHYRYNCHOS BORNEO) YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL DENGAN TAMBAHAN KROMIUM (Cr) ORGANIK Sadiyah, Halimatul; Anggraeni, Anggraeni; Sudrajat, Deden
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.527 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.387

Abstract

Tingkat stress pada ternak akan mempengaruhi produksi telur. Unsur Cr berperan dalam proses metabolisme serta penting dalam fungsi kekebalan tubuh  dan mencegah stress. Peningkatan produksi telur dapat dilakukan dengan cara memanipulasi nutrisi ransum dengan menggunakan kromium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan kromium (Cr) organik dalam ransum terhadap performa produksi itik alabio. Ternak yang digunakan adalah 24 ekor itik alabio fase layer. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Ransum yang digunakan yaitu pakan komersil + Cr 0 ppm (R1), ransum komersil + 0,75 ppm (R1), dan pakan komersil + Cr1,5 ppm (R2). Peubah yang diamati adalah produksi telur, bobot telur, konsumsi ransum, dan konversi ransum. Pemberian ransum yang mengandung kromium organik dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh terhadap produksi telur, bobot telur, dan konsumsi ransum tetapi berpengaruh terhadap konversi ransum.
PERFORMA KELINCI LOKAL YANG DIBERI AIR MINUM REBUSAN DAUN SIRIH (PIPPER BETLE LINN) muhidin, asep; Kardaya, Dede; sudrajat, Deden
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.989 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.240

Abstract

Salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas ternak kelinci yaitu dengan cara memberikan air rebusan daun sirih sebagai antibiotik alami untuk memperlancar kerja sistem pencernaan ternak kelinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian air rebusan daun sirih dalam air minum terhadap performa kelinci lokal. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci lokal jantan lepas sapih yang berumur 2 bulan. Jumlah ternak yang digunakan sebanyak 24 ekor dengan bobot badan rata-rata 1.587±154,63 gram. Pakan yang digunakan adalah pakan komersil berbentuk pellet merk Indofeed K-03 Super. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri atas 6 perlakuan masing-masing 3 taraf dosis/jumlah daun sirih yang direbus dan 2 taraf waktu/lama perebusan dengan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu faktor pertama (S) jumlah daun sirih sebanyak 3 taraf yaitu : S1 = 250 gram/liter, S2 = 200 gram/liter dan S3 = 150 gram/liter. Faktor kedua, lama perebusan (R) sebanyak 2 taraf yaitu : R1 = 10 menit dan R2 = 20 menit. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas. Data dianalisis dengan ANOVA dan apabila hasilnya berbeda nyata diuji dengan uji LSD dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian air rebusan daun sirih terhadap performa kelinci lokal jantan tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan performa kelinci lokal tidak dipengaruhi oleh pemberian minum air rebusan daun sirih dengan konsentrasi dan periode rebus yang berbeda.
PERCENTAGES OF CARCASS PARTS OF MALE LOCAL DUCKS FED TORCH GINGER FLOWER (Etlingera elatior) SOLUTION INCLUDED IN COMMERCIAL RATION Wahyan, Dwiki Tri Satya; Handarini, Ristika; Kardaya, Dede
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.773 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.926

Abstract

Breast and thigh are the parts of duck carcass which are most commonly utilized and consumed by people.  These carcass parts consist of meat, skin, and bones.  This study was aimed at assessing the effects of the inclusion of torch ginger flower solution in commercial ration on live weight and percentages of carcass and its parts of male local ducks.  The study was conducted from June to August 2016 at Poultry Laboratory of Animal Science Study Program, Faculty of Agriculture, Djuanda University, Bogor.  Twenty-four male local ducks aged 2 weeks with average initial body weight of 450 ± 53.04 g were used.  A completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates was used.  Treatments consisted of commercial ration + 0% torch ginger flower solution (R0), commercial ration + 2.5% torch ginger flower solution (R1), commercial ration + 5.0% torch ginger flower solution (R2), and commercial ration + 7.5% torch ginger flower solution (R3).  Measurements were taken on the percentages of whole breast, breast meat, breast bones, whole thigh, thigh meat, and thigh bones.  Data were subjected to an analysis of variance and a Duncan test.  Results showed that treatments gave significant effect (P<0.05) on the percentage of thigh meat.  The inclusion of torch ginger flower solution in ration did not negatively affect carcass parts of male local ducks.  The inclusion of 7.5% torch ginger flower solution in commercial ration increased the percentage of whole breast.  It was also found that the inclusion of 5.0 and 7.5% torch ginger flower solution in commercial ration increased the percentage of thigh meat.Key words: torch ginger flower solution, male local duck, carcass parts
SUBSTITUSI JAGUNG DAN AMPAS KURMA DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PERSENTASE GIBLET DAN LEMAK ABDOMEN AYAM PEDAGING swito, swito; sudrajat, Deden; handarini, Ristika
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.362 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i1.153

Abstract

Dates press cake is a waste product a date syrup industry which is potensial to be used as animal feed. This research was aimed to study the effects of corn substitution with date press cake in commercial ration on the percentage of giblet and abdominal fat of broiler. The study was conducted at the Trial Farm of the Department of Animal Science, Faculty of Agriculture, University of Djuanda, Bogor from 17 February to 16 March 2014. One hundred and five one of day old Cobb Slouw chicks were used in this research. The chickens were fed commercialRation BR 0, BR 1 and the combination of corn and dates press cake. The design of research was used a completely randomized design with 7 treatments and 3 replications. The treatments were: 100% commercial ration (R0, as control), 97.5% commercial ration added 2,5% corn (R1), 97.5% commercial ration added 2,5% dates press cake (R2), 95% commercial ration added 5% corn (R3), 95% commercial ration added 5% dates press cake (R4), 92,5% commercial ration added 7,5% corn (R5) and 92,5% commercial ration added 7,5% dates press cake (R6). The data were analyzed by ANOVA and Duncan test. The results showed that treatments did not give any signicant effect on all of parameters ie: slaughter weight, percentage of giblet and percentage of abdominal fat. It was concluded that dates press cake could be used up to 7.5% in commercial ration of broiler
PENGARUH PENGGUNAAN FERMENTASI ISI RUMEN SAPI SEBAGAI PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BOBOT BADAN DOMBA EKOR TIPIS Bimantoro, Danudyo; Kardaya, Dede; Jatmiko, Jatmiko
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.409 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.744

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian isi rumen sebagai pakan pengganti hijauan terhadap peningkatan bobot domba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2014 di kandang domba di Desa Tambilung, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Masing-masing terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu : R0 = pemberian hijauan (rumput lapang) 100 %, R1 = + campuran fermentasi isi rumen 50 % + pemberian hijauan (rumput lapang) 50,  R2 = campuran fermentasi isi rumen 75% + pemberian hijauan (rumput lapang) 25 %, R3 = campuran fermentasi isi rumen 85 % + pemberian hijauan (rumput lapang) 15 %. Data yang diperoleh dianaisa menggunakan Analysis of Variation (ANOVA), bila data menunjukan hasil yang berbeda nyata (P<0.05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Penggatian Isi rumen sapi fermentasi sebagai hijauan tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan domba ekor tipis.
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG eriko, eriko; Jatmiko, Jatmiko; Nur, Hanafi
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.114 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.348

Abstract

Kondisi yang ada terkait dengan masalah utama dalam pengembangan ayam kampung adalah biaya ransum yang mahal. Alternatif untuk mengatasi biaya ransum yang mahal adalah dengan cara mengganti sebagian ransum komersial dengan dedak padi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi terhadap performa ayam kampung.Penelitian ini menggunakan 100 ekor anak ayam kampung umur 1 hari (DOC). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan, 5 ulangan dan setiap unit percobaan terdiri atas 5 ekor DOC. Ransum perlakuan terdiri atas perlakuan P0 = 100% Ransum komersial, P1 = 85% Ransum komersial + 15% Dedak padi, P2 = 70% Ransum komersial + 30% Dedak padi dan P3 = 55% Ransum komersial + 45% Dedak padi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi sampai 45% tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap rataan bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum dan mortalitas ayam kampung selama penelitian. Oleh karena itu, penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi sampai 45% dapat digunakan sebagai alternatif mengatasi biaya ransum yang mahal.
BUFFALO FECES GRANTING AND URINE OF SLUDGE PRODUCTION AND QUALITY OF GRASS ELEPHANT MINI ( PENNISETUM PURPUREUM SCHAMACH ) Banjarnahor, Evi Reka; Hanafi, Nevy Diana; Tafsin, Maruf; Sadeli, Achmad
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.235 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.931

Abstract

Community farms mostly only use the main products of the farm alone, did not see many more opportunities of byproducts such as feces and urine of livestock. Byproducts can be used for very useful organic fertilizers from crops especially forage for animal feed such as mini elephant grass (Pennisetum purpureum schamach) which is able to grow in various types of soil and is a grass of high nutritional value of fiber favored by livestock. The purpose of this study was to examine the effects from the provision of feces and urine buffalo mud and cutting intervals on the production and nutritional content of Pennisetum purpureum schamach. This research has been conducted at the Faculty of Agriculture, University of Sumatra Utara from July to October 2015. This study used Split Plot Design, consisting of cutting interval (4 weeks and 6 weeks) as main plot and type of fertilizer (control / no fertilizer application, mud buffalo feces, buffalo feces + non fermented urine buffalo and feces from buffalo mud + urine fermentation) as subplot. The observed variables were plant height, fresh production, dried production, number of tillers, crude protein and crude fiber from Pennisetum purpureum schamach forage. Cutting intervals have a significant effect on improving nutritional content such as crude protein and crude fiber of mini elephant grass. The interaction of the results showed that the provision of impurities from mud buffalo (feces and urine) gave a real effect to increase fresh production, dry matter production, plant height and number of mini elephant grass. The interaction of the results showed that the provision of impurities from mud buffalo (feces and urine) gave a real effect to increase fresh production, dry matter production, plant height and number of tillers mini elephant grass.. Provision of mud buffalo dung (feces and urine) showed a real interaction with fresh production, dry matter production, plant height, number of tillers, crude protein and crude fiber.Keywords:Pennisetum purpureum Schamach, feces, urine, and and forage productivity
KONDISI FISIOLOGIS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN YANG DIBERI BERBAGAI LEVEL RANSUM FERMENTASI ISI RUMEN SAPI Septiadi, Asep; Nur, Hanafi; handarini, ristika
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.876 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.228

Abstract

Kondisi fisiologis merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas ternak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemberian berbagai level ransum fermentasi isi rumen sapi terhadap kondisi fisiologis domba ekor tipis jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 September sampai 4 Desember 2014. Penelitian ini berlokasi di Desa Tambilung RT 03/RW 04, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Ternak yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 ekor domba ekor tipis jantan, dengan rataan bobot badan 11,15 ± 0,33 kg. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu R0 = 100% rumput lapangan, R1 = 50% rumput lapangan + 50% fermentasi isi rumen sapi, R2 = 25% rumput lapangan + 75% fermentasi isi rumen sapi, R3 = 15% rumput lapangan + 85% fermentasi isi rumen sapi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah suhu badan, laju respirasi dan detak jantung domba ekor tipis jantan. Hasil analisis laju respirasi, detak jantung dan suhu badan domba ekor tipis jantan selama penelitian menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata (P > 0,05).
THE EFFICACY OF PAPAYA LEAF EXTRACT INCLUSION IN DRINKING WATER AS AN IMPROVING OF LAYER QUAIL PRODUCTION Kusbiyantari, Asri; Kardaya, Dede; Sudrajat, Deden
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.034 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i1.855

Abstract

Bacterial resistance to antibiotic has made the reduction in the use of antibiotic a concern in animal production.  The restriction of antibiotic application in animal production can be achieved if the antimicrobial strategy is available.  Papaya leaf extract has some antibacterial properties that make it is potential to be used as a substitute for commercial antibiotic.  This study was aimed at assessing the efficacy and potential of papaya leaf extract inclusion in drinking water in controlling pathogenic bacteria and improving the production efficiency and feed conversion ratio (FCR) of layer quails.  The study was conducted from 24 August to 20 September 2016 at the poultry farm of Department of Animal Husbandry, Djuanda University, Bogor.  One-hundred layer quails were allocated into 4 treatments and 3 replicates in a completely randomized design.  The treatments consisted of five levels of papaya leaf extract inclusions in drinking water , namely drinking water + commercial antibiotic of 0.5 g/liter water (R1), drinking water + papaya leaf extract of 10 ml/liter water (R2), drinking water + papaya leaf extract of 20 ml/liter water (R3), and drinking water + papaya leaf extract of 30 ml/liter water (R4).  Data were subjected to an analysis of variance and a Duncan test.  Results showed that the inclusion of papaya leaf extract in drinking water gave significant effects on egg mass, egg production efficiency, FCR, egg quality index, and egg shell thickness but not on feed intake, egg weight, and mortality rate.  It was concluded that papaya leaf extract produced by a boiling method could be used as a substitute for synthetic antibiotic.  Key words: Papaya leaf extract, production efficiency, feed conversion, layer quail.  
PERTUMBUHAN KELINCI PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE LEPAS SAPIH YANG DIPELIHARA DENGAN KEPADATAN KANDANG BERBEDA permana, rio ganjar; Hendrawati, Afrida; malik, burhanudin
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.621

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Dusun Cicelot, RT4 RW 7, Cimalaka, Sumedang dari 16 Maret - 27 April 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja pertumbuhan kelinci New Zealand white dengan kepadatan kandang yang berbeda. Enam puluh kelinci umur 6 bulan dialokasikan ke dalam kandang berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm masing-masing. Sebuah rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan 4 ulangan digunakan. Perlakuan terdiri dari tiga tingkat kepadatan kandang, yaitu 4 kelinci / kandang (16 kelinci / m2) (A), 5 kelinci / kandang (20 kelinci / m2) (B), dan 6 kelinci / kandang (24 kelinci / m2) (C ). Empat ulangan dialokasikan ke masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P> 0,05) pada tubuh berat badan, asupan pakan, konversi pakan, asupan air, dan tingkat kematian. Rata-rata pertambahan berat badan di setiap pengobatan adalah 19,92 g / ekor / hari (A), 20.06 g / ekor / hari (B), dan 19,87 g / ekor / hari (C). Asupan pakan tertinggi (56,66 g / ekor / hari) ditemukan pada perlakuan B diikuti oleh 56,44 g / ekor / hari (C) dan 55,78 g / ekor / hari (A). Konversi pakan tertinggi (2,84) ditemukan pada perlakuan C diikuti oleh 2,82 (B) dan 2,80 (A). intake air yang 120,8 (A), 120,2 (B), dan 121,0 (C) ml / ekor / hari. Tidak ada kematian yang ditemukan selama masa uji coba

Page 1 of 18 | Total Record : 177