cover
Contact Name
Moh. Bakir
Contact Email
mbakir490@yahoo.com
Phone
+6281990925680
Journal Mail Official
jurnal.stiu@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Pegantenan KM. 09 Plakpak Pegantenan
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 2460383     EISSN : 24778249     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal EL-FURQANIA Vol.04 No.02 Agustus 2018 yang saat ini ada di tangan pembaca menampilkan sejumlah artikel yang merupakan bukti atau hasil “pencarian” para penulis untuk memahami hubungan Ushuluddin dan Ilmu-ilmu Keislaman dengan pranata sosial berdasarkan concern keilmuan masing-masing penulis di berbagai bidang. Jurnal ini menampilkan enam karya tulis ilmiah yang merupakan karya orisinal, tentang kajian al-Qur’an dan kajian keislaman
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 01 (2019): Februari" : 5 Documents clear
PEMIKIRAN DAN METODE TAFSIR IBNU TAIMIYAH DALAM TAFSI Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 01 (2019): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.869 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v5i01.3362

Abstract

Abstrak: Banyak orang lebih mengenal Ibnu Taimiyah sebagai ahli fikih, dari pada sebagai ahli tafsir. Hal ini bisa dimaklumi mengingat fatwa-fatwa beliau dalam bidang fikih lebih banyak jumlahnya daripada karya tafsirnya. Di samping itu, beliau tidak memiliki karya tafsir utuh dari awal al-Qur’an sampai akhir al-Na>s. Namun demikian, tidak lantas menafikan kepakaran beliau sebagai ahli tafsir. Kajian ini menelisik hasil pemikiran sekaligus metode Ibnu Taimiyah dalam menafsirkan al-Qur’an dalam tafsi>r al-kabi>r. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah riset kepustakaan, dengan meneliti penafsiran-penafsiran beliau sekaligus metodenya. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa Ibnu Taimiyah banyak mendasarkan pemikiran dan fatwa-fatwanya berdasarkan penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an, dan dalam menafsirkan beliau menggunakan metode bi al-ma’thu>r, yakni menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an, al-Qur’an dengan hadith, al-Qur’an dengan aqwa>l al-s}aha>bah dan al-Qur’an dengan aqwa>l al-ta>bi‘i>n. Kata kunci: tafsi>r al-Kabi>r, pemikiran, metode tafsir, Ibnu Taimiyah
AL-QUR’AN DAN BUDAYA ARAB KRITIK TERHADAP PEMIKIRAN NAS}R HAMID ABU ZAYD dedi saripgani
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 01 (2019): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.408 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v5i01.3363

Abstract

Abstract: As a thinker, Abu Zayd developed a hermeneutic theory which held that the Qur’an was a human text. According to him, the Qur’an uses cultural language and is formed in a particular cultural context, so that the Qur’an is a cultural product. In the perspective of 'Ulum al-Qura>n, Abu Zayd's thinking has come out from the footing of the scholars, starting from his erroneous historical analysis, his misunderstanding of the wisdom of the decline of the Qur’an, his misunderstanding of several concepts of the scholars in the problem of asba>b al-nuzu>l, and his rejection of history as a data source. Based on this problem, the following article will critically examine Abu Zayd's thoughts. The research method used in this study is library research, where the study is explained descriptively and critically. Then, the type of data used is literature literary data with two data sources, namely the primary source in the form of Abu Zayd's original work and secondary sources in the form of other works that are directly or indirectly related to research studies. The theoretical framework used in this study is a general religious discourse. The results of this study indicate that the concept of asba>b al-nuzu>l initiated by Abu Zayd focused on the problem of the relationship between text and reality. To elaborate on this conception, Abu Zayd detailed it in four basic problems, namely the reasons for the gradual decline of the Qur’an, the gradual model of decline, the concept of dalâlah in understanding a verse and its relation to asba>b al-nuzu>l and finally on how to determine asba>b al-nuzu>l. Keywords: Criticism,‘ulu>m al-Qur’a>n, asba>b al-nuzu>l, Abu Zayd.
MAKNA HANA putri alfia halida
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 01 (2019): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.687 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v5i01.3364

Abstract

Abstrak: Term hana>’ adalah bentuk mas}dar dari kata هَنِئَ– يَهْنَأُ – هَنَاءَةً (hania – yahnau – hana>atan). Term ini dengan berbagai derivasinya diulang sebanyak 4 kali dalam al-Qur’an, terdapat dalam 4 surah dan ditemukan dalam 4 ayat al-Qur’an. Secara operasional term hana>’ dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menyenangkan yakni lezat, enak dan nyaman tanpa sedikit kekurangan atau dampak buruk apapun. Untuk mengungkapkan makna hana>’ dalam al-Qur’an secara utuh, dalam hal ini menggunakan term hana>’, maka dibutuhkan penafsiran dan pengertian ayat-ayat hana>’ dalam al-Qur’an yang secara tegas menggunakan term hana>’ dengan berbagai bentuk kata dan konteksnya dengan menggunakan pendekatan tematik (al-tafsi>r al-mawd}u>‘i>). Tulisan ini memfokuskan kepada salah satu kitab tafsir kontemporer Indonesia yaitu kitab tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab. Kata kunci: Penafsiran al-Qur’an, Hana>’, menyenangkan, al-Misbah.
PENGGUNAAN INSTAGRAM SEBAGAI TREND MEDIA DAKWAH MASA KINI STUDI AKUN INSTAGRAM PONDOK PESANTREN NURUL JADID zakiyah romadlany
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 01 (2019): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.947 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v5i01.3365

Abstract

Abstract: This article explains about the use of Instagram as a contemporary media propaganda trend. The rise of social media made the preachers intrigued to channel their da'wah using Internet networks. Media is a tool for channeling communication to other people. While da'wah is inviting others to goodness. If it is concluded, the da'wah media is a tool to invite others to a better way. Media Instagram is a very interesting media to be used as a media for propaganda. Remembering da'wah can use images and audio visuals. This research is a case study of the mahasantri response to da'wah messages contained in the Instagram account of Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ). Qualitative descriptive method becomes a method to help researchers analyze the collected data. Based on collected data. Showing good response and the message posted is used as a reference or motivation to be better. Keywords: instagram, da'wah media, da'wah message, response.
TAJWID DI NUSANTARA KAJIAN SEJARAH, TOKOH DAN LITERATUR ali mursyid
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 01 (2019): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.884 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v5i01.3366

Abstract

Abstrak: Indonesia atau kadang juga disebut Nusantara, mayoritas penduduknya beragama Islam, yang tentu saja berarti membaca dan mempelajari al-Qur’an. Artinya al-Qur’an dan membaca serta memahami al-Qur’an menjadi sangat penting dan menjadi keseharian umat Islam. Di seluruh pelosok negeri, al-Qur’an dipelajari. Hampir seluruh umat Islam belajar al-Qur’an, minimal membacanya. Dan untuk membacanya, wajib hukumya belajar tajwid. Sayang sekali kajian Tajwid di Nusantara masih sangat sedikit, untuk tidak mengatakannya tidak ada sama sekali. Karena itu Tim Penulis, dalam kesempatan ini, tertarik meneliti dan mengkaji tentang Tajwid di Nusantara.Penelitian dan kajian ini adalah penelitian pustaka (library research), dengan tiga pokok kajian, yakni: Pertama, sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Nunastara. Kedua, tokoh-tokohnya. Ketiga, literatur-literatur yang biasa digunakan sebagai bahan pembelajaran tajwid. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan: Pertama bahwa sejarah tajwid di Nusantara, masuk dan perkembangannya, sejalan dengan masuk dan perkembangan sejarah al-Qur’an di Nusnatara. Sejarah al-Qur’an di Nusantara sejalan dengan sejarah masuk dan perkembangan Islam di Nusantara. Kedua, ada beberapa tokoh ulama al-Qur’an yang menyebarkan al-Qur’an dan ilmu Tajwid di Nusantara, nama-namanya ada dalam hasil penelitian ini. Ketiga, ada beberapa literatur utama yang digunakan dalam pembelajaran ilmu Tajwid di Nusantara, baik itu literatur karya ulama Timur Tengah, juga karya ulama Nusantara sendiri. Kata Kunci: Tajwid, sejarah, tokoh dan literatur

Page 1 of 1 | Total Record : 5