cover
Contact Name
Amal Zainun Na'im
Contact Email
blueswatprime84@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
legitimas.tribakti@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
ISSN : 26554909     EISSN : 2656565X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Legitima: Jurnal hukum keluarga islam diterbitkan oleh Program Studi Al Ahwal Al syakhsiyah Islam Institut Agama Islam Tribakti Kediri. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun yakni bulan Agustus dan bulan Pebruari. Fokus dari Jurnal ini mengkaji penelitian dibidang pemikiran hukum Islam dan hukum keluarga Islam, baik penelitian literasi atau pun penelitian lapangan. Cakupan Kajian jurnal ini dalam bidang pemikiran islam dan pemikiran hukum islam yang berkaitan dengan pernikahan, talak cerai, waris, wasiat, zakat dan shodaqoh.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam" : 7 Documents clear
Ijtihad Hakim Dalam Penerapan Konsep Contra Legem Pada Penetapan Perkara di Pengadilan Agama: Kajian Perspektif Metodologi Hukum Islam Abd. Halim Musthofa
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.386 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.917

Abstract

Hakim dalam menjalankan tugas dan fungsinya wajib menjagakemandirian peradilan, bebas dari campur tangan pihakmanapun, tidak diskriminasi dalam menangani suatu perkara.Disamping itu Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahaminilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat,agar putusannya sesuai dengan hukum dan rasa keadilanmasyarakat. Untuk itu ia harus senantiasa menaati danmenjunjung tinggi kode etik dan pedoman perilaku hakimsebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Perundangundangan, disamping itu ia harus piawai dan mampu melakukanijtihad dalam penerapan hukum yang mengarah pada ketetapandan penerapan hukum material pada kasus dan perkara misalnyadi Pengadilan Agama. Kemampuan berijtihad seorang hakimdalam perkara tertentu bisa saja tidak harus sepenuhnyamengikuti ketentuan dalam pasal Undang-undang, tetapi bisa sajamengesampingkannya demi memperoleh keadilan yangsubstansial melalui penerapan konsep Contra Legem, namundemikian dalam penggunaan konsep ini mesti denganpertimbangan-pertimbangan yang lengkap sesuai dengan teoriteori dalam metodologi hukum Islam. Untuk itu dalam bahasan inifokus kajiannya adalah metode dan teori apa saja yang menjadidasar pertimbangan hakim dalam penerapan konsep ContraLegem, dan akibat hukum seperti apa yang ditimbulkan dariakibat diterapkannya konsep tersebut. Dalam kajian yangmenggunakan pendekatan Undang-undang dan pendekatan kasusini didapatkan kesimpulan bahwa dasar pertimbangan hakimdalam penerapan konsep Contra Legem adalah kemaslahatanyang sesuai dengan tujuan penetapan hukum dengan menerapkanteori antara lain teori istihsan dengan segala bentuknya dan teorimaslahah, lemudian dengan dasar ini akan didapat kepastianhukum dan keputusan yang adil dan maslahat bagi para pencari keadilan meskipun dengan mengabaikan sementara bunyi teksPeraturan Perundang-undangan, disamping itu dengan tindakancontra legem ini juga bisa memberi peluang bagi hakim untukmemberlakukan syariat Islam yang merupakan nilai-nilai hukumyang hidup di masyarakat Muslim. Dari kesimpulan kajian inidisarankan agar para hakim benar-benar independen, inovatif,peka dan tanggap akan dinamika kehidupan masyarakat pencarikeadilan.Ijtihad Hakim, Contra Legem.
Perkembangan Hukum Wakaf di Indonesia Rifqi Awati Zahara
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.65 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.918

Abstract

Wakaf merupakan salah satu instrument finansial yang pentingdalam sumbangsi uamt Islam. Wakaf telah memainkan peranyang sangat penting dalam pembangunan masyarakat muslimsepanjang sejarah perkembangan islam, namun dalamkenyataannya, persoalan perwakafan belum dikelola secara baiksebagaimana tujuan para wakif (orang yang berwakaf) itusendiri khususnya di Indonesia. Tulisan ini mengkaji tentangperkembangan wakaf yang ada di Indonesia. Selain itu, tulisanini juga memaparkan perkembangan pegelolaan wakaf daripengelolaan wakaf tradisional hingga pengelolaan wakafproduktif. Diharapkan tulisan ini memberikan sumbangsi dalamperkembangan pengelolaan wakaf yang lebih memberikanmanfaat dan sumbangsi kesejahteraan finansial bagi umat Islamdi Indonesia
Efektifitas Zakat Sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan Material dan Spiritual Perspektif Fiqh Muamalah Jamaluddin
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.199 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.919

Abstract

Entri point ajaran Islam yang berkaitan dengan zakat,bukan hanya menunjukkan kepedulian Islam terhadap kaumlemah yang tergolong mustahik, tetapi juga merupakan dimensiketaatan transendental bagi yang menunaikanya. Hal iniditujukkan oleh perintah untuk membayar zakat dengan perintahuntuk mengerjakan shalat. Dua dimensi ibadah yang disatukan,yaitu dimensi spiritual (hablun minalallah) dan dimensi sosial(hablun min anas). Dengan demikian di dalam ibadah zakatterdapat unsur spiritual, unsur material (ekonomi) dan unsursosial.Dari unsur spiritual, zakat merupakan suatu bentukpencucian jiwa dari sifat bakhil dan cinta harta sertamenghindarkan manusia dari kesyirikan. Dari unsur sosial, zakatberorientasi untuk menciptakan harmonisasi kondisi sosialmasyarakat. Dari aspek material (ekonomi), zakat bermanfaatuntuk menghindari penumpukan harta pada segelintir orang,mendistribusikan harta secara adil dan merata, mensejahterakankaum lemah, menghilangkan dikotomi dan pemishan(sekularisasi) antara ibadah ritual, material, kepedulian sosialdan menghasilkan tata ekonomi yang harmonis.Rasionalitas ekonomi kewajiban zakat yang dijelaskandalam fiqh muamalah lebih banyak menekakan pada sudutpandang pembayar (muzaki), yang cenderung memberikaninsentif bagi pembayar dan disinsentif (ancaman bagipenghindar/mengingkari) membayar zakat.
Kebijakan Formulasi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Akibat Perceraian Hasyim Nawawie
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.431 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.920

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalahMendeskripsikan dan menganalisis perlindungan hukum terhadapanak akibat perceraian saat ini, Mendeskripsikan danmenganalisis perlindungan hukum terhadap anak akibatperceraian di masa yang akan datang. Metode penelitian yangdipergunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatifatau pendekatan kepustakaan, oleh karena itu penulis inginmenganalisis peraturan perundang-undangan di Indonesia yangberkaitan dengan perlindungan hukum bagi anak akibatperceraian orang tuanya. Analisis tersebut akan penuliskombinasikan dengan teori-teori perlindungan hukum bagi anak,sehingga mempunyai gambaran bagaimana bentuk perlindunganhukum bagi anak pada saat ini serta gambaran bagaimana bentukperlindungan hukum bagi anak di masa yang akan datang. Hasilpenelitian adalah akibat perceraian suami – istri, masalah yangpaling sering dialami adalah perebutan soal hak asuh anak,kemudian juga nafkah anak. Ketentuan hukum positif di Indonesiamengatur apabila ayah melalaikan nafkah terhadap anak, terdapatsanksi pidana yang akan menjeratnya, namun menurut penulis,ancaman sanksi pidana ini bukanlah suatu solusi yang terbaik saatayah melalaikan tanggung jawabnya, karena sanksi pidana malahakan memperburuk kondisi psikis dan ekonomi anak. Oleh karenaitu perlu dirumuskan bentuk perlindungan bagi anak korbanperceraian orang tua di masa yang akan datang.
Implementasi Konsep Kafa`ah Dalam Perkawinan Campuran: Studi Kasus di Kantor Urusan Agama Kota Kediri Arif Rahman Hakim; Ahmad Badi; Melvien Zainul Asyiqien
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.561 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.921

Abstract

Globalisasi melahirkan kemajuan teknologi yang pesat dancanggih. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadaphubungan internasional. Keterbukaan Indonesia dalamaktifitas dan pergaulan internasional membawa dampaktertentu pada hubungan manusia dalam bidangkekeluargaan, khususnya perkawinan. Hal yang mungkinterjadi adalah perkawinan campuran, yakni antara warganegara yang memiliki kewarganegaraan yang berbeda.Namun yang menjadi persoalan adalah mewujudkankeseimbangan (kafa`ah) antara pasangan suami istri adalahbukan menjadi hal yang mudah. Persoalan yang kemudianmengemuka adalah pertama, bagaimana prosedurpengajuan perkawinan campuran di KUA Kecamatan KotaKota Kediri? kedua, bagaimana implementasi konsep kafa`ahdalam perkawinan campuran? Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui implementasi konsep kafa`ahdalam perkawinan campuran; memberikan pemahamanterkait prosedur pernikahan campuran Kantor UrusanAgama Kecamatan Kota Kediri. Berdasarkan hasil analisis,maka diperoleh kesimpulan Pertama, prosedur perkawinancampuran di KUA Kecamatan Kota-Kota Kediri harusmemenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 2 UUNomor 1 tahun 1945 tentang Perkawinan serta tidakbertentangan dengan aturan agama yang dianut seseorang.Kedua, implemantasi konsep kafa`ah dalam perkawinancampuran seharusnya tetap mempertimbangkan berbagaiaspek, seperti kedudukan sosial, moral (akhlak), ekonomidan yang terutama adalah agama. Oleh karenanya perkawinan yang tidak didasarkan atas kesetaraan/kesepadanan antara suami dan istri dapat menimbulkanberbagai dampak yang juga ikut mempengaruhi relasisuami-istri dalam kehidupan rumah tangga. Namunpenekanan pada konsep kafa`ah dalam perkawinan adalahaspek agama. Oleh karenanya, dikatakan tidak se-kufu ketikaterjadi perbedaan agama atau ikhtilaafu ad-dien.
Masafatul Qoshri Sebagai Alasan Penetapan Wali Hakim Dalam Pernikahan: studi kasus di KUA Kecamatan Kota Kota Kediri Muhammad Kharfi; Yustafad Yustafad; Reza Ahmad Zahid
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.168 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.922

Abstract

Pernikahan dilaksanakan dengan sighat ijab dan qabul antara walinikah dengan mempelai pria. Bagaimana jika wali mempelai putritidak berada di tempat pernikahan (berada di tempat yang jauh/masyafatul qoshri). Wali hakim merupakan alternatif bagimempelai perempuan yang demikian itu. Persoalan masyafatulqoshri menjadi fenomena menarik di wilayah Kantor UrusanAgama (KUA) Kecamatan Kota Kota Kediri. Fokus penelitian ini 1)Bagaimana prosedur Pernikahan oleh Wali Hakim ataspertimbangan Masyafatul Qoshri di KUA Kecamatan Kota KotaKediri? 2) Bagaimana pelaksanaan pernikahan oleh Wali Hakimatas pertimbangan Masyafatul Qoshri di KUA Kecamatan KotaKota Kediri?. Hasil penelitiannya yaitu: 1) Prosedur perkawinansebab masyafatul qoshri adalah Pemberitahuan kehendak nikaholeh calon mempelai dengan membawa surat-surat yangdiperlukan, antara lain Surat keterangan yang menerangkan WaliNasab calon mempelai perempuan berada di tempat yang jauh,sejauh masyafatul qoshri 2) Pelaksanaan pernikahan oleh walihakim sebab masyafatul qoshri di KUA Kecamatan Kota KotaKediri sama dengan pernikahan pada umumnya, hanya ditambahsurat keterangan dari kepala desa tentang wali hakim.
Dimensi Dakwah Dalam Pernikahan Poligami: Studi Tafsir Ayat Pernikahan Poligami Asyhari
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.029 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v1i2.923

Abstract

Islam adalah rahmat bagi manusia, karenanya Islam harusdidakwahkan kepada seluruh umat manusia, agar merekamendapatkan rahmat tersebut. Keluarga adalah unsur kelompokmasyarakat yang terkecil, kebaikan keluarga adalah manifestasidari kebaikan masyarakat, bangsa dan Negara. Karena itu, dakwahmelalui keluarga, secara khusus diperintahkan oleh Allah dalamal-Qur’an. Sehingga penulis meyakini ada unsur dakwah dalamkonsep pernikahan dalam Islam, sebagaimana di jelasakan dalamal Qur’an maupun hadis, termasuk tentang konsep pernikahanpoligami.Konsep pernikahan poligami dijelasakan dalam Q.S al Nisa’: 3.Menafsirkan ayat tersebut dengan tanpa mengkajinya melaluikacamata dakwah, akan sulit diterima oleh sebagian kalangan.Tulisan ini membuktikan bahwa ada unsur dakwah di baliksyari’at pernikahan poligami. Karena dengan pernikahanpoligami, seorang laki-laki dapat berdakwah kepada empat orangistrinya tersebut dan memanfaatkanya untuk membantunyadalam berdakwah di kalangan kaum perempuan. Ia juga dapatberdakwah kepada anak-anaknya, karena dengan poligamipotensi untuk memiliki anak yang banyak terbuka lebar.

Page 1 of 1 | Total Record : 7