cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 8 (2023)" : 10 Documents clear
Efektivitas penggunaan virgin coconut oil (VCO) dalam penanganan miliaria pada bayi usia 0-6 bulan Verawaty Fitrinelda Silaban; Vera Juita Maniar Gulo; Sindy Melina; Tika Sari Ginting
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8551

Abstract

Background: Miliaria is a skin disease that appears due to excessive sweating caused by blockage of the sweat gland ducts, generally miliaria occurs in the chest area, skin folds, back, face and those covered with clothing, the proximal extremities and the palms and soles of the feet accompanied by heat and feeling itchy. Treatment with natural ingredients that can be used as a topical treatment is virgin coconut oil or pure coconut oil which contains myristic acid and palmitic acid which are useful as anti-microbial, and anti-bacterial, and do not cause allergies.Purpose: To determine the effect of virgin coconut oil (VCO) for the therapy of miliaria among infants in MedanMethod: Quasi-experiment with one group pre and post-test design. The population used in this study were all infants aged 0-6 months who had Miliaria at the Siti Kholijah Hasibuan Pratama Clinic. The number of samples used in this study was 30 taken by sampling technique using total Sampling.Results: Before having virgin coconut oil (VCO) most participants had an area of billions with large criteria with the number of 14 infants and after having virgin coconut oil (VCO) the baby recovered from miliaria as of 10 infants.Conclusion: There was an effect of virgin coconut oil (VCO) on the therapy of miliaria among infantsKeywords: Virgin Coconut Oil; Treatment; Miliaria; infantsPendahuluan: Miliaria adalah penyakit kulit yang muncul akibat keringat yang berlebih yang disebabkan sumbatan saluran kelenjar keringat, umumnya miliaria terjadi di daerah dada, daerah lipatan-lipatan kulit, punggung, wajah dan yang tertutup pakaian bagian ekstremitas proximal serta telapak tangan dan kaki disertai dengan panas dan rasa gatal. Pengobatan dengan bahan alami yang bisa digunakan sebagai salah satu pengobatan secara topical adalah Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni yang di dalamnya terkandung asam miristat dan asam palmitat yang berguna sebagai anti mikroba, anti bakteri dan tidak menyebabkan alergi.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi  Virgin Coconut Oil (VCO)  terhadap miliaria pada bayi.Metode: Quasi eksperimen dengan one group pre and post test design. Populasi yang digunakan adalah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang mengalami Miliaria di klinik Pratama Siti Kholijah Hasibuan. Jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 30 dan pengambilan sampelnya dengan menggunakan total Sampling.Hasil: Sebelum dilakukan penggunaan VCO mayoritas partisipan memiliki luas miliaria dengan kriteria besar sebanyak 14 bayi dan sesudah dilakukan penggunaan VCO bayi sembuh dari miliaria sebanyak 10 bayi.Simpulan: Adanya pengaruh terapi  Virgin Coconut Oil (VCO)  terhadap miliaria pada bayi usia 0-6 bulan.
Pengaruh aroma terapi kopi terhadap intensitas nyeri postpartum Sectio Caesarea (SC) Fitry Erlin; Busyra Hanim; Fikri Romadhan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8641

Abstract

Background: Pain caused by cesarean sections (CS) will generally be felt for several days. The pain increased on the first-day post-SC. One way to manage pain can be done in a non-pharmacological way using coffee aromatherapy. Substances contained in coffee such as caffeine and alkaloids can provide energy and physiological effects, such as reducing fatigue or stress.Purpose: To determine the effect of coffee aroma therapy on the pain intensity of postpartum in cesarean sections (CS)Method: A quantitative type of research with a quasi-experimental research design. The number of samples is 15 participants with a total sampling technique. The research instrument was a pain intensity questionnaire. The analysis used was the paired sample T-test (a<0.05).Results: Knowing that there is a difference in the average pain intensity of postpartum in cesarean sections (CS) after having coffee aroma therapy with pain intensity of a mean value from 1.87 to 1.83 and the results of statistical tests obtained a p-value of 0.001.Conclusion: There was effectiveness of coffee aroma therapy in reducing the pain intensity of postpartum in cesarean sections (CS.Keywords: Aromatherapy; Coffee; Pain Intensity; Postpartum; Cesarean Sections (CS).Pendahuluan: Nyeri yang disebabkan oleh Sectio Caesarea (SC) pada umumnya akan terasa hingga beberapa hari. Rasa nyeri tersebut meningkat pada hari pertama post SC. Manajemen untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan salah satunya dengan cara non-farmakologis menggunakan aroma terapi kopi. Zat yang terkandung di dalam kopi seperti kafein dan alkaloid dapat memberikan efek fisiologis energi, seperti mengurangi kelelahan atau stress.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh aroma terapi kopi terhadap intensitas nyeri postpartum SC di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment dan jumlah sampel sebanyak 15 partisipan dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner intensitas nyeri. Analisa yang digunakan adalah Paired Sampel T-test (a<0.05).Hasil: Diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata tingkat nyeri postpartum Sectio Caesarea sebelum dan setelah pemberian aroma terapi kopi dengan nilai mean 1,87 turun menjadi 1,83 dan hasil uji statistik diperoleh p-value 0,001.Simpulan: Ada pengaruh aroma terapi kopi terhadap intensitas nyeri postpartum SC di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
Peningkatan kadar Hb dan fernitin ibu hamil yang mengalami anemia dengan konsumsi ikan salmon (Oncorhynchus masou) Maslahatul Inayah; Suryo Pratikwo; Tri Anonim
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8426

Abstract

Background: Anemia in pregnant women has a bad impact on both the mother and the fetus. One of the effects is that it can damage the immune system. To help improve the immune system or immune system pregnant women need to consume foods that contain lots of iron. Fulfilling iron needs can be done by consuming foods that contain animal protein, one of which is salmon.Purpose: To determine the effectiveness of the masu salmon (Oncorhynchus masou) consumption to increase hemoglobin and ferritin levels among pregnant women.Method: A queasy experimental design with pretest and posttest design. Samples were taken using non-probability sampling technique, namely pregnant women with anemia. The population in this study were pregnant women with anemia in the Bendan Health Center, Pekalongan City. The study was conducted in 2020 using the technical analysis of the paired t-test.Results: The paired t test found that there was an effect of giving shredded salmon meatballs to hemoglobin levels with a p value of <0.05. The results of the Independent T-test found that there were differences in hemoglobin and ferritin levels in anemic pregnant women between the intervention group and the control group with p <0.05.Conclusion: The masu salmon (Oncorhynchus masou) consumption has an effect on increasing hemoglobin and there is no effect had a masu salmon (Oncorhynchus masou) consumption to ferritin levels in anemic pregnant women.Keywords: The masu salmon (Oncorhynchus masou); Hemoglobin; Ferritin; Anemia; Pregnant Women.Pendahuluan: Anemia pada ibu hamil memberikan dampak yang buruk bagi ibu maupun janinnya. Salah satu dampaknya adalah dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Untuk membantu meningkatkan system kekebalan tubuh atau system imun ibu hamil perlu mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat besi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani salah satunya ikan salmon.Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas peningkatan kadar Hb dan fernitin ibu hamil yang mengalami anemia dengan konsumsi ikan salmon (oncorhynchus masou)Metode: Penelitian quasy eksperiment design dengan rancangan pretest dan pos test. Sampel diambil dengan teknik sampling non probability sampling, yaitu pada ibu hamil anemia. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia di Wilayah Puskesmas Bendan, Kota Pekalongan. Penelitian dilakukan pada tahun 2020 dengan menggunakan teknis analisis uji paired t-test.Hasil: Uji paired t test ditemukan adanya pengaruh pemberian bakpao abon ikan salmon terhadap kadar hemoglobin dengan nilai p < 0,05 . Hasil uji Independent t- test ditemukan adanya perbedaan kadar hemoglobin dan ferritin pada ibu hamil anemia antara kelompok intervensi dan kelompok control dengan nilai p < 0,05.Simpulan: Konsumsi bakpao abon ikan salmon berpengaruh dalam meningkatkan hemoglobin, tetapi tidak ada pengaruh terhadap terhadap kadar kadar ferritin ibu hamil yang mengalami anemia
Dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru Rika Amran; Dessy Abdullah; Rendri Bayu Hansah; Naima Lessie; Eko Perdana Putra
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.9042

Abstract

Background: The patient's adherence to taking medications is an important factor in the success of the treatment of pulmonary tuberculosis. The high number of dropouts resulted in high cases of drug resistance, namely multi-drug resistance.Purpose: To analyze the relationship between family support to adherence to taking medications for people with pulmonary tuberculosis.Method: Quantitative with analytic cross-sectional design. The population in this study was all pulmonary tuberculosis patients. The total sample in this study was 168 respondents consisting of 84 case groups and 84 control groups. The sampling technique used is consecutive sampling. The instrument used is a questionnaire. The statistical test used is chi-square.Results: Finding that there was a significant relationship between family support and adherence to taking medications for people with pulmonary tuberculosis (p = 0.003 and OR 2.956).Conclusion: People who lack support from family are 2.9 times more likely to be disobedient to taking medication than people who get support from family.Suggestion: It is expected to provide health education to the family and closest people of Pulmonary TB sufferers so that they can participate in reminding and motivating sufferers.Keywords: Pulmonary tuberculosis; Anti-Tuberculosis Drugs (ATD); Adherence; Family support.Pendahuluan: Kepatuhan pasien dalam minum obat merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu pengobatan tuberkulosis paru. Tingginya angka putus berobat mengakibatkan tingginya kasus resisten obat yaitu multi drug resistance.Tujuan: Untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pasien tuberkulosis paru. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 168 responden yang terdiri dari 84 kelompok kasus dan 84 kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square.Hasil: Didapatkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis paru (p=0,003 dan OR 2,956).Simpulan: Orang yang kurang mendapatkan dukungan dari kelurga berpeluang 2,9 kali lebih besar tidak patuh minum obat dibandingkan dengan orang yang mendapatkan dukungan dari keluarga.Saran: Diharapkan memberikan pendidikan kesehatan kepada kepada keluarga dan orang terdekat penderita TB Paru agar dapat ikut serta mengingatkan dan memberikan motivasi pada penderita. 
Pengaruh pengetahuan ibu terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah: Systematic review Ahmad Suryawan; Shella Permata Sari; Shalma Alya Fadilla; Woro Setia Ningtyas
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8622

Abstract

Background: In the Health Profile of the Republic of Indonesia, it is reported that the number of children under five (aged 1-5 years) is 23,960,310. From this amount, it is estimated that the number of children under five who have difficulty controlling bowel and bladder as well as bowel and bladder in any place until preschool age reaches 46% of the total number of children under five in Indonesia.Purpose: To identify the relationship or correlation between mother's knowledge and the success of toilet training in preschool children.Method: A systematic review was conducted based on the flow diagram of the Preferred Reporting Item for Systematic Review and Meta-Analysis (Prisma). The source of the article data was searched through four databases, Pubmed, Google Schoolar, Garuda Portal and Dimension to find appropriate keywords in Indonesian and English. Terms and keywords related to toilet training, toilet training success and mother's knowledge about toilet training. This study is based on a review of 928 clinical and research articles published between 2017-2022.Results: The finding of the ten articles used in this systematic review, eight of them showed a significant relationship between mothers' knowledge and the success of toilet training in preschoolers.Conclusion: Mother's knowledge is one of the most important factors for the success of toilet training in preschool children.Keywords: Mother; Knowledge; Toilet Training; Preschool; Children; Health.Pendahuluan: Dalam Profil Kesehatan Republik Indonesia, dilaporkan jumlah balita (usia 1-5 tahun) sebanyak 23.960.310 balita. Dari jumlah tersebut, diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol BAB dan BAK serta BAB dan BAK disembarang tempat sampai usia prasekolah mencapai 46% anak dari jumlah balita yang ada di Indonesia.Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan atau korelasi antara pengetahuan ibu terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.Metode: Penelitian systematic review yang dilakukan berdasarkan alur Prisma Guideline. Sumber data artikel dilakukan pencarian melalui empat data base yaitu Pubmed, Google Schoolar, Portal Garuda dan Dimension untuk mencari kata kunci yang sesuai dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris. Istilah serta kata kunci yang berhubungan dengan toilet training, keberhasilan toilet training dan pengetahuan ibu tentang toilet training. Penelitian ini berdasarkan pengkajian dari 928 artikel klinis dan penelitian yang dipublikasikan antara 2017-2022.Hasil: Didapatkan sepuluh artikel yang dipakai dalam systematic review ini delapan diantaranya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.Simpulan: Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang paling penting terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.
Efektivitas pendampingan sebaya terhadap pengobatan antiretroviral (ARV) pada orang dengan HIV (ODHIV): Studi meta-analisis Otta Nur Kirana; Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani; Suharmanto Suharmanto
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8418

Abstract

Background: Adherence to antiretroviral (ARV) therapy is the key to successful treatment in people living with HIV (PLHIV), characterized by suppressed HIV viral load. To ensure that PLHIV is obedient and prevent loss to follow-up, WHO (2016) proposes several ways, one of which is peer support. Peer support is considered effective to help PLHIV overcome psychosocial barriers to achieving a quality life.Purpose: A meta-analysis study was conducted to obtain conclusions on the effect of peer support on ARV therapy adherence in people living with HIV.Method: Database searches were carried out in March – June 2022 through PubMed, DOAJ, PLoS ONE, and Google Scholar. The systematic review was carried out using PRISMA (preferred reporting items for systematic review and meta-analysis).Results: A total of 8 studies were included in the meta-analysis and analyzed separately using aRR and aOR risk estimation. In both risk estimates, peer support affects adherence to ARV therapy by aRR = 1.27 (95% CI = 1.13 – 1.44; P = 0.0001) and aOR = 1.97 (95% CI = 1, 16 – 3.34; P = 0.01) and statistically significant. Both funnel plot of risk estimation shows a potential for publication bias, characterized by an asymmetric distribution between plots.Conclusion: This finding indicates that peer support affects adherence to ARV therapy in people living with HIV. It suggested that peer support be integrated with health care so that their existence is sustainable and in line with the treatment of PLHIV.Keywords: Peer support; Antiretroviral therapy; People living with HIVPendahuluan: Kepatuhan pengobatan antiretroviral (ARV) merupakan kunci keberhasilan pengobatan pada orang dengan HIV (ODHIV). Keberhasilan pengobatan ditandai dengan tersupresinya viral load HIV. Untuk memastikan ODHIV patuh dan mencegah terjadinya lost to follow-up, WHO (2016) mengusulkan beberapa cara yang salah satunya adalah pendampingan sebaya. Pendampingan sebaya dinilai efektif untuk membantu ODHIV mengatasi hambatan psikososial dan internal untuk mencapai hidup berkualitas.Tujuan: Penelitian meta-analysis dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan  mengenai pengaruh pendampingan sebaya terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada ODHIV.Metode: Penelusuran database dilakukan pada Bulan Maret – Juni 2022 melalui PubMed, DOAJ, PLoS ONE, dan google scholar. Telaah sistematis dilakukan dengan menggunakan PRISMA (preferred reporting items for sistematic review and meta-analysis).Hasil: Sebanyak 8 (delapan) penelitian masuk dalam meta-analysis dan dilakukan analisis secara terpisah dengan menggunakan estimasi risiko aRR dan aOR. Pada kedua estimasi risiko, pendampingan sebaya berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan ARV sebesar aRR = 1,27 (CI 95% = 1,13 – 1,44; P = 0,0001) dan aOR = 1,97 (CI 95% = 1,16 – 3,34; P = 0,01) dan bermakna secara statistik. Funnel plot kedua estimasi risiko menunjukkan ada potensi terjadinya bias publikasi yang ditandai dengan distribusi asimetris antar plot.Simpulan:Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan sebaya berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada ODHIV. Disarankan agar pendampingan sebaya terintegrasi dengan layanan pengobatan ARV agar berkesinambungan keberadaannya dan sejalan dengan pengobatan ODHIV. 
Pengetahuan dan sikap terhadap perilaku penggunaan masker dalam pencegahan penularan Covid-19 pada mahasiswa Juwi Athia Rahmini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.8534

Abstract

Background: The history of cases of transmission of covid-19 in Indonesia is very high, especially in the city of Medan. Observations made show that students still do not follow the attitude of using the mandatory three-layer mask or disposable masks when adjusting to face-to-face learning is limited. The attitude of the students looks normal and they are not worried about contracting a covid-19 infection or the omicron variant. The results of interviews with students stated that in the surrounding environment, the use of masks was rare, even from information obtained online that the use of masks did not necessarily prevent the transmission of infections from various diseases. Furthermore, the ease of access to obtaining knowledge about the use of masks in preventing transmission of covid-19 in the 4.0 era can influence student attitudes. Even though the omicron variant has appeared as many as 414 positive confirmed cases in Indonesia. No similar research has been conducted at the Binalita Sudama High School in Medan.Purpose: Identify the relationship between the level of knowledge and attitudes against face mask-wearing behaviors to prevent Covid-19 among studentsMethod: A quantitative study using a correlation descriptive research design, with a total sampling technique with a non-random sampling method. The sample size was all students as 100 respondents. Questionnaires were used to obtain demographic data, attitudes, and the level of student's knowledge of the behavior of wearing masks.Results: Shows a high level of student knowledge and positive attitudes about the use of masks. The results of the analysis show that there is no relationship between the level of knowledge and attitudes toward the behavior of wearing masks.Conclusion: The student's knowledge and attitudes toward the behavior of wearing masks, which can be used as a basis for further qualitative research.Keywords: Knowledge; Attitudes; Behaviors; Mask; Prevention;  Covid-19; StudentsPendahuluan: Riwayat kasus penularan covid-19 di Indonesia sangat  tinggi, khususnya kota Medan. Observasi yang dilakukan menunjukkan mahasiswa masih belum  mengikuti sikap penggunaan wajib masker tiga lapis atau masker  sekali pakai saat  penyesuain pembelajaran tatap muka terbatas. Sikap mahasiswa  terlihat  biasa saja dan tidak khawatir  tertular  infeksi covid-19 atau varian omicron.  Hasil wawancara kepada mahasiswa menyatakan dilingkungan sekitarnya penggunaan masker sudah jarang, bahkan dari informasi yang didapat secara online bahwa penggunaan masker belum tentu dapat mencegah penularan infeksi dari berbagai penyakit. Selanjutnya,  kemudahan akses mendapatkan informasi pengetahuan tentang penggunaan masker dalam mencegah penularan covid-19 di era 4.0 dapat mempengaruhi sikap mahasiswa. Padahal varian omicron telah muncul sebanyak 414 kasus terkonfirmasi positif di Indonesia. Penelitian yang serupa belum ada dilakukan di Sekolah Tinggi Binalita Sudama Medan.Tujuan: Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku penggunaan masker dalam pencegahan penularan Covid-19 pada mahasiswaMetode: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan design penelitian deskriptif korelasi, dengan teknik total sampling dengan metode non-random sampling dan seluruh mahasiswa STIKes Binalita angkatan tahun 2019 sebagai 100 responden. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data demografi, sikap dan tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap perilaku penggunaan masker.Hasil: Menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa tinggi dan sikap positif tentang penggunaan masker. Hasil analisa menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku penggunaan masker.Simpulan: Menjadi gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap perilaku penggunaan masker, yang dapat dijadikan landasan dilakukan penelitian lanjutan secara kualitatif.
Model kinerja perawat pelaksana terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan Nita Puspita; Erlena Erlena
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.9744

Abstract

Background: The quality of a hospital as an institution that produces healthcare technology products depends on the quality of medical services and nursing services provided to patients.Purpose: To find out the nurse's performance model for improving the quality of nursing services for health insurance (BPJS participants) Method: The study is a descriptive-analytic study that used a cross-sectional design. The sampling technique of the study was consecutive sampling and the sample of the study is inpatients in Karawang Regional General Hospital that used health insurance (BPJS participants) a total of 335 respondents. Data were analyzed using Partial Least Square (PLS).Results: There is a significant effect of nurses’ performance against improving the quality of nursing service with a path coefficient of 0.233 and a T-statistic of 2,342. Psychological factors with indicators of perception, role, personality, motivation, and job satisfaction have a positive effect on performance with a path coefficient of 0,536 and T-statistic is 4,983, and a significant α=5%. The value of the T-Statistic is above the critical value (1,96).Conclusion: The psychological factor of a nurse in providing nursing services significant correlation value of nurses’ performance. Keywords: Performance; Nursing services; Quality; Health insurance (BPJS participants)Pendahuluan: Kualitas suatu rumah sakit sebagai institusi yang menghasilkan produk teknologi jasa kesehatan sudah tentu tergantung pada kualitas pelayanan medis dan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien.Tujuan: Mengetahui model kinerja perawat pelaksana terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan pada pasien BPJS di Ruang Rawat Inap RSUD Karawang.Metode: Deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dan Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Sample penelitian ini adalah pasien Rawat Inap di RSUD Karawang dengan jaminan kesehatan BPJS sebanyak 335 responden. Analisa data dilakukan dengan menggunakan PLS.Hasil: Ada pengaruh yang signifikan kinerja perawat terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan dengan nilai path coefficient 0,233 dan T- statistic 2,342. Faktpr psikologi dengan indicator persepsi,peran,kepribadian,motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dengan nilai path coefficient 0,536 n nilai T-Statistic sebesar 4,983 dan signifikan pada α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).Simpulan: Semakin baik factor psikologi seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan maka semakin baik nilai kinerja perawat. Serta semakin baik kinerja perawat maka semakin baik mutu pelayanan di RSUD Karawang.
Analisis pemanfaatan pelayanan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular dengan pendekatan teori Andersen dan Newman Serlia Marthasari; Nurul Aryastuti; Samino Samino
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.9891

Abstract

Background: Globally, the prevalence of hypertension in the world is (22 percent) of the total world population, in Indonesia, it is (34.11 percent), in Lampung Province is (15.10 percent), in Pringsewu Regency is (12.22 percent) and in the community health center technical implementing unit Gadingrejo (11.3 percent). A national action plan states that one of the strategies for controlling the non-communicable disease is through strengthening early detection and the active participation of the community through Integrated Healthcare Services for Non-Communicable DiseasesPurpose: To analyze of Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases using the Anderson and Newman theoretical approach.Method: The type of research used is using quantitative methods, and uses cross-sectional methods. The population of all target communities of Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases was productive age >15-59 years in the working area of community health center technical implementing unit Gadingrejo in 2022 amounted to 1,938 people with a sample of 268. Multivariate analysis used Structural Equation Modeling (SEM) analysis.Results: Finding a relationship between perceptions of integrated healthcare services for non-communicable diseases on family support (path coefficient -0.596 t statistic 2.898), perceptions of healthy behavior on perceptions of family support (path coefficient 0.582 t statistics 3.270), perceptions of integrated coaching post services on perceptions of health and illness (path coefficient 0.723 t statistic 6.174), perception of integrated coaching post service on integrated noncommunicable disease development post utilization (path coefficient 1.002 t statistic 11,654), perception of healthy behavior towards integrated non-communicable disease development post utilization (path coefficient -0.258 t statistic 3.226). There is no effect of the perception of healthy behavior on the perception of health and illness (path coefficient -0.028 t statistic 0.230), or the perception of family support on the perception of health and illness (path coefficient -0.045 t statistic 0.670). Based on the results of the study, it is hoped that health education will increase through visual, audio, and audiovisual media regarding the concept of health and illness, and healthy behavior in an effort to prevent hypertension and promote the benefits of integrated coaching posts to the community.Conclusion: The results of the test on the parameter coefficients between respondents’ perceptions have a significant effect on the Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases using the Anderson and Newman theoretical approach.Keywords: Utilization; Services; Integrated Healthcare Services for Non-Communicable DiseasesPendahuluan: Prevalensi hipertensi dunia secara global sebesar (22 persen) dari total penduduk dunia, di Indonesia sebesar (34,11 persen), di Propinsi Lampung sebesar (15,10 persen), di Kabupaten Pringsewu (12,22 persen) dan di UPT Puskesmas Gadingrejo (11,3 persen). Rencana Aksi Nasional P2PTM menyebutkan bahwa salah satu strategi penanggulangan PTM adalah melalui penguatan deteksi dini dan peran serta aktif masyarakat melalui posbindu PTM.Tujuan: Untuk menganalisis pemanfaatan layanan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular dengan pendekatan teori Andersen dan Newman.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi seluruh masyarakat sasaran posbindu PTM  usia produktif ≥ 15-59 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gadingrejo tahun 2022 berjumlah 1.938 orang dengan sampel  sebanyak 268. Teknik analisis multivariat menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM).Hasil: Didapatkan hubungan persepsi pelayanan posbindu terhadap persepsi dukungan keluarga  (path coefficient -0,596 t statistik 2,898), persepsi perilaku sehat terhadap persepsi dukungan keluarga (path coefficient 0,582 t statistik 3,270), persepsi pelayanan posbindu terhadap persepsi sehat sakit (path coefficient 0,723 t statistik 6,174), persepsi pelayanan posbindu terhadap pemanfaatan posbindu PTM (path coefficient 1,002 t statistik 11,654), persepsi perilaku sehat terhadap pemanfaatan posbindu PTM (path coefficient -0,258 t statistik 3,226). Tidak ada pengaruh persepsi perilaku sehat terhadap persepsi sehat sakit (path coefficient -0,028 t statistik 0,230), persepsi dukungan keluarga terhadap persepsi sehat sakit (path coefficient -0,045 t statistik 0,670). Berdasarkan hasil penelitian di harapkan peningkatan edukasi kesehatan melalui media visual, audio, audiovisual mengenai konsep sehat dan sakit, perilaku sehat dalam upaya pencegahan hipertensi, mempromosikan manfaat posbindu pada masyarakat.Simpulan: Hasil uji terhadap koefisien parameter antara persepsi pemanfaatan layanan posbindu berpengaruh dengan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dengan pendekatan teori Andersen dan Newman. 
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (POSBINDU PTM) Evi Mefriyanti; Wayan Aryawati; Dina Dwi Nuryani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.9892

Abstract

Background: Non-communicable diseases are also known as chronic diseases, they are not transmitted from person to person. Based on data from the Tulang Bawang Regency, it is known that there are 16 Public Health Centers, with the highest achievement at the Kartaharja Health Center at 85.6 percent and the lowest at the Panaragan Health Center at 16.7 percent for the Margakencana Health Center at 17.5 percent and the Daya Murni Health Center at 18.9 percent.Purpose: To find out the factors related to the utilization of Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases.Method: Quantitative with a cross-sectional approach, the research will be conducted in the Working Area of the Margakencana Health Center in West Tulang Bawang Regency which will be held in June 2021. The population in this study is the community in the Work Area of the Margakencana Health Center in West Tulang Bawang Regency who suffer from hypertension and diabetes mellitus as many as 1274 Soul, with a sample of 265 people by purposive sampling. Collecting data using questionnaires, data analysis using univariate, bivariate (chi-square), and multivariate.Results: There is no relationship between education (p-value = 0.375) and access to health (p-value = 0.254). There is a relationship between perception (p-value = 0.002), occupation (p-value = 0.000), the role of health workers (p-value = 0.001), and family support (p-value = 0.013).Conclusion: There is a significant relationship among variables perception, occupation, the role of health workers, and, family support.Suggestion: It is hoped that health workers will be able to change Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases operational hours from 8 am to 8 pm so that people can carry out examinations not only at one time.Keywords: Utilization; Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases; Public Health CenterPendahuluan: Penyakit tidak menular (PTM) dikenal juga sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang.Berdasarkan data dari Kabupaten Tulang Bawang diketahui bahwa terdapat 16 Puskesmas, dengan pencapaian keaktifan tertinggi di Puskesmas Kartaharja sebesar 85,6 persen dan terendah di Puskesmas Panaragan sebesar 16,7 persen untuk Puskesmas Margakencana sebesar 17,5 persen dan Puskesmas Daya Murni sebesar 18.9 persen.Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Margakencana Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2021.Metode: Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, penelitian akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Margakencana Kabupaten Tulang Bawang Barat yang dilaksanakan pada bulan Juni  2021. Populasi pada penelitian ini masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Margakencana Kabupaten Tulang Bawang Barat yang mengalami sakit hipertensi dan diabetes mellitus sebanyak 1274 Jiwa, dengan sampel sebanyak 265 orang secara purposive sampling.Pengumpulan data dengan kuesioner, analisis data secara univariat, bivariat (chi square) serta multivariat.Hasil: Tidak ada hubungan pendidikan (p-value = 0,375) dan akses kesehatan (p-value = 0,254). Ada hubungan Persepsi (p-value = 0,002), pekerjaan (p-value = 0,000), peran petugas kesehatan (p-value = 0,001), dukungan keluarga (p-value = 0, 013).Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel persepsi, pekerjaan, peran tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga.Saran: Diharapkanbagi tenaga kesehatan untuk dapat mengubah jam operational posbindu dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam sehingga masyarakat dapat melakukan pemeriksaan tidak hanya dalam satu waktu

Page 1 of 1 | Total Record : 10