cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)" : 15 Documents clear
ARTIKEL REVIEW: BENTUK KOLABORASI INTERPROFESIONAL APOTEKER DALAM MENINGKATKAN LUARAN TERAPI PASIEN QUINZHEILLA PUTRI ARNANDA; MELISA INTAN BARLIANA
Farmaka Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i3.32319

Abstract

ABSTRAKKeterlibatan apoteker dalam kolaborasi interprofesional multidisiplin merupakan suatu upaya dari pengembangan paradigma pelayanan kefarmasian yang bergeser menjadi pelayanan komprehensif kepada pasien. Kolaborasi antar tenaga kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien bertujuan untuk meningkatkan luaran terapi terkait pengobatan pasien serta dapat berdampak juga dalam menurunkan kejadian kesalahan pengobatan dan menurunkan biaya perawatan yang harus dikeluarkan pasien. Apoteker sebagai profesi kesehatan yang memiliki pengetahuan terkait pengobatan harus turut terlibat aktif bekerja sama dengan tenaga kesehatan. Artikel review ini bertujuan untuk memberikan gambaran dari kegiatan kolaborasi interprofesional yang dilakukan apoteker dengan tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kepada pasien sebagai bentuk pengembangan dari praktik asuhan Pharmaceutical Care. Diharapkan dengan artikel review ini, apoteker dapat semakin terlibat aktif dalam kolaborasi interprofesional dengan menumbuhkan rasa percaya diri dan memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang efektif dalam melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan.Kata kunci: apoteker, kolaborasi interprofesional, luaran terapi, pelayanan kesehatanABSTRACTThe involvement of pharmacists in an interprofessional collaboration is an effort of developing a paradigm of pharmaceutical services that shifts into comprehensive care for patients. Collaboration between health workers in healthcare aims to increase the patient's outcome therapy related to treatment. It can also have an impact on reducing the incidence of medication errors and the cost of care that must be incurred by patients. Pharmacists as health professionals who have knowledge related to treatment must be actively involved in collaborating with health workers. This review article aims to provide an overview of the interprofessional collaboration activities carried out by pharmacists and health workers in providing services to patients as a form of development of Pharmaceutical Care practices.  This review article is expected pharmacists to be more actively involved in interprofessional collaboration by improving self-confidence and having more effective interpersonal communication skills in collaborating with health workers.Keywords: health care, interprofessional collaboration, pharmacist, therapeutic outcome
REVIEW ARTIKEL: ANALISIS BEBAN KERJA DI INDUSTRI FARMASI INGKA TISYA GARNISA; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i3.34923

Abstract

Industri farmasi merupakan perusahaan pembuatan obat atau bahan obat yang secara resmi memperoleh izin dari Menteri Kesehatan. Dalam pelaksaan kegiatannya, personel yang bekerja haruslah memadai, tidak dibebani tanggung jawab berlebih, terkualifikasi dan berpengalaman untuk menghindari risiko terhadap pembuatan mutu suatu obat. Diperlukan analisis beban kerja di dalam suatu perusahaan supaya kebutuhan personel yang terlibat terpenuhi baik dari segi kualitas dan kuantitas. Terdapat perhitungan jumlah operator yang diperlukan dan Full Time Equivalent (FTE) dalam menentukan beban kerja. Review ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai evaluasi bagaimana beban kerja di perusahaan khususnya di Industri Farmasi. Kata Kunci: Analisis beban kerja, FTE, personel  ABSTRACTPharmaceutical industry is a drug or drug manufacturing company that officially obtains permission from the Minister of Health. In the implementation of its activities, the personnel who work must be adequate, not over-burdened, qualified and experienced to avoid the risk of making the quality of a drug. Workload analysis is required within a company so that the needs of the personnel involved are met both in terms of quality and quantity. There calculations were the number of operators required and Full Time Equivalent (FTE) in determining workloads. This review is expected to provide information as an evaluation of how the workload in the company, especially in the Pharmaceutical Industry. Keyword: Workload analysis, FTE, personnel
REVIEW : VERIFIKASI METODE ANALISIS OBAT SAQILA ALIFA RAMADHAN; Ida Musfiroh
Farmaka Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i3.32328

Abstract

Obat adalah bahan atau panduan bahan yang digunakan dalam peningkatan kesehatan manusia. Untuk memastikan keberhasilan pengobatan, obat harus terbukti berkhasiat, aman, dan berkualitas. Ketiga hal tersebut dapat tercapai dengan melakukan pengawasan mutu selama proses produksi berlangsung. Proses pengawasan mutu obat dilakukan dengan serangkaian pengujian kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode analisis yang telah terverifikasi. Verifikasi metode analisis adalah sebuah konfirmasi ulang untuk memastikan kesesuaian metode analisa. Pada review artikel ini akan dipaparkan mengenai pengertian dan parameter pengujian dalam pelaksanaan verifikasi metode analisis obat.
REVIEW ARTIKEL: MANAJEMEN PENGOBATAN HIPERTENSI PADA PASIEN COVID-19 SAUSAN RIHHADATULAISY; Iyan Sopyan
Farmaka Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i3.34886

Abstract

 ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit pandemi global yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan muncul pertama kali di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, China pada Desember 2019. SARS-CoV-2 merupakan virus yang berikatan dengan ACE2 di paru-paru sehingga penggunaan penghambat angiotensin converting enzym (ACE inhibitor) dan angiotensin receptor blockers (ARB) secara teoritis dapat meningkatkan pengikatan SARS-Cov-2 ke paru-paru serta efek patofisiologisnya menyebabkan cedera paru yang lebih besar dan penggunaannya pada pasien COVID-19 untuk mengontrol hipertensi masih dipertanyakan. Maka karena itu, tujuan review artikel ini untuk mengkaji management pengobatan hipertensi pada pasien COVID-19. Hasil yang didapatkan bahwa belum ada bukti klinis atau ilmiah bahwa penggunaan ACE inhibitor atau ARB berbahaya, sehingga penggunaan ACE inhibitor atau ARB lebih disarankan dibandingkan dengan golongan antihipertensi lain untuk mengontrol tekanan darah pada pasien COVID-19.
REVIEW ARTIKEL CELLULOSE NANOFIBER : ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN APLIKASI DI BIDANG FARMASI Anisa Nur Fitriani; Neily Zakiyah
Farmaka Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i3.33639

Abstract

AbstrakBanyak sediaan farmasi yang menggunakan kemasan berbahan dasar plastik yang  bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, banyak peneliti yang mencari alternatif lain sebagai pengganti plastik atau lebih dikenal sebagai bioplastik. Salah satu bahan baku bioplastik yang banyak di kembangkan saat ini yaitu cellulose nanofibril (CNF). Isolasi CNF terdiri dari dua tahap yaitu tahap pretreatment dan tahap produksi. Tahap pretreatment memiliki beberapa jenis metode diantaranya pembuatan pulp, oksidasi TEMPO, hidrolisis enzim, hidrolisis asam, dan bleaching. Beberapa jenis metode dalam tahap produksi yaitu, homogenisasi, mikrofluidisasi, penggilingan ultra-fine friction, ekstruksi, ultrasonifikasi, dan cryocrushing. Karakterisasi terpenting dari CNF yang dihasilkan yaitu morfologi, derajat fibrilasi, dan sifat reologi. Di bidang farmasi, CNF juga telah digunakan sebagai bahan kemasan dan modifikasi pelepasan serta penghantaran obat dari formulasi tablet dan kapsul.Kata Kunci: Selulosa nanofiber, Isolasi, Karakterisasi, Aplikasi di bidang farmasi. AbstractMany pharmaceutical preparations use plastic-based packaging which can be bad for the environment. Therefore, many researchers are looking for other alternatives as plastic substitutes or better known as bioplastics. One of the most current and widely developed bioplastic raw materials is cellulose nanofibrils (CNF). CNF isolation consists of two stages, the pretreatment stage and the production stage. The pretreatment stage has several types of methods including pulp making, TEMPO oxidation, enzyme hydrolysis, acid hydrolysis, and bleaching. Several types of methods are in the production stage, namely, homogenization, microfluidization, ultra-fine friction milling, extruction, ultrasonification, and cryocrushing. The most important characterizations of the resulting CNF were morphology, degree of fibrillation, and rheological properties. In the pharmaceutical field, CNF has also been used as a packaging material and modification of drug release and delivery from tablet and capsule formulations.Keywords: Cellulosa nanofiber, Isolation, Characterization, Application in pharmacy.

Page 2 of 2 | Total Record : 15