cover
Contact Name
JURNAL PETERNAKAN NUSANTARA
Contact Email
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.peternakan@unida.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Nusantara
ISSN : 24422541     EISSN : 25500740     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Peternakan Nusantaraa adalah jurnal diterbitkan oleh Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor. Jurnal ilmiah yang membahas tentang hasil-hasil penelitian bidang ilmu dan teknologi peternakan yang belum pernah dipublikasikan pada media lain.Cakupan artikel meliputi hasil penelitian tentang genetika dan pemuliaan ternak, nutrisi dan teknologi pakan ternak, produksi dan reproduksi ternak, teknologi pasca panen ternak. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam satu tahun: April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
KUALITAS ISI RUMEN SAPI HASIL FORTIFIKASI DAN FERMENTASI Heryani, Ety; Kardaya, Dede; sudrajat, Deden
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.442 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i1.217

Abstract

Penelitian kualitas isi rumen sapi (IRS) yang difortifikasi dan difermentasi berasal dari sapi brahman cross jantan yang diadakan dalam rangka untuk mengungkap pengaruh perlakuan fortifikasi dan fermentasi pada kandungan nutrisi dan ciri-ciri fisik. Perlakuan adalah (1). Jenis fortifikasi A (isi rumen sapi 62% + dedak 32% + molases 6% + urea 1%) dengan tanpa fermentasi , 2 minggu dan 4 minggu waktu fermentasi. (2). Jenis fortifikasi B (isi rumen sapi 62% + dedak 32% + molases 5% + urea 1% + zeolit 1%) dengan tanpa fermentasi, 2 minggu, dan 4 minggu waktu fermentasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial 2 x 3 faktor, faktor yang di gunakan 2 fortifikasi yang berbeda dan 3 lama fermentasi yang berbeda, uji Duncan dan Tukey digunakan apabila sebelumnya uji univariate dan kruskal-wallis menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan kandungan nutrisi isi rumen sapi fermentasi hanya kandungan protein kasar yang berbeda nyata (P<0,05) dan kandungan abu lebih rendah daripada jenis fortifikasi B ketika diperam selama 4 minggu fermentasi. Tetapi kedua perlakuan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada serat kasar ataupun lemak dan pH. Pengaruh perlakuan pada beberapa ciri-ciri fisik isi rumen sapi menunjukkan bahwa jenis fortifikasi A menghasilkan warna, tekstur, dan aroma lebih baik daripada jenis perlakuan fortifikasi B selama 4 minggu fermentasi.
PRODUCTION PERFORMANCE OF MALE LOCAL DUCKS (ANAS PLATHYRHINCHOS) GIVEN BETEL (PIPER BETLE LINN) LEAVE EXTRACT SOLUTION INCLUDED IN COMMERCIAL RATION Dihansih, Elis; Kardaya, Dede; Rohimah, Irma
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.291 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i1.856

Abstract

This study was aimed at assessing production performance of male local ducks(Anasplathyrhinchos) given betel (Piper betle Linn) leave extract solution included in commercial ration.  The study was conducted at the Poultry Farm of Departement of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, Djuanda University, Bogor from June to August 2016.  Twenty-four male local ducks aged 2 weeks with average body weight of 450 g were used.  BR-21E commercial feed of PT SintaFeedmill and betle leaf extract solution were used.  A completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates was used.  Treatments consisted of 100% commercial feed (R0), commercial feed + 2.5% piper betel solution (R1),  commercial feed + 5.0% piper betel solution (R2), and commercial feed + 7.5% piper betel solution (R3).  Data were subjected to an analysis of variance.  Measurements were taken on feed intake, body weight gain, feed conversion rate, and mortality rate.  Results showed that treatments did not give any significant effects (P>0.05) on all parameters measured.  Key words: production performance, male local duck, betel leaf extract solution.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS KELAPA DALAM PAKAN KOMERSIL TERHADAP ENERGI METABOLIS AYAM KAMPUNG kapriani, julianti; Sudrajat, Deden; Kardaya, Dede
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.325 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.367

Abstract

Ampas kelapa merupakan limbah yang mempunyai kandungan nutrisi yang baik, sehingga berpotensi dijadikan pakan ternak ayam khususnya ayam kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji energi metabolis ayam kampung dengan mensubstitusikan sebagai pakan komersil dengan tepung ampas kelapa. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2015 sampai januari 2016 di Laboratorium Lapangan Ternak Unggas, Program Studi Peternakan, Universitas Djuanda Bogor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini P0 100% Pakan komersil, P1 90% Pakan komersil + 10% Tepung ampas kelapa, P2 80% Pakan komersil + 20% Tepung ampas kelapa, P3 70% Pakan komersil + 30% Tepung ampas kelapa. Data yang diperoleh dari analisis menggunakan Analisys of Variance (ANOVA) dan uji Duncan. Peubah yang diamati adalah konsumsi energi metabolis, energi metabolis ransum dan energi metabolis ampas kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa energi metabolis ayam kampung selama penelitian tidak berbeda nyata (P>0,05), energi metabolis ransum ayam kampung menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05) dan energi metabolis ampas kelapa. Substitusi ransum komersil dengan tepung ampas kelapa dapat dilakukan sampai tingkat 30% tanpa mengurangi kandungan energi metabolis ayam kampung.
PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH YANG DIBERI AIR MINUM LARUTAN DAUN SIRIH Sudrajat, Deden; Kardaya, Dede; Sahroji, Sahroji
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.043 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.296

Abstract

Daun sirih memiliki potensi sebagai anti biotik pengganti antibiotik komersil karena mempunyai karakteristik sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji performa produksi produksi telur burung puyuh yang diberi minum larutan daun sirih (Piper betle LINN) dalam air minum. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah: R0: Air minum + antibiotik komersil; R1: Air minum + 5 ml larutan daun sirih / liter air; R2 : Air minum + 10 ml larutan daun sirih / liter air; R3: Air minum R0 + 15 ml larutan daun sirih / liter air; R4: Air minum + 20 ml larutan daun sirih / liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan daun sirih pada burung puyuh berpengaruh tidak berpengaruh produksi telur, konversi ransum, indeks kualitas telur dan tebal kerabang telur. Pemberian larutan daun sirih dalam air minum puyuh petelur dapat menggantikan suplemen antibiotik komersil.Kata kunci: larutan daun sirih, puyuh petelur
LENGTH AND WIDTH RATIO EFFECT TO QUAIL PRODUCTIVITY (Coturnix coturnix japonica) IN PRODUCTION PERIOD Destia, Miya; Sudrajat, Deden; Dihansih, Elis
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.94 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.925

Abstract

Quail has well known to many people. Quail is a land birds that has small body, short legs, and could not fly high. Quail has a plenty big potential as layer bird. This study aims to determine the optimal length and width ratio of the cage to obtain maximum quail (coturnix coturnix japonica) productivity. This study was conducted for one month to assess the effect of many treatments : P1 ratio of length and width cage 1 : 1 (length70 cm width 68 cm), P2 ratio of length and width cage 1,5 : 1 (length 84 cm width 57 cm), and P3 ratio of length and width cage 2 : 1 (length 98 cm width 49 cm). The following treatments performed on Quail with age around 7th to 11th weeks. Observed variables are feed consumption ratio, eggs productions, feed convention ration, quail day production, and the amount of weight eggs. Treatment with the ratio of length and width cage 2 : 1 with cage length 98 cm and width 49 cm affected the quail productivity such as feed consumption, average of eggs weight, feed conversion, quail day production, and amount of egg weight. Such treathments may increase the productivity of the quail of the production period.Keywords : quail, ratio, cage size, productivity, production period.
PERFORMA PRODUKSI KELINCI LOKAL YANG DIBERIKAN PAKAN TAMBAHAN TEPUNG DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L) DAN ZEOLIT maryani, Ade; Kardaya, Dede; Dihansih, Elis
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.546 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i1.149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian tepung daun sirsak dan zeolit terhadap performa kelinci lokal. Penelitian ini menggunakan kelinci jantan lokal sebanyak 20 ekor. Kandang yang digunakan kandang baterai yang terbuat dari bilah bambu, kayu dan dinding kawat dengan ukuran panjang 0,56, lebar 0,45 dan tinggi 0,45 meter. Pakan yang digunakan adalah rumput lapangan dan pakan Indofeed K03 dengan penambahan tepung daun sirsak dan zeolit. Pakan yang digunakan terdiri atas rumput lapangan, konsentrat, tepung daun sirsak, dan zeolit dengan perlakuan sebagai berikut: 1) P0: 65% Rumput Lapangan + 35% Konsentrat, 2) P1 : (62% Rumput lapangan + 3% Tepung daun sirsak) + 35% Konsentrat, 3) P2: 65% Rumput lapangan + (32% Konsentrat + 3% Zeolit), dan 4) P3: (62% Rumput lapangan + 3% Tepung daun sirsak) + (32% Konsentrat + 3% Zeolit) dan diberikan selama 28 hari. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan pakan dan 5 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan,bobot badan dan konversi pakan.
KUALITAS TELUR ITIK ALABIO (ANAS PLATHYRYNCOS BORNEO) YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL DENGAN TAMBAHAN KROMIUM ORGANIK Aulia, Eneng; Dihansih, Elis; Kardaya, Dede
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.694 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.743

Abstract

Kromium (Cr) adalah  unsur golongan mineral esensial Mineral Cr adalah  mineral yang memiliki yang mempunyai bilangan oksidasi 0, 2+, 3+, 4+ dan 6+ dan masuk kedalam dalam unsur transisi. Umumnya Cr bervalensi tiga merupakan bentuk yang paling stabil. Telur dari ternak unggas merupakan sumber protein, asam oleat, besi, fosfor, mineral, vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) serta vitamin yang larut dalam air (vitamin B). Penelitian ini dilaksanakan di kandang ternak unggas Universitas Djuanda Bogor selama 6 minggu dari 1 Januari 2015 ssampai 6 Februari 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 taraf suplementasi Cr yaitu R0= 0 ppm, R1= 0.75 ppm dan R2= 1.5 ppm. Hasil penelitian menunjukan bahwa tebal kerabang berkisar antara 0.13 – 0.19 mm, indeks telur 76.90 – 80.32 %,  warna kuning 6.83 – 7.37, indeks kuning 0.39 – 0.46, indeks putih 0.10 – 0.16 dan nilai HU 85.16 – 85.75. data yang diperoleh dianalisa menggunakan table of variance (ANOVA) penambahan kromium organic sampai taraf 1.5 ppm berpengaruh nyata terhadap kualitas telur meliputi warna kuning telur dan nilai HU.
PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP RESPON SUPEROVULASI SAPI SIMENTAL pranata, anta; Kardaya, Dede
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.031 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.324

Abstract

Dalam usaha perternakan ruminansia, pakan merupakan hal yang paling dominan dalam hal biaya, biayanya bisa mencapai sekitar 70% – 80%. Ruminansia memerlukan protein sebagai sumber asam amino esensial, Protein sangat berpengaruh bagi kelangsungan sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan menguji pemberian pakan tambahan konsetrat dengan kadar protein yang berbeda terhadap respon superovulasi sapi simental. Penelitian ini menggunakan 20 ekor sapi Simmental dengan skor kondisi tubuh 2,8 – 3,2 yang memiliki genetik unggul, siklus estrus normal, dan bebas dari penyakit reproduksi menular. Sapi donor dibagi dalam dua perlakuan, R1: Sapi diberikan pakan konsentrat dengan kadar protein 16,88%, R2: Sapi diberikan pakan konsentrat dengan kadar protein 19,08%, perlakuan pakan terhadap sapi donor dilakukan selama satu bulan, konsentrat diberikan sebanyak 1% dari bobot badan terhadap masing-masing perlakkuan. setelah perlakuan pakan, sapi donor dilakukan program superovulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan konsentrat dengan kadar protein berbeda berpengaruh nyata terhadap respon superovulasi. Pemberian pakan dengan kadar protein 19,08% menghasilkan respon, jumlah dan kualitas embrio yang lebih baik serta proporsi embrio layak transfer yang lebih tinggi.
THE GIVING OF GINGER FLOUR (ZINGIBER OFFICINALE) AND TURMERIC FLOUR (CURCUMA DOMESTICA) ON COMMERCIAL FEED TO QUAIL (COTURNIX COTURNOC JAPONICA) PERFORMANCE OF LAYER Bashar, Septiar; Nur, Hanafi; Sudrajat, Deden
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.267 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.930

Abstract

The quail is one kind of poultries that can give the distribution of society interests in case of eggs providing.  There are kinds of research that related to feed aspect, one of them is the way to increase the quality of feed by adding ginger flour and turmeric flour on commercial feed. The aim of this research is to review the influences of giving the ginger flour (Zinger officinale) and turmeric flour (Curcuma domestica) on commercial feed toward quail performance (cortunix cortunix japonica) in layer period.  Complete randomized design with used by the following treatment:  P0 (commercial feeding without ginger flour and turmeric flour), P1 (commercial feeding with 1% ginger flour), P2 (commercial feeding with 1% turmeric flour), and P3 (feed commercial with 0.5% ginger flour and 0.5% turmeric flour). The treatment was conducted to quail aged 35 days until 67 days old. The feed and drink was given by adlibitium (always available). Giving ginger flour and turmeric flour does not affect the feed consumption, egg’s weight, feed convertion, depletion, and the production of quail’s egg in layer period, however, by adding 1% ginger on rations that is used, it can improve the convertion in the amount of  12.4% and increase the producing of egg in the amount of 19.9%.Key words : Quail performance of layer period, ginger flour, turmeric flour,  commercial feed
PEMBERIAN RANSUM DENGAN KADAR PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP SIFAT FISIK DAN SENSORI DAGING AYAM JANTAN PETELUR Sutinu, Komang
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.507 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan sensori daging ayam jantan petelur yang diberi ransum dengan kadar protein 18%, dan 23%, dilaksanakan pada tanggal 05 Maret sampai 10 Mei 2015, yang berlokasi di desa Palasari, kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan 90 ekor DOC jantan layer strain Lohman Brown dengan berat rata-rata 38 gram. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum yang digunakan terdiri dari P0= Protein 21% (kontrol), P1= Protein 18% dan P2= Ransum 23%, ayam jantan petelur diberi ransum perlakuan selama 45 hari kemudian disembelih. Sampel daging pada bagian dada diambil untuk di uji kualitas fisik dan sensori daging. Peubah yang di amati adalah sifat fisik daging yang terdiri atas nilai pH, susut masak, persen air bebas (%H2O) dan sifat sensori daging yang terdiri atas warna, aroma, rasa, keempukan, juiceness, tekstur dan lendir. Penilaian organoleptik dilakukan dengan uji hedonik dan mutu hedonik, penilaian dilakukan oleh panelis seni terlatih. Penurunan pemberian ransum dengan kadar protein 18% pada ayam jantan petelur dapat mempertahankan kualitas fisik daging

Page 4 of 18 | Total Record : 177