cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kartika Kimia
ISSN : 26551322     EISSN : 26550938     DOI : -
Jurnal Kartika Kimia is National Journal that publish all research article/ review/ short communication related to progres of chemistry researchs. Scope of this journal are: 1) Analytical Chemistry ; 2) Inorganic Chemistry ; 3) Physical Chemistry ; 4) Organic Chemistry ; 5) Biochemistry also applied chemistry such as Material Chemistry, Environmental Chemistry, Catalyst, Food Chemistry, Natural Products Chemistry, and Computational Chemistry. Jurnal Kartika Kimia published by Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, Jenderal Achmad Yani University. Jurnal Kartika Kimia publish 2 issues per year at May and November. Jurnal Kartika Kimia can be accessed via print (ISSN 2655-1322) and online (ISSN 2655-0938)
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia" : 8 Documents clear
Analisis Kadar Hidrokuinon pada Krim Pemutih yang Beredar Online dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Spektrofotometri UV-Vis Novelita anggi Charismawati; Susanti Erikania; Novi Ayuwardani
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.79

Abstract

Kosmetika adalah sediaan yang digunakan pada permukaan luar tubuh dengan maksud untuk mengubah penampilan, mewangikan, membersihkan, atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Saat ini masyarakat sangat tertarik menggunakan kosmetik krim pemutih wajah yang dijual secara online dan sering ditemukan kandungan dalam krim pemutih adalah Hidrokuinon. Penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih telah dibatasi karena efek samping yang merugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hidrokuinon pada krim pemutih yang beredar secara online. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif pada 3 sampel krim pemutih yang diduga mengandung hidrokuinon. Hasil positif uji kualitatif dilanjutkan dengan analisis menggunakan KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dengan fase gerak metanol:kloroform (50:50) dan n-heksana:aseton (3:2), serta analisis Spektrofotometri UV-Vis. Hasil dari penelitian ini adalah pengujian KLT pada sampel didapatkan nilai Rf masing-masing 0,8 dan 0,4. Penetapan panjang gelombang maksimal pada 294 nm diperoleh hasil kadar rata-rata kandungan hidrokuinon dari sampel 1 sebesar 2,020µg/mL, sampel kedua sebesar 16,244 µg/mL, sedangkan pada sampel ketiga sebesar 9,387µg/mL Kesimpulan kadar hidrokuinon yang ada di dalam masing-masing sampel krim adalah 2,020 µg/mL, 16,244µg/mL, 9,387µg/mL dimana kadar ini tidak sesuai dengan peraturan BPOM RI tahun 2008. Kata Kunci: hidrokuinon, krim pemutih, kromatografi lapis tipis, spektrofotometri UV-Vis.
Analisis Rhodamin-B pada Saos yang Beredar di Sekitar STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun dengan Metode KLT dan Spektrofotometri UV-Vis Mohamad Afif Ramadhi; Susanti Erikania; Yetti Hariningsih
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.82

Abstract

Sauce is a flavoring and flavor enhancer that is thick and red in color. The sauce is suspected to contain Rhodamine-B as coloring agent because a bright red color fluorescence. This study aims to analyze qualitatively and quantitatively Rhodamin-B in the sauce circulating around STIKes Bhakti Husada Mulia. This research method used 5 sauce samples, analyzed qualitatively by TLC using silica gel GF254 stationary phase and mobile phase n-butanol:ethyl.acetate:ammonia (10:4:5), and quantitatively analyzed by UV-Vis Spectrophotometry with maximum wavelength determination 400-800 nm ​​with concentration 3 ppm. The results of qualitative analysis by TLC showed that 4 of 5 positive samples containing Rhodamine-B appeared orange stains on a 254 nm UV lamp and yellow fluorescence on a 360nm UV lamp, while the Rf value in sample B was 0.57; sample C was 0.58; sample D was 0.58 and sample E was 0.58, compared to the Rhodamine-B standard of 0.55. The results of quantitative analysis UV-Vis spectrophotometry at maximum wavelength of 558nm with absorbance value 0.538 A, the Rhodamine-B content in sample B was 1.216μg/ml±0.004; sample C 2.278μg/ml±0.005; sample D 1.681μg/ ml±0.007 and sample E 0.776μg/ml±0.004. The conclusion is sample C has the highest levels of Rhodamine-B compared to samples B, D and E. Keywords: TLC, Rhodamine-B, Sauce, and UV-Vis Spectrophotometry
Toksisitas Ekstrak Kulit Batang Kalangkala (Litsea angulata) Terhadap Larva Udang (Artemia salina) dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekundernya Alvindra Ramadhan; Cahya Anggita Safitri; Endang Astuti; Nur Baiti Athiyah; Tasya Surta Yosya; Farah Erika
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.84

Abstract

This study was conducted to determine the content of organic compounds that have been synthesized in the bark extract of the Kalangkala tree (Litsea angulata) and the toxicity of the extract to the larvae of Artemia salina Leach shrimp. BST (Brine Shrimp Lethality) method was used as a preliminary test to obtain ethanol extract and n-hexane extract of Kalangkala tree bark (L. angulata) which were toxic with LC50 values of 647 ppm and 907 ppm, respectively. The results of phytochemical screening also showed that the bark extract of the Kalangkala (L. angulata) tree contains saponins and steroids. Keywords: Kalangkala, Litsea angulata, phytochemical screening, toxicity.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Karbon Tempurung Kelapa Terhadap Karakteristik Tinta Spidol Whiteboard Ramah Lingkungan Tatit Febrian Rahayu; Siti Fatimah
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.86

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya yaitu buah kelapa (Cocos nucifera). Semua bagian dari buah kelapa dapat diambil manfaatnya. Meski demikian, ada juga bagian yang menjadi limbah misalnya serabut dan tempurung kelapa. Tempurung kelapa dapat diolah menjadi karbon aktif karena memiliki kandungan unsur karbon sebanyak 74,3%. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah tempurung kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan tinta spidol whiteboard yang ramah lingkungan. Variasi karbon yang digunakan yaitu 15 %, 20 %, 25 %, 30 %, dan 35 % dalam 100 ml larutan. Tahap pembuatan tinta spidol whiteboard ini meliputi karbonisasi tempurung kelapa, kemudian serbuk karbon diayak menggunakan ayakan 100 mesh. Serbuk karbon dicampurkan dengan 5 gram gum arab, 15 ml Polietilen glikol (PEG), 50 ml aquades, dan 35 ml alkohol 70% lalu diaduk hingga homogen. Setelah homogen, tinta diuji karakteristiknya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, tinta karbon tempurung kelapa terbaik pada konsentrasi karbon 35% dengan hasil densitas sebesar 1,2206 g/cm3, viskositas sebesar 2,568 cP, kadar pH sebesar 9,967 (bersifat basa) dan memiliki pigmen warna hitam yang cukup pekat. Kata kunci : karakteristik, karbon, tempurung kelapa, tinta spidol whiteboard
Uji Efektivitas Karbon Aktif dan Abu Sekam Padi dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD dalam Limbah Cair Laundry Revita Mulfi Mefiana; Agung Sugiharto
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.87

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sekam padi dan karbon aktif dalam penurunan Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) dengan metode absorbsi. Prosedur yang dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pembuatan adsorben dengan dilakukan pemurnian abu silika sekam padi, pembuatan karbon aktif. Analisis dilakukan dengan menghitung kadar BOD dan COD sebelum perlakuan. Sehingga, diperoleh hasil sebagai berikut sebelum diberlakukan perlakuan kadar COD kedua sampel sebesar 4045 mg/L dan mengalami penurunan berturut-turut baik pengujian pertama maupun pengujian kedua, yakni 717 mg/L dan 689 mg/L (sekam padi) serta 827 mg/L dan 795 mg/L (karbon aktif). Pada BOD, sebelum perlakuan dikedua sampel didapatkan kadar BOD sebesar 1598 mg/L dan mengalami penurunan berturut-turut untuk pengujian pertama maupun kedua, yaitu 212 mg/L dan 193 mg/L (sekam padi) serta 485 mg/L dan 411 mg/L (karbon aktif). Efektivitas sekam padi dan karbon aktif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar COD dan BOD pada limbah cair laundry dengan nilai peluang kurang dari 0,05. Kata kunci: BOD, COD, limbah cair laundry
Analisis Bakteri Coliform dalam Sampel Air Minum PAMSIMAS di Kabupaten Kuningan Nur Khopipah Hadiansyah; Assyifa Junitasari; Eka Gustiana
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.89

Abstract

Meningkatnya aktivitas masyarakat Kabupaten Kuningan tanpa memperhatikan lingkungan menyebabkan terjadinya pencemaran, salah satunya pencemaran sumber air minum sehingga menurunkan kualitasnya. Bakteri coliform merupakan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator air yang terkontaminasi oleh patogen. Pada penelitian ini bertujuan menentukan kelayakan serta jumlah bakteri coliform dalam sampel air minum PAMSIMAS yang berasal dari tujuh sumber mata air di Kabupaten Kuningan. Metode analisis yang digunakan berdasarkan metode Most Probable Number (MPN) dengan melibatkan dua tahapan uji, yakni uji penduga pada media Lactose Broth (LB) single strength dan triple strength serta media Escherchia coli Broth (ECB). Kemudian, dilanjutkan tahap uji penegas pada media Brilian Green Lactose Broth (BGLB) dan Eosin Methylen Blue (EMB). Hasil penelitian menunjukkan pada uji penduga semua sampel dalam media LB positif mengandung bakteri coliform sedangkan dalam media ECB terdapat tiga sampel positif mengandung bakteri Escherichia coli. Tahapan uji penegas pada media BGLB menunjukkan enam sampel mengandung bakteri coliform dengan jumlah berbeda-beda. Sedangkan uji penegas pada media EMB hanya satu sampel yang menunjukkan hasil positif mengandung bakteri jenis E. coli. Sehingga berdasarkan PERMENKES nomor 492 tahun 2010 bahwa sampel air minum PAMSIMAS yang berasal dari tujuh sumber mata air di kabupaten Kuningan tidak memenuhi baku mutu dan tidak layak konsumsi. Kata kunci: coliform, most probable number, PAMSIMAS, uji penduga, uji penegas
Analisis Kesuburan Perairan di Daerah Keramba Jaring Apung Berdasarkan Kandungan Unsur Hara (Nitrat dan Fosfat) di Waduk Ir. H. Djuanda, Jatiluhur Purwakarta Seni Robiatul Adawiah; Vina Amalia; Sri Endah Purnamaningtyas
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.90

Abstract

Eutrofikasi/Kesuburan perairan merupakan peristiwa meningkatnya bahan organik dan nutrien (terutama unsur nitrogen dan fosfor) yang terakumulasi dibadan air. Eutrofikasi dapat terjadi karena dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor luar penyebab terjadinya eutrofikasi adalah aktifitas pertanian dan budidaya perikanan sistem KJA. Waduk Ir. H. Djuanda merupakan waduk terbesar di Indonesia dimana sebagian besar permukaan waduk dimanfaatkan sebagai tempat budidaya perikanan dengan sistem KJA. Saat ini jumlah KJA di Waduk Ir. H. Djuanda telah mencapai lebih dari 33.888 unit dan terus mengalami kenaikan. Besarnya pertumbuhan budidaya ikan dengan sistem KJA ini memungkinkan terjadinya eutrofikasi di perairan khususnya di daerah KJA. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nitrat dan fosfat di daerah KJA dan mengetahui tingkat eutrofkasinya. Lokasi yang dipilih merupakan 3 stasiun tempat budidaya perikanan dengan sistem KJA yakni Panyingkiran, Pasir Jangkung dan Pasir Canar. Kadar nitrat didapatkan berdasarkan metode Brucine Spektrofotometer sesuai dengan SNI 06-2480-1991 sedangkan kadar fosfat didapatkan berdasarkan metode Asam Askorbat sesuai dengan SNI 06-6989.31-2005. Dari kadar yang didapatkan kemudian dilakukan perhitungan dan perbandingan dengan literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar nitrat secara berturut-turut adalah 4,0167 mg/L, 3,7731 mg/L dan 4,4998 mg/L, sedangkan kadar fosfat secara berturut-turut adalah 0,0206 mg/, 0,0091 mg/L, dan 0,0956 mg/L. Berdasarkan kadar tersebut maka dapat diketahui bahwa ketiga stasiun tergolong perairan mesotrofik jika ditinjau berdasarkan kadar nitrat sedangkan berdasarkan kadar fosfat, stasiun Panyingkiran tergolong mesotrofik, Pasir Jangkung tergolong oligotrofik dan Pasir Canar tergolong eutrofik. Kata kunci: budidaya perikanan sistem KJA, eutrofikasi perairan, fosfat, nitrat
Fortifikasi dan Ketersediaan Zat Besi pada Pangan Berbasis Kedelai Menggunakan Fortifikan Biji Wijen Fauzan Amin; Micha Mahardika; Boima Situmeang; Agus Malik Ibrahim; Uvi Dwiyana; Umar Fauzi
Jurnal Kartika Kimia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v4i2.91

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah gizi paling umum di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pertumbuhan pada sel tubuh maupun sel otak. Fortifikasi makanan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan di antara berbagai solusi perbaikan gizi. Salah satu alternatif bahan pangan yang dapat difortifikasi adalah bahan pangan berbasis kedelai seperti tahu dan susu kedelai. Biji wijen merupakan biji-bijian yang belum banyak diolah menjadi fortifikan. Penentuan ketersediaan Fe secara in vitro pada tahu dan susu kedelai terfortifikasi biji wijen ditentukan dengan kelarutan Fe pada kondisi fsiologikalnya menggunakan enzim pepsin pankreatin dan ekstrak bile. Kadar Fe tertinggi pada tahu mentah, olahan rebus, dan goreng terfortifikasi terjadi pada penambahan fortifikan sebesar 20, 40, dan 50% dengan ketersediaan Fe 0,2456; 1,9206; dan 0,3384 mg. Susu kedelai terfortifikasi mengandung kadar Fe tertinggi terdapat pada sampel E (60 g kedelai dan 40 g biji wijen) sebesar 0,4967 mg. Kata kunci: anemia, biji wijen, fortifikasi

Page 1 of 1 | Total Record : 8