cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.biotika@unpad.ac.id
Editorial Address
Departemen Biologi FMIPA Unpad Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21. Jatinangor
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Biotika: Jurnal Ilmiah Biologi
ISSN : 14124297     EISSN : 26214180     DOI : https://doi.org/10.24198/biotika
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi adalah Jurnal terbuka yang diterbitkan oleh Departemen Biologi Universitas Padjadjaran yang berdiri sejak tahun 2002. Artikel yang diterbitkan di Jurnal Biotika meliputi semua artikel penelitian asli (original article) yang relevan dengan bidang Biologi dan akan ditelaah secara tertutup oleh mitra bestari. Dalam era interdisipliner ini, Biotika berperan sebagai media komunikasi ilmiah untuk bidang Biologi dan aplikasi terapannya yang relevan, seperti mikrobiologi, genetika dan molekuler, biologi struktur, biologi fungsi, biologi lingkungan maupun biologi terapan. Biotika juga berperan dalam menerbitkan hasil penelitian yang berkualitas dari peneliti muda untuk dapat dijadikan informasi ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Para kontributor Jurnal Biotika terbuka untuk peneliti dari bidang-bidang terkait, akademisi dan mahasiswa berbagai strata (S1, S2, dan S3). Jurnal BIOTIKA diterbitkan setiap 6 bulan sekali yaitu bulan Juni dan Desember.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020" : 6 Documents clear
STUDI PELESTARIAN HABITAT PENYU HIJAU DI KAWASAN KONSERVASI PANTAI SINDANGKERTA KABUPATEN TASIKMALAYA Alyaa Nabiila; Silviyani Nurul Karimah; Nurfauzi Ahmad; Diki Muhamad Chaidir
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.24822

Abstract

Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan salah satu hewan yang terancam di dunia dikarenakan setiap tahunnya terus mengalami penurunan jumlah populasi yang diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya kerusakan habitat dan perburuan telur penyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik konservasi penyu dan persentase keberhasilan penetasan telur penyu di Suaka Margasatwa Sindangkerta tepatnya Pos Jaga Tegalserah sebagai salah satu tempat kegiatan pelestarian penyu. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis kegiatan konservasi menggunakan metode survey deskriptif,dan pengamatan langsung (observasi) dengan melakukan penelurusan langsung pada tiap lokasi pendaratan penyu dilanjutkan dengan proses relokasi telur penyu ke bak pasir semi alami sebagai tempat penetasan penyu, dan diakhiri dengan pemindahan tukik (bayi penyu) yang telah menetas ke bak/kolam penangkaran penyu untuk selanjutnya dilepas ke laut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2019, persentase keberhasilan penetasan telur penyu sekitar 60,2% di  kawasan konservasi Tegalserah walaupun tempat konservasi tersebut dinilai kurang strategis dikarenakan beberapa faktor yang merugikan yaitu kebisingan, intensitas cahaya yang berlebih, dan rusaknya pantai akibat abrasi yang mengakibatkan jumlah penyu yang mendarat ke tempat peneluran di kawasan konservasi tidak menentu.
PENGARUH PERBANDINGAN TAKARAN MEDIA PRODUKSI (SERBUK GERGAJI KAYU ALBASIA DAN DAUN PISANG KERING) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM COKLAT (PLEUROTUS CYSTIDIOSUS O.K MILLER) AT2 Betty Mayawatie Marzuki; Suryana Suryana; Rina Dwi Ananda
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.29182

Abstract

Jamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus O.K Miller)merupakansalah satu jenis jamur tiram yang perlu ditingkatkanpertumbuhan, produksijenis dan takaran media yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan perbandingan takaran optimal media serbuk gergaji kayu albasia dan daun pisang keringyang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitasjamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus O.K Miller)AT2.Metode yangdigunakanadalahmetode eksperimental denganRancangan Acak Lengkap(RAL)satu faktor penambahan daun pisang kering dengan lima taraf perlakuan, yaitu P0(100% SGKA + 0%DPK), P1(95% SGKA + 5%DPK),P2(90% SGKA + 10%DPK),P3(85% SGKA + 15%DPK), P4 (80% SGKA + 20%DPK),dan P5 (75% SGKA + 25%DPK), dengan empat ulangan.Parameter yang diamati adalahrata-rata waktu pertumbuhan miselium mencapai 100% (HSI), rata-rata waktu munculnya primordia jamur (HSI), rata-rata umur panen pertama (HSI), rata-rata total bobot segar (gram), dan Rasio Efisiensi Biologi (REB) (%). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisia Sidik Ragam (ANAVA). Apabila terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Berdasarkan hasil penelitian, takaran media serbuk gergaji kayu albasia 75% dan daun pisang kering 25% merupakan takaran terbaikuntuk pertumbuhan dan produktivitasjamur tiram coklatAT2 yang menghasilkan rata-rata waktu pertumbuhan miselium selama 20 HSI, rata-rata waktu muncul primordia tercepat selama 24 HSI dengan total bobot paling tinggi yaitu sebesar 83,52 gram dan rasio efisiensi biologi sebesar 38,36%. Kebaharuan dalam penelitian ini menambahkan daun pisang kering dalam media pertumbuhan dan produksijamur tiram coklat(Pleurotus cystidiosus O.K Miller) AT2.
INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN AGROWISATA PANGJUGJUGAN, DESA CILEMBU, SUMEDANG Reza Raihandhany; Dicky Nugraha; Rasyid Sidik
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.28459

Abstract

Agrowisata merupakan aktivitas wisata yang melibatkan kompleksitas ekosistem agro yang didalamnya tidak terlepas dari keberadaan tumbuhan bawah yang identik dengan gulma maupun tumbuhan hias. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi spesies tumbuhan bawah pada lahan perkebunan ubi cilembu (Ipomoea batatas L.) dan taman pinus (Pinus merkusii Jungh. & de Vriese) di Kawasan Agrowisata Pangjugjugan, Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020 dengan menggunakan metode survei langsung. Tumbuhan bawah yang dijumpai di lahan perkebunan ubi cilembu dan taman pinus dicatat nama spesies, nama lokal, dan familinya pada lembar pencatatan lalu diidentifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 79 spesies yang tersebar pada 30 famili. Asteraceae dan Poaceae merupakan famili tumbuhan dengan jumlah spesies terbanyak yang ditemukan di Kawasan Agrowisata Pangjugjugan, yaitu berturut-turut sebanyak 16 spesies dan 10 spesies.
ETNOZOLOGI PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT PALINTANG, DESA PANJALU, KECAMATAN CILENGKRANG, KABUPATEN BANDUNG TENTANG PERBURUAN BAGONG DAN MONYET SEBAGAI HAMA PERTANIAN Agge Ibrati Shabrina Suhanda; Budiawati Supangkat Iskandar; Johan Iskandar
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.28666

Abstract

Perburuan satwa liar merupakan suatu tradisi kegiatan masyarakat yang telah lama dilakukan oleh berbagai etnik di Indonesia. Penduduk Palintang, Bandung, biasa melakukan perburuan satwa liar terhadap bagong dan monyet yang dianggap sebagai binatang hama pertanian, karena merusak tanaman di kebun mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengetahuan penduduk Palintang mengenai bagong dan monyet sebagai hama, kebiasaan dan teknik untuk berburu binatang hama, dan fungsi sosial berburu. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda kualitatif dengan pendekatan etnozoologi, dengan teknik pengumpulan data lapangan dengan observasi dan wawancara semi-struktur dengan para informan. Hasil penelitian menujukkan bahwa penduduk Palintang, Bandung, memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis binatang hama, bagong dan monyet, jenis-jenis pakan hama di kebun, sebaran binatang hama, teknik-teknik untuk berburu binatang hama, dan fungsi berburu binatang hama bagi sosial budaya penduduk. Hasil penelitian ini penting secara ilmiah yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya etnozologi, dan juga berguna secara praktis untuk memamahi penduduk dalam berburu binatang hama, yang dapat dijadikan masukan bagi para pengambil kebijakan untuk pengeolaan hama pertanian.
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN MAKROALGA DAN TUMBUHAN MANGROVE DI KAWASAN GEOPARK, CILETUH, PELABUHAN RATU, KABUPATEN SUKABUMI Tri Saptari Haryani; Triastinurmiatiningsih Triastinurmiatiningsih; Dede Giwang Maelani; Zulkhoir Zulkhoir
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.31034

Abstract

Ciletuh merupakan salah satu kawasan ekowisata yang menerapkan pendekatan based tourism yaitu masyarakat berperan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata. Makroalga dan tumbuhan mangrove merupakan sumberdaya hayati yang memiliki peranan penting secara ekologi, terutama karena daya dukungnya bagi kawasan pesisir, serta sebagai sumber makanan dan habitat bagi berbagai biota laut, Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis, keanekaragaman dan kelimpahan makroalga dan tumbuhan mangrove di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. Pengambilan sampel menggunakan metode line transect dilakukan di pantai Cikadal, Mandrajaya. Keanekaragaman makroalga dan mangrove dianalisis berdasarkan perhitungan indeks keanekaragaman dan kelimpahan relatif. Hasil penelitian diperoleh makroalga sebanyak 25 spesies yang terbagi ke dalam 12 famili, dan tumbuhan mangrove diperoleh sebanyak 13 spesies terbagi ke dalam 5 famili.  Indeks Keanekaragaman jenis makroalga didominasi oleh jenis Gracillaria gracilis dengan nila Indeks Kelimpahan Relatif (IKR) sebesar 3,34, dan tumbuhan mangrove didominasi oleh jenis Avicennia officinalis dengan nilai IKR sebesar 2,89. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Geopark Ciletuk masih didominasi oleh makroalga, khususnya jenis Gracillaria gracilis (Famili gracillariaceae). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman makroalga tergolong tinggi dan kenaekaragaman tumbuhan mangrove tergolong rendah, sehingga diperlukan pengendalian terhadap biota laut akibat aktivitas manusia.
UJI KUALITAS AIR DAN DETEKSI BAKTERI PATOGEN DARI SUNGAI CIRENGGANIS DAN AIR LAUT PANTAI TIMUR PANGANDARAN Mia Miranti; Fadilasani Tyas Utami; Grem Packo
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.30588

Abstract

Sungai Cirengganis dan Pantai Timur Pangandaran merupakan tempat tujuan wisata air. Keberadaan mikroorganisme patogen berpengaruh terhadap kualitas air tersebut. Uji kualitas air Sungai Cirengganis dan Pantai Timur Pangandaran secara mikrobiologis ini telah dilakukan tahun 2019. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai kualitas air dari sungai dan laut daerah wisata ini. Sampel air tersebut dianalisis menggunakan metode Most Probable Number(MPN) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu Uji Pendugaan, Uji Lanjutan, dan Uji Penyempurnaan. Selanjutnya, perhitungan koloni bakteri menggunakan Total Plate Count(TPC) dilakukan pada medium spesifik Salmonella shigella Agar (SSA), Thiosulfate Citrate bile salts sucrose(TCBS), Eosin Methylen Blue (EMB), dan Pseudomonas agar. Hasil penelitian uji kualitas air di hulu dan hilir Sungai Cirengganis menunjukkan nilai keberadaan bakteri koliform yang jumlahnya lebih tinggi (1.100 dan 150 sel/100 ml) dibandingkan di air laut (Goa Parat dan Goa Panggung) Pantai Timur Pangandaran (23 dan 43 sel/ml). Keberadaan bakteri koliform dan Escherichia colijuga lebih banyak di air Sungai Cirengganis daripada di air laut Pantai Timur Pangandaran. Adapun bakteri patogen Shigellasp., Pseudomonassp., Vibriosp.dan bakteri Coliformditemukan di air Sungai Cirengganis dan Pantai Timur Pangandaran sedangkan Escherichia coli hanya ditemukan pada hulu Sungai Cirengganis. Bakteri patogen Shigellasp., Pseudomonas sp., dan Vibriosp., ditemukan paling sedikit berada di hulu Sungai Cirengganis (hanya masing-masing 3,2,dan 18 sel/100 ml) dan jumlah paling banyak ditemukan di air laut Pantai Timur Pangandaran (Vibriosp.sebanyak 540 sel/100 ml dan Pseudomonas sp.sebesar 61 sel/ml). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Cirengganis maupun air laut Pantai Timur Pangandaran tidak sesuai untuk wisata air sesuai standarPP Menteri Kehutanan dan Lingkungan hidup No. 51 Tahun 2001.

Page 1 of 1 | Total Record : 6