cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan Kelautan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2012)" : 42 Documents clear
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN TEPUNG MAGGOT DALAM PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) Dadan Kardana; Kiki Haetami; Henhen Suherman
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah penambahan tepung maggot yang tepat pada pakan komersil sehingga dihasilkan pertumbuhan benih ikan bawal air tawar yang cepat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan jumlah penambahan tepung maggot yang terdiri dari penambahan tepung maggot 10%, penambahan tepung maggot 20%, penambahan tepung maggot 30%, penambahan  tepung maggot 40%, dan perlakuan kontrol (pakan komersil). Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan harian, pertambahan panjang total, dan efisiensi pemberian pakan, sedangkan kualitas air selama penelitian diukur sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung maggot sebanyak 20% menghasilkan nilai tertinggi untuk laju pertumbuhan harian sebesar 2,027%, perubahan panjang total sebesar 0,990 cm yang berbeda nyata (P < 0,05) dengan penambahan tepung maggot 10%, 30%, 40% dan tanpa penambahan tepung maggot (kontrol), sedangkan untuk efisiensi pemberian pakan nilai tertinggi sebesar 46,80% tidak berbeda nyata (P < 0,05) dengan penambahan tepung maggot 10% dan 30%, namun berbeda nyata (P < 0,05) dengan penambahan tepung maggot 30% dan tanpa penambahan tepung maggot (kontrol).
PENGARUH KEPADATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA PENDEDERAN KEDUA Tegar Al Gafhani; Iskandar -; Sri Astuty
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo, dari tanggal 7 Mei sampai 22 Juni 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan benih kerapu bebek (Cromileptes altivelis) yang menghasilkan tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada pendederan kedua. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, masing-masing perlakuan tiga ulangan. Kepadatan benih yang di uji adalah 1 ekor L-1, 3 ekor L-1, 5 ekor L-1 dan 7 ekor L-1 . Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, panjang mutlak, bobot mutlak dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan benih 1 ekor L-1 adalah kepadatan terbaik karena menghasilkan kelangsungan hidup 95,55 ± 0,90 %, pertumbuhan panjang mutlak 3,88 ± 0,35 cm dan bobot mutlak 4,89 ± 0,56 g yang tertinggi. Kepadatan benih 3 ekor L-1  masih dalam daya dukung dari wadah dan media pemeliharaan.
Distribusi Spasial Komunitas Plankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Situ Bagendit Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat Chitra Devi Amelia; Zahidah Hasan; Yuniar Mulyani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat telah dilaksanakan pada bulan 27 Mei – 17 Juni 2012. Penelitian ini dilakukan di Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial komunitas plankton sebagai bioindikator kualitas air Situ Bagendit untuk pengelolaan lebih lanjut dalam bidang kegiatan budidaya ikan hias. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan penetapan 11 stasiun, dan empat kali waktu sampling dengan periode penelitian setiap 7 hari sekali. Komunitas plankton yang ditemukan terdiri dari 44 spesies fitoplankton dan 23 spesies zooplankton. Nilai kelimpahan fitoplankton tertinggi adalah kelas Desmidiaceae dengan nilai kelimpahan rata-rata 34 ind/L, sedangkan nilai kelimpahan tertinggi zooplankton adalah kelas Rotatoria dengan kelimpahan rata-rata 3 individu/L. Secara spasial plankton berdasarkan kelimpahan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok pertama (stasiun 1 dan 4) dengan kisaran kelimpahan plankton 100-240 ind/L, kelompok kedua (2, 3, 5, 8 dan 9) dengan nilai 66-85 ind/L, sedangkan kelompok ketiga (stasiun 6, 7, 10 dan 11) dengan nilai 35-65 ind/L.  Berdasarkan beberapa parameter fisik, kimiawi dan komunitas plankton di perairan Situ Bagendit sesuai sebagai areal budidaya ikan hias.
Fortifikasi Tepung Tulang Nila Merah sebagai Sumber Kalsium Terhadap Tingkat Kesukaan Roti Tawar Ainy Justicia; Evi Liviawaty; Herman Hamdani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fortifikasi tepung tulang nila merah sebagai sumber kalsium pada roti tawar yang paling disukai panelis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan  Laboratorium Uji, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, pada bulan Mei hingga Juni 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan lima perlakuan penambahan tepung tulang nila merah yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% berdasarkan jumlah tepung terigu. Parameter yang diamati adalah tingkat kesukaan terhadap karakteristik organoleptik meliputi kenampakan, aroma, rasa dan tekstur. Karakteristik organoleptik diuji dengan uji Friedman kemudian dilanjutkan dengan uji Bayes untuk mengetahui roti tawar dengan perlakuan terbaik. Uji fisik yaitu pengembangan volume roti, Analisis data volume pengembangan roti menggunakan uji Kruskal-Wallis serta uji kalsium dilakukan pada roti tawar tanpa penambahan tepung tulang sebagai kontrol dan roti tawar yang paling disukai oleh panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang nila merah hingga 20% pada roti tawar masih disukai dengan kisaran nilai 5,50 hingga 7,00 yang berarti biasa hingga suka. Perlakuan 5% mempunyai nilai alternatif lebih tinggi berdasarkan metode Bayes dibanding dengan perlakuan lainnya yaitu 7,00 yang berarti suka, pengembangan volume roti tawar 523,3% dan kandungan kalsium sebesar 0,476%.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KUALITAS WARNA, KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Dimas Martha Kusuma; Rosidah -; Eddy Afrianto; Sukarman -; Agus Priyadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis penambahan tepung bunga marigold dalam pakan buatan yang dapat meningkatkan kualitas warna, kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada benih ikan mas koki (Carassius auratus) varietas oranda. Metode  penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah A (0% tepung bunga marigold), B (0,5% tepung bunga marigold), C (1,0% tepung bunga marigold), D (1,5% tepung bunga marigold) dan E (2,0% tepung bunga marigold). Analisis yang digunakan yaitu Anova uji F dengan taraf 5% dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan dengan kepercayaan 95%. Parameter yang diamati adalah pengamatan kualitas warna, kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung bunga marigold ke dalam pakan buatan, maka semakin tinggi  nilai chroma pada tubuh ikan mas koki. Penambahan tepung bunga marigold sebesar 1,5% dari total pakan buatan memberikan peningkatan kualitas warna benih ikan mas koki terbaik yaitu sebesar 127,53% dengan kandungan chroma akhir sebesar 54,54 dan warna yang dihasilkan kuning pekat (oranye). Penambahan tepung bunga marigold tidak memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mas koki. 
ANALISIS SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN IKAN SEGAR DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus di Pasar Induk Caringin) Ickman Santi Kusumawardani; Iwang Gumilar; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

          Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis surplus konsumen dan surplus produsen ikan segar di Kota Bandung di lokasi Pasar Induk Caringin di Kota Bandung dengan  menggunakan metode survey. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden (Pedagang dan Pembeli Ikan Segar di Pasar Induk Caringin). Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa surplus konsumen lebih besar dari pada surplus produsen. Berarti bahwa keuntungan yang dinikmati oleh para konsumen lebih besar dari produsen. Hal ini berkaitan dengan struktur Pasar Induk Caringin yaitu pasar persaingan sempurna.
PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KERUSAKAN HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN BLANAKAN DAN KECAMATAN LEGONKULON, KABUPATEN SUBANG Dida Soraya; Otong Suhara Djunaedi; Ankiq Taofiqurohman
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan pesisir adalah suatu kawasan yang labil dan mudah mengalami perubahan, karena merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan, dimana garis pertemuan itu dinamakan garis pantai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan  program ArcGIS dari data citra Landsat 7 ETM+ dan data luasan mangrove tahun 1996, 2002 dan 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan garis pantai yang terjadi di kecamatan Blanakan dan kecamatan Legon kulon, serta pengaruh ekosistem hutan mangrove terhadap perubahan garis pantai yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah overlay garis pantai dari data citra Landsat 7 ETM+ tahun 1996, 2002 dan 2011, penelitian lapangan serta metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linear untuk mengetahu hubungan antara penurunan luasan mangrove dengan perubahan garis pantai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagian besar kecamatan Blanakan mengalami akresi dengan rata-rata nilai perubahan garis pantainya sejauh 360.57 meter selama kurun waktu 15 tahun, sedangkan sebagian besar kecamatan Legonkulon mengalami abrasi dengan nilai rata-rata perubahan garis pantainya sejauh 350.18 meter. Pengaruh kerusakan hutan mangrove terhadap perubahan garis pantai yang terjadi di kecamatan Blanakan adalah sebesar 41% sedangkan di kecamatan Legonkulon sebesar 68%. 
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa Horan) UNTUK PENCEGAHAN SERANGAN Saprolegnia sp. PADA LELE SANGKURIANG Mela Ncoren Lingga; Ike Rustikawati; Ibnu Dwi Buwono
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Subang dan di Laboratorium Biotektonologi Kelautan UNPAD, Jatinangor. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 3 Agustus 2012 sampai dengan 19 September 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak bunga kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) yang efektif dalam mencegah serangan jamur Saprolegnia sp. pada telur lele sangkuriang. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan konsentrasi ekstrak bunga kecombrang yang diberikan meliputi 0 ppm (kontrol), 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm. Parameter uji yang diamati adalah saprolegniasis, daya tetas telur dan kualitas air. Hasil penelitian perendaman telur pada ekstrak bunga kecombrang konsentrasi 60 ppm menunjukkan hasil terbaik derajat penetasan telur sebesar 60,56%.
INTENSITAS DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN DI HULU SUNGAI CIMANUK KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Sonagar Amirullah; Yayat Dhahiyat; Ike Rustikawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ektoparasit, nilai intensitas dan prevalensi ikan hasil tangkapan di Sungai Cimanuk Hulu Kabupaten Garut yang telah dilaksanakan dari bulan Juni 2012 sampai dengan Juli 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey di empat stasiun pengamatan. Sampel ikan diperoleh menggunakan alat tangkap jaring lempar, bubu dan pancingan dengan pengambilan sampel diulang setiap minggu selama empat minggu. Jumlah ikan yang tertangkap di hulu sungai Cimanuk sebanyak 133 ekor yang terdiri dari 9 spesies termasuk kedalam 6 yaitu famili Cichlidae, Cyprinidae, Poeciliidae, Anabantidae, Bagridae dan Gobiidae. Hasil penelitian didapat 7 genus ektoparasit  yaitu Trichodina, Trichodinella, Ichthyophthirius, Chilodonella, Dactylogyrus, Gyrodactylus dan Transversotrema. Ektoparasit yang memiliki intensitas tertinggi adalah Chilodonella sebesar  2,75 dan ektoparasit dengan nilai intensitas terendah adalah Transversotrema sebesar 0,4. Intensitas tertinggi pada ikan adalah Nila sebesar  24,79 dan intensitas terendah adalah Cingir Puteri dengan sebesar 7,5. Prevalensi ektoparasit tertinggi adalah Dactylogyrus sebesar 44,36% dan prevalensi terendah adalah Transversotrema sebesar 8,27%. Ikan dengan prevalensi tertinggi adalah Mujair dengan nilai 85,7% dan ikan dengan nilai prevalensi terendah adalah Cingir Puteri dengan nilai 35,7%.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG REBON PADA PAKAN BUATAN TERHADAP NILAI CHROMA IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Imam Sholichin; Kiki Haetami; Henhen Suherman; Sukarman -; Agus Priyadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi penambahan tepung udang rebon dalam pakan buatan yang tepat sehingga akan meningkatkan warna pada ikan mas koki (Carassius auratus). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2012 sampai dengan 20 Juli 2012 di Balai Pengembangan dan Penelitian Budidaya Ikan Hias (BP2BIH), Depok, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah pemberian tepung udang rebon sebanyak 0, 5, 10, 15, 20 %. Parameter yang diamati adalah nilai chroma sebagai data utama sedangkan pertambahan bobot dan kelangsungan hidup sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung udang rebon memberikan pengaruh terhadap peningkatan warna dan pertumbuhan ikan mas koki, tetapi tidak berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup. Penambahan tepung udang rebon 10 % dari total pakan buatan memberikan peningkatan kualitas warna benih ikan mas koki terbaik dengan nilai rata-rata chroma sebesar 25,97.