cover
Contact Name
MN LISAN SEDIAWAN
Contact Email
jik.mediahusada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sediawan1003@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
ISSN : 22529101     EISSN : 26554917     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1: April" : 7 Documents clear
Efek Pemberian Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Konsentrasi GLUT-4 Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Strain Wistar Model Diabetes Melitus Tipe 2 Efta Triastusi; Meutia Tamimi Auli; Ema Pristi Yunita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.628 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.84

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah yang banyak terjadi di negara berkembang, salah satunya adalah di Indonesia.DM tipe 2 ditandai dengan keadaan resistensi insulin yang dapat terjadi karena penurunan sintesis dan translokasi GLUT-4 ke permukaan sel, hal tersebut disebabkan oleh hambatan aktivitas AMPK di jaringan otot karena produksi TNF-α yang berlebihan. Biji jintan hitam mengandung thymoquinone yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak biji jintan hitam terhadap konsentrasi GLUT-4 di jaringan otot. Desain penelitian ini adalah true experimentaldengan sampel 25 ekor tikus putih jantan strain Wistar model DM tipe 2 yang dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif (10% tween 80), kontrol positif (metformin 75 mg/kgBB), 3 kelompok mendapat ekstrak biji jintan hitam dengan dosis yang berbeda (24 mg/kgBB, 48 mg/kgBB, dan 96 mg/kgBB). Induksi DM tipe 2 dilakukan selama 2 bulan dengan menggunakan pakan tinggi kalori yang mengandung 10% lemak babi dan 20% sukrosa serta injeksi STZ 30 mg/kgBB, lalu dilakukan terapi selama 1 bulan. Konsentrasi GLUT-4 diukur dengan menggunakan ELISA, hasilnya tidak terdapat perbedaan konsentrasi GLUT-4 yang signifikan antar kelompok (ANOVA, p > 0,05).
Kepatuhan Mengontrol Tekanan Darah Sebagai Upaya Menurunkan Kejadian Infark Miokard Akut Recurrent Abdul Qodir
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.794 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.86

Abstract

Infak miokard akut recurrent bayak terjadi terutama pada 1 tahun setelah serangan pertama. Pasien yang pernah mengalami serangan infark miokard akut 50% kemungkinan akan mengalami infark miokard akut recurrent akibat pasien tidak patuh mengontrol faktor risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengontrol faktor risiko dengan kejadian infark miokard akut recurrent. Penelitian dilakukan dengan mengunakan desain case control. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian 90 pasien infark miokard akut yang terdiri dari 45 pasien kasus (recurrent) dan 45 pasien kontrol (tidak recurrent). Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengontrol tekanan darah (p=0,000) terhadap kejadian infark miokard akut recurrent. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengontrol tekanan darah dengan kejadian infark miokard akut recurrent.
Pengaruh Latihan Tekhnik Slow Breathing Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Esensial Frengki Apryanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.5 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.88

Abstract

Hipertensi seringkali disebut sebagai silent kiler, karena termasuk penyakit mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Gejala tersebut seringkali dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit.Data Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Puskesmas di Jatim 2010, sejumlah daerah di Jatim yang paling banyak menyumbang pasien penderita hipertensi adalah Kabupaten Malang dengan jumlah penderita 31.789 orang. Tujuan penelitian ini mengetahui perberbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian latihan tehnik slow breathing exercises pada pasien hipertensi esensial.Mengetahui efektivitas latihan tehnik slow breathing exercises terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial.Metode dalam penelitian ini adalah pra eksperimentalOne Group Pretest-Postestdengan variabel dependent tekanan darah dan variabel independent adalah latihan teknik slow breathing exercises.Tehnik samplingnya adalah purposive sampling denganjumlah 98 responden yang melakukan pemeriksaan tekanan darah di poli Rumah Sakit Islam Malang sesuai dengan kriteria inklusi. Pasien diberikan latihan teknik slow breathing exercises dengan cara mengatur pernafasan dada dan perut dengan menarik nafas dalam dari hidung, menghembuskan dengan perlahan-lahan dari mulut 6-10 kali per menit selama ± 15 menit 2x sehari (pagi dan sore) selama 30 hari berturut-turut.Hasil analisis dengan uji paired sampel t test menunjukkan bahwa rerata tekanan darah pada responden sebelum diberikan latihan teknik slow breathing exercises adalah 153,63/96,47 mmHg.Rerata tekanan darah responden setelah diberikan latihan teknik slow breathing exercises adalah 145,16/ 88,5 mmHg.Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu rerata tekanan darah setelah diberikan latihan teknik slow breathing exercisesmengalami penurunan dibandingkan tekanan darah sebelum diberikan latihan. Hal ini berarti ada pengaruh latihan teknik slow breathing exercises terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial. Latihan teknik slow breathing exercisesuntuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial hendaknya diaplikasikan di institusi pelayanan kesehatan sebagai terapi komplementer pendamping terapi medis.
Implementasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Kader Untuk Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Patemah Patemah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.467 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.89

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode Pelatihan untuk kader dengan peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak Metode yang dilakukan dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu kader posyandu yang belum mendapatkan pelatihan Demontrasi stimulasi. Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari dengan menggunakan metode pelatihan Demontrasi dievaluasi tentang peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Target dari penelitian ini adalah untuk menemukan teknik metode pelatihan Demontrasi yang tepat terutama pada ibu kader guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan pada stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Hasil akhir penelitian akan dipublikasikan pada jurnal nasional dan ditulis dalam bentuk buku ajar Hasil penelitian sebagian besar kader posyandu yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebelum diberikan metode Pelatihan Demontrasi banyak stimulasi yang tidak dilakukan diantaranya sebanyak 20 (100%) responden tidak melakukan pelaksanaan SDIDTK tentang Ajak membersihkan meja dan menyap, dan setelah pelatihan sebanyak 17 responden (85%) dapat melakukan stimulasi ini. Hasil analisa data dengan menggunakan uji T-test didapatkan nilai p = 0,001< 0,05 yang berarti ada perbedaan kemampuan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH SURABAYA Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.564 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.122

Abstract

Pada studi pendahuluan di TK Aisyiyah diketahui kejadian enuresis sebanyak 10% dari 60 anak. Untuk itu perlu pembinaan orang tua pada anak untuk kemandirian yang diwujudkan melalui toilet training. Kegagalan toilet training mengakibatkan anak tidak percaya diri, rendah diri, malu berhubungan sosial dengan temannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah di TK Aisyiyah Surabaya. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan study cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan korelasi spearman rank. Dari hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 30%, pola asuh otoriter sebanyak 52,5%, pola asuh permisif sebanyak 12,5%, pola asuh penelantar sebanyak 5%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan yang berhasil sebanyak 25%, cukup berhasil sebanyak 67,5%, kurang berhasil sebanyak 7,5%. Setelah dianalisis dengan korelasi spearman rank diperoleh hasil nilai korelasi positif 0,789 dengan pvalue=0.000 (p<0.05). Kesimpulan Ho di tolak dan terdapat korelasi signifikan antara pola asuh orang ditolak tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Surabaya. Semakin ke arah pola asuh demokratis penerapan toilet training akan berhasil sedangkan semakin ke arah pola asuh penelantar penerapan toilet training kurang berhasil. Berdasarkan hasil penelitian idisarankan dalam melakukan penelitian sejenis hendaknya dibuat jumlah pertanyaan yang sama pada tiap dimensi prilaku orang tua dalam pola asuh disamping itu dilakukan pelatihan toilet training dengan melakukan kerja sama antara institusi kesehatan dan sekolah.
EFEKTIFITAS ANGKAK (BERAS MERAH) TERHADAP PENINGKATAN KADAR TROMBOSIT PADA PENDERITA DBD Ika Arum Dewi Satiti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.529 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.123

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes Albopictus. DBD menunjukkan berbagai manifestasi klinis dan laboratoris, salah satunya adalah manifestasi perdarahan yang disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit. Pengobatan DBD bersifat suportif dengan tujuan untuk memperbaiki sirkulasi dalam waktu yang cepat dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat. Salah satu pengobatan tradisional yang bisa digunakan untuk menaikkan jumlah trombosit adalah angkak. Tujuan penelitian: Mengetahuai adanya perbedaan kadar trombosit penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak di puskesmas rawat inap Kediri. Metode penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan secara crossectional. Populasi adalah pasien DBD rawat inap di Puskesmas Kandangan dan Ngadiluwih Kediri dengan jumlah 40 sampel melalui rekam medik. Adanya perbedaan kadar trombosit penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak diuji dengan uji t-independent. Hasil penelitian: Didapatkan dua hasil penelitian yaitu hasil penelitian yang diperoleh dari uji t dependent dan uji t independent. Hasil uji t-dependent menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kadar trombosit hari pertama dan kedua MRS baik pada penderita DBD dengan konsumsi angkak maupun tanpa konsumsi angkak dengan p sebesar 0,000 (p<0,005). Hasil uji t independent menujukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kadar trombosit hari kedua MRS penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak dengan p sebesar 0,000 (p<0,005). Dimana kadar trombosit penderita DBD dengan konsumsi angkak lebih tinggi dibandingkan tanpa konsumsi angkak. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar trombosit hari pertama dan kedua MRS pada penderita DBD dengan konsumsi angkak maupun dengan tanpa konsumsi angkak serta terdapat perbedaan kadar trombosit hari kedua MRS penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak.
HUBUNGAN PERAN SUAMI TERHADAP PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI KB PADA IBU DI KELURAHAN KEBONSARI KABUPATEN JEMBER Julvainda Eka Priya Utama; Ratna Sari; Erti Ikhtiarini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.857 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.125

Abstract

Peran suami dalam keluarga sangatlah penting terutama dalam mendukung dan mengambil keputusan dalam program KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran suami terhadap pemilihan jenis alat kontrasepsi KB pada ibu. Penelitian ini menggunakan observational analitik dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel 94 responden. Data dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan peran suami dilakukan 54.3 %. Mayoritas responden menggunakan jenis kontrasepsi hormonal. Hasil uji statistic nilai p (0.016) < α (0,05) disimpulkan terdapat hubungan antara peran suami terhadap pemilihan jenis kontrasepsi KB pada ibu. OR (0,241), berarti peran suami yang dilakukan memiliki kemungkinan terhadap pemilihan jenis alat kontrasepsi KB hormonal pada ibu sebesar 0,241. Diharapkan petugas kesehatan meningkatkan program konseling KB dan memotivasi suami dalam melakukan pengawasan alat kontrasepsi yang digunakan istri. BKKBN diharapkan bekerjasama dengan puskesmas untuk mengedepankan pelayanan informasi maupun konseling tentang kontrasepsi yang dapat dilakukan secara periodik.

Page 1 of 1 | Total Record : 7