cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2018)" : 9 Documents clear
ANALISIS KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN BUKIT KEMILING PERMAI RT 10 KECAMATAN KEMILING KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2012 Rasdiana Rasdiana; Dina Mariana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.845 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.154

Abstract

ABSTRACT: FACTORS THAT INFLUENCE OF PREMENSTRUAL SYNDROME AMONG NURSING STUDENT AT SAMARINDA 2017 Background: Based on preliminary survey on the student of nursing academy Yarsi Samarinda obtained that from 10 students, found 7 of them had experienced premenstrual syndrome (PS) and they have a poor knowledge due to factors of premenstrual syndrome (PS) Purpose: Knowing that the factors are affecting premenstrual syndrome in nursing academy students-Yarsi Samarinda Methods: The type of research used descriptive quantitative and cross sectional approached. Population in this study was Student Level 1 nursing academy of Yarsi Samarinda with a sample of 60 respondent. Statistic test used spearman rank (Rho) correlation test. Results: Univariate analysis of 60 respondents, they had experienced premenstrual syndrome of 44 (73.3%) respondents; normal menarche age of 34 (56,7%) respondents; sleep disturbance of 32 (53.3%) respondents; poor quality of sleep of 46 (76.7%) respondents; activities disturbance of 41 (68.3%) respondents; normal nutritional status of 30 (30%) respondents and obesity 30 (30%) respondents. Conclusion: The result of bivariate analysis obtained by statistic analysis by using Spearman Rank (Rho) correlation test; Age Menarche p-value = 0,104; sleep disturbance p- value = 0,39; sleep quality p- value = 0,310; activity p- value = 0,028; nutritional status p-value = 0,125; Based on the results, suggestions that need to increase the knowledge of students about the factors that affect Premenstrual syndrome. Pendahuluan : Berdasarkan dari survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada mahasiswi tingkat 1 Akper Yarsi Samarinda didapatkan bahwasanya dari 10 orang mahasiswi dari beberapa 7 diantaranya mengalami gangguan PMS dan dari 10 orang mahasiswi banyak yang belum tahu tentang cara penanganan PMS.  Tujuan: Tujuan penelitian ini diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan premenstrual syndrome pada mahasiswi Akper Yarsi Samarinda Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah bersifat deskriptif kuantitatif yaitu suatau rancangan dimana untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat itu, dengan menggunakan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Tingkat 1 Akper Yarsi Samarinda  dengansampelsebanyak 60 orang.Ujistastistikmenggunakanujikorelasi sperman rank (Rho). Hasil: Analisis univariat diperoleh sebagian besar menunjukan bahwa dari 60 responden, ada yang mengalami premenstrual syndrome sebanyak 44 orang (73,3%)., sebagaian besar yang mengalami usia menarche normal yaitu sebanyak 34 orang (56,7%), sebagaian besar yang mengalami gangguan tidur, yaitu sebanyak 32 orang (53,3%), sebagaian besar kualitas tidurnya, yaitu sebanyak 46 orang (76,7%), sebagian besar melakukan aktivitas, yaitu sebanyak 41 orang (68,3 %), sebagaian besar status gizi mereka ialah hanya ada 2 kategori yaitu normal dan gemuk, yaitu yang normal sebanyak 30 orang (30 %) dan gemuk 30 orang (30 %). Simpulan: Hasil analisis bivariat diperoleh analisis statistic dengan menggunakan uji Korelasi Spearman Rank (Rho) antara Usia Menarche dengan Premenstrual Syndrome (PMS) didapatkan nilai p value = 0,104 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan, analisis gangguan tidur di dapatkan nilai p value = 0,395 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan, hasil analisis kualitas tidur di dapatkan nilai p value = 0,310 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Kualitas Tidur dengan gangguan PMS, aktivitas hasil analisis uji Korelasi Spearman Rank (Rho) didapatkan nilai p value = 0,028 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di terima atau ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dengan gangguan PMS. Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,125 artinya pada α = 5% dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian di tolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Status Gizi dengan gangguan PMS. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran yaitu perlu lebih ditingkatkannya pengetahuan mahasiswi tentang faktor yang mempengaruhi Premenstrual syndrome  
FAKTOR PREDISPOSISI YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BRABASAN KABUPATEN MESUJI Zulmah Astuti; Hamka Hamka
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.94 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.188

Abstract

ABSTRACT: CASE REPORT OF HEALING OF DIABETIC FOOT ULCERS ON A PATIENT WITH DM TYPE 2 AND PROLONGED BLOOD SUGAR MONITORING Background: Diabetic foot ulcers are the most common complications in patients with neuropathy. When diabetic foot ulcers could be cared properly, then preventing the risk of greater amputation. Methods: Case studies on a patient with DM type 2 and has diabetic foot ulcers with a history of irregular DM treatment. Wound care was using modern dressing and an estimated length of healing based on wound presentation with Bettes Jensen in patients followed by prolonged blood sugar monitoring independently by the patient and reported the progress of wound healing Result: The progress of foot ulcers healing in patients as well as prediction in healing condition. During the healing process, the patient was paying attention in diabetic diet and prolonged blood sugar monitoring by selfexamination independently. Pendahuluan : luka kaki diabetik merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien yang mengalami Neuropathy. Apabila luka kaki diabetic tidak ditangani dengan baik dan pasien tidak terlibat dalam penatalaksanaan perawatan yang benar maka resiko terjadi amputasi semakin besar Metode : studi kasus pada pasien DM Tipe 2 yang memiliki luka kaki diabetik dengan riwayat pengobatan DM tidak teratur. Perawatan luka dengan menggunakan modern dressing dan dilakukan estimasi lama penyembuhan berdasarkan presentasi luka dengan bettes jensen pada pasien diikuti dengan pemantauan gula darah sewaktu dan gula darah puasa yang diperiksa secara mandiri oleh pasien dan dilaporkan pada saat perawatan luka Hasil : percepatan penyembuhan luka kaki pada pasien sesuai dengan prediksi dan kondisi luka semakin membaik. Hal ini dikarenakan selama proses penyembuhan, pasien berperan aktif dalam melakukan manajemen kontrol gula darah sendiri dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah mandiri serta mengatur pola dan jumlah porsi makan perhari termasuk membatasi makan malam lebih awal yaitu 4 jam sebelum tidur
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013 Umi Romayati Keswara; Ludiana Ludiana; Siska Mutiara
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.6 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.279

Abstract

ABSTRACT : THE CORRELATION BETWEEN SLEEP QUALITY AND BLOOD PRESSURE LEVELS AMONG PATIENTS WITH HYPERTENSION AT PUBLIC HEALTH SERVICES (PUSKESMAS PURWOSARI) NORTH METRO 2017 Background: Hypertension is a condition where abnormal blood pressure increases and it becomes an important cause of heart attack and stroke. Currently, patients with hypertension in the world reach about 970 people, about 330 million are in advanced countries and 640 are in developing countries. The prevalence of hypertension in Indonesia increased from 7.6% in 2007 to 9.5% in 2013, data recorded in Metro, Province of Lampung showed the incidence of hypertension reached 1839 cases. Increased blood pressure levels can be influenced by various factors such as sleep quality.Purpose: Knowing that the correlation between sleep quality and blood pressure levels among patients with hypertension at Public Health Services (Puskesmas Purwosari) North Metro 2017Methods: This was a quantitative research, with cross sectional approach. Population of this research was patients with hypertension in Working Area of Purwosari Public Health Services North Metro, with samples of 197 respondents by purposive sampling technique. The analysis used through Spearman's rho test.Results: The statistical test showed that the mean of sleep quality was 7.10 ± 2.424 and the mean of blood pressure level was 167,31 / 108,501 ± 13,817 / 10,328 mmHg.Conclusion: The results of Spearman's rho test showed there was uncorrelated between sleep quality and blood pressure levels with (p-value: 0.496). Recomendations to public health services management to provide health education to patients with hypertension should be able to maintain a healthy lifestyle and maintain good sleep quality so that there keeps in a normal blood pressure levels. Pendahuluan: Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal yang menjadi salah satu penyebab penting serangan jantung maupun stroke. Saat ini penderita hipertensi di dunia mencapai sekitar 970 juta penderita, sekitar 330 juta terdapat di negara maju dan 640 terdapat di negara berkembang. Prevalensi hipertensi di Indonesia terjadi peningkatan yaitu dari 7,6 persen pada tahun 2007 menjadi 9,5 persen pada tahun 2013, data yang tercatat di di Dinas Kota Metro menunjukkan angka kejadian hipertensi mencapai 1.839 kasus. Peningkatan tekanan darah penderita hipertensi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah kualitas tidur. Tujuan: Diketahuinya hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara tahun 2017. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan analitik, pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara 387 orang, sampel yang diambil sebanyak 197 orang dengan teknik purposive sampling. nalisis dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil: Pada penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur penderita hipertensi adalah 7,10±2,424 dan ratarata tekanan darah penderita hipertensi adalah 167,31/108,50±13,817/10,328 mmHg.            Kesimpulan: Pada hasil uji Spearman’s rho menunjukkan ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah penderita hipertensi (p-value=0,000 <0,05). Nilai korelasi yang didapatkan 0,496 arah positif dengan kekuatan hubungan sedang. Dengan hasil penelitian ini diharapkan penderita hipertensi hendaknya dapat menjaga gaya hidup sehat serta mempertahankan kualitas tidur yang baik sehingga tidak terjadi peningkatan tekanan darah.
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SMP N 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH TAHUN 2014 Iwan Shalahuddin; Sandi Irwan Sukmawan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.592 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.6

Abstract

ABSTRACT: KNOWLEDGE OF TUBERCULOSIS AND PATIENT COMPLIANCE WITH ANTI-TUBERCULOSIS CHEMOTHERAPY USING THE DIRECTLY OBSERVED TREATMENT, SHORT-COURSE STRATEGY (DOTS) AMONG PATIENTS ATTENDING TUBERCULOSIS CLINICS AT DR. SLAMET HOSPITAL GARUT-WEST JAWA Background: Estimated in Indonesia in 2013 about 90 million people diagnosed tuberculosis, in West Java in 2015 about 30 thousand patients and in Garut in 2015 about 12 thousand cases of tuberculosis. Knowledge is a very important domain resulting patient medications adherence and recovery Purpose: Knowing that correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with antituberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) among patients attending tuberculosis clinics at DR. Slamet Hospital Garut-West Jawa Methods: The research was conducted in two ways: knowledge variable by questionnaire and for the compliance variable by observation. Type of research used descriptive correlation with sample of 30 patients. Knowledge variables in two groups, that were good knowledge and poor of knowledge, while for compliance variables into two group; patient takes medication regularly or irregularly for 6 months. Test statistic used Chi Square test. Results: The patient knowledge in poor category and noncompliance medications, with p = 0.00 indicates there is a positive correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with anti-tuberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) and when patient has a poor knowledge would be 13.375 times potentially become noncompliance to take medicine. Conclusion: There is a positive correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with antituberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) among patients attending tuberculosis clinics at DR. Slamet Hospital Garut-West Jawa. Suggestions; to be regularly to give health educations to improve the patients knowledge. Latar Belakang: Perkembangan penyakit tuberkulosis didunia diperkirakan pada tahun 2005 yaitu 9 juta pasien tuberkulosis baru, di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 90 juta orang didiagnosa tuberkulosis, di Jawa Barat  pada tahun 2015 sekitar 30 ribu  pasien dan di Garut pada tahun 2015 sekitar 12 ribu kasus tuberculosis. Pengetahuan  merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya.  Tujuan: Mengetahui ada hubungan antara pengetahuan pasien tentang tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Poliklinik DOTS RSU dr Slamet Garut.  Metode: Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu untuk variabel pengetahuan dengan menyebarkan kuesioner dan untuk variabel kepatuhan dengan mengadakan observasi. Jenis penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan sampel 30 pasien. Variabel pengetahuan dikelompokan menjadi dua, yaitu pengetahuan baik dan kurang dikatakan pengetahuan baik apabila nilai total skor persentase kuesioner (P) ≥ 75 % dan kurang bilamana total skor persentase (P) < 75 %, sedangkan untuk variabel kepatuhan dikelompokan juga kedalam dua, yaitu patuh dan tidak patuh, dikatakan patuh bila mana pasien minum obat secara teratur selama 6 bulan dan tidak patuh bilamana pasien tidak teratur minum obat. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Uji statistiuk yang digunakan yakni uji Chi Square. Hasil: Hasil analisis dari total skor penelitian pengetahuan pasien termasuk kedalam kategori kurang, dan hasil observasi kepatuhan diperoleh hasil sebagian pasien tidak patuh, dengan p = 0,00 < α = 0,05 menunjukan terdapat hubungan positif antara pengetahuan pasien tentang Tuberkulosis dengan Kepatuhan minum obat, dan resiko bila pengetahuan kurang maka akan terjadi 13,375 X pasien menjadi tidak patuh minum obat.  Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara pengetahuan pasien tentang TB dengan kepatuhan minum obat di Poliklinik DOTS RSU dr. Slamet Garut  
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA MANDAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Muhammad Arifki Zainaro; Dherlirona Dherlirona; Ayesha Norabela
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.34 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.196

Abstract

ABSTRACT: PATIENT SATISFACTION AND QUALITY OF CARE AT CLINIC (DIRA MEDIKA) GOTONG ROYONG BANDAR LAMPUNG    Background: The degree of public health of a country is influenced by the presence of health facilities. The health facilities reviewed in this section consist of health care facilities and government health education institutions that produce health workers. High quality healthcare services are an integral part of WHO's goals by using a key health care approach. Until now access to health services has become a priority in all WHO state members of the Southeast Asian region. Purpose: Known relationship of patient satisfaction and quality of care at Clinic Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung. Methods: This research type was quantitative research with cross sectional design. The population of this study were all patients who visited the Clinic Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung on December-February 2017 with the sample of 91 respondents with Accidental sampling technique. Data analysis used univariate and bivariate analysis used chi square. Results: Rating by responden in courtesy in poor category of 34 (37,4%),  of 50 (54,9%) Communication was unfavorable,  29 (31,9%) less of credibility, of 51 (56,0%) stated that security was poor and of 52 (57,1%) were dissatisfied. There influencing of courtesy with p value = 0.002, Communication p value = 0,001 Credibility p value = 0.001. Security and satisfaction p value = 0,001 Conclusion: There was correlation of patient satisfaction and quality of care at Clinic Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung. Suggestion to management to be improving quality of care by workshops to the staff nurses. Pendahuluan: Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan. Sarana kesehatan yang diulas pada pada bagian ini terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi pendidikan kesehatan milik pemerintah yang menghasilkan tenaga kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Jasa layanan kesehatan yang bermutu tinggi merupakan bagian terpadu dari tujuan WHO dengan menggunakan pendekatan kunci berupa layanan kesehatan primer. Hingga saat ini akses ke layanan kesehatan telah menjadi prioritas di semua anggota negara bagian WHO wilayah Asia Tenggara. Berdasarkan prinsip pemerataan, indikator cakupan paling banyak digunakan untuk memantau kinerja layanan kesehatan. Efektifitas dan efisiensi layanan kesehatan saat ini mendapat perhatian yang sama baik dari para pembuat kebijakan, penyedia layanan kesehatan dan masyarakat. Tujuan: Diketahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Klinik Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang  berkunjung ke Klinik Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung sampai dengan bulan Desember-Februari 2017 yaitu sebanyak 3.015 pasien, sampel sebanyak 91 responden dengan teknik Accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square.  Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa Diketahui courtesy kurang baik dan sebanyak 34 responden (37,4%) 50 responden (54,9%) mengatakan Communication kurang baik, sedangkan 41 responden (45,1%) menyatakan Communication baik. 29 responden (31,9%) credibility kurang baik 51 responden (56,0%) menyatakan security kurang baik Diketahui sebanyak 52 responden (57,1%) tidak puas. Ada pengaruh courtesy p value = 0,002 communication p value = 0,001 Credibility t p value = 0,001 Security terhadap kepuasan pasiendi Klinik Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung kepuasan pasiendi Klinik Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung p value = 0,001 Simpulan: Terdapat hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Klinik Dira Medika Gotong Royong Bandar Lampung. Disarankan bagi klinik untuk kebijakan pemerintahan daerah dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di Klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS pada umumnya dan Klinik Dira Medika  pada khususnya.  
ANALISIS PERILAKU SEX REMAJA SMAN 14 BANDARLAMPUNG 2011 Iskandar Iskandar; Nurhikmah Nurhikmah; Asmi Erlita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.405 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.142

Abstract

ABSTRACT: INFLUENCE OF TRAINING PROGRAMS: PERFORMANCE ASSESSMENT SYSTEMS (PAS) AND PRACTICE AMONG HEAD NURSES PERFORMANCES AT ATMA HUSADA MAHAKAM HOSPITALPROVINCE OF EAST KALIMANTAN Background: The head nurse plays a role in the performance appraisal system, objectively assessment resulting satisfaction on the staff nurse performance. Through training programs: performance assessment systems (pas), the head nurse could improve assessment systems to staff nurse Purpose: Knowing that the influence of training programs: Performance Assessment Systems (PAS) and practice among head nurses performances at Atma Husada Mahakam Hospital-Province of East Kalimantan Methods: This study used quasi experiment and approached one group pre test-post test design. The sample of 9 nurses (head nurse), measuring instrument used a questionnaire by univariat and bivariat analysis. Results: Show influences of training programs: Performance Assessment Systems (PAS) and practice among head nurses performances at Atma Husada Mahakam Hospital-Province of East Kalimantan with p-value=0.019. Conclusion: Based on this study suggested to hospital management to implementation of the Performance Assessment Systems (PAS) and improves the ability and skills of the head nurse in performing the assessment function.Pendahuluan: Kepala ruangan berperan dalam sistem penilaian kinerja dapat berjalan dengan baik dan tepat sehingga dapat memberikan kepuasan kepada perawat pelaksana. Pemahaman dan implementasi sistem penilaian kinerja yang dilakukan kepala ruangan dapat dilakukan melalui pelatihan. Tujuan: Mengidentifikasi pengaruh pelatihan sistem penilaian kinerja terhadap kemampuan kepala ruangan menerapkan sistem penilaian kinerja.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dan menggunakan pendekatan one group pretest -posttest design. Sampel berjumlah 9 orang kepala ruangan.Alat ukur yang digunakan kuesioner dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil : Menunjukkan bahwa ada perubahan kemampuan kepala ruangan dalam menerapkan sistem penilaian kinerja sebelum dan sesudah pelatihan (ρ=0,019). Kesimpulan :  Berdasarkan penelitian ini disarankan agar kepala ruangan mengoptimalkan pelaksanaan sistem penilaian kinerja secara terprogram dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi penilai. 
FAKTOR-FAKTOR RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL PADA LUKA OPERASI BERSIH DI RUANG PERAWATAN BEDAH RS YUKUM MEDICAL CENTER KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG Sandra Pebrianti; Fatmah Rinjani Muslim
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.818 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.163

Abstract

ABSTRACT: SELF-TREATMENT PATTERNS WHEN EXPERIENCING MENSTRUAL PAIN (DYSMENORRHEA) AMONG ADOLESCENT GIRLS (SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS) IN TAROGONG KIDUL, GARUT-WEST JAWA Background: Menstruation is a period of bleeding that occurs in women on a regular basis every month during the fertile period, except in case of pregnancy. Every woman felts pain with different intensity and known as dysmenorrhea. Purpose: Knowing that the description of the self-treatment patterns when experiencing menstrual pain (dysmenorrhea) among adolescent girls (senior high school students) in Tarogong Kidul, Garut-West Jawa Methods: The research method used descriptive, which describe the real situation and systematically and accurately concerning the facts of the object of research and observation with a sample of 52 female students. Results: The results of the study (50.0%) respondents had experienced in dysmenorrhoea with severe pain, and mostly of (57.7 %) respondents had effort to reduce the pain by warm water compress. Almost (51,9%) respondents deal with pain by rest or sleep, and (51 , 9%) respondents by massage. Conclusion: The effort to overcome dysmenorrhea done by majority of respondents by way of warm water compresses. It is recommended that the school cooperate with health care provider to provide health education on reproductive health especially education dysmenorrhoea to female students Pendahuluan: Menstruasi adalah masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan selama masa suburnya, kecuali apabila terjadi kehamilan. Biasanya, saat pertama kali menjelang menstruasi dan saat menstruasi terjadi, kebanyakan perempuan akan merasakan rasa nyeri di perutnya. Ini merupakan hal yang wajar, karena terjadinya peluruhan lapisan endometrium pada dinding rahim. Rasa nyeri yang dirasakan oleh setiap wanita berbeda-beda. Rasa nyeri yang timbul ini biasanya dikenal dengan nama dismenorea.  Tujuan : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran upaya remaja putri dalam upaya mengatasi dismenorea di SMK YBKP3 Tarogong Kidul Garut Tahun 2016.  Metode: Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang akan menggambarkan keadaan nyata di lapangan secara sistematik dan akurat menyangkut fakta-fakta dari objek penelitian serta pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari fakta yang mungkin menjadi penyebabnya melalui data tertentu, dengan sampel 52 siswi.  Hasil: Hasil penelitian sebagian  responden (50,0%) mengalami kejadian dismenorea pada kategori nyeri berat, upaya untuk mengatasi dismenorea dilakukan dengan kompres air hangat oleh sebagian besar responden (57,7%), beristirahat atau tidur dilakukan oleh sebagian besar responden (51,9%) dan pemijatan (51,9%). Kesimpulan : upaya untuk mengatasi dismenorea dilakukan oleh sebagian besar responden dengan cara kompres air hangat. Disarankan agar pihak sekolah bekerja sama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan cara penanganan dismenorea.  
FAKTOR-FAKTOR RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL PADA LUKA OPERASI BERSIH DI RUANG PERAWATAN BEDAH RS YUKUM MEDICAL CENTER KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG Andoko Andoko; Hendri Norman; Dewi Novalina
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.948 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.172

Abstract

ABSTRACT : SERVICE QUALITY PERCEPTIONS AND PATIENTS SATISFACTION: A STUDY OF PUBLIC HEALTH CENTRES AT WAY HALIM BANDAR LAMPUNG 2018 Background: Patients’ perceptions about health services seem to have been largely ignored by health care providers in developing countries. That such perceptions, especially about service quality, might shape confidence and subsequent behaviors with regard to choice and usage of the available health care facilities is reflected in the fact that many patients avoid the system or avail it only as a measure of last resort. Public services are the responsibility of the government and implemented by government The pre-survey of Public Health Centres (Puskesmas) service satisfaction in Bandar Lampung is still under the standard, whereas the satisfaction index of respondents to service at Public Health Centers (Puskesmas) at Way Halim 71, 66%. Purpose: The relationship of service quality to outpatient satisfaction level at Way Halim Health Center-Bandar Lampung 2018. Methods: This research is a quantitative research, using Analytical Survey method with Cross Sectional approach. The research was conducted is approved at Way Halim Public Health Center of Bandar Lampung City in February 2018. The population in this study is the average number of patients per month 435 people, sample 207 people. Sampling technique with accidental sampling. Data collection using questionnaire sheet. Data processing editing, coding, processing, cleaning. Analysis of data with univariate and bivariate (Chi Square). Results: Known as 126 (60,9%) said satisfied, 102 (49,3%) medical support facilities, 96 (46,4%) good reliability, 105 (50,7%) good responsiveness, 126 60.9%) good guarantees and as many as 51 (24.6%) good empathy. Conclusion: There is a correlation between physical evidence (p-value: 0,000 and OR: 3,859), reliability (pvalue: 0,000 and OR: 4,202), responsiveness (p-value: 0,000 and OR: 4,725), assurance (p-value: 0.000 and OR: 5,440) and empathy (p-value: 0,000 and OR: 6,944) with patient satisfaction of Puskesmas Way Halim Bandar Lampung City. It is expected to further improve the development effort in patient service, such as: clear to the family, provide motivation to the officers such as giving exemplary staff rewards. Pendahuluan: Persepsi pasien tentang layanan kesehatan tampaknya telah diabaikan oleh penyedia layanan kesehatan di negara-negara berkembang. Bahwa persepsi seperti itu, terutama tentang kualitas layanan, dapat membentuk kepercayaan diri dan perilaku selanjutnya sehubungan dengan pilihan dan penggunaan fasilitas perawatan kesehatan yang ada tercermin dalam kenyataan bahwa banyak pasien menghindari sistem atau memanfaatkannya hanya sebagai upaya terakhir. Survei kepuasan layanan Puskesmas di Kota Bandar Lampung masih di bawah standar, sedangkan indeks kepuasan responden untuk pelayanan di Puskesmas Way Halim 71, 66%.  Tujuan: Diketahui hubungan kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung 2018.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode Analytical Survey dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung pada bulan Februari tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata jumlah pasien per bulan sebanyak 435 orang, sampel 207 orang. Teknik sampling dengan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Pengolahan data editing, coding, processing, cleaning. Analisis data dengan univariat dan bivariat (Chi Square). Hasil: Diketahui sebanyak 126 (60,9%) mengatakan puas, sebanyak 102 (49,3%) bukti fisik baik, sebanyak 96 (46,4%) kehandalan baik, sebanyak 105 (50,7%) daya tanggap baik, sebanyak 126 (60,9%) jaminan baik dan sebanyak 51 (24,6%) empati baik.  Kesimpulan: Ada hubungan antara bukti fisik (p-value: 0,000 dan OR: 3,859), kehandalan (p-value: 0,000 dan OR: 4,202), daya tanggap (p-value: 0,000 dan OR: 4,725), jaminan (p-value: 0,000 dan OR: 5,440) dan empati (p-value: 0,000 dan OR: 6,944) dengan kepuasan pasien Puskesmas Way Halim Kota Bandar Lampung tahun 2018. Diharapkan lebih meningkatkan upaya pengembangan dalam pelayanan pasien, seperti: membuat suatu  prosedur penerimaan pasien  yang singkat dan jelas kepada pihak keluarga, memberikan motivasi ke petugas seperti pemberian reward pegawai teladan. 
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DAN GURU DENGAN PRILAKU MENYIKAT GIGI MURID DI SD N 1 PERUMNAS WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG Rahma Elliya; Indra Maulana; Meliana Hidayati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.933 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.193

Abstract

ABSTRACT: PSYCHO-RELIGIOUS THERAPY AND DEPRESSIVE SYMPTOMS AMONG MOSLEM ELDERLY WHO ARE LIVING INSTITUTIONSBackground : Depresion is one of the disease occurred among the elderly. Based on pre-survey at institutions (Tresna Werdha Social Services) Natar South Lampung, with 20 elderlies there were 12 elderlies (60%) who had had show the depression symptoms with score of GDS >9. The symptoms of depression could be managed by two ways: pharmacology and non pharmacology. The therapy which is developing entire world was psycho-religios, one of them is zikr therapy.Purpose: To know the influence of psycho-religious therapy and depressive symptoms among moslem elderly who are living institutions (Tresna Werdha Social Services) Natar-South Lampung 2017Methods : Quantitative research type, with analytic survey design with quasi experimental with one group pretest - posttest design approach. The population of the study were all moslem elderly living institutions (Tresna Werdha Social Services). They had screened by MMSE (Mini Mental State Examintion), and the sample of 29 respondents. Respondents performed psycho-religious therapy and observed the symptoms of depression by using the Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaire. Statistical analysis used T-test.Results : The research result showed the average score of Depression before psycho-religious therapy was 15.9 mean with standard deviation of 1,79. The average score of depression symptom after religiosity therapy was 12.76 mean with standard deviation of 2.28.Counclusion : There was the influence of of psycho-religious therapy and depressive symptoms among moslem elderly living institutions (Tresna Werdha Social Services) Natar-South Lampung 2017 (p value 0,000). The suggestion for management of the institutions to be conduct to the psycho- religious such as counseling psycho- religiuos and spirituality approach to reduce the depression symptoms.Keywords: Psycho-religious therapy, depressive symptoms, moslem elderly living institutionsPendahuluan : Depresi merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di kalangan lansia. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan, dari 20 lansia terdapat 12 lansia yang menunjukkan gejala depresi (60%) dengan skor GDS > 9. Penatalaksanaan untuk menurunkan depresi dapat dilakukan dengan dua tindakan yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi saat ini yang mulai berkembang didunia adalah terapi psikoreligius, salah satu contoh terapi ini adalah terapi dzikir.Tujuan : dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala Depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017.Metode : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan quasi eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Populasi penelitian adalah semua lansia beragama Islamdi UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werda Natar Lampung Selatan dan di skrening menggunakan MMSE (Mini Mental State Examintion) dan didapatkan sampel sebanyak 29 responden. Responden dilakukan terapireligiusitas dan dilihat gejala depresinya dengan menggunakan kuesionerGeriatric Depression Scale (GDS). Analisa statistik yang digunakan yaitu uji T Dependen.Hasil : penelitian menunjukkan rata-rata Skor Gejala Depresi Sebelum Terapi Religiusitas mean 15,9 dengan standar deviasi 1,79. Rata - rata Skor Gejala Depresi Sesudah Terapi Religiusitas mean 12.76 dengan standar deviasi 2,28.Kesimpulan : Ada pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017 (p value 0,000). Saran bagi Panti sebagai tempat dilakukan penelitian sudah bagus dalam mengadakan kegiatan-kegiatan kerohanian, mungkin lebih dimodifikasi agar lansia tidak merasa cepat merasa bosan. Panti juga bisa melakukan pendekatan spiritualitas untuk mengurangi angka depresi dengan cara mendampingan lansia dari segi spritualitas dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan keagamaan. Pendahuluan : Depresi merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di kalangan lansia.  Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan, dari 20 lansia terdapat 12 lansia yang menunjukkan gejala depresi (60%) dengan skor GDS > 9. Penatalaksanaan untuk menurunkan depresi dapat dilakukan dengan dua tindakan yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi saat ini yang mulai berkembang didunia adalah terapi psikoreligius, salah satu contoh terapi ini adalah terapi dzikir.  Tujuan : dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala Depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017.  Metode : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan quasi eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Populasi penelitian adalah semua lansia beragama Islamdi UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werda Natar Lampung Selatan dan di skrening menggunakan MMSE (Mini Mental State Examintion) dan didapatkan sampel sebanyak  29 responden. Responden dilakukan terapireligiusitas dan dilihat gejala depresinya dengan menggunakan kuesionerGeriatric Depression Scale (GDS). Analisa statistik yang digunakan yaitu uji T Dependen. Hasil : penelitian menunjukkan rata-rata Skor Gejala Depresi Sebelum Terapi Religiusitas mean 15,9 dengan standar deviasi 1,79.  Rata - rata Skor Gejala Depresi Sesudah Terapi Religiusitas mean 12.76 dengan standar deviasi 2,28.  Kesimpulan : Ada pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017 (p value 0,000). Saran bagi Panti sebagai tempat dilakukan penelitian sudah bagus dalam mengadakan kegiatan-kegiatan kerohanian, mungkin lebih dimodifikasi agar lansia tidak merasa cepat merasa bosan. Panti juga bisa melakukan pendekatan spiritualitas untuk mengurangi angka depresi dengan cara mendampingan lansia dari segi spritualitas dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan keagamaan. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9