cover
Contact Name
Aida Ratna Wijayanti
Contact Email
aidaratna.Bd@gmail.com
Phone
+6281233677836
Journal Mail Official
hsj@umpo.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Ponorogo Jl. Budi Utomo No 10 Ronowijayan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Health Sciences Journal
ISSN : 25981188     EISSN : 25981196     DOI : 10.24269/hsj.v6i1.1150
Core Subject : Health,
Health Sciences Journal adalah jurnal mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo dengan alamat website http://studentjournal.umpo.ac.id/ . Jurnal ini memuat bidang kesehatan yaitu keperawatan dan kebidanan. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada Bulan April dan Oktober. Jurnal ini mewadahi kreativitas mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo dalam menuliskan artikel ilmiah hasil tugas akhir mereka.
Articles 135 Documents
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG JAJANAN SEHAT PADA ANAK Mega Oktaviana; Ririn Nasriati; Rika Maya Sari
Health Sciences Journal Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.102 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i1.74

Abstract

AbstractSnacks had important role in providing energi and nutrition for children. But, the level of snacks safeties were concerned. Therefor, the snacks that were consumed by children need special attention for parents. The knowledge of parents were very influence for the children snacks habbit. The research objective was to knew the parentss knowledge about the healthy snacks on children.This research design was descriptive with a population of 252 parents at Bajang Village Mlarak District Ponorogo Regency. The sample were 63 respondents and the research method that used was purposive sampling. The data were collected by questionnaires and displayed with precentage.The results of this research indicate that from 63 respondents obtained the enough knowledge were 31 respondents (49%),the less knowledge were 22 respondents (35%), the good knowledge were 10 respondents (16%) about the healthy snacksBased on the results of research itcould be concluded that almost a half of respondents were knowledgeable enough about the healthy snacks. Hopefully the parents are expected to incrase knowledge about healthy snacks with a lot af reading print media or electronic media and actively asked the health workers so the parents could changed the life behaviour and more understand about the healthy snacks which wree good for children.Keywords: Knowledge, Parents, Healthy SnacksAbstrak Jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi san gizi bagi anak khususnya usia sekolah. Akan tetapi, tingkat keamanan jajanan sekarang ini cukup memprihatinkan. Oleh karena itu jajanan yang dikonsumsi anak perlu menjadi perhatian khusus bagi para orang tua. Pengetahuan orang tua sangat mempengaruhi kebiasaan jajan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang jajanan sehat pada anak. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi adalah 252 orang tua di Desa Bajang Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Besar sampel 63 responden dan metode penelitian menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner data ditampilkan dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 responden didapatkan hasil pengetahuan cukup 31 responden (49%), pengetahuan kurang 22 responden (35%), pengetahuan baik 10 responden (16%) tentang jajanan sehat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden berpengetahuan cukup tentang jajanan sehat. Diharapkan untuk para orang tua untuk untuk menambah pengetahuan tentang jajanan sehat dengan banyak membaca media cetak atau media elektronik dan aktif bertanya kepada petugas kesehatan agar para orang tua dapat merubah perilaku hidup dan lebih memahami mengenai jajanan sehat yang baik dokonsumsi untuk anak.Kata Kunci :Pengetahuan, Orang Tua, Jajanan Sehat
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY.K MASA HAMIL SAMPAI DENGAN KELUARGA BERENCANA DI KLINIK PANGESTU POLOREJO 2 Siti Qomariyah; Suharti Suharti; Inna Sholicha Fitriani
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.881 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.161

Abstract

AbstractOne effort to reduce maternal mortality (MMR) and infant mortality (IMR) is by placing one midwife in each village with the responsibility of 1000 people in the region. Another way to deal with MMR and IMR problems is to provide comprehensive (comprehensive) midwifery care or care on a continuity of care basis starting from pregnancy, childbirth, childbirth, newborns and family planning.The care provided to Ny.K G3P20002 at 38 years of age has been conducted for pregnancy examinations 2 times at 39 4/7 weeks. From the results of the study, the mother complained of having fake her, constipation, hypertension and anxiety. Mother underwent delivery process at 41 41/7 weeks through surgery (SC) with indications postdate. PNC visits were carried out 3 times with normal examination results (including ttv, lokhea, involution, and lactation) on a 6-week visit, the mother complained of constipation. Babies are born through the SC process on March 1, 2018 weighing 3000 grams and on the last visit BB infants became 3900 grams. Babies experience physiological jaundice during the 6th day visit. Mother has participated in MOW after the SC action and home visits were made on the 20th day of March 20, 2018.Overall, mothers are included in the high risk group (HRG) with a score of 10 KSPR. In the postpartum period, in newborns and family planning there are no problems that can endanger both and are still classified as physiological.Keywords: Care provided, continuity of care, pregnancy periode, family planning Abstrak Salah satu upaya dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKI) adalah dengan cara penempatan 1 bidan di setiap desa dengan tanggung jawab 1000 masyarakat di wilayah tersebut. Cara lain dalam menangani masalah AKI dan AKB adalah dengan cara memberikan asuhan kebidanan yang menyeluruh (komprehensif) atau asuhan secara continuity of care dimulai dari masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta KB.Asuhan yang diberikan pada Ny.K G3P20002 usia 38 tahun telah dilakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 2 kali saat uk 39 4/7 minggu. Dari hasil pengkajian ibu mengeluh mengalami his palsu, konstipasi, hipertensi serta cemas. Ibu menjalani proses persalinan saat uk 41 4/7 minggu melalui tindakan operasi (SC) dengan indikasi postdate. Kunjungan PNC dilakukan 3x dengan hasil pemeriksaan normal (meliputi ttv, lokhea, involusi, dan laktasi) pada kunjungan 6 minggu ibu mengeluh konstipasi. Bayi lahir melalui proses SC pada tanggal 1 Maret 2018 dengan berat 3000 gram dan pada kunjungan terakhir BB bayi menjadi 3900 gram. Bayi mengalami ikterusfisiologis pada saat kunjungan hari ke-6. Ibu telah berpartisipasi dalam KB MOW pasca tindakan SC dan dilakukan kunjungan rumah pada hari ke-20 tanggal 20 Maret 2018.Secara menyeluruh ibu termasuk dalam kelompok resiko tinggi (KRT) dengan skor KSPR 10. Dalam masa nifas, pada bayi baru lahir serta KB tidak ada masalah yang dapat membahayakan keduanya dan masih tergolong dalam fisiologis.Kata kunci: Asuhan kebidanan, continuity of care, masa hamil, keluarga berencana
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADANY.W MASA HAMIL SAMPAIKELUARGA BERENCANA DI BPM TUKIYEM WIJAYANTI,Amd.Keb Dessy Dwi Nurrachmawati; Suharti Suharti; Sriningsih Sriningsih
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.19

Abstract

Abstrak Asuhan kebidanan continuity of care seharusnya didapatkan oleh ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan keluarga berencana, namun belum semua ibu mendapatkan pelayanan kebidanan secara berkesinambungan. Perlu adanya pemahaman tentang asuhan continuity of care agar dapat menerapkan asuhan kebidanan komperhensif. Untuk menunjang kemampuan dalam memberikan asuhan secara berkesinambungan, maka perlu dipelajari konsep dan teori asuhan kebidanan masa hamil sampai dengan keluarga berencana, menggunakan manajemen kebidanan yang mengacu pada standart asuhan kebidanan tertuang dalam KEMENKES RI No.938/Menkes/SK/VIII/2007. Pemberian asuhan kebidanan pada Ny.W G4P20011 usia 29 tahun dilakukan 13 kali kunjungan. Ibu mengalami ketidaknyamanan yaitu kesemutan pada tangan dan kaki, sering BAK. Ibu melahirkan pada usia kehamilan 37+6 minggu berlangsung secara spontan, pada tanggal 10 April 2017  pukul 01.05 WIB, bayi lahir ditolong bidan, jenis kelamin perempuan. Dilakukan IMD, berat badan 2170 gram bayi BBLR. Plasenta lahir spontan lengkap, perdarahan normal, terdapat luka jahitan derajat I. Bayi mendapat salep mata, vit K, dan imunisasi HB0. Masa nifas ditemukan masalah nyeri luka perineum dan puting susu lecet. Bayi mendapat imunisasi BCG. Ibu memilih KB kondom. Secara keseluruhan Ny.W saat hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB normal, hanya mengalami masalah fisiologis. Harapannya, bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara continuity of care sehingga deteksi dini adanya kegawatdaruratan bisa segera teridentifikasi dan tertangani dengan baik. Kata Kunci                            :Continuity of care, Asuhan kebidanan Abstract Service the continuity of care should be gotten by pregnant mom until family have a plan, but not all the mom gets the service of midwifery continuously. They need comprehension about upbringing continuity of care in order to can apply the pregnant mom upbringing, give birth, childbirth, neonates and KB. To support the capability of giving the upbringing continuously, with the result that they have to study in depth a concept and theory pregnant upbringing, give birth, childbirth, neonates and KB using management of midwifery that is refers to midwifery upbringing standard which is present in KEMENKES RI No.938/Menkes/SK/VIII/2007.Givingmidwifery upbringing for Mrs.W G4P20011 29 years old did thirteen visit. The mom feels uncomfortable that is become numb in her hands and feet and often urinate. Mom gives birth in 37 weeks 6 days pregnancy age spontaneously, at 10th April 2017 01.05 a.m, baby born helped by midwifery, female gender. They did IMD and get 2170 gram weight baby BBLR. The placenta has birth complete spontaneously, normal bleeding, there is needlework injury degree 1. The baby gets eye salve, vit K and immunization HB0. Childbirth period we found problem that is injury pain perineum and hilt breast is chafed. Baby gets immunization BCG. Mom choose KB condom. Overall, when Mrs.W pregnantuntil KB normal. Wishfully, midwifery can apply upbringing midwifery continuity of care. So that, early detection of something emergency can identification as soon as possible and can be overcome as well as possible. Key word                   :Continuity of care, Midwifery upbringing
GAMBARAN STRES DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR Di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Dwi Rohmaning Tyas; Metti Verawati; Tetik Nurhayati
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.307 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.155

Abstract

AbstractStress has influential effect for one’s condition. It can lead to mental stress, behavior change, interaction and social problems, and physical problem, including menstrual cycle. This present article aims to analyze final-year female students’ stress and their menstrual cycle. This present study is a descriptive qualitative study. The population of the study includes 76 female students taking their final year study. 43 respondents in this study are selected by using purposive sampling technique. The instruments used are questionnaire and the results are presented by using percentage. The result of the study of 43 respondents is decoded into two, the stress and menstrual cycle. Related to the stress, it is found that 3 respondents (6.9%) have normal stress level, 9 respondents (20.8%) experience mild stress, 27 respondents (62.7%) has moderate stress level, and 4 respondents (9.2%) experience severe stress. Meanwhile, for the menstrual cycle, it is found that there is no respondent that has amenorrhea menstrual cycle, (18.5%) respondents have polymenorrhea menstrual cycle, (32.4%) respondents have normal menstrual cycle, and (46.4%) respondents has oligomenorrhea menstrual cycle.                 From the results of the study it can be concluded that 16 respondent (37,2%) has moderate stress level and oligomenorrhea menstrual cycle which will adversely affect the female student. Referring to the results of this study, the next researcher is expected to follow up on the influence of stress levels on changes in menstrual cycle patterns.Keywords: Analysis, Stress, Menstrual cycle AbstrakStressor dapat mempengaruhi semua bagian dari kehidupan seseorang, menyebabkan stres mental, perubahan perilaku, masalah-masalah dalam interaksi dengan orang lain dan keluhan-keluhan fisik salah satunya gangguan siklus menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat akhir.Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah populasi 76 responden.Jumlah sampel 43 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling yang disajikan dalam bentuk prosentase.Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner.Hasil penelitian terhadap 43 responden menunjukkan bahwa mengenai masalah stres dan siklus menstruasi, sebagian kecil atau 3 responden (6.9%) mengalami tingkat stres normal, sebagian kecil atau 9 responden (20.8%) mengalami tingkat stres ringan, sebagian besar atau 27 responden (62.7%) mengalami tingkat stres sedang, dan sebagian kecil atau 4 responden (9.2%) mengalami tingkat stres berat dan untuk hasil penelitian siklus menstruasi tidak satupun (0%) atau 0 responden mengalami siklus menstruasi amenore, sebagian kecil (18.5%) atau  responden mengalami siklus menstruasi polimenore, hampir setengahnya (32.4%) atau  14 responden mengalami siklus menstruasi normal, dan hampir setengahnya (46.4%) atau 20 responden mengalami siklus menstruasi oligomenore.            Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya atau 16 responden (37,2%) mengalami stres sedang dan siklus menstruasi oligomenore yang akan berpengaruh buruk kedepannya bagi mahasiswi tersebut. Mengacu pada hasil penelitian ini, diharapkan peneliti selanjutnya untuk menindaklanjuti tentang pengaruh tingkat stres terhadap perubahan pola siklus menstruasi.Kata kunci : gambaran, stres, siklus menstruasi
HUBUNGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN DENGAN TEKANAN DARAH PREDIALISIS PADA PASIEN HEMODIALISIS Baskoro Abdiansyah; Laily Isro'in; Saiful Nurhidayat
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.14

Abstract

AbstractThe increase in blood pressure in hemodialysis patients is affected by an increase in interdialytic weight gain (IDWG). Increased blood pressure is the most often complication problem that occur during hemodialysis and became one of the causes of cardiovascular morbidity and mortality in patients. This study aims to identify and analyze the relationship between interdialytic weight gain and predialysis blood pressure in hemodialysis patients. This study uses a correlational design that assess and reveals the relationship between variables with cross sectional approach. This study was conducted with 53 subjects who underwent hemodialysis at Hemodialysis Unit of dr. Harjono’s Regional General Hospital of Ponorogo. Data were collected using a recording sheet, weight, and sphymonanometer. Data were analyzed by Chi-Square statistic test with significance level 0,05. The results showed a significant relationship between interdialytic weight gain (IDWG) with predialysis blood pressure (p=0.049). The study also found that subjects with high IDWG (3%) were 3 times more likely to have hypertensive predialysis blood pressure (OR=3.102, p=0.052). It conclude that Interdialytic weight gain (IDWG) is associated with predialysis blood pressure, so control of interdialysis weight gain can be performed to control blood pressure predialysis in hemodialysis patients.The use of antihypertensive drugs to control blood pressure in hemodialysis patients have to be explored in more detail.Keywords : Interdialytic Weight Gain, Predialysis Blood Pressure, Hemodialysis AbstrakPeningkatan tekanan darah pada pasien hemodialisis dipengaruhi oleh peningkatan interdialytic weight gain (IDWG). Peningkatan tekanan darah merupakan masalah penyulit yang paling sering muncul selama hemodialisis dan menjadi salah satu penyebab morbiditas serta mortalitas kardiovaskuler pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan menganalisis hubungan antara interdialytic weight gain dengan tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional yang mengkaji dan mengungkapkan hubungan antar variabel dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan 53 subjek penelitian yang menjalani hemodialisis pada Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum dr. Harjono Ponorogo. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa lembar pencatatan, timbangan berat badan, dan sphymomanometer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara interdialytic weight gain (IDWG) dengan tekanan darah predialisis (p=0,049). Pada penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa subjek penelitian yang memiliki IDWG tinggi (3%) berisiko 3 kali untuk untuk memiliki tekanan darah predialisis hipertensif (OR=3,102, p=0,052). Kesimpulan dari penelitian ini adalah interdialytic weight gain (IDWG) berhubungan dengan tekanan darah predialisis, sehingga pengendalian penambahan berat badan interdialisis dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis. Penggunaan obat anti hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah pada pasien hemodialisis masih perlu ditelusuri lebih rinci.Kata Kunci : Interdialytic Weight Gain, Tekanan Darah Predialisis, Hemodialisis
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PAIEN TB PARU Malik Fajar Rozaqi; Sulistyo Andarmoyo; Yayuk Dwi Rahayu
Health Sciences Journal Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.929 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i1.81

Abstract

AbstactDrug Compliance Drugs in Pulmonary TB Patients in the Work Area of Kunti Puskesmas and Puskesmas Kauman Kabupaten PonorogoBy: Malik Fajar RozaqiThe level of adherence in treatment is a dynamicacomplex phenomenon withaa variety of factors that impact on patient behavior in treatment. Inadequate health care, understanding, and compliance with amedication areathe main obstacles to findingaeffective solutions.aThis study aims to determine the adherence of medication to patients in pulmonary tuberculosis in the area of Puskesmas Kunti and Puskesmas Kauman Ponorogo RegencyThe studyadesign was descriptive, with a total population ofaall pulmonaryaTB patients of 37 patients. The sample sizeawas 37 patients and thearesearch method was using Total Sampling. Data collection usingaquestionnaire, data in show with percentage.From thearesult of thearesearch at Puskesmas Kunti 14 respondents and Puskesmas Kauman 23 respondents so total of 37 respondents concluded 17 respondents (45,94%) have high compliance attitude, 12 respondents (32,43%) have medium compliance attitude and 8 respondents (21, 62%) have low compliance attitudes.From the research it can be concluded that pulmonary tuberculosis patients have obedient attitude in the medication adherence of pulmonary tuberculosis. It is hoped that patients with pulmonary tuberculosis will increase their adherence in taking pulmonary TB drugs so that the treatment can be achieved.Keywords: Adherence, Drinking, Patient, Drugs, Pulmonary TBAbstrakKepatuhan Minum Obat PadaaPasienaTB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kunti dan Puskesmas KaumanaKabupatenaPonorogoaOleh: Malik Fajar RozaqiTingkat kepatuhan dalam pengobatan merupakanasebuahafenomena kompleks yang dinamisdenganberbagaifaktoryang berdampak pada perilaku pasienadalamapengobatan. Pelayanankesehatanyang tidakmenyeluruh,pemahaman,dan kepatuhan pengobatan yang kurang menjadi kendala besar untuk menemukan solusiyangefektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “kepatuhan minum obat pada pasien TB paru” di wilayah Puskesmas Kunti dan Puskesmas Kauman Kabupaten PonorogoDesain penelitian adalahadeskriptif, dengan populasi seluruh pasien TB paru sejumlah 37 pasien.aBesarasampel 37 pasien danametode penelitian menggunakan Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, data di tampilkan dengan prosentase.Dari hasilapenelitian di Puskesmas Kunti 14 responden dan Puskesmas Kauman 23 responden jadi total sejumlah 37 responden disimpulkan 17 responden (45,94%) memiliki sikap kepatuhan tingggi, 12 responden (32,43%) memiliki sikap kepatuhan sedang dan 8 responden (21,62%) memiliki sikap kepatuhan rendah.Dari penelitian dapat di simpulkan bahwa pasien TB paru memiliki sikap patuh dalam kepatuhan minum obat TB paru. Diharapkan pasien TB paru lebih meningkatakan kepatuhan dalam minum obat TB paru agar pegobatan dapat tercapai. Kata Kunci: kepatuhan , Minum, Pasien, Obat, TB Paru
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Rina Setyaningsih; Hery Ernawati; Yayuk Dwi Rahayu
Health Sciences Journal Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v2i1.75

Abstract

AbstactPatients with hypertension are less or have not yet got proper management in controlling blood pressure, then the number of morality and mortality will increase and health problems in the community will be more difficult to repair. Many people who consume more effective blood pressure-lowering drugs and rapidly lower blood pressure than non-pharmacological therapy. This study aims to determine the effect of Classical Music Therapy Against Blood Pressure Reduction in Hypertension Patients.The design of this research is quasy experiment design using One group pretest-post-test. All people suffering from hypertension in Dusun 4, Demangan Village, Siman District, Ponorogo District with a sample size of 20 patients. Sampling of the study using Total sampling, data collection using blood pressure observation and using T-Test SPSS 16.0 for windows.Blood Pressure before Classical Music therapy resulted in 18 respondents (100.0%) of high blood pressure and half of the 9 respondents (50.0%) of normal and high blood pressure. Wilcoxon analysis results significance of 0.000 0.05, then Ho is rejected and Ha accepted means there is influence of classical music therapy to decrease blood pressure in hypertensive patients. Changes in the category of blood pressure after classical music therapy so that for the place of research the researcher suggests giving health education writing and drawing about the decrease of pressure with Method of Music Music Classical and also procedure of execution.Keywords: Classical Music Therapy, Blood Pressure, Hypertension. AbstrakPenderita hipertensi kurang atau bahkan belum mendapatkan penatalaksanaan yang tepat dalam mengontrol tekanan darah, maka angka morbilitas dan mortalitas akan semakin meningkat dan masalah kesehatan dalam masyarakat akan semakin sulit untuk diperbaiki. Banyak masyarakat yang lebih mengkonsumsi obat penurun tekanan darah yang lebih efektif dan cepat menurunkan tekanan darah daraipada terapi nonfarmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi.Desain penelitian ini adalah penelitian quasy experiment design menggunakan One grup pretest—post-test. Seluruh masyarakat yang menderita hipertensi di Dusun 4, Desa Demangan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo dengan besar sampel sejumlah 20 pasien. Sampling penelitian menggunakan Total sampling, pengumpulan data menggunakan observasi tekanan darah dan menggunakan uji T-Test SPSS 16.0 for windows.Hasil penelitian Tekanan Darah sebelum Terapi Musik Klasik didapatkan seluruhnya 18 responden (100,0%) tekanan darah tinggi dan setengahnya 9 responden (50,0%) tekanan darah normal dan Tinggi. Hasil analisis Wilcoxon signifikansi sebesar 0.000 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.Perubahan penurunan kategori tekanan darah setelah terapi musik klasik sehingga bagi tempat penelitian peneliti menyarankan pemberikan pendidikan kesehatan tulisan dan gambar tentang penurunan tekanan dengan metode Terapi Musik Klasik serta prosedur pelaksanaan.Kata kunci: Terapi Musik Klasik, Tekanan Darah, Hipertensi.
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. S MASA HAMIL SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI PMB LILIS SULISTIYOWATI S.ST. Tri Wahyu Meilinda; Sriningsih Sriningsih; Nurhidayati Nurhidayati
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.401 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.162

Abstract

Abstract The purpose of the authors in the preparation of the Final Task Report to provide midwifery care in a Continuity of Care manner and to carry out SOAP documentation for Ny S from the period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal, and family planning. Midwifery care for Mrs. S G3P10011 37 years old was done on February 28, 2018 - April 17, 2018. It was found that Mrs. S is a very high risk group with a score of 22. Mrs. S gave birth at 39 weeks more than 3 days with a breech position on March 9, 2018 at 24:10 WIB Sectio caesarea at Hardjono Hospital Ponorogo. Babies cry strong, active motion, male gender. The placenta was born completely, there was a vertical SC suture. The postpartum period is normal and the postpartum visit is 3 times. At the first visit to the postpartum period, the mother complained of pain in the former scar, on the second and third visits of the mother there were no complaints. At the KB visit, it was conducted at 40 postpartum days, namely on April 17, 2018 and after giving an explanation about contraception and the mother Mother chose to use 3-month injection birth control.Key word       : Midwifery Care, Continuity Of Care Abstrak Tujuan dari penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care serta melakukan dokumentasi SOAP pada Ny S mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, serta KB. Asuhan kebidanan pada Ny S G3P10011 usia 37 tahun di lakukan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2018 – 17 April 2018. Ditemukan bahwa Ny. S termasuk kelompok risiko sangat tinggi dengan skor 22.Ny S melahirkan pada usia kehamilan 39 minggu lebih 3 hari dengan letak sungsang pada tanggal 09 Maret 2018 jam 24:10 WIB secara Sectio caesareadi RSUD Hardjono Ponorogo. Bayi menangis kuat, gerak aktif, jenis kelamin laki-laki. Plasenta lahir lengkap, terdapat luka jahitan SC secara vertikal. Masa nifas berlangsung normal dilakukan kunjungan masa nifas sebanyak 3 kali kunjungan. Pada kunjungan pertama masa nifas ibu mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, pada kunjungan ke dua dan ke tiga ibu sudah tidak ada keluhan. Pada kunjungan KB dilakukan pada 40 hari postpartum yaitu pada tanggal 17 April 2018 dan setelah di berikan penjelasan tentang alat kontrasepsi dan ibu telah memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi suntuk 3 bulan.Kata kunci     : Asuhan Kebidanan, Continuity Of Care 
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. N MASA HAMIL SAMPAI DENGAN KB DI BPM LILIS SULISTYOWATI S.ST WILAYAH PONOROGO Mia Nurul Sandika; Sriningsih Sriningsih; Inna Sholicha Fitriani
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.20

Abstract

Abstract Continuity of care is a continuing care related to the quality of service from time to time which require the continuous relationship between patients with health workers in order to improve the health of mothers and babies. In order to decrease maternal mortality and the baby for the achievement of the Millennium Development Goals needs to be done on the mother of midwifery services carefully and thoroughly in accordance with SPM (minimum service standard). Standard Obstetrics Care, Midwives conduct record-keeping are complete, accurate, concise, and clear about the circumstances/events that are found and done in providing midwifery care. The awarding of the care of gynecologist in Ny. N GIIPI000I 35 years of age was conducted starting from gestational age 39-40 Sunday, held April 25, 2017 – 16 June 2017. Examination of the ANC done twice (the first ANC Visits found problems in feet and pain odema. Visit ANC kolostum hasn't been out). The mother gave birth at the age of 40 weeks of pregnancy with pregnancy due to operation of the SC action with IUGR and Oligohidramnion. PNC 4 times (in involution of lactation, and normal lochea). Neonates are born with LOW BIRTH WEIGHT i.e. 2300 grams, but on visits 3 neonatal baby weight 2800 grams there are already gaining weight of 500 grams of birth weight. Mom uses the KB MOW conducted post-operative SC on May 4, 2017 and on 16 June 2017 done visit action MOW and given counselling post MOW. Keyword: Midwifery care, continuity of care AbstrakContinuity of care adalah asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu ke waktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga kesehatan dalam rangka untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi untuk pencapaian Millennium Development Goals perlu dilakukan pelayanan kebidanan pada ibu secara teliti dan menyeluruh sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal). Sesuai Standar Asuhan Kebidanan, Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan. Pemberian asuhan kebidanan pada Ny. N GIIPI000I usia 35 tahun dilakukan mulai dari usia kehamilan 39-40 minggu, dilaksanakan tanggal 25 April 2017 – 16 Juni 2017. Pemeriksaan ANC dilakukan sebanyak 2 kali (Kunjungan ANC pertama ditemukan masalah odema dan nyeri pada kaki. Kunjungan ANC kolostum belum keluar). Ibu melahirkan pada usia kehamilan 40 minggu dengan tindakan operasi SC dikarenakan kehamilandengan Oligohidramnion dan IUGR. PNC 4 kali (laktasi, involusi dan lochea normal). Neonatus lahir dengan BBLR yaitu 2300 gram, namun pada kunjungan neonatus 3 berat badan bayi 2800 gram sudah ada kenaikan berat badan sebesar 500 gram dari berat lahir. Ibu menggunakan KB MOW yang dilakukan pasca operasi SC pada tanggal 4 Mei 2017 dan pada tanggal 16 Juni 2017 dilakukan kunjungan pasca tindakan MOW dan diberikan konseling pasca MOW. Kata Kunci:Asuhan kebidanan, continuity of care
FAKTOR RISIKO YANG MENYEBABKAN HIPERTENSI PADA WANITA PEKERJA PELINTING ROKOK Di Pabrik Rokok Berkah Nalami Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo Liyon Galra Saputra; Lina Ema Purwanti; Rika Maya Sari
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.038 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.156

Abstract

AbstractHypertension was the leading cause of morbidity and mortality in the world. Some of the risk factors that cause hypertension were age, period of work, genetic, and stress factors. The purpose of this study was to know risk factors that cause hypertension in women of cigarette roller workers in Cigarette Factory Berkah Nalami Sub-district Babadan Regency Ponorogo. As independent variables such as age, period of work, genetic, and stress. While the dependent variable was hypertension.Research design used was correlation with approach cros-sectional. Population 80 respondents  used Total Sampling technique. Data analysis used chi square with SPSS version 16.0.From statistical test result concluded that there was a significant relationship between ages (p=0,019, OR= 3,407), genetic (p= 0,000, OR= 13,033), stress (p= 0,001, OR= 6,923) with the incidence of hypertension. And there was no relationship between period of work with the incidence of hypertention (p= 0,300, OR= 0,616). The most influential factor of this research was genetic (p= 0,000, OR= 13,033). That the study subjects with a family history of hypertension were at risk 13 times for the occurence of hypertension.Based on the results of the research the suggestions for cigarette factory workers in order to further improve the health status with more regular health check one of them blood pressure workers. For the tobacco factory to further enhance the activities of periodic checks on women workers whose blood pressure was high so that workers better maintain their health.Keywords: risk factors, hypertension Abstrak Hipertensi merupakan penyebab angka kesakitan dan kematian tertinggi di dunia. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan hipertensi adalah faktor usia, masa kerja, genetik, dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan hipertensi pada wanita pekerja pelinting rokok di Pabrik Rokok Berkah Nalami KecamatanBabadan Kabupaten Ponorogo. Sebagai variabel bebas yaitu usia, masa kerja, genetik, dan stres. Sedangkan variabel terikatnya adalah hipertensi.Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cros-sectional. Jumlah populasi 80 responden dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Analisa data menggunakan chi-square dengan SPSS versi 16.0. Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (p= 0,019, OR= 3,407), genetik (p= 0,000, OR= 13,033), stres (p= 0,001, OR=6,923) dengan kejadian hipertensi. Dan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian hipertensi (p= 0,300, OR= 0,616). Faktor yang paling berpengaruh dari penelitian ini yaitu genetik (p= 0,000, OR= 13,033). Bahwa subyek penelitian yang memiliki riwayat keluarga hipertensi berisiko 13 kali untuk terjadinya hipertensi.Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran bagi pekerja di pabrik rokok supaya lebih meningkatkan status kesehatan dengan lebih teratur memeriksakan kesehatannya salah satunya tekanan darah pekerja. Bagi pihak pabrik rokok untuk lebih meningkatkan kegiatan pemeriksaan berkala pada wanita pekerja yang tekanan darahnya tinggi agar pekerja lebih menjaga kesehatannya.Kata kunci: faktor risiko, hipertensi       

Page 1 of 14 | Total Record : 135